KARBOHIDRAT
Oleh kelompok : 8
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah ditentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai Karbohidrat.
kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia,
yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid. Energi yang terkandung dalam
karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat, dalam hal
ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari
dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum
dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses
pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.
digunakan oleh sel yang terdapat didalam tubuh maka karbohidrat perlu melalui
sebaliknya, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang menurun atau kurang
PEMBAHASAN
mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen, dan pada umumnya unsur
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal
ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
dapat dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lain memiliki rumus empiris
(CH2O)n, dimana n = 3 atau lebih. secara resepektif gula dengan 3,4,5,6 dan 7
atom karbon adalah triosis, tetra, pentosa, heksosa, dan heptosa. heksosa, terutama
paling penting secara biologis adalah D-glukosa dan fruktosa dan D-galaktosa. D-
galaktosa adalah aldosa, yang berbeda dari D-glukosa hanya pada konfigurasinya
1. Aldosa
Mengandung gugus aldehid (CHO) bebas dan gugus hidroksi (CH) bebas,
contoh glukosa dan galaktosa. Adanya gugus aldehid pada glukosa dan galaktosa
menyebabkan positif Fehling dan akan membentuk endapan merah bata (Cu2O).
Aldosa merupakan gula pereduksi yang berarti bahwa fungsi aldehid bebas dari
bentuk rantai terbuka mampu untuk dioksidasi menjadi gugus asam karboksilat.
2. Ketosa
mengandung gugus keton bebas atau karbonil bebas di samping gugus hidroksida
(OH).
2.2.2 Disakarida
yang sama atau berbeda. Disakarida terbentuk dari dua molekul monosakarida
yang tergabung melalui ikatan glikosida yang berbentuk antara karbon aromatik
dan salah satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari monosakarida lainnya.
1. Maltosa
2. Sukrosa
Sukrosa larut dalam air tetapi tidak larut dalam alkohol, hidrolisis sukrosa
dapat ditentukan dengan enzim sukrosa atau investase oleh pengaruh asam
mineral encer panas menghasilkan glukosa dan fruktosa. Mineral encer panas
menghasilkan glukosa dan fruktosa, sukrosa banyak terdapat pada tanaman yang
3. Laktosa
Laktosa merupakan gula utama yang terdapat pada susu sapi dan ASI.
Oleh sebab itu, sering disebut gula susu. Kristal besar dan kelarutan dalam air
kurang baik, laktosa memiliki sifat mereduksi pereaksi Benedict atau Fehling
2.2.3 Polisakarida
sakarida, polisakarida terpenting yaitu amilum, glikogen, dan selulosa, sifat dari
tidak mengandung nitrogen yaitu amilum atau pati, selulosa, glikogen, amilosa
harus dipecah menjadi monosakarida. Proses pemecahan ini terjadi dalam proses
digestion (pencernaan).
yang terdapat dalam saliva menghidrolisis pati untuk menghasilkan hasil antara
yang berupa dekstrin dan maltosa. Di dalam perut, enzim amilase dinonaktifkan
oleh asam yang terdapat dalam lambung. pH di usus halus lebih bersifat basa, jadi
pencernaan pati dan glikogen menjadi maltosa dilakukan oleh amilase dalam
oleh tubuh untuk menghasilkan energi, maka galaktosa dan fruktosa diubah oleh
enzim pada hati menjadi glukosa. Pada tahap pertama penggunaan glukosa,
glukosa dalam hati bereaksi dengan ATP dengan adanya heksokinase untuk
menjadi karbon dioksida dan air dalam bentuk energi dari produksi ATP. Ada dua
jalur utama untuk pemecahan glukosa ini: glikolisis atau jalur Embden-Meyerhof
dan sebuah jalur alternatif lain yaitu heksosa monofosfat (HMP) atau jalur Shunt.
langkah menjadi triosa fosfat dan akhirnya menjadi dua molekul piruvat. Konversi
glukosa menjadi piruvat atau laktat disebut glikolisis. Proses ini adalah proses
menghasilkan dua molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. Piruvat dapat
diubah kembali menjadi glukosa-6-fosfat melalui jalur yang berbeda, atau dapat
pula diubah menjadi laktat dengan bantuan enzim laktat dehidrogenase (LD). Di
yang tersedia dari oksidasi glukosa. Asetil CoA memasuki siklus assam
trikarboksilat (TCA), juga dikenal dengan nama siklus Krebs, atau siklus asam
sitrat. Siklus TCA adalah fase aerobik dari metabolisme glukosa dan berlangsung
di mitokondria sel. Siklus ini terdiri dari rangkain reaksi reduksi-oksidasi dimana
asetil CoA dioksidasi menjadi CO2 dan H2O dan 24 molekul ATP (12 ATP untuk
setiap molekul asetil CoA). Pembentukan ATP ini sejalan dengan sistem transfer
hati menghasilkan 38 molekul ATP (2 dari glikolisis, 24 dari siklus TCA, dan
energi.
adalah jalur HMP, juga dikenal sebagai jalur Shunt. Dalam jalur ini, glukosa-6-
NADPH menghasilkan energi yang rendah dan penting sebagai sumber energi
untuk banyak reaksi anabolik, seperti sintesis asam lemak dan steroid. Jalur HMP
juga memainkan peran kunci untuk glikolisis dalam sel darah merah karena
fosforilasi oksidatif dalam siklus TCA. Ribosa-5-fosfat dapat diubah lebih jauh
Jika glukosa tidak dibutuhkan oleh tubuh dengan segera, glukosa dapat
makan. Ketika kadar glukosa dalam darah mulai turun, glikogen diubah kembali
mekanisme penting dalam pengaturan level glukosa dalam darah. Glikogen juga
Glukoneogenesis adalah jalur lain yang juga penting dalam menjaga level
asam amino, laktat, atau gliserol dri lipid. Asam lemak dan laktat dapat diubah
menjadi asetil CoA dan kemudian dioksidasi secara sempurna dalam siklus TCA.
sejumlah penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat atau aplikasi klinis pada
lain.
2.4.1 Hipoglikemia
kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar
normal. Zat gula didapat dari makanan yang dicerna dan diserap. Molekul-molelul
gula tersebut masuk ke dalam aliran darah untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh
sel-sel yang ada di jaringan tubuh. Namun sebagian besar sel-sel tubuh tidak bisa
menyerap gula tanpa bantuan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Dalam hal ini, insulin berperan sebagai pembuka pintu bagi masuknya zat gula ke
dalam sel. Jika jumlah insulin terlalu banyak, otomatis kadar gula darah akan
guna menurunkan kadar gula di dalam darah. Namun bukan hanya insulin saja,
terdapat beberapa faktor lainnya, seperti pola makan yang buruk dan olahraga
yaitu gugup, cemas,sakit kepala, Lelah, pusing, pucat, bibir kesemutan, gemetar,
gula darah
nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam tubuh, selain itu makanan yang
itu aturlah waktu sebaik mungkin untuk makan baik pagi, siang maupun malam
hari.
adrenal.
karbohidrat kompleks dan kandungan serat makanan yang baik dengan lebih
sedikit karbohidrat dan gula, Minum susu karena susu dapat meningkatkan kadar
gula dalam darah secara cepat. Ketika gejala hipoglikemia muncul, segera
buah, permen, atau minuman ringan. Selain itu, juga dapat mengonsumsi makanan
yang kandungan karbohidratnya bisa diubah menjadi gula dengan cepat oleh
tubuh, seperti roti lapis, sereal, atau biskuit. Jika gejala tergolong parah atau
penanganan awal tidak efektif sehingga kondisi penderita memburuk, maka segera
ke dokter atau rumah sakit. Di rumah sakit, biasanya dokter akan langsung
memberikan suntikan glukagon atau cairan infus yang mengandung glukosa agar
kadar darah kembali normal. Pastikan untuk tidak memasukkan makanan atau
minuman apa pun ke mulut saat penderita dalam kondisi tidak sadar untuk
menghindari sesak.
Salah satu masalah yang paling umum di seluruh dunia adalah intoleransi
laktosa. Salah satu ciri dari penyakit Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan
seseorang untuk mencerna laktosa. Laktosa adalah jenis gula yang terdapat dalam
susu dan produk susu. Pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi terjadi pada
usus kecil menghasilkan enzim yang disebut laktase. Laktase memecah laktosa
menjadi dua bentuk gula yang lebih sederhana yaitu glukosa dan galaktosa. Tubuh
1. Kram
2. Sakit perut
3. Mual
4. Kembung
Jenis ini berkembang pada orang yang pernah dapat mencerna laktosa
sepenuhnya. Kondisi ini adalah jenis yang paling biasa terjadi. Hampir semua
bayi menghasilkan cukup laktase untuk mencerna laktosa secara keseluruhan yang
terdapat dalam susu dan formula untuk bayi. Namun, pada beberapa keadaan
laktase yang lebih sedikit. Kebanyakan orang yang mengalami intoleransi laktosa
Jenis ini merupakan akibat dari kerusakan pada usus, seperti penyakit
parah.
Bayi yang lahir dengan kondisi yang jarang terjadi ini tidak dapat
laktosa sekunder dengan intoleransi laktosa bawaan selama masa kelahiran bayi.
Diagnosisnya yaitu berdasarkan gejala disertai riwayat konsumsi susu non-
intoleran laktosa mencerna produk susu fermentasi (keju, susu mentega, yogurt)
dengan sangat baik dan dapat mengonsumsi ini sebagai sumber utama kalsium
dan bukan susu. Susu rendah laktosa dan susu asam manis sudah dikembangkan
untuk orang intoleran laktosa. Intoleransi laktosa dapat diobati dengan perubahan
pola makan yang sederhana. Cara paling mudah adalah seseorang mengurangi
jumlah susu atau produk sehari-hari dalam makanannya. Selain itu, membantu
membagi susu harian dan produk susu menjadi beberapa porsi kecil dan
mengkonsumsinya dengan makanan lain. Susu olahan seperti yogurt dan keju
glukosa, dan ditemukan glukosa tersebut melalui urin. Hal ini disebabkan karena
adanya gangguan produksi insulin pada pankreas, yang berupa berkurang atau
tidak dapatnya memproduksi insulin dengan baik. Gejala dari Diabetes mellitus
yaitu tingkat glukosa meningkat dalam darah, menyebabkan buang air kecil
berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas, lemah badan, kesemutan,
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan salah satu upaya yang ditujukan kepada
orang-orang yang termasuk kelompok resiko tinggi, yakni mereka yang belum
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
maka pengelola harus berusaha mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut, dan
dengan cara pengendalian terhadap kadar gula darah, melalui olahraga dan diet,
bukan saja untuk mencegah kestabilan kadar gula darah, tetapi juga untuk
Mellitus (IDDM) dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin sehingga
terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Penyebab terbanyak dari kehilangan sel
menghancurkan sel beta pankreas. Diabetes mellitus tipe I dapat terjadi pada usia
berapapun namun paling sering terjadi pada anak remaja sehingga sebelumnya
disebut diabetes remaja ini menyumbang sekitar 10 % dari semua kasus diabetes
mellitus.
Diabetes Mellitus tipe II atau yang disebut dengan non insulin dependent
diabetes mellitus (NIDDM). Tipe II atau diabetes mellitus yang tidak tergantung
pada insulin adalah bentuk karakter diabetes yang lebih ringan yang disebabkan
oleh defisiensi aktivitas insulin yang relatif karena resistensi insulin. Diabetes tipe
II ini memiliki basis genetik yang lebih kuat dari pada Diabetes tipe I yang
Diabetes tipe II biasanya terjadi pada orang dewasa setelah usia 40 dan
berlangsung perlahan. Ini adalah bentuk diabetes mellitus yang paling umum dan
menyumbang 80% sampai 90% kasus. Jenis diabetes lainnya adalah sekunder
akibat kondisi tertentu lainnya seperti pankreas atau penyakit endokrin, pemberian
hormon, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu, beberapa sindrom genetik, dan
kondisi lingkungan
makanan terencana, terapi insulin, pemantauan diri kadar glukosa darah, gizi
seimbang seperti rasio karbohidrat, protein dan lemak dalam makanan didasarkan
karbohidrat kompleks, pati harus digunakan. Sekitar 50-55 persen dari total
perlahan-lahan dari waktu ke waktu. Diet kaya serat (polisakarida) juga memiliki
Glukosa dapat diukur dari serum, plasma, atau dari darah. Saat ini,
Konsentrasi glukosa dalam darah utuh sekitar 11% lebih rendah dari konsentrasi
glukosa plasma. Serum atau plasma harus didinginkan dan dipisahkan dari sel
selama 1 jam untuk mencegah kehilangan glukosa yang cukup besar oleh fraksi
sel, terutama jika jumlah sel darah putih meningkat. Ion natrium fluorida (tabung
glukosa pada jam pertama setelah pengumpulan sampel dalam tabung dengan dan
tanpa fluorida hampir identik. Karena itu, plasma harus dipisahkan dari sel
secepatnya. Glukosa darah puasa (GDP) harus diperoleh di pagi hari setelah
sekitar 8 sampai 10 jam berpuasa (tidak lebih dari 16 jam). Nilai glukosa plasma
puasa memiliki variasi diurnal dengan GDP rata-rata lebih tinggi di pagi hari
daripada di sore hari. Diabetes pada pasien yang diuji pada sore hari mungkin
terlewatkan karena variasi ini. Cairan serebrospinal dan urin juga bisa dianalisis.
dalam deteksi dan kuantisasi karbohidrat dalam cairan tubuh. Glukosa dan
karbohidrat lainnya mampu mengubah ion-ion tembaga (I) dalam larutan alkalin
menjadi ion-ion tembaga (II). Larutan kehilangan warna biru terangnya dan
endapan merah dari oksida tembaga terbentuk. Reagen Benedict dan Fehling,
yang mengandung larutan alkali ion tembaga yang distabilkan oleh sitrat atau
urin dan cairan tubuh lainnya. Ciri kimia lain yang digunakan untuk
membentuk basa Schiff dengan amina aromatik. O-Toluidin dalam larutan asam
630 nm. Galaktosa, aldoheksosa, dan manosa adalah aldopentosa yang juga akan
kepentingan historis dan telah digantikan oleh metode enzimatik yang lebih
spesifik.
glukosa oksidase atau heksokinase. Glukosa oksidase adalah enzim paling spesifik
sangat spesifik. Oleh karena itu, ia memiliki gangguan yang lebih kecil dari
dehidrogenase. NADPH memiliki maksimum absorbansi kuat pada 340 nm, dan
dengan jumlah glukosa yang ada dalam sampel. Umumnya diterima sebagai
metode referensi, metode ini tidak dipengaruhi oleh asam askorbat atau asam urat.
Metode heksokinase dapat dilakukan pada serum atau plasma yang dikumpulkan
atau sitrat. Metode ini juga dapat digunakan untuk urin, cairan serebrospinal, dan
cairan serosa. Metode pengukuran glukosa yang tidak spesifik masih digunakan di
individu dapat diabetes memantau kadar glukosa darah dalam upaya untuk
mempertahankan tingkat sedekat mungkin dengan normal. Untuk orang dengan
diabetes tipe 1, rekomendasinya adalah 3 hingga 4 kali / hari, untuk orang dengan
diabetes tipe 2, frekuensi optimal tidak diketahui. Hal yang penting adalah pasien
memastikan keakuratan hasil tes mereka. Tes glukosa urin harus diganti dengan
self monitor glukosa darah; Namun, tes keton urin akan tetap untuk diabetes tipe 1
dan kehamilan.
oleh komite ahli. Variasi tes ini adalah menggunakan glukosa standar. Larutan
glukosa plasma diambil 2 jam kemudian. Di bawah kriteria ini, pasien meminum
glukosa standar (75 g) dan pengukuran glukosa diambil 2 jam kemudian. Jika
tingkat tersebut ≥ 200 mg/dL dan dikonfirmasi pada hari berikutnya. Tes toleransi
glukosa oral (OGTT) tidak dianjurkan untuk penggunaan rutin di bawah pedoman
American Diabetes Association. Prosedur ini tidak nyaman untuk pasien dan tidak
pasien yang tepat diberikan sebelum tes ini dilakukan. Pasien harus rawat jalan
dan pada asupan karbohidrat normal hingga tinggi selama 3 hari sebelum tes.
Pasien harus puasa setidaknya selama 10 jam dan tidak lebih dari 16 jam, dan tes
harus dilakukan di pagi hari karena efek diurnal hormonal pada glukosa. Tepat
saat tes berlangsung, pasien harus menahan diri dari olahraga, makan, minum
(kecuali bahwa pasien dapat minum air), dan merokok. Faktor-faktor yang
merekomendasikan bahwa hanya puasa dan sampel 2 jam yang diukur, kecuali
ketika pasien hamil. Dosis dewasa dari larutan glukosa (glucola) adalah 75 g;
jumlah fluktuasi yang minimal. Konsentrasi glukosa dalam serum atau plasma
konsentrasi glukosa darah utuh. Pengaturan glukosa darah jangka panjang dapat
yang dihasilkan ketika glukosa (gula pereduksi) bereaksi dengan gugus amino
dengan konsentrasi glukosa plasma. Karena rata-rata sel darah merah hidup
sekitar 120 hari, kadar hemoglobin terglikosilasi pada satu waktu mencerminkan
tingkat glukosa darah rata-rata selama 2 sampai 3 bulan sebelumnya. Oleh karena
terdeteksi, adalah molekul glukosa yang melekat pada satu atau kedua valine N-
terminal rantai β-polipeptida dari hemoglobin dewasa normal. HbA1c adalah
metode pemantauan diabetes jangka panjang yang lebih andal. Kontrol dari
glukosa plasma acak. Nilai normal berkisar dari 4,5 hingga 8,0. Dengan
glukosa plasma rata-rata. Namun, informasi ini perlu digunakan dengan hati-hati,
rata-rata dan HbA1c dapat berbeda secara substansial tergantung pada kontrol
glikemik dari populasi yang diteliti. Penting juga untuk diingat bahwa dua faktor
rentang hidup sel darah merah. Jika rentang hidup sel darah merah menurun
memiliki lebih sedikit waktu untuk menjadi glikosilasi dan tingkat hemoglobin
bahwa tes HbA1c dilakukan setidaknya dua kali setahun dengan pasien yang
memenuhi tujuan pengobatan dan yang memiliki kontrol glikemik yang stabil.
Untuk pasien yang terapinya telah berubah atau yang tidak memenuhi tujuan
pada kelompok boronat dari resin dan secara selektif dielusi menggunakan buffer.
Metode ini tidak bergantung pada suhu dan tidak dipengaruhi oleh hemoglobin F,
S, atau C.
cair kinerja tinggi, semua bentuk hemoglobin glikosilasi A1a, A1b, dan A1c dapat
berkelanjutan, tidak ada konsensus mengenai metode referensi dan tidak ada satu
pun standar yang tersedia untuk digunakan dalam tes. Karena itu, nilai HbA1c
Badan Keton
menyediakan sumber energi yang siap dari lipid yang disimpan pada saat
ketersediaan karbohidrat rendah. Tiga keton adalah aseton (2%), asam asetoasetat
(20%), dan asam 3-β-hidroksibutirat (78%). Badan keton tingkat rendah hadir di
tubuh setiap saat. Namun, dalam kasus kekurangan karbohidrat atau penurunan
pada akumulasi keton dalam darah, dan istilah ketonuria mengacu pada akumulasi
diabetes tipe 1 selama penyakit akut, stres, kehamilan, atau peningkatan kadar
glukosa darah di atas 300 mg/dL atau ketika pasien memiliki tanda-tanda
ketoasidosis.
Persyaratan spesimen adalah sampel serum segar atau urin harus ditutup
rapat dan dianalisis segera. Tidak ada metode yang digunakan untuk penentuan
keton bereaksi dengan ketiga badan keton. Uji historis (Gerhardt's) yang
membentuk warna ungu. Jika reagen mengandung gliserin, maka aseton juga
terdeteksi. Metode ini digunakan dengan tes strip reagen urin dan tablet Acetest.
Mikroalbuminuria
selama bertahun-tahun dan mungkin tertunda oleh kontrol glikemik yang agresif.
Tanda awal bahwa nefropati sedang terjadi adalah peningkatan albumin urin.
hingga 299 mg/24 jam atau rasio albumin-kreatinin 30 hingga 300 g/mg.
diabetes tipe 1. Namun, tes autoantibodi islet saat ini tidak direkomendasikan
untuk pemeriksaan rutin untuk diagnosis diabetes. Di masa depan, pengujian ini
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
atom karbon, hidrogen dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan
tahap penting.
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Michael, L.B., Edward, P.F., dan Larry, E.S., 2010, Clinical Chemistry
Techniques, Principles, Correlations, Lippincott Williams & Wilkins, New
York.