Anda di halaman 1dari 5

EVOLUSI VERTEBRATA

REPTILIA DAN AVES

TUGAS
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evolusi yang diampu oleh:
Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd.
Dra. Ammi Syulasmi, M.S.
Dr. Hernawati, S,Pt., M.Si.

disusun oleh:
Kelompok 12
Biologi C 2015
Ima Nurfadilah 1507501
Intan Fauziyyah Sekarini 1500384
M. Naufal Nugraha 1503433

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
1. Mengapa evolusi reptil disebut evolusi “defensif”?
Jawaban:
Evolusi reptil disebut evolusi “defensif” karena beradaptasi terhadap
kekeringan yang terjadi secara gradual pada genangan air Periode Devon.
Kekeringan menyebabkan Reptil mencari peluang kehidupan pada lingkungan
darat yang ternyata potensial. Adaptasi terhadap kekeringan dalam kurun
evolusinya menyebabkan terjadinya perubahan mendasar pada Reptilia.
2. Tahap evolusi apakah yang membedakan reptil dengan amphibia?
Jawaban:
Tahap evolusi yang membedakan Reptil dengan Amphibia yaitu:
a. Telur Amniotik, yang dalam perkembangannya mengeliminasi tahap larva
yang bernapas dengan insang. Reptil akan menetas dari telur ini sebagai
hewan dewasa tanpa proses metamorfosis.
b. Sisik, karena sebagai hewan darat, Reptil perlu mempertahankan diri dari
kekeringan, sehingga sisik dan “scute” berkembang dengan baik agar tubuh
tidak kehilangan cairan. Tetapi sisik yang menjadi ciri khas Reptil justru
tidak ada pada bentuk Reptil awal.
3. Bagaimanakah perkembangan evolusi reptil berdasarkan bukti fosil yang
memperkuat dugaan bahwa nenek moyang reptil adalah amphibia?
Jawaban:
Identifikasi Reptil pada awalnya didasarkan pada kriteria osteologik.
Berdasarkan hal ini, maka fosil Seymouria telah lama dianggap sebagai fosil
antara Amphibia dan Reptil. Seymouria merupakan tetrapoda kecil (60cm),
fosilnya ditemukan pada lapisan Permian bawah di Texas. Ada berbagai
pendapat yang kontroversial tentang posisi sistematika Seymouria karena
menunjukkan ciri campuran antara Amphibia dan Reptil.
Ciri Amphibia meliputi rangkaian tulang tengkoraknya, adanya optic notch
(tidak ada pada Reptil), gigi labyrinthodont, leher pendek, dan adanya saluran
garis lateral. Ciri Reptilnya adalah perbedaan antara tulang atlas dan vertebra,
fusi tulang vertebra kedua menjadi tulang sacrum, dan tulang jari dengan pola
Reptil. Seymouria mempunyai keunikan karena memiliki ciri Amphibia pada
bagian tengkoraknya dan ciri Reptil pada tubuhnya.
Reptil pertama muncul di zaman yang sama dengan Seymouria, yaitu
Limnoscelis, Captorhinus, dan Diadectes. Catylosaurus seringkali disebut “stem-
Reptiles” karena memiliki vertebra berbentuk mangkok, dan diduga cara
berjalannya juga agak canggung karena tungkainya mengarah ke luar,
panjangnya diperkirakan 3 meter.
4. Apa yang menjadi dasar klasifikasi reptilia menjadi 4 subkelas?
Jawaban:
Berdasarkan ada tidaknya lubang temporal pada tulang tengkoraknya kelas
reptilia diklasifikasikan menjadi 4 subkelas yaitu Anapsida, Synapsida, Parapsida,
dan Diapsid.
5. Pada zaman Jura banyak muncul reptil raksasa yang sekarang telah punah.
Cobalah anda mengelompokkan ke dalam ordo!
Jawaban:
Ordo Ichthyoptergia, Ordo Sauropterygians, Ordo Ornitischia, Ordo
Saurischia, dan Ordo Pterosauria.
6. Berikan penjelasan kelompok reptil manakah yang diduga merupakan
nenek moyang Aves!
Jawaban:
Pterosaurus diduga sebagai nenek moyang aves karena memiliki kemampuan
terbang. Ordo Pterosaurus bermula dari Trias akhir yang merupakan tetrapoda
pertama yang menunjukkan kemampuan terbang. Sayap Pterosaurus terdiri dari
membran yang diperkuat oleh kolagen yang membentang di antara batang tubuh
atau kaki belakang dan satu jari yang sangat panjang pada kaki depan. Membran-
membran tersebut yang membuat Pterosaurus dapat terbang, dan merupakan
nenek moyang Aves.
7. Mengapa dalam perkembangan evolusinya, Aves lebih berhasil daripada
Pterosaurus?
Jawaban:
Karena struktur tulang kompak pada Reptil relatif lebih berat untuk terbang
jika dibandingkan dengan Aves, sehingga bermasalah dengan gravitasi saat
terbang. Selain itu organisme harus mempunyai perbandingan yang seimbang
antara berat tubuh dan kekuatan agar dapat terbang, sederhananya permukaan
tubuh saat terbang harus seimbang dan dapat mengatasi gaya gravitasi ketika
berada di udara. Pada Pterosaurus, otot terbang relatif kecil dan berdarah dingin
(poikilothermis) sehingga sulit terbang jika terjadi perubahan suhu di udara.
Keberhasilan burung dibandingkan Pterosaurus dipengaruhi oleh adanya
modifikasi tungkai depan untuk terbang dan tungkai belakang untuk berlari,
mencakar, mendayung dan berbagai kegiatan lainnya tidak seperti Pterosaurus
yang hanya dapat meluncur; lalu modifikasi sisik menjadi bulu (membantu
terbang dan menjaga kestabilan suhu tubuh); perkembangan menjadi hewan
homoiothermis; modifikasi struktur tulang kompak menjadi berongga (ringan);
dan modifikasi mulut menjadi paruh.
8. Bagaimanakah perkembangan evolusi burung, dan mengapa kelompok
Ratitae dan Tinamae dianggap masih primitif, sedangkan Carinatae
dianggap lebih modern?
Jawaban:
Perkembangan evolusi burung adalah sebagai berikut:
a. Tahun 1996 di Cina ditemukan fosil Sinosauropteryx yang merupakan pelari
cepat dengan lengan yang relatif pendek dan memiliki 3 jari. Sayap ditutupi
oleh filamen yang dapat direntangkan atau dilipat untuk isolasi. Hewan ini
memiliki ‘protofeather’ dan diduga sudah homoiothermis.
b. Velociraptor, burung ini telah memiliki tulang pergelangan yang fleksibel
dan biasa digunakan untuk menangkap mangsadan diduga dapat pula
digunakan untuk terbang jarak pendek.
c. Unenlagia, fosilnya ditemukan di daerah Patagonia, tingginya 8 kaki dan
tidak dapat terbang. Sayap dapat dikepak-kepakkan ke atas dan ke bawah
untuk keseimbangan tubuh ketika berjalan atau berlari
d. Archeopteryx, bulu pada burung ini menunjukkan susunan yang asimetris
dengan bagian ujung yang menyempit dan langsing dibandingkan dengan
burung yang berjalan. Kondisi bulu seperti ini memungkinkannya untuk
mengepak di udara agar bisa terbang.
e. Eoalulavis, artinya alula pertama. Dengan mengepakkan sayapnya burung
ini dapat terbang dengan cepat, alula diperlukan untuk mengatur gerakan
terbang pada saat lepas landas atau mendarat.
f. Corvus (gagak), merupakan burung pertama dengan sayap modern yang
memiliki ciri khas tulang ekor pendek dan permukaan sayap yang luas yang
menunjukkan kemampuan terbang yang andal seperti pada burung modern
lainnya.
Kelompok Ratitae dan Tinamae dianggap masih primitif dibandingkan
dengan Carinatae karena kedua kelompok tersebut anggota kelompoknya masih
belum dapat terbang.

Anda mungkin juga menyukai