Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berfungsi sebagai
alat pengangkut yaitu, mengambil oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh,
mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan
dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap
serangan penyakit, menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Pada tubuh orang dewasa sehat terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan atau empat sampai
lima liter. Bila terjadi kehilangan darah dalam jumlah banyak dan waktu singkat akibat perdarahan,
pembedahan ataupun komplikasi dari melahirkan, yang paling mendesak adalah mengganti cairan yang
hilang dengan segera. Transfusi sel darah merah dapat menjadi penting karena akan mengembalikan
kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang
lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar,
mengatasi shock, mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Untuk mengantisipasi kebutuhan
darah, dibentuk Unit Transfusi Darah kabupaten / kota bertugas menyediakan darah yang layak untuk
digunakan dan Bank darah di Rumah Sakit sebagai unit distribusi darah. Darah yang layak diberikan
kepada pasien adalah darah yang telah lulus uji saring dan cocok dengan darah pasien. Dalam setiap
pelayanan di Bank Darah mulai dari pengambilan sempel darah sampai dengan pemberian darah kepada
pasien dilakukan pencatatan.

1.2 Kegiatan transfusi darah di Rumah Sakit Umum Proklamasi


Pencatatan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pelayanan penggunaan darah di RS
Umum Proklamasi. Data ini perlu untuk memantau respon pasien yang menggunakan darah. Pencatatan
yang tidak lengkap mengakibatkan laporan yang kurang akurat, dan menjadikan kegiatan pelaporan
menjadi suatu kegiatan yang membosankan karena banyaknya data yang harus ditulis. Oleh karena
keterbatasan fasilitas dan SDM, maka di RSU Proklamasi belum dapat dibentuk Bank darah RS,
meskipun demikian pelayanan transfusi darah tetap terlaksana dan terpantau di RS. Berdasarkan kondisi
tersebut, dirasa perlu dibuat suatu sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan transfusi darah yang
meliputi penerimanan darah dan penggunaan darah di Rumah Sakit Umum Proklamasi. Untuk
menghindari kesalahan – kesalahan dalam pelayanan, menghindari terjadinya mal praktik yang
dilakukan oleh staf klinis, diperlukan data yang akurat dan real taim.
1.3 Tujuan Pedoman pelayanan darah di Rumah Sakit Umum Proklamasi
1.3.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pelayanan transfusi darah yang aman dan terlaksananya
pencatatan, pelaporan kegiatan transfusi darah Rumah Sakit Umum
proklamasi
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas darah masuk.

2. Membuat form penggunaan darah.

3. Membuat report penerimaan darah per bulan.

4. Membuat report penggunaan darah per bulan.

5. Membuat report penerimaan darah per semester

6. Membuat report penggunaan darah per semester.

7. Membuat report peneriman darah per tahun.

8. Membuat report penggunaan darah per tahun.

9. Membuat report penggunaan bahan habis pakai.

10. Membuat formulir pengeluaran darah.

11. Membuat tabel persediaan darah.


BAB II
RUJUKAN

A. Dasar hukum Upaya Transfusi darah di Indonesia

Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 sudah mengakomodir pelayanan darah sekaligus
mengakomodir PP no.18 tahun 1980 yang sudah lama digunakan dalam kegiatan transfusi darah. Sampai
sekarang aturan yang ada PP No.18/1980 yang berbunyi: Pelaksana Pelayanan Transfusi darah di Indonesia
diamanatkan kepada PMI atau badan lain yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Jadi untuk daerah yang
tidak ada UTD PMI boleh saja RS atau badan lain yang ditunjuk oleh Menkes.

a. Pelayanan Darah

 Pasal 86

(1) Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah
manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.

(2) Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari pendonor darah sukarela yang
sehat dan memenuhi kriteria seleksi pendonor dengan mengutamakan kesehatan pendonor.

(3) Darah yang diperoleh dari pendonor darah suka rela sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sebelum digunakan untuk pelayanan darah harus dilakukan pemeriksaan laboratorium
guna mencegah penularan penyakit.

 Pasal 87

(1) Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Transfusi Darah.

(2) Unit Transfusi Darah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di bidang
kepalangmerahan.

 Pasal 88

(1) Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pengerahan pendonor darah, penyediaan,
pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

(2) Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan menjaga keselamatan dan kesehatan
penerima darah dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit melalui transfusi darah.
 Pasal 89

Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan transfusi darah.

 Pasal 90

(1)Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman,


mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

(2)Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan darah.

(3) Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apa pun.

 Pasal 91

(1)Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan


pemulihan kesehatan melalui proses pengolahan dan produksi.

(2) Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat satu (
1 ) dikendalikan oleh Pemerintah.

 Pasal 92

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan Peraturan


Pemerintah.

Manfaat
1. Memberikan kemudahan bagi petugas dalam pencatatan darah masuk

dan darah keluar.

2. Memberikan kemudahan bagi petugas dalam pembuatan tabel laporan.

Anda mungkin juga menyukai