Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Diagnosis depresi berat dengan gejala psikotik pada kasus ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan bahwa
pasien adalah laki-laki berusia 27 tahun. Depresi adalah suatu gangguan berulang
dan serius terkait dengan menurunnya fungsi dan kualitas hidup, morbiditas medis,
dan kematian.¹ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan depresi sebagai
peringkat keempat penyebab disabilitas di seluruh dunia, dan diperhitungkan pada
tahun 2020, akan menjadi penyebab utama yang kedua.
Keluhan utama pada pasien ini Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Tgk.
Chik Ditiro dibawa oleh keluarganya karena tidak mau bicara dan makan di
rumah dan sering keluar malam. Tidak mau mengurus diri dan sering termenung.
Selain itu pasien juga mengatakan sering berbicara sendiri.Selama di RSU TGK
CHIK DITIRO pasien kejang selama 5 menit sebanyak 2 kali. Kejang pada
seluruh tubuh. Sebelumnya di rumah keluarga juga mengatakan pasien pernah
kejang sebanyak 1 kali sekitar 3-5 menit.

Selama ini pasien juga mendengar bisikan, ada yang memanggil dirinya
untuk melakukan sesuatu seperti merokok, marah-marah dan mengganggu dirinya.
Suara bisikan itu muncul pada saat pasien sedang tidur atau pada saat pasien sendiri.

Pasien juga mengamuk, sulit tidur gaduh gelisah dan histeris dirumah. Hal
ini sudah terjadi sejak seminggu ini dan memberat dalam 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Selain itu pasien juga mengatakan pasien melihat sosok pria dan
berbicara dengannya.

Pasien merasakan bahwa sosok pria tersebut adalah kiriman dari


saudaranya yang selalu mengusiknya dan mengikutinya. Pasien juga pernah
merasakan seperti disentuh dan didorong oleh bisikan tersebut agar melakukan hal
yang disuruh bisikan.

55
Pasien terkadang mengikuti perintah bisikan yang di dengarnya seperti
merokok yang banyak dan meminta uang pada orang tuanya, bila tidak diberikan
pasien mengamuk dan marah. Tidak ada riwayat mengkonsumsi ganja atau zat
lainnya.

Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Hubungan pasien


dengan keluarga kurang baik. Kegiatan sehari-hari pasien hanya mengaji di tempat
tinggalnya. Pasien tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Pada pemeriksaan fisik didapati ; Status mental pasien : Afek : Appropriate,


Mood: hipotimik, Proses pikir: koheren, Halusinasi auditorik: (+), halusinasi
olfaktorik (-),halusinasi taktil (+), halusinasi visual (+), Ilusi (-), Insight T1.

Depresi berat dengan gejala psikotik dapat didiagnosis dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik dan status psikiatri. Depresi dapat didiagnosis banding dengan
gangguan skizoafektif dan gangguan mood lainnya.

Kini pengobatan depresi tidak harus sampai dirawat di rumah sakit.


Penderita harus dirawat di rumah sakit apabila:
1. Memiliki kecenderungan untuk bunuh diri atau merencanakan tindakan
bunuh diri.
2. Penurunan ekstrim nafsu makan sehingga penderita terlalu lemah karena
berat badan turun drastis.
3. Memiliki resiko terjadinya keadaan gawat, misalnya penyakit jantung atau
stroke perdarahan karena penderita sangat gelisah.
Terapi depresi dengan pemberian obat-obatan sangat menolong dan
merupakan pilihan utama, atau dikombinasi dengan pengobatan lainnya seperti
psikoterapi dan terapi elektro konvulsif. Jika diperlukan dapat menggunakan
kombinasi dari ketiga jenis terapi tersebut.1

Prognosis Episode depresi yang ditangani dapat sembuh dalam 3 bulan, jika
tidak ditangani bisa sampai 6-12 bulan. Walaupun menggunakan obat, pada 20-
35% pasien mengalami gejala residual dan gangguan fungsi sosial.

56

Anda mungkin juga menyukai