Anda di halaman 1dari 2

Mungkin masalah yang paling sulit dalam flotasi emas asli dan paduannya adalah

Kecenderungan emas ke piring, vena, serpihan dan mengasumsikan banyak bentuk selama
penggilingan. Partikel dengan ujung yang tajam cenderung terlepas dari gelembung udara,
mengakibatkan kerugian emas. Bentuk ini Faktor juga mempengaruhi pemulihan emas
dengan menggunakan metode gravitasi.

(Perhaps the most difficult problem in flotation of native gold and its alloys is the tendency of
gold to plate, vein, flake and assume many shapes during grinding. Particles with sharp
edges tend to detach from the air bubbles, resulting in gold losses. This shape factor also
affects gold recovery using a gravity method.)

Activator adalah salah satu jenis modifier yang berfungsi untuk memperbesar daya adsorpsi
kolektor Reagen ini mengubah sifat kimiawi permukaan mineral sehingga dapat bereaksi
dengan kolektor Aktivator biasanya berupa garam anorganik mudah larut yang ion-ionnya
bereaksi dengan permukaan mineral. Pake tembaga sulfat dan natrium sulfide meningkatkan
7-10% recovery. Sodium sulfide menghambat flotasi emas

Kolektor Meningkatkan selektifitas dengan menyebabkan permukaan mineral menjadi


hidrofilik sehingga mencegah pengapungan partikel tersebut oleh gelembung udara.

Modifier atau regulator berfungsi untuk memodifikasi kinerja kolektor dengan cara
meningkatkan atau mengurangi efek hidrofobik terhadap permukaan mineral tertentu.

PH regulator optimum di 8,5-10. Pake soda abu, bisa juga kapur

Frother adalah penstabil buih. Polipropilen glycol metil eter memiliki kemampuan membuih
yang tinggi. MIBC biasa di pake di scavenger, umum di pabrik

Depresant adalah mencegah interaksi kolektor dgn mineral tertentu agar tetap hidrofilik.
Sodium silikat, poliakrilamida, dan karboksi metilselulosa

Emas telluride mudah mengapung krn bersifat hidrofobik, hanya membutuhkan PH regulator,
frother dan sedikit kolektor xanthate

Dispersant melepas partikel2 halus pada mineral yang akan di apungkan. Pake ekstrak jeruk
nipis

Untuk mineral yang mengandung tembaga (CuFeS2) tergantung pada sifat dan terjadinya
emas di mineral tersebut, dan hubungan ikatannya dengan besi sulfida. Jika kandungan pirit
tinggi memakai kolektor dithiopospate, dan jika rendah memakai xanthate
𝑔
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑒𝑒𝑑 ( )
𝑡𝑜𝑛
Jumlah yang ditambahkan = 𝑡𝑜𝑛 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛

Penambahan PH sekitar 50 mg/L

Freeport pake outukumpu 16x1350 ft2 dan WEMCO 36x3000 ft2


Salah satu contoh dari mineral kelompok Sulfida adalah Kalkopirit, berikut ini adalah
deskripsi singkat mineral kalkopirit. Warna: Kuning. Cerat: Hijau kehitaman. Kilap: Logam.
Kekerasan: 3,5 – 4 skala mosh. Derajat Ketransparanan: Opaque. Belahan: 1 arah. Pecahan:
Konkoidal. Sistem Kristal: Tetragonal. Berat Jenis: 4,2.

Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide tembaga yang mengeristal sistem bersudut
empat. Kalkopirit mempunyai komposisi kimia yaitu (CuFeS2). Kalkopirit sering disamakan
dengan pirit. Kolkopirit kristalnya jarang dan lebih sedikit rapuh. Warna kalkopirit kuning
gelap dengan sedikit warna kehijau – hijauan dan kilap berminyak diagnostik.Kalkopirit
berasosiasi dengan mineral kuarsa, fluorit, barit, dolomit, kalsit, pirit, pentlandit, dan sulfide
lainnya.

1. Flotasi Bulk

Flotasi ini dilakukan untuk bijih yang memiliki sekelompok mineral berharga, sehingga dihasilkan
konsentrat yang terdiri sekelompok mineral berharga tersebut dengan kadar yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Jadi konsentrat yang terbentuk hanyalah satu jenis.

2. Flotasi Diferensial

Jenis flotasi ini adalah proses lanjutan dari flotasi bulk. Setelah didapatkan konsentrat pada flotasi
bulk, dilakukan kembali proses flotasi yang kemudian akan menghasilkan konsentrat dengan
kandungan satu jenis mineral berharga yang kadarnya pun lebih tinggi daripada konsentrat bulk.
Misalnya ada tiga kelompok mineral berharga dalam konsentrat bulk, maka konsentrat yang
dihasilkan pada flotasi diferensial terdiri dari tiga jenis dengan kandungan masing-masing satu
mineral berharga.

3. Flotasi Selektif

Sama-sama terdiri dari kelompok mineral berharga, tapi yang membedakannya dengan flotasi bulk
adalah pada konsentrat yang dihasilkan. Mineral berharga dalam flotasi selektif sudah terpisah
dalam masing-masing konsentrat, sama seperti pada konsentrat yang dihasilkan dalam jenis flotasi
diferensial.

Flotasi Mekanik

Shaft dan impeller terletak di tengah mesin, udara akan dimasukkan melaluai shaft dan didispersikan
ke permukaan melalui impeller. Jenis ini terdiri dari dua macam berdasarkan proses aerasinya, yaitu
induksi dan blower. Dikatakan induksi apabila air masuk secara manual tanpa adanya bantuan mesin
dengan memanfaatkan perbedaan tekanan antara di dalam sel dengan di udara. Sedangkan proses
aerasi pada tipe blower memanfaatkan media blower

Anda mungkin juga menyukai