Terbitan : 01 Kepala Puskesmas No. Revisi : 00 Alue Ie Mirah Tgl. Mulai Berlaku : 01/01/2017 Halaman : 1/2 Iskandar, Amk NIP:19730408 199403 1 002
1. Pengertian Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical ( dari unit yang lebih mampu menangani ), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya) 2. Tujuan Sebagai acuan agar ada kriteria pasien yang perlu dirujuk
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No /2017 tentang Kriteria Pasien yang
dirujuk / harus dirujuk 4. Referensi Permenkes 1483 tahun 2010 tentang standar pelayanan kedokteran Permenkes 75 tahun 2014 tentang PKM 5. Peralatan Perlengkapan - Blangko Rujukan - ATK - Transportasi (ambulance) - Rekam Medis - Blangko Informed Consent - Blangko Menolak di rujuk 6. Prosedur a. Setelah petugas melakukan anamnese, pemeriksaan fisik serta penegakan diagnose jika pasien tersebut memenuhi kriteria pasien yang harus dirujuk maka pasien tersebut harus dirujuk b. Kriteria pasien yang harus dirujuk adalah :
Asma Bronchiale : Penderita status asmatikus memerlukan
oksigen, terapi parenteral dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk. Status asmatikus adalah keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot bantu pernafasan dan sianosis Diabetes Mellitus : Penderita yang tergolong IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), untuk menentukan dosis insulin atau bila terdapat komplikasi sebaiknya dirujuk ke RS Thypoid : Penderita dengan suhu tinggi, mengigau dan kesadaran menurun/ apatis perlu dirujuk ke Rs Hipertensi : Penderita dengan hipertensi berat (tekanan diastolik > 115 mmhg ) dan bersifat menetap serta terdapat komplikasi perlu dirujuk ke Rs Diare : Penderita yang kekurangan cairan mencapai 10 % atau lebih akan jatuh dalam dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi syok dan kematian, maka perlu di rujuk