1. Subyektif:
Luka pada punggung kaki, telapak kaki, dan jari-jari kaki kanan dialami sejak 2 bulan
yang lalu, awalnya luka akibat tertusuk paku yang meluas dan kemudian menghitam
disertai rasa nyeri dan bengkak.
Pasien mengeluh sering kram, gatal, kebas, dan merasa panas pada kedua kaki dan
ujung-ujung jari tangan sejak 1 tahun terakhir.
Riwayat diabetes melitus sejak 3 tahun yang lalu dan diterapi dengan obat minum
yaitu tablet glibenklamid.
Demam saat ini ada. Riwayat demam ada sejak 1 bulan yang lalu, naik turun
BAK : dalam batas normal
BAB : dalam batas normal
Riwayat diabetes melitus dalam keluarga ada (ibu kandung pasien).
2. Obyektif:
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Baik
Tekanan Darah : 110/70
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 38,0 ºC
Status Generalis
1. Kepala :
Ekspresi : Lemas
Deformitas : Tidak ada, Simetris: simetris kanan dan kiri, Rambut: hitam, lurus,
sukar dicabut
Mata :
Eksoptalmus/Enoptalmus tidak ada, Gerakan dalam batas normal, Tekanan
bola mata : tidak dilakukan pemeriksaan, kelopak mata: udem palpebra tidak ada,
konjungtiva: tidak anemis, Sklera: tidak ikterus, Kornea: jernih, refleks kornea +/+,
Pupil: isokor 2,5 mm/2,5 mm.
Telinga :
Tophi tidak ada, Pendengaran: otore tidak ada, normal, Nyeri tekan di
processus mastoideus tidak ada.
Hidung :
Perdarahan tidak ada, sekret tidak ada.
Mulut :
Bibir kering tidak ada, Tonsil T1-T1 tidak hiperemis, Gigi geligi: caries dentis
tidak ada, Faring: hiperemis tidak ada. Gusi: perdarahan gusi tidak ada. Lidah kotor
tidak ada.
Leher :
Kelenjar getah bening: tidak ada pembesaran, Kelenjar gondok: tidak ada
pembesaran, DVS: R-2 cmH2O, Pembuluh darah: tidak ada kelainan, Kaku kuduk:
tidak ada.
2. Dada :
Inspeksi :
Bentuk: Simetris kiri dan kanan, retraksi tidak ada. Pembuluh darah: tidak ada
kelainan. Buah dada: tidak ada kelainan. Sela iga: simetris kiri dan kanan.
Palpasi :
Fremitus raba: simetris kiri dan kanan. Nyeri tekan: tidak ada
Perkusi :
Paru kiri: sonor. Paru kanan: sonor. Batas paru-hepar: ICS VI kanan. Batas paru
belakang kanan: linea V.Th X kanan. Batas paru belakang kiri: linea V.Th XI kiri.
Auskultasi :
Bunyi pernapasan: vesikuler. Bunyi tambahan: rhonki tidak ada, wheezing tidak
ada.
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Thrill tidak teraba
Perkusi :
Batas atas ICS III kiri, Batas bawah ICS VI kiri, Batas kanan linea parasternalis
kanan, Batas kiri linea midclavicularis kiri.
Auskultasi :
Bunyi jantung I/II murni reguler. Bunyi tambahan: bising tidak ada.
3. Abdomen :
Inspeksi :
Datar, ikut gerak napas. Tidak tampak benjolan atau massa
Palpasi : Massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada.
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-)
Lain-lain: Tidak ada
Perkusi : Timpani ada, ascites tidak ada
Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal
4. Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan
5. Anus dan rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Punggung : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Nyeri tidak ada, fremitus raba simetris kiri dan kanan
Nyeri ketok : Tidak ada
Auskultasi : Vesikuler
Gerakan : dalam batas normal
Lain-lain : Tidak ada
7. Ekstremitas :
Status lokalis (Regio Pedis Dextra) :
o Tampak ulkus pada regio pedis (d), darah (-), pus (+), foetor (+), jaringan nekrotik (-),
nyeri (+), bengkak (+). Pada sekitar luka, perban hangat (+), kehitaman (+).
o Pulsasi arteri dorsalis pedis (d) kesan ↓, arteri tibialis posterior (d) (+), arteri poplitea
(d) (+), arteri femoralis (d) (+).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Hematologi Rutin tanggal 28-7-2017
TEST ITEM RESULT UNIT REFERENCE
White Blood Cell 19,5 10^3/uL 4,0-12,0
Lymph count 1,35 10^3/uL 0,6-3,5
Mixed cell count 0,96 10^3/uL 0,1-0,9
Neutrophil count 17,19 10^3/uL 1,3-6,7
Lymphoma percentage 6,9 % 14-53
Mixed cell percentage 4,9 % 3,0-16,0
Neutrophils percentage 88,2 % 30-90
Red blood cell 3,53 10^6/uL 3,5-5,5
Hemoglobin 9,9 g/dl 11,0-16,0
Mean copuscular volume 91,6 fL 80-100
Mean corpuscular hemoglobin 28 pg 27-34
Mean corpuscular hemoglobin
concentration 30,7 g/dl 32-36
Red cell distribution width-CV 12,2 % 11,0-16,0
Red cell distribution width-SD 36,6 fL 35-56
Hematocrit 32,3 % 35-50
Platelet count 236 10^3/uL 150-400
Mean platelet volume 9,5 fL 7,0-13,0
Platelet distribution width 15,1 fL 15,0-18,0
Platelet hematocrit 0,224 % 0,1-0,28
Platelet large cell ratio 22,4 % 13-43
Platelet large cell count 53 10^3/uL 13-129
Penatalaksanaan awal yang diberikan utamanya bertujuan untuk mencegah infeksi lebih
lanjut pada kaki, mengontrol kadar gula darah. Untuk kaki diabetiknya diberikan triple drugs
combination yang terdiri atas Ceftriaxone, Ciprofloxacin, dan Metronidazole. Kombinasi ini
dimaksudkan sebagai antibiotik spektrum luas, yang dapat mencegah berkembangnya bakteri
Gram positif, Gram negatif, maupun bakteri anaerob. Pemberian kombinasi antibiotik ini
diberikan sebagai pengobatan awal sementara menunggu hasil kultur dan sensitivitas
antibiotik yang dilakukan. Terapi ini bersifat agresif sebab pada penderita kaki diabetik
terdapat vaskulopati dan hiperglikemi yang merupakan lingkungan kondusif bagi bakteri
untuk berkembang biak dan memperlambat sembuhnya luka.
Adapun untuk kontrol gula darahnya, pada pasien ini diberikan terapi insulin long-acting
insulin, sebab selain terdapat infeksi pada kaki, juga akan dilakukan tindakan debridement
dan penanganan luka sehingga kadar gula darah perlu diturunkan secara cepat. Selain itu,
dapat diberikan terapi antiplatelet untuk mencegah terjadinya vaskulopati dan memperlancar
aliran darah ke seluruh bagian tubuh.
Untuk menentukan terapi pengontrolan gula darah yang tepat, dilakukan pemeriksaan
kadar HbA1c pada pasien ini. Jika kadar HbA1c masih di bawah 6,5%, masih dapat diatasi
dengan modifikasi gaya hidup. Kadar HbA1c 6,5-7% diberikan oral monotherapy, 7-8%
diberikan combination oral therapy, sedangkan kadar HbA1c > 8% sudah perlu
dipertimbangkan pemberian injeksi insulin.
Penatalaksanaan lebih lanjut terdiri atas tindakan debridement luka diabetic untuk
membuang jaringan yang mengalami infeksi dan membersihkan luka agar jaringan sehat
dapat tumbuh.
4. Plan:
Diagnosis:
Kaki Diabetik Dekstra Wagner IV + DM Tipe 2 + Hipoalbuminemia
Penatalaksanaan:
Diet DM 1700 kkal/hari
Infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit
Fosfomicin 2 gr/12 jam/drips dalam NaCl 0,9% 100 cc (Skin test)
Metronidazole 0,5 gr/8 jam/drips
Paracetamol infus 1 gr/8 jam/drips (bila demam)
Ranitidin amp/12 jam/iv
Levemir 10 unit/24 jam/subcutan (malam)
VIP Albumin caps 3x2
Debridement luka diabetic
Pendidikan : Edukasi mengenai pencegahan luka diabetic dan cara merawat luka diabetic.
Konsultasi : Bedah
Rujukan : (-)
Kontrol : (-)
Peserta, Pendamping,