Mikro
Mikro
Untuk menentukan kemungkinan hasil dari suatu permainan, kita sejauh ini mencari
strategi yang “mantab” atau”stabil”. Strategi yang dominan memang stabil, tetapi
dalam banyak permainan , satu pemain atau lebih mungkin tidak memiliki strategi
yang dominan. Oleh karena itu, kita memerlukan konsep ekuilibrium yang umum.
Pada bab 12, kita mengenal konsep ekuilibrium Nash dan mengetahui bahwa
ekuilibrium ini bisa diterapkan pada berbagai kasus dan terlihat lebih intiuitif.
Pada bab 12, kita menggunakan ekuilibrium Nash untuk mempelajari output
dan penetapan harga perusahaan oligopolistik. Dalam model Cournot, misalnya setiap
perusahaan menetapkan outputnya sendiri sembari menganggap output pesaing tetap.
Kita mengamati bahwa dalam ekuilibrium Cournot, tidak ada perusahaan yang
memiliki insentif untuk mengubah outputnya secara sepihak karena setiap perusahaan
mengerahkan upaya terbaiknya dengan mempertimbangkan keputusan yang diambil
pesaing. Jadi, ekuilibrium Cournot merupakan ekuilibrium Nash.” Kita juga
mengamati model bagaimana perusahaan memilih harga, dengan menganggap harga
yang diberlakukan sebagai pesaing tetap. Sekali lagi, dalam ekuilibrium Nash, setiap
perusahaan memperoleh laba terbesar yang dapat dicapainya dengan
mempertimbangkan harga yang diberlakukan pesaing, sehingga tidak memiliki
insentif untuk mengubah harganya.
Dua perusahaan sereal sarapan menghadapi pasar dimana dua variasi sereal sarapan
dapat diluncurkan secara sukses dengan syarat setiap variasi diluncurkan hanya oleh
satu perusahaan. Terdapat pasar untuk sereal “renyah” dan “manis” yang baru, tetapi
setiap perusahaan memiliki sumber daya untuk meluncurkan satu produk baru saja.
Matriks hasil untuk kedua perusahaan ditunjukkan pada Tabel 13.3
Dalam permainan ini, setiap perusahaan tidak menghiraukan produk apa yang
diproduksinya selama perusahaan tersebut tidak meluncurkan produk yang sama
dengan pesaingnya. Apabila koordinasi dimungkinkan, kedua perusahaan mungkin
sepakat untuk membagi pasar. Tetapi bagaiman jika kedua perusahaaan berperilaku
nonkooperatif? Anggaplah bahwa perusahaan 1 memberikan sinyal mungkin melalui
siaran pers bahwa pihaknya akan memperkenalkan produk sereal manis, dan
perusahaan 2 (setelah mendengarkan pers tersebut) mengumumkan rencananya untuk
memperkenalkan sereal renyah. Dengan mempertimbangkan keyakinan mengenai
tindakan apa yang kan dilakukan pesaing, kedua perusahaan tidak memiliki insentif
untuk mengubah rencana tindakannya. Jika perusahaan tetap menjalankan rencana
tindakan masing-masing maka hasilnya adalah 10, tetapi jika berubah dan tindakan
pesaing tidak berubah maka hasilnya adalah -5. Dengan demikian rangkaian strategi
yang ditunjukkan bagian kiri bawah matriks hasil bersifat stabil dan menjadi landasan
ekuilibrium Nash: dengan mempertimbangkan strategi pesaingnya, setiap perusahaan
mengerahkan upaya terbaiknya dan tidak memiliki insentif untuk mengubah tindakan.
Perhatikan bahwa bagian kanan atas matriks hasil juga merupakan ekuilibrium
Nash, yang mungkin terjadi apabila Perusahaan 1 memberikan sinyal bahwa pihaknya
akan meluncurkan sereal renyah. Setiap ekuilibrium Nash bersifat stabil karena begitu
strategi dipilih, tidak ada pemain yang secara sepihak mengubah tindakannya. Akan
tetapi, tanpa ada informasi lebih lanjut, kita tidak memilih cara untuk mengetahui
ekuilibrium (renyah/manis vs manis/renyah) mana yang akan terjadi atau jika
keduanya terjadi. Tentu saja, kedua perusahaan memiliki insentif yang besar untuk
mencapai salah satu dari dua ekuilibrium Nash tersebut jika meluncurkan jenis sereal
yang sama, keduanya juga akan merugi. Kenyataan bahwa kedua perusahaan tidak
mungkin untuk berkolusi bukan berarti bahwa mereka tidak akan mencapai
ekuilibrium Nash. Saat suatu industri berkembang kesalingpahaman pun muncul
ketika perusahaan-perusahaan memberikan “sinyal” satu sama lain mengenai jalan
yang akan ditempuh oleh industri tersebut.
Anggaplah Anda (Y) dan pesaing (C) berencana menjual minuman dipantai pada
musim panas ini. Pantai ini panjangnya 200 yard, dan pengunjung yang berjemur
menempati areal yang merata di sepanjang pantai tersebut. Anda dan pesaing menjual
minuman ringan yang sama dengan harga yang sama pula, sehingga konsumen akan
memilih penjual yang paling dekat. Dimanakah lokasi yang Anda pilih, dan
dimanakah kira-kira lokasi yang dipilih pesaing anda?
Jika anda memperhatikan kasus ini sejenak, Anda akan melihat bahwa satu-
satunya ekuilibrium Nash yang mungkin adalah anda dan pesaing menempati lokasi
yang sama-sama ditengah-tengah pantai (lihat Gambar 13.1). Untuk mengetahui
alasannya, anggaplah pesaing anda berlokasi di areal lain (A) yang jaraknya tiga
perempat menuju ujung pantai. Jika demikian, anda tidak ingin lagi berlokasi di
tengah-tengah pantai; anda akan menempati lapak di dekat pesaing, di sebelah kiri.
Dengan demikian, Anda akan meraup hampir tiga perempat dari seluruh penjualan,
sementara pesaing anda mendapatkan sisanya. Hasil ini bukanlah ekuilibrium karena
pesaing anda kemudian akan berpindah ke tengah-tengah pantai, begitupun anda juga.
Strategi Maksimin
Jika Anda berada di Perusahaan 1, apa yang akan anda lakukan? Jika anda
cenderung berhati-hati dan jika Anda khawatir bahwa manajer Perusahaan 2 kurang
mendapatkan informasi yang baik atau rasional anda mungkin akan memilih “tidak
berinvestasi”. Jika demikian, hal buruk yang bisa terjadi adalah anda akan merugi $10
juta; anda tidak lagi memiliki peluang kehilangan $100 juta. Strategi ini disebut
dengan Strategi Maksimin karena memaksimalkan keuntungan minimum yang dapat
diperoleh. Jika kedua perusahaan menggunakan strategi maksimin, hasil yang terjadi
adalah perusahaan 1 tidak berinvestasi dan perusahaan 2 berinvestasi. Strategi
maksimin bersifat konservatif, tetapi tidak memaksimalkan laba (Perusahaan 1
misalnya merugi $10 juta alih-alih memperoleh laba $20 juta) Perhatikan bahwa jika
perusahaan 1 mengetahui secara pasti bahwa Perusahaan 2 menggunakan strategi
maksimin, maka Perusahaan 1 lebih memilih untuk berinvestasi (dan memperoleh $20
juta) alih-alih mengikuti strategi maksiminnya sendiri, yaitu tidak berinvestasi.
Jika perusahaan 1 tidak begitu yakin mengenai apa yang akan dilakukan Perusahaan 2
tetapi dapat memberikan probabilitas pada setiap tindakan yang layak bagi perusahaan
2, maka perusahaan 1 dapat menggunakan strategi yang memaksimalkan hasil yang
diharapkan. Sebagai contoh, anggaplah Perusahaan 1 mengira bahwa hanya terdapat
peluang 10% Perusahaan 2 tidak berinvestasi. Jika demikian, hasil yang diharapkan
Perusahaan 1 dari investasi adalah (0,1)(100) + (0,9)(20) = $8 juta. Hasil yang
diharapkannya jika tidak berinvestasi adalah (0,1)(0) + (0,9)(-10) = -$9 juta. Dengan
demikian perusahaan 1 harus berinvestasi.
DILEMA TAHANAN
Bagaimana ekuilibrium Nash untuk dilema tahanan seperti yang dibahas pada bab
sebelumnya? Tabel 13.5 mennjukkan matriks hasil atau payoff dilema tahanan
tersebut. Ingat kembali bahwa hasil yang idea adalah kedua tahanan tidak mengaku
bersalah, sehingga keduanya hanya menjalani hukuman 2 tahun penjara. Namun,
mengaku adalah strategi dominan dalam setiap tahanan karena memberikan hasil yang
lebih tinggi tanpa mempertimbangkan strategi yang dilakukan tahanan lain. Strategi
yang dominan juga merupakan strategi maksimin.
Dengan demikian, hasil jika kedua tahaan mengaku merupakan ekuilibrium Nash dan
juga penyelesaian maksimin. Jadi, sangat masuk akal bagi setiap tahanan yang
mengaku.
Strategi Campuran
Dalam seluruh permainan yang di ulas sejauh ini, kita mampu mempertimbangkan
strategi di mana pemain membuat pilihan spesifik atau mengambil tindakan tertentu:
beriklan atau tidak beriklan, menetapkan harga $4 atau $6, dan sebagainya. Strategi
semacam itu disebut strategi murni. Namun, ada juga permainan dimana strategi
murni bukanlah cara terbaik yang bisa di ambil.
Dalam permainan ini, setiap pemain memilih gambar atau angka dan kedua pemain
memperlihatkan masing-masing koin pada saat bersamaan. Jika kedua koin cocok
(yakni, sama-sama angka atau sama-sama gambar). Pemain A menang dan menerima
satu dolar dari pemain B. Jika kedua koin tidak cocok, pemain B menang dan
menerima satu dolar dari pemain A. Matriks hasilnya ditunjukkan pada Tabel 13.6
Perhatikan bahwa tidak terjadi ekuilibrium Nash dalam strategi murni untuk
permainan ini. Anggaplah, misalnnya Pemain A memilih strategi memainkan gambar.
Kemudian pemain B memilih angka. Tetapi jika pemain B memilih angka, Pemain A
juga ingin memilih angka. Tidak ada kombinasi gambar dan angka yang memuaskan
kedua pemain tersebut satu pemain atau lawannya akan mengubah strategi.
Ketika strategi murni tidak berhasil. Tentu saja, apakah solusi yang dilibatkan dalam
strategi campuran tersebut rasional bergantung pada permainan dan pemainnya.
Strategi campuran sangat dimungkinkan untuk permainan “mencocokkan uang
logam” poker, dan permainan lain yang sejenis. Perusahaan, di sisi lain mungkin tidak
akan berpikir bahwa pesaingnya akan menetapkan harga secara acak.
PERANG GENDER
Beberapa permainan memiliki ekuilibria Nash baik dalam bentuk strategi murni
maupun strategi campuran. Salah satu contohnya adalah “Perang Gender”, permainan
yang mungkin cukup akrab bagi anda. Permainannya begini, Jim dan Joan ingin
menghabiskan malam minggu bersama tetapi memiliki selera hiburan yang berbeda.
Jim ingin menonton opera, tetapi Joan lebih memilih gulat lumpur. Seperti yang
ditunjukkan matriks hasil pada Tabel 13.7, Jim sangat menonton opera bersama Joan,
tetapi lebih memilig menonton gulat lumpur bersama Joan ketimbang menonton opera
sendirian, dan begitu pula Joan.
Pertama, perhatikan bahwa terdapat dua ekuilibria Nash strategi murni untuk
permainan ini yang pertama adalah Jim dan Joan sama-sama menonton gulat lumpur
dan yang kedua adalah mereka menonton opera. Tentu saja, Joan lebih memilih yang
pertama dan Jim yang kedua, tetapi kedua hasil tersebut merupakan ekuilibria baik
Jim maupun Joan tidak ingin mengubah keputusan masing-masing, dengan
mempertimbangkan keputusan yang lain.
Apakah Jim dan Joan menggunakan strategi campuran ini? Mungkin tidak,
terkecuali mereka sangat menyukai resiko atau memang pasangan yang aneh. Dengan
menyepakati kedua bentuk hiburan ini, masing-masing memiliki hasil bernilai 1, yang
melampaui hasil yang diharapkan sebesar 2/3 dengan memilih secara acak. Dalam
permainan seperti ini, dan juga permainan lainnya, strategi campuran memberikan
solusi lain, tetapi tidak begitu realistis.
Meskipun hasil ini dapat dicari melalui matriks hasil pada Tabel 13.9, permainan
sekuensial terkadang lebih mudah divisualisasikan apabila kita menggambarkan
kemungkinan respons yang terjadi melalui sebuah pohon keputusan. Penggambaran
ini disebut bentuk permainan ekstensif dan ditunjukkan pada gambar 13.2. gambar
ini menunjukkan berbagai kemungkinan pilihan dari Perusahaan 1 (meluncurkan
sereal renyah atau manis) dan kemungkinan respons dari perusahaan 2 atas pilihan
yang diambil. Hasil yang terjadi disajikan pada setiap akhir cabang. Misalnya, jika
Perusahaan 1 memproduksi sereal renyah dan Perusahaan 2 juga meresponnya dengan
memproduksi sereal renyah, maka perusahaan akan memperoleh hasil -5.
Untuk mencari solusi atas bentuk permainan ekstensif, mulailah dari sisi
sebaliknya. Bagi Perusahaan 1, urutan pilihan terbaik adalah yang memberikan laba
sebesar 20 dan Perusahaan 2 memperoleh 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa Perusahaan 1 harus memproduksi sereal manis karena respons terbaik
Perusahaan 2 adalah memproduksi sereal renyah.
Keunggulan Menjadi Pionir
Dalam permainan pilihan produk ini, ada keunggulan tersendiri bagi pihak yang
bergerak pertama kali: Dengan memperkenalkan sereal manis, Perusahaan 1 tidak
memberikan pilihan pada Perusahaan 2 selain meluncurkan sereal renyah. Inilah
bentuk keunggulan pionir seperti dalam model Stackelberg pada bab 12. Pada model
ini, perusahaan yang bergerak pertama kali dapat memilih tingkat output yang besar,
sehingga tidak memberikan banyak pilihan kepada pesaing selain memilih output
yang lebih kecil.
Seperti bab 12, kita akan menggunakan contoh di mana dua perusahaan duopolis yang
menghadapi kurva permintaan pasar
P = 30-Q
Dimana Q adalah produksi total, yakni Q = Q1 + Q2, seperti pada contoh terdahulu,kita
juga mengasumsikan bahwa kedua perusahaan memiliki biaya marginal nol. Ingat
kembali bahwa ekuilibrium Cournot adalah Q1 = Q2 = 10, sehingga P = 10 dan setiap
perusahaan memperoleh laba 100. Juga, ingat kembali bahwa jika kedua perusahaan
berkolusi, keduanya akan menetapkan Q1 = Q2 = 7,5, sehingga P = 15 dan setiap
perusahaan memperoleh laba 112,50. Terakhir, ingat kembali dari bagian 12.3 bahwa
dalam model Stackelberg, dimana Perusahaan 1 bergerak pertama kali, hasil yang
diperoleh adalah Q1 = 15 dan Q2 = 7,5, sehingga P = 7,50 dan laba perusahaan
masing-masing adalah 112,50 dan 56,25.
Hasil tersebut dan kemungkinan hasil lain dirangkum dalam matriks hasil pada
Tabel 13.10. Jika kedua perusahaan bergerak secara bersamaan, solusi satu-satunya
atas permintaan ini adalah kedua perusahaan memproduksi output 10 dan memperoleh
laba 100. Dalam ekuilibrium Cournot ini setiap perusahaan mengerahkan upaya
terbaiknya dengan mempertimbangkan tindakan pesaing. Akan tetapi, jika perusahaan
1 bergerak pertama kali, perusahaan tersebut mengetahui bahwa keputusannya akan
menghalangi pilihan perusahaan 2. Amati dari matriks hasil tersebut bahwa
perusahaan 1 menetapkan Q1 = 7,5, respons terbaik Perusahaan 2 adalah menetapkan
Q2 = 10. Hal ini akan memberikan perusahaan 1 laba sebesar 93,75 dan Perusahaan 2
sebesar 125. Jika Perusahaan 1 menetapkan Q1 = 10, Perusahaan 2 akan menetapkan
Q2 = 10, dan kedua perusahaan memperoleh laba 100. Tetapi jika Perusahaan 1
menetapkan Q1 = 15, maka Perusahaan 2 akan menetapkan Q2 = 7,5, sehingga
Perusahaan 1 memperoleh laba 112,50 dan Perusahaan 2 memperoleh laba sebesar
56,25. Oleh karena itu, laba tertinggi yang didapat oleh Perusahaan 1 adalah 112,50
dengan output Q1 = 15. Dibandingkan dengan hasil Cournot, jika Perusahaan 1
bergerak pertama kali, maka Perusahaan 1 akan mencapai hasil yang akan lebih baik
dan Perusahaan 2 akan merugi.