Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul “ALKITAB ELEKTRONIK“ ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari makalah ini adalah untuk mengajarkan pada semua orang agar
dapat memahami penjelasan mengenai Alkitab dan keberadaan Alkitab
Elektronik di zaman era globalisai ini.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah. Kami tahu makalah
kami memang jauh dari kesempurnaan maka dari itu,kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak agar menjadi panduan dalam penyusunan
makalah kami berikutnya.

Penulis,

Oktober, 2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

a. Latar Belakang ...............................................................................

b. Rumusan Masalah ...........................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

a. Pengertian Alkitab ...........................................................................

b. Fungsi Alkitab .................................................................................

BAB III PENUTUP .............................................................................................


Kesimpulan.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alkitab adalah sebuah peta untuk memperlihatkan kita jalan untuk


hidup. Ada dalam Alkitab,”Aku ini orang asing di dunia, janganlah
sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku” (Mazmur 119:19). Alkitab
memberikan hikmat kepada kita. Ada dalam Alkitab,”Aku lebih berakal budi
dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan”
(Mazmur 119:99). Alkitab menawarkan pertolongan apabila jalan kelihatan
tidak jelas. Ada dalam Alkitab, ”Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang
bagi jalanku” (Mazmur 119:105). Alkitab memberikan kita perintah-perintah
Allah, yang tidak dapat dirubah. Ada dalam Alkitab,”Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota
atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi” (Matius 5:18).

Alkitab berguna untuk bersaksi tentang Allah dan Putra-Nya Yesus


Kristus, Firman yang menjadi manusia, alkitab berisi hukum dan peraturan dari
Allah yang harus ditaati dan dilaksanakan. Alkitab sebagai pedoman menuju
pelabuhan keselamatan di sorga abadi, Sabagai referensi, sumber pengajaran,
nasehat, tuntunan menuju keselamatan abadi, cermin bagi diri sendiri untuk
mengetahui dosa dan salah diri sendiri, dan apakah sudah melaksanakan tanpa
henti Firman Allah, sesuai iman kepada Yesus Kristus, Tuhan, Juruselamat
manusia. Mempelajari Alkitab bukan untuk bisa menyalahkan orang lain.

Namun pada abad ini, dunia telah memasuki dan sedang berada
dalam perubahan serta perkembangan cepat sebagai akibat perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berbagai layanan informasi, jaringan
komunikasi, dan sejumlah peralatan canggih yang dioperasikan lewat
komputer membuat segala sesuatu menjadi semakin mudah untuk dijangkau.
Di mana-mana setiap orang berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi
melalui adaptasi dengan berbagai media , seperti komputer, telepon genggam,
dan berbagai sarana yang lain. Media adalah bukti bagaimana manusia
berupaya mengembangkan diri dan berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan
hidup, menyediakan kemudahan kerja, kemudahan berbagi informasi, dan
sebagainya. Hal ini membawa dampak bagi kehidupan masyarakat di berbagai
bidang kehidupan, termasuk yang religius. Perkembangan pengetahuan dan
teknologi menyebabkan banyak pemuda-pemudi kristen yang hanyut dalam
pengaruh negatif dan mulai mengabaikan kewajibannya untuk membaca
alkitab yang sebagai sarana untuk mengerti akan kehendak Allah

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dideskripsikan


sebelumnya, maka masalah utama yang akan dikaji dalam metode ilmiah ini
adalah :

1. Bagaimana penggunaan dan pemanfaatan Alkitab di kalangan pemuda-


pemudi?
2. Bagaimana pemahaman pemuda-pemudi Kristen tentang keberadaan
Alkitab Elektronik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alkitab

Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani. (Kadang-kadang disebut pula


dengan istilah Injil, meskipun sesungguhnya hanya keempat kitab pertama
dalam Perjanjian Baru yang disebut dengan Injil). Alkitab dibagi atas dua
bagian utama, yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Bagian-bagian utama
ini disebut "Perjanjian" karena Allah bangsa Israel membuat perjanjian
kepada manusia. Pertama kalinya antara Musa dan bangsa Israel dan kedua
kalinya antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia. Hampir
semua buku Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali beberapa
bagian yang ditulis dalam bahasa Aram contohnya kitab Daniel sedangkan
semua buku Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.

Istilah Alkitab berasal dari kata "Al-Kitab" (bahasa Arab: ‫ )الكتاب‬berarti


"buku" atau "kitab".Di negeri-negeri berbahasa Arab sendiri, Alkitab disebut
sebagai "Al-Kitab Al-Muqaddas" (bahasa Arab: ‫)المقدس الكتاب‬. Dalam bahasa
Indonesia, Alkitab kadang disebut dengan istilah Bibel.Filo (20 SM – 50 M)
dan Yosefus menyebut Perjanjian Lama sebagai bibloi hiërai. Hieronimus,
seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab
Latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama Biblia yang merupakan kata
dari bahasa Latin yang berarti "buku". Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut
kitab suci sebagai the Bible, dan dalam bahasa Jerman sebagai die
Bibel.
Alkitab terdiri dari:

 39 kitab Perjanjian Lama atau kitab-kitab bahasa Ibrani; karena 97%


isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.
 27 kitab dan surat Perjanjian Baru atau kitab-kitab bahasa Yunani;
karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Kristus (disebut
sebagai orang Kristen).
 Kitab-kitab Deuterokanonika atau Apokrif (hanya dipakai oleh gereja
Katolik Roma dan Ortodoks dan jumlahnya berbeda-beda menurut
denominasi. Kristen Katolik memakai 7 kitab dan 2 tambahan pada
kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.)

Allah adalah sumber dari semua informasi di dalam Alkitab. Ada


dalam Alkitab,”Semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan
berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan
yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan
Allah” (2 Timotius 3:16, BIS). Alkitab memperkenalkan kita kepada Yesus
Kristus. Ada dalam Alkitab,”Pada zaman dahulu banyak kali Allah berbicara
kepada nenek moyang kita melalui nabi-nabi dengan memakai bermacam-
macam cara. Tetapi pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya. Melalui Anak-Nya inilah Allah menciptakan alam
semesta. Dan Allah sudah menentukan bahwa Anak-Nya inilah juga yang
berhak memiliki segala sesuatu” (Ibrani 1:1-2, BIS).

Apakah yang sanggup dibuat oleh Alkitab kepada orang yang percaya
pada Alkitab? Ada dalam Alkitab,”Ingatlah juga bahwa sejak kecil engkau
sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau kepada keselamatan melalui iman kepada Kristus Yesus” (2
Timotius 3:15).
Apakah syarat untuk mendapatkan pengertian akan perkara-perkara
ilahi yang dijanjikan? Ada dalam Alkitab,”Hai anakku, jikalau engkau
menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga
telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu
kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan
menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti
mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka
engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan
mendapat pengenalan akan Allah. Karena TUHANlah yang memberikan
hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian” (Amsal 2:1-6).

B. Fungsi Alkitab

Alkitab mempunyai fungsi dalam hubungan dengan kehidupan orang


percaya dan pertumbuhan iman dari orang percaya. Sehingga Alkitab
mempunyai fungsi sentral dan dominan dalam kehidupan pribadi maupun
umat. Hal ini menjadi penting, karena jika orang Kristen atau jemaat telah
salah memahami fungsi Alkitab bagi mereka maka bukan tidak mungkin nilai
fungsi Alkitab akan mengalami degradasi yang luar biasa, bahwa Alkitab akan
disepelekan. Alkitab memiliki fungsi sentral dan dominan, karena hidup iman
seseorang dan persekutuan ditumbuh-kembangkan tidak dapat dilepaskan dari
keberadaan Alkitab. Seseorang makin mengenal Allah, karya Keselamatan-Nya
serta menghayati makna hidup berimannya tidak dapat lepas dari tuntunan
Alkitab.

Fungsi Alkitab selanjutnya adalah dalam kaitannya dengan


pembangunan tubuh Kristus (bandingkan Kisah Para Rasul 2; Kisah Para Rasul
4; 1 Korintus 12; 1 Korintus 14; Efesus 4). Yang dimaksudkan di sini adalah
Alkitab berada pada posisi sentral bukan hanya dalam hal kehidupan iman
personal atau komunal, tetapi juga posisi sentral itu berlaku, menerangi segala
keputusan atau kebijakan yang diambil dalam menata dan membangun
persekutuan orang percaya / jemaat. Segala keputusan dan kebijakan gerejawi
tidak boleh lepas dari dasar Alkitab. Alkitab sebagai pernyataan kehendak
Allah semestinya menjadi dasar pijak dan memayungi segala keputusan dan
kebijakan gerejawi baik yang berlaku ke dalam mau pun ke luar, baik untuk
tingkat di jemaat maupun di tingkat sinodal. Fungsi ini teramat penting, karena
di sinilah letak perbedaan fundamental antara gereja dengan organisasi
lainnya; antara keputusan dan kebijakan gerejawi dengan keputusan dan
kebijakan organisasi sekuler lainnya. Hal ini juga menjadi penting dan mesti
dihayati oleh setiap pribadi dalam gereja terutama para pelayan dan
pejabatnya, segala keputusan dan kebijakan gerejawi adalah keputusan dan
kebijakan yang mencerminkan citra dan kualitas wibawa Alkitab sebagai
pernyataan Allah bagi umat maupun bagi dunia.

Alkitab Elektronik merupakan hasil penemuan manusia untuk


digunakan sebagai media penyampaian Firman Tuhan. Alkitab Elekronik
merupakan software yang terinstal dalam handphone atau computer sehingga
memudahkan manusia untuk menggunakannya. Alkitab Elektronik merupakan
perangkat lunak ciptaan LAI untuk mempermudah jalannya pelayanan.

Tujuan diciptakan Alkitab Elektronik adalah untuk memudahkan


bukan untuk mengganti adanya peranan buku alkitab untuk dibawa ke tempat
beribadah, hanya saja seringkali manusia sendirilah yang menyalah gunakan
Alkitab Elektronik, contohnya sebagai alasan bermain game saat sedang
beribadah dan lain-lan. Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan berasal
dari diri manusia itu sendiri yang mempergunakaan alkitab. Harus kita sadari di
era globalisasi teknologi akan terus dan terus berkembang.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Alkitab menyatakan kepada kita tentang makna dan tujuan di dalam


kehidupan kita. Dan kita menjadi kaya oleh karena kasihNya dan
anugerahNya dan kehadiranNya yang melingkupi perjalanan kita di hari-hari
mendatang.

Tujuan kitab suci ditulis untuk menyatakan fakta bahwa Tuhan


memberi kita Alkitab adalah bukti dan gambaran kasih-Nya kepada kita. Istilah
"wahyu" berarti Tuhan mengkomunikasikan kepada manusia siapa Dia dan
bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan Dia. Walaupun
pewahyuan Allah dalam Alkitab diberikan secara progresif dalam kurun waktu
kurang lebih 1.500 tahun, Alkitab selalu mengandung segala sesuatu yang
dibutuhkan manusia untuk mengenal Allah agar dapat memiliki hubungan
yang benar dengan-Nya. Dan kita harus terus mencari Dia sampai kita melihat
dan percaya. Hanya dengan iman kita terus menimba kekayaan-kekayaan
Kristus yang dibeberkan bagi kita dalam Alkitab, kita akan bertumbuh menuju
kedewasaan rohani dan menjadi umat milik Allah yang diperlengkapi untuk
setiap perbuatan baik.

Alkitab adalah bagian dari kehidupan Kekristenan, namun demikian


terkadang masih sulit untuk selalu mencintai Alkitab, membaca dan
merenungkan isi Alkitab. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk itu
perlu sekali kita memahami isi Alkitab agar dapat selalu mencintai Firman
Tuhan, membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan dalam hidup
sehari-hari.
Alkitab elektronik merupakan sebuah proses hasil berpikir manusia
untuk memenuhi kebutuhan praksis serta praktis mereka. Ini adalah sebuah
revolusi terhadap Alkitab dengan melihat keseluruan konten-kontennya yang
berada pada media tersebut. Alkitab elektronik versi 2.0 merupakan
sebuah software(perangkat lunak) yang terinstal di dalam handphone, dan
juga laptop serta komputer. Berbagai inovasi dilakukan oleh LAI sebagai
pembuat serta pengelola Alkitab. LAI menerbitkan Alkitab elektronik agar bisa
dikonsumsikan masyarakat serta Gereja. Untuk memudahkan pelayanan para
pelayan khusus agar secara umum bisa mengetahui setiap latar belakang, setiap
kitab dan juga nubuat, deutrokanonika, perumpamaan, ayat-ayat tematik,
berbagai terjemahan dengan bahasa Inggris dan bahasa daerah Indonesia serta
kamus Alkitab. Dengan demikian Alkitab elektronik memiliki perbedaan
dengan Alkitab buku, sebab Alkitab buku tidak memiliki latarbelakang setiap
kitab dan juga nubuat, deutrokanonika, periumpamaan, ayat-ayat tematik,
berbagai terjemahan dengan bahasa daerah Indonesia secara sistematis. Alkitab
Elektronik berguna dan sangat membantu tergantung dari siapa dan
bagaimana dimanfaatkan.

Anda mungkin juga menyukai