TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2017
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan syuku ratas kehadirat-Nya, yang telah
melimpah kan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Al Quran dan dosa-dosa.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Al Quran dan dosa ini
memberikan manfaat maupun inspirasi terhada pembacanya.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ . 1
Kata Pengantar ............................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
3.2 Saran.......................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
4
BAB II
ISI
5
itu. Dan beliau memang belum pernah merinci berbagai macam dosa dengan
suatu pengertian yang membatasi.
Terdapat satu hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, ia
menceritakan bahwa Rasulullah ditanya seseorang mengenai dosa-dosa besar :
Apakah jumlahnya hanya tujuh macam? Rasulullah menjawab : dosa-dosa besar
itu berjumlah tujuh puluh macam (dalam riwayat lain disebutkan sampai tujuh
ratus macam perbuatan yang dianggap dosa besar).
Sebagian dari dosa-dosa besar itu, diantaranya adalah :
Biografi Perawi:
1.) Bukhari
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Al
Mughirah Bin Bardizbah Al Bukhari Al Ju’fi. Akan tetapi beliau lebih terkenal
dengan sebutan Imam Bukhari, karena beliau lahir di kota Bukhara, Turkistan.
Al Imam Al Bukhari mempunyai karya besar dibidang hadits yaitu kitab beliau
yang diberi judul Al jami’ atau disebut juga As Shahih Al Bukhari ini
merupakan kitab yang paling shahih setelah kitab suci Al-Qur’an.
2.) Muslim
Nama lengkapnya adalah Imam Abul Husaian Muslim Bin al-Hajjaj Bin
Muslim Bin Kausyaz al Qusyairian Naisaburi. Imam Muslim dilahirkan di
Naisabur tahun 202 H atau 871 M. Naisabur saat ini termasuk wilayah Rusia.
Dalam sejarah Islam, Naisabur dikenal dengan sebutan Maa Wara’aan Nahr,
daerah-daerah yang terletak dibelakang sungai Jihun di Uzbekistan, Asia
Tengah.
Imam Muslim adalah ahli hadits yang sangat mahsyur di samping Imam
Bukhori. Hadits-hadits yang diriwayatkannya mempunyai derajat yang tinggi
sehingga digolongkan dalam hadits shohih. Ia mempelajari hadits sejak kecil
dan berpergian untuk mencarinya ke berbagai kota besar. Banyak sekali ulama
hadits yang memujinya.
7
1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT)
Diantara sekian banyak macam dosa besar, syirik adalah dosa yang
terbesar. Sebagaimana yang yang di peringatkan oleh nabi :
سلَّ َم أ َ ََّل أُن َِبئ ُ ُك ْم ِبأ َ ْكبَ ِر ْال َكبَا ِئ ِر َّ صلَّى
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ي ُّ ِقَا َل النَّب
ُ ُعق
وق َّ اك ِب
ُ اَّللِ َو ُ اإل ْش َر ِ ْ َّللاِ قَا َل َّ سو َل ُ ث َ ََلثًا قَالُوا بَلَى يَا َر
ور
ِ الز َ َْال َوا ِلدَي ِْن َو َجل
ُّ س َو َكانَ ُمت َّ ِكئًا فَقَا َل أ َ ََّل َوقَ ْو ُل
Artinya :Nabi SAW bersabda: Apakah kalian mau saya beritahu tentang dosa
yang terbesar dari dosa-dosa? - (beliau mengulanginya sampai) tiga kali -.
Mereka (para sahabat) menjawab : benar wahai Rasulullah. Nabi bersabda
(lagi): yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua. - Nabi
duduk, padahal sebelumnya tiduran -. Kemudian bersabda : ingat ! Dan
berkata bohong
(HR. Bukhori Muslim)
Arti syirik adalah menjadikan seseorang sebagai sekutu bagi yang lain.
Sedangkan yang di maksud dengan sirik di sini adalah اتخاذ إله غير هللا
, yaitu mengakui/menjadikan Tuhan pada selain Allah. Namun yang di maksud
syirik adalah kufur, karena secara fitrah, manusia mengakui Allah sebagai
tuhannya.
Bukankah Allah telah memerintahkan kepada kita untuk tidak
menyembah kecuali hanya kepadaNya, seperti firman Allah dalam surat Al-isro'
ayat 23.
Artinya: Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain dia
8
Dan Allah juga telah melarang kita untuk tidak menjadikan tuhan sekutu
bagiNya. Seperti firmannya dalam surat Al-isro' ayat 39.
Artinya : Dan janganlah kamu mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah,
yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela
lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
Oleh karena itu Allah sangat tidak menyukai terhadap orang yang berbuat
kemusyrikan. Bahkan Allah menyatakan tidak akan pernah mengampuni dosa
yang disebabkan sirik ini, Alloh telah berfirman :
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya".
(An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Al Maaidah:
72)
9
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai
Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang
yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
b. Syirik asghor(sirik kecil), syirik kecil disebut juga syirik amali karena
perbuatan-perbuatan yang mempunyai tendensi selain Alloh, atau disebut juga
syirik khofi artinya syirik yang tersembunyi. Nambi muhammad saw pernah
bersabda yang artinya :
“Jauhkanlah dirimu dari berbuat syirik kecil.” lalu para sahabat bertanya : ya
rasululloh, apakah syirik kecil itu ? nabi menjawab : yaitu riya.
larangan syirik asghor termaktub dalam surat al kahfi ayat 110 :
110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
bahaya syirik asghor diterangkan dalam dalili-dalil naqli surat al furqon ayat 23.
23. dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
Demikian pula hadits riwayat Muslim dan Ahmad yang artinya :
Barangsiapa yang mendengarkan kebaikan pada orang lain (dengan tidak ikhlas
karena Allah), niscaya Allah akan menolak amal itu kepada orang yang
didengarkan kepadanya, dan barangsiapa yang bersikap riya, maka Allah akan
membalas keburukan riya itu.
10
2. Durhaka kepada kedua orang tua.
Durhaka terhadap kedua orang tua juga termasuk diantara dosa besar
yang harus dihindari. Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka
kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang
sombong lagi celaka'. Tentang hal
ini Allah SWT berfirman:
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka". (Maryam: 32).
Menyakiti kedua orang tua artinya menentang apa yang diperintahkan
oleh keduanya dengan syarat bukan perintah berbuat maksiat kepada Allah atau
melakukan suatu perbuatan yang tidak mendapat restu keduanya.
Perbuatan ini termasuk dosa besar. Dan dalam hal ini Rasulullah
memperingatkan kepada kita agar kita berbuat baik kepada kedua orang tua,
sebagaimana dalam surat Al-Isro’ 23:
11
“ tidak masuk surga orang yang durhaka kepada orang tuanya, yang
menunjukkan pemberiannya dan orang yang kecanduan minuman keras”
(HR. Bukhori Muslim)
“Allah mengutuk orang yang memaki ayahnya dan Allah mengutuk orang yang
memakik ibunya”
(HR. Ahmad)
Diriwayatkan ada seorang ahli ibadah bernama alqomah. Dalam akhir hayatnya
dia sulit dituntun lafal tahil. Hal ini disebabkan ibunya merasa sakit hati karna
al-qomah lebih mementingkan istrinya daripada ibunya. Rasulullah menyuruh
agar ibu dari alqomah memaafkan anaknya. Setelah al-qomah dimaafkan oleh
ibunya, dia dapat mengucapkan lafal tahlil sesaat seblum kematiannya.berkait
dengan itu rasulullah bersabda :
Hai kaum muhajirin dan anshor. Barang siapa yang mementingkan istrinya
daripada ibunya, maka baginya akan mendapatkan kutukan Allah , para
malaikat dan seluruh umat manusia. Allah tidak akan menerima amlnya kecuali
brtaubat kepada alloh dan berbuat baik kepadanya dan meminta kerelaannya.
Maka sesungguhnya kerelaan Allah berada pada kerelaan ibu/bapaknya (orang
tuanya) dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan orang tuanya.
(HR ahmad dan Thabrani).
3. Sihir
12
hal/perkara atau kejadian yang luar biasa dalam pandangan orang yang
melihatnya.
Sihir dapat dipelajari/diusahakan, seseorang yang mempelajari,
mengetahui dan mengerjakan sihir, tentu ia akan dapat melakukan perkara
tersebut.
Hakikatnya, sihir tidaklah dapat dikatakan sebagai sesuatu yang luar
biasa, oleh sebab dapat dipelajari/diusahakan, hanya saja orang-orang yang
melihatnya tidak mengetahui, hingga dapat dikatakan tertipu daya oleh si pelaku
sihir itu.
4. Membunuh
178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,
13
hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang
mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)
mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar
(diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian
itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa
yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih.
B. Dilakukan dengan ridak sengaja, hukumnya berupan memrdekaan seorang
budak atau membayar diyat (santunan) kepada keluarga yang terbunuh.
sebagaiman dalam surat An-Nisa’ 92 :
92. dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang
lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)[334], dan Barangsiapa membunuh
seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba
sahaya yang beriman serta membayar diat[335] yang diserahkan kepada
keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)
bersedekah[336]. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada Perjanjian
(damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh)
membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta
memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak
memperolehnya[337], Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan
berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[334] Seperti: menembak burung terkena seorang mukmin.
[335] Diat ialah pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana
terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.
[336] Bersedekah di sini Maksudnya: membebaskan si pembunuh dari
pembayaran diat.
[337] Maksudnya: tidak mempunyai hamba; tidak memperoleh hamba sahaya
yang beriman atau tidak mampu membelinya untuk dimerdekakan. menurut
14
sebagian ahli tafsir, puasa dua bulan berturut-turut itu adalah sebagai ganti dari
pembayaran diat dan memerdekakan hamba sahaya.
5. Memakan riba
[174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. riba nasiah ialah pembayaran
lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. riba fadhl ialah
penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak
jumlahnya Karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti
penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. riba yang
dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi
dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.
[175] Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti
orang kemasukan syaitan.
[176] riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak
dikembalikan.
15
6. Memakan harta anak yatim
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum
Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada
seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. tentang
hal ini Allah SWT berfirman:
16
Yaitu jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan,
namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. atau ia bersumpah tidak akan
melakukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian melakukan
perbuatan itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
Dosa Besar yaitu dosa yang disertai ancaman hukuman di dunia, atau
ancaman hukuman di akhirat.
Dosa kecil yaitu dosa-dosa yang tidak tersebut diatas.Dosa kecil yang
menjadi besar yaitu:
17
3. Bergembira dengan dosanya. Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan
kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya
yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya)
nerakaJahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang
seburuk buruknya.” (QS. Al Baqarah [2]: 206)
4. Merasa aman dari makar Allah. Allah berfirman: “Apakah tiada kamu
perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan
rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan
mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa,
permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang
kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi
salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka
mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa
kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka
Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-
buruk tempat kembali.” (QS. Al Mujadilah [58]: 7)
5. Terang-terangan dalam berbuat maksiat. Rasulullah bersabda: “Semua
ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah
(terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah
adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari,
kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa tersebut, kemudian
dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu.
Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari
dia buka tutup Allah tersebut.” (HR. Bukhori Muslim)
6. Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi teladan.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam
dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang
yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun.”
(HR. Muslim).
18
Rasulullah Saw. bersabda :
ِح ُر َوقَتْ ُل النَّ ْف ِس ْ ت اَلش ِْر ُك ِباهللِ َوالسِ س ْب َع ْال ُم ْو ِبقَا
َّ اِ ْجتَنِبُواال
الربَا َو ٰا ِك ُل َما ِل ْاليَ ِتي ِْم
ِ ق َو ٰا ِك ُل ِ الَّ ِت ْى َح َّر َم هللاُ اَِّلَّ ِب ْال َح
ْت ْال ُمؤ ِ َت ْالغَا فَِل َ ف ْال ُم ْح
ِ صنَا َ ف َوقَ ْذ َّ َوالت َّ َو ِلى يَ ْو َم
ِ الز ْح
﴾ . ﴿ رواه البخار ى و مسلم.ِِمنَا ت
Artinya :
Jauhilah tujuh macam dosa yang bertingkat - tingkat (besar)
Seorang ulama’ Ahlul Bait Abu Abdillah Ja’far bin Muhammad Shadiq
merinci dosa-dosa besar sebagai berikut:
a. Pertama syirik kepada Allah swt. Tentang hal ini Allah swt berfirman, yang
artinya :
“Sesungguhnya, A/lah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dike
hendaki-Nya”(an Nisaa’:4S).
b. Kedua adalah berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah swt. Allah swt
berfirman mengenai hal ini:
“… Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir.‘ (Yusuf: 87)”.
c. Ketiga adalah merasa aman dari ancaman Allah swr. Allah swt berfirman
tentang hal ini,
“… Tiadalah yang merasa aman dari azab A/lah kecua/i orang-orang yang
merugi.‘(al-A’raaf: 99)”.
d. Keempat adalah berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena,Allah swr
menyifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang
19
yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’. Tentang hal ini Allah
swt berfirrnan.
“‘Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. ‘(Maryam: 32)”.
f. Keenam adalah menuduh wanita baik-baik berbuat zina. Tentang hal ini
Allah SWT berfirman,
“‘Sesunggubnya, orang-orangyang menudub wanita-wanita yang baik-baik,
yang lengab lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan
akbirat, dan bagi mereka azab yang besar.’(an-Nuur: 23)
g. Ketujuh adalah memakan riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Orang-orangyang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit
gila ‘(al-Baqarah: 275)”
i. Kesembilan adalah memakan harta anak yatim. Tentang hal ini Allah SWT
berfirman,
“Sesunggubnya, orang-orangyang memakan barta anakyatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu menelan api sepenub perutnya dan mereka akan masuk
ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). ‘(an-Nisaa ‘: 10)”,
20
j. Kesepuluh adalah berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosanya, (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada bari
kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu… ‘(al-Furqaan: 68-69)”.
Tentang menyembunyikan persaksian, adalah seperti difirmannkan oleh Allah
SWT.,
“Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan,
barangsiapa yang menyembunyikannya maka sesunggubnya ia adalab orang
yang berdosa batinya‘. (al-Baqarah: 283)”.
l. Kedua belas adalah berbuat khianat (curang) atas harta rampasan perang.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman.
“Barangsiapa yang berkhianat (curang) clalam urusan rampasan perang itu,
maka pada han kiamat ia akan clatang membawa apa yang dikhianatkannya itu
‘(Ali Imran: 161)”.
21
“ Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?’ Mereka
menjawab, ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan
shalat.” (alMuddatstsir: 42-43).
Dengan demikian, semua perbuatan dosa tadi adalah bagian dari dosa
besar, sesuai dengan keterangan nash Al-Qur’an. Dan, masing-masing dosa
besar tadi mengandung hikmah, seperti yang diungkapkan oleh Ja’far Shadiq
Saat ia ditanya oleh Ibnu Ubaid tentang apa itu dosa besar, Ja’farShadiq dengan
percaya diri menjawabnya dengan urutan seperti tadi. Penyebutan urutan tadi
pun diungkapkannya dengan tanpa perlu berpikir lama, yang menunjukkan
bahwa masa1ah ini te1ah tertanam dalam otaknya, apalagi jika disadari bahwa
ayat-ayat itu terdapat secara acak dalam pelbagai surah dalam A
Qur’an.Sehingga, untukmenyebutkannya ia harus mengutip dan mengtip dan
mengumpulkannya dari sana-sini. Hal ini juga menunjukkan bahwa ia benar-
benar te1ah mendalami rahasia srahasia kandungan Al-Qur’ an.
22
3. Menghindar dari lingkungan yang jelek. Seperti dalam kisah seorang yang
membunuh 100 orang. Gurunya berkata: “Pergilah ke negeri sana …
sesungguhnya disana ada orang-orang yang menyembah Allah dengan baik,
maka sembahlah Allah disana bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke
negerimu, karena negerimu adalah negeri yang jelek.”
6. Mengetahui keagungan Allah yang Maha Pencipta. Para ulama salaf berkata:
“Janganlah engkau melihat akan kecilnya maksiat, tapi lihatlah keagungan yang
engkau durhakai.
23
Allah SWT maupun di mata kaumnya. Oleh sebab itulah, Islam menegaskan
bahwa hidupnya melarat penuh kemiskinan.
Islam mendidik umatnya untuk memiliki sikap kerja keras, pandai-pandai
memanfaatkan waktu dan tidak bermalas-malasan. Dalil-dalil yang mendorong
manusia agar memiliki sikap kerja keras antara lain sebagai berikut:
﴾٧׃۹٤فاذافرغتفانصﺏۙ (اَلنشراﺡ
Artinya: Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah
bekerja keras (untuk urusan yang lain). (Q.S. Insyiroh/94: 7).
فﺈذاقﺿيتاصلواةفانتشروافىاَّلرﺾوابتغوامنفﺿل
اهللاواذكروااهللاكثيرالﻌلكمتفلحون,
﴾١٠׃٢٦﴿الجمﻌﺔ׃
Artinya:
Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu dibumi,
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak – banyak agar kamu beruntung.
(Q.S. Al – Jumuah:62:10).
Q.S. Al – Insyirah ayat 7 diatas secara tegasmenyuruh kita agar pandai –
pandai memanfaatkan waktu, tidak membuang waktu secara sia – sia.Adapaun
Q.S. Al – Jumu’ah ayat 10 secara tegas pula mengingatkan kita agar segera
bekerja setelah menunaikan shalat jum’at. Dengan demikian, bekerja dan
beribadah sama – sama diwajibkan atas kita semua.
Dasar anjuran atau seruan untuk bekerja keras ada juga terdapat didlam
hadist yang diriwayatkan oleh Bukhory dan Muslim.
ﻷنيأخذاحﺩكمحبلهﺜمَّيغﺩوالىالﺠبلفيأتيبﺧﺯمﺔحﻁﺏف
يبيﻌﻬافيكفاهللابﻬاوجﻬهخيرلهمنانيسأل
﴾الناساعﻁوهاومنﻌوه﴿روااهالبﺧارىومسلم
Artinya:
24
“Demi, jika seseorang diantara kamu membawa tali dan pergi ke
bukituntuk mencari kayu bakar, kemudian dipikul kepasar untuk dijual, dengan
bekerja itu Allah mencukupi kebutuhanmu itu lebih baik dari pada ia meminta –
minta kepada orang lain.(H.R. Bukhari dan Muslim).
Keterangan:
Perbuatan yang halal tetapi tercela ialah meminta-minta kepada orang
lain. Bekerja dengan memeras keringat, meskipun nampaknya pekerjaan itu
hina serta hasilnya itu sedikit, lebih baik dari pada meminta-minta.Meskipun
hasil meminta-minta itu jauh lebih banyak dari hasil kerja sendiri.
Rahasianya kita dituntut untuk bekerja keras diantaranya ialah bahwa
dengan bekerja keras lebih nikmat didalam mengenyam hasil kerjanya.
Disamping itu berarti ia dapat menjaga harga diri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
25
Oleh karena itu, jika dosa-dosa kecil dilakukan berulang-ulang, secara
sembrono (serampangan), dan dikerjakan dengan terang-terangan, maka akan
terangkum menjadi suatu dosa besar. Seorang ulama menerangkan pengaruh-
pengaruh dosa kecil dan dosa besar dengan contoh berikut ini.Ia mengibaratkan
dengan perbandingan sengatan kalajengking kecil dengan kalajengking besar.
Juga ibarat rasa panas terbakar api kecil dibanding dengan terbakar api yang
besar. Semuanya terasa sangat sakit, namun akibat yang ditimbulkan oleh yang
besar menyisakan luka yang lebih parah. Begitu juga, kedua jenis dosa itu sama
berbahayanya, akan tetapi kerusakan yang diderita akibat dosa besar lebih parah
daripada dosa kecil.
Islam mendidik umatnya untuk memiliki sikap kerja keras, pandai-pandai
memanfaatkan waktu dan tidak bermalas-malasan. Dalil-dalil yang mendorong
manusia agar memiliki sikap kerja keras antara lain sebagai berikut:
﴾٧׃۹٤فاذافرغتفانصﺏۙ (اَلنشراﺡ
Artinya: Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah
bekerja keras (untuk urusan yang lain). (Q.S. Insyiroh/94: 7).
Bekerja dengan memeras keringat, meskipun nampaknya pekerjaan itu
hina serta hasilnya itu sedikit, lebih baik dari pada meminta-minta.Meskipun
hasil meminta-minta itu jauh lebih banyak dari hasil kerja sendiri.Rahasianya
kita dituntut untuk bekerja keras diantaranya ialah bahwa dengan bekerja keras
lebih nikmat didalam mengenyam hasil kerjanya. Disamping itu berarti ia dapat
menjaga harga diri.
3.2 Saran
Kita dilarang berbuat dosa dimanapun dan kapanpun dan harus sadar
seperti apa hukumnya yang telah tertera dalam Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
26
Qardhawi Yusuf, Sunnah Rasul Sumber Ilmu pengetahuan dan Peradaban,
(Jakarta:Gema Insani Press), 1998.
http://makalah85.blogspot.com/2009/01/macam-macam_dosa.html
http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/pekerjaan-yang-baik.html
27