Tari Barong
Tari Barong
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
4. Babak III
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa. Ia pun berjanji pada Rangda untuk
menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati
mengorbankan anaknya pada Rangda. Tetapi setan yang menyebabkan Dewi Kunti
menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan Patihnya
untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Patihnya juga tak luput dari kerasukan
roh jahat, sehingga Sahadewa diikat di muka istana Rangda.
5. Babak IV
Turunlah Dewa Siwa, lalu memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian
itu tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah Rangda, lalu dia membunuh
Sahadewa, tapi Sahadewa tidakmati karena kekebalan yang dianugerahkan oleh Dewa
Siwa. Rangda pun menyerah lalu memohon untuk diselamatkan supaya bias masuk
surga. Perintah itupun dipenuhi oleh Sahadewa
6. Babak V
Kalika adalah pengikut Rangda. Dia sedang menghadap Sahadewa. Penolakan ini
menimbulkan perkelahian, dan kalika berubah menjadi Babi Hutan Sahadewa pun
memenangkan perkelahian tersebut, kemudian Kalika berubah menjadi Burung tetapi
tetap bisa dikalahkan. Akhirnya, Kalika berubah lagi menjadi Rangda. Oleh karena
saktinya Rangda ini maka Sahadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya
Sahadewa berubah menjadi Barong. Karena sama saktinya maka pertarungan ini
berlangsung dengan abadi (kebijakan melawan kebatilan).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tari Barong merupakan tarian khas daerah Bali yang sudah ada sejak
dulu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan
kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan
kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda,
yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
Barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan
tetapi ada pula yang berkaki dua
3.2. Saran
Sebagai warga Negara Indonesia yang sadar akan kayanya budaya Indonesia,
kita harus melestarikan tarian yang mencirikan khas Indonesia ini. Jangan sampai
tarian ini hilang dengan sendirinya. Dan sebagai warga Negara Indonesia kita harus
mempunyai tekad untuk melestarikan tarian ini hingga dikenal sampai mancanegara
Tari Barong di Bali pun harus mempunyai sanggar untuk latihan kepada orang
yang mempelajari tarian tersebut, agar lebih mudah untuk mempelajari
gerakan-gerakan tarian tersebut
Dan terutama untuk para penari tari barong harus giat dalam latihan-latihan
agar semaksimal mungkin dalam melakukan gerakannya ketika acara dimulai agar
para penonton tertarik agar banyak para pengunjung yang bersimpati untuk menonton
pertunjukan tari barong tersebut sehingga tari barong pun akan dikenal sampai
mancanegara.