PEMBAHASAN
Diagnosis depresi berat dengan gejala psikotik pada kasus ini ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan bahwa
pasien adalah laki-laki berusia 27 tahun. Depresi adalah suatu gangguan berulang
dan serius terkait dengan menurunnya fungsi dan kualitas hidup, morbiditas medis,
dan kematian.¹ Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan depresi sebagai
peringkat keempat penyebab disabilitas di seluruh dunia, dan diperhitungkan pada
tahun 2020, akan menjadi penyebab utama yang kedua.
Keluhan utama pada pasien ini Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Tgk.
Chik Ditiro dibawa oleh keluarganya karena tidak mau bicara dan makan di
rumah dan sering keluar malam. Tidak mau mengurus diri dan sering termenung.
Selain itu pasien juga mengatakan sering berbicara sendiri.Selama di RSU TGK
CHIK DITIRO pasien kejang selama 5 menit sebanyak 2 kali. Kejang pada
seluruh tubuh. Sebelumnya di rumah keluarga juga mengatakan pasien pernah
kejang sebanyak 1 kali sekitar 3-5 menit.
Selama ini pasien juga mendengar bisikan, ada yang memanggil dirinya
untuk melakukan sesuatu seperti merokok, marah-marah dan mengganggu dirinya.
Suara bisikan itu muncul pada saat pasien sedang tidur atau pada saat pasien sendiri.
Pasien juga mengamuk, sulit tidur gaduh gelisah dan histeris dirumah. Hal
ini sudah terjadi sejak seminggu ini dan memberat dalam 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Selain itu pasien juga mengatakan pasien melihat sosok pria dan
berbicara dengannya.
55
Pasien terkadang mengikuti perintah bisikan yang di dengarnya seperti
merokok yang banyak dan meminta uang pada orang tuanya, bila tidak diberikan
pasien mengamuk dan marah. Tidak ada riwayat mengkonsumsi ganja atau zat
lainnya.
Depresi berat dengan gejala psikotik dapat didiagnosis dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik dan status psikiatri. Depresi dapat didiagnosis banding dengan
gangguan skizoafektif dan gangguan mood lainnya.
Prognosis Episode depresi yang ditangani dapat sembuh dalam 3 bulan, jika
tidak ditangani bisa sampai 6-12 bulan. Walaupun menggunakan obat, pada 20-
35% pasien mengalami gejala residual dan gangguan fungsi sosial.
56