Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia “setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
2
keadaan
lingkungan serta menimbulkan dampak yang negatif terhadap mahluk hidup yang
berada disekitarnya sehingga dalam kegiatan pertambangan, tidak dapat dipungkiri
bahwa kegiatan penambangan dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran yang
bersifat tidak dapat balik (irreversible damages). Kegiatan penambangan apabila
tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara.
Pencemaran
perubahan
kondisi
lingkungan
tata
adalah
lingkungan
suatu
(tanah,
keadaan
udara
yang
dan
terjadi
air)
yang
karena
tidak
dan
ekosistem
agar
dapat
berfungsi
kembali
sesuai
peruntukannya”
Reklamasi tambang pada dasarnya adalah usaha untuk memperbaiki kondisi
lahan setelah aktivitas penambangan selesai. Seperti yang sudah difahami bahwa
sifat dasar dari industri tambang adalah destruktif karena aktivitasnya yang
melakukan penggalian dan merubah bentang lahan, perubahan iklim mikro hingga
ke kondisi fisik lingkungan.9
Kegiatan reklamasi lahan tambang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem
lahan eks tambang melalui perbaikan kesuburan tanah dan penanaman lahan di
permukaan. Tujuan lainya adalah agar mampu menjaga agar lahan tidak labil, lebih
produktif dan meningkatkan produktivitas lahan eks tambang tersebut. Akhirnya
reklamasi dapat menghasilkan nilai tambah bagi lingkungan dan menciptakan
keadaan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya
pertambangan, kerusakan lingkungan hidup, dan sebagainya.
Reklamasi
rusak sebagai
akibat
dari
kegiatan
pertambangan, hal ini sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 dimana Pasal 1 Angka 2 menyebutkan, “perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
9
judul
penelitian
tentang
tenggat
waktu
Hukum Lingkungan
Dalam pengertian sederhana, hukum lingkungan diartikan sebagai hukum yang
mengatur tatanan lingkungan (lingkungan hidup), dimana lingkungan mencakup
semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya adalah manusia dan tingkah laku
perbuatannya
10
yang
terdapat
dalam
ruang
dimana
manusia
berada
dan
lingkungan
sebelum
suatu
tindakan
kegiatan
pembangunan
selalu
adalah suatu
kegiatan mencari,
menggali,
mengolah,
memanfaatkan dan menjual hasil dari bahan galian berupa mineral, batu bara,
panas bumi dan minyak dan gas.Seharusnya kegiatan pertambangan memanfaatkan
sumberdaya alam dengan berwawasan lingkungan, agar kelestarian lingkungan
hidup tetap terjaga.14
12
. Riana Kesuma Ayu, “Hukum Lingkungan Dalam Bidang Ilmu Hukum”,
http://riana.tblog.com/post/1970028689 diakses tanggal 23 september 2012, pukul
22.35
WITA
13
. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
14
. Rini Rahmiati “Dampak Pertambangan Batu Bara terhadap Lingkungan Sekitar”
http://rinirahmiati03.blogspot.com/2012/06/dampak-pertambangan-batu-bara-
terhadap.html
diakses tanggal 24 september 2012 pukul 23.47 WITA
Dampak Pertambangan Batu Bara
Tidak dapat dipungkiri, bahwa batu bara memiliki nilai yang sangat strategis,
namun
di
sisi
lain
batu
bara
juga
menimbulkan
dampak
baik
positif
b.
c.
d.
e.
b.
15
lingkungan
hidup
merupakan
upaya
terpadu
dalam
kurun
waktu
tertentu
sehingga
fungsi
lingkungan
harus
dijaga
. ibid
Pasal 4 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
23
Demi menjamin terjaganya fungsi dan kelestarian lingkungan hidup, maka perlu
adanya amdal yang dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum mendapatkan
ijin lingkungan
Analisis mengenai Dampak Lingkungan yang selanjutnya disebut (AMDAL)
merupakan
salah
satu
syarat
yang
harus
terpenuhi
dalam
perizinan
pertambangan. amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.24
Dokumen AMDAL menjadi acuan bagi pelaksana kegiatan/usaha untuk
melakukan pengelolaan lingkungan terkait jenis kegiatan/usaha yang dilakukan,
juga menjadi acuan bagi pemerintah untuk melakukan pemantauan terhadap
pengelolaan lingkungan yang seharusnya dilakukan oleh pelaku kegiatan/usaha.
Nilai penting dari pelaksanaan AMDAL adalah bahwa pelaksana kegiatan/usaha,
terutama kegiatan/usaha yang menimbulkan dampak besar dan penting, tidak
sekedar mengejar keuntungan ekonomi semata tetapi “dipaksa” untuk juga
memikirkan tentang lingkungan dan masyarakat sekitar area kegiatan/usaha.25
Menurut Pasal 22 Ayat (1) “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal”. Kemudian
dalam ayat (2) menjelaskan, dampak penting dimaksud ditentukan berdasarkan
kriteria26:
a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan;
b. Luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
24
pertambangan
batubara
selain
memberikan
dampak
positif bagi peningkatan pendapatan nasional dan devisa Negara, juga telah
memberikan dampak negatif berupa penurunan kualitas lingkungan fisik,
kimiawi dan biologi. Penambangan batubara dalam skala besar telah
menyebabkan perubahan bentang alam dan relief, peningkatan laju erosi tanah,
sedimentasi, degradasi kesuburan tanah dan kualitas perairan. Lahan-lahan
bekas tambang tersebut cenderung dibiarkan terbuka tanpa adanya upaya
restorasi lahan sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.28
27
menata,
memulihkan,
dan memperbaiki
kondisi
lingkungan dan
07/03/manajemen-reklamasi-kawasan-pertambangan-sebagai-salah-satu-upaya-
pengelolaanlingkungan-hidup-di-tinjau-dari-aspek-lingkungan-oleh-fera-a-pulungan-
75-abstrakpenambangan-batubara-di-indonesia-p/ diakses tanggal 25 desember 2012
pukul 19.00 Wita
29
. Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Mineral Dan Batu Bara. “Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan
usaha
pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem
agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya”
30
. Ibid. Pasal 1 Angka 27. “Kegiatan pascatambang, yang selanjutnya disebut
pascatambang, adalah terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian
atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi
sosial menurut
kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan”.
31
. Ibid. Pasal 101. “Ketentuan lebih lanjut mengenai reklamasi dan pascatambang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 serta dana jaminan reklamasi dan dana jaminan
pascatambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 diatur dengan peraturan
pemerintah”
32
. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 Tentang
Reklamasi Dan Pascatambang
dengan keadaan sebelumnya pertambangan, kerusakan lingkungan hidup, dan
sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010, kegiatan
reklamasi harus dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah tidak ada kegiatan
pada lahan terganggu.33
(wajib) berarti sesuatu yang harus dilakukan atau dilaksanakan (tidak boleh di
tinggalkan) dan memiliki akibat bila ditinggalkan, Namun dalam prakteknya
masih saja didapati banyak lahan bekas pertambangan yang dibiarkan
menganga tanpa ada kegiatan yang nyata untuk memulihkan kondisi lingkungan
yang rusak akibat kegiatan pertambangan.
Industri pertambangan sendiri meliputi tahap eksplorasi, tahap produksi
dan pasca tambang. Biasanya yang seringkali timbul dampak di kemudian hari
adalah pasca tambang. Dimana tambang yang telah selesai seringkali tidak
mengikuti aturan yang ada, sehingga kerusakan terjadi.34 Dalam kasus PT. CEM
tersebut, bahkan telah menimbulkan kasus pencemaran lahan/tanah milik warga
sekitar sehingga menimbulkan sengketa antara masyarakat dengan perusahaan
tersebut.
Nurhan35 melakukan pengaduan kepada PT. Citra Harita Mineral yang
pada saat itu sebagai kontraktor yang kemudian dari pihak perusahaan
melakukan peninjauan lokasi secara langsung terhadap lahan yang di klaim
tercemar akibat kegiatan pertambangan tersebut.
Adapun kesepakatan atau perjanjian antara pihak PT. Cahaya Energi
Mandiri dengan Nurhan dilakukan pada tanggal 4 Mei 2011, yang isi dari
perjanjian tersebut adalah :
a. Klaim lahan pertanian milik Nurhan yang tercemar mendapat pergantian
sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah); dan
33
. Ibid. Pasal 21
. Kementrian Riset Dan Teknologi “Dampak Lingkungan Industri Pertambangan”.
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/10857.html . Diakses tanggal
22
desember 2012. Pukul 23.48 Wita.
35
. Nurhan adalah salah seorang warga pemilik tanah/lahan di Desa rimbawan RT. 08
kelurahan tanah merah, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda
34
b. Lahan-lahan lain yang memiliki nilai ekonomis untuk ditambang telah di
sepakati untuk memberikan fee penambangan kepada yang bersangkutan
sebesar US $ 3/ton (tiga dollar AS per ton), dan telah diberikan fee
penambangan sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Pada tanggal 30 April 2008, terjadi permasalahan KP antara CV. Cahaya
Tiara dengan PT. Geobara, dan dimenangkan oleh PT. Geobara, akan tetapi
dikarenakan
Mineral
sebagai
kontraktor
dan
mengalami
pengalihan
kuasa
dengan
keterlambatan
pelaksanaan
reklamasi
lahan
melanggar
36
Fernandes
Raja
Saor.
“Analisa
Kasus
Newmont”.
http://raja1987.blogspot.com/2008/12/analisa-kasus-newmont.html. diakses tanggal 2
januari 2013. Pukul 22.44 Wita.
37
. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 Tentang
Reklamasi Dan Pascatambang
3) Pemegang IUP, IUPK, atau IPR yang dikenai sanksi
administratif berupa pencabutan IUP, IUPK, atau IPR
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, tidak
menghilangkan kewajibannya untuk melakukan reklarnasi
dan pascatambang.
4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.
hukumnya.
Karena
masalah
legitimasi
adalah
persoalan
Artikel
Sekitar”
Artikel
Artikel
berjudul
“Pengertian
dan
peranan
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ling1124/modul1.htm
Tanggal 3 Oktober Pukul 16.00 WITA
Artikel
Artikel
Artikel
Artikel
amdal”
Diakses
berjudul
“Pengenalan
Tambang”
http://emangeo.blogspot.com/2011/05/pengenalan-tambang.html
diakses tanggal 3 Oktober Pukul 02.35 WITA
berjudul
”Prinsip-prinsip
Reklamasi
Tambang”
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/05/prinsip-prinsip-reklamasitambang.html
diakses tanggal 3 Oktobe
Berjudul
“Amdal
dan
Pengelolaan
Lingkungan”.
http://pknjuntak.wordpress.com/2008/ 01/16/ amdal-dan-pengelolaanlingkungan/
diakses Tanggal 12 september 2012 Pukul 15.05 Wita.
Berjudul “manajemen reklamasi sebagai salah satu upaya pengelolaan
lingkungan
hidup
ditinjau
dari
aspek
lingkungan”.
http://usantoso.wordpress.com/2012/07/03/manajemen-reklamasikawasan-pertambangan-
sebagai-salah-satu-upaya-pengelolaanlingkungan-hidup-di-tinjau-dari-aspek-
lingkungan-oleh-fera-a-pulungan75-abstrak-penambangan-batubara-di-indonesia-p/
diakses tanggal 25
desember 2012 pukul 19.00 Wita
Artikel
“Dampak
Lingkungan
Industri
Pertambangan”.
http://www.ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/10857.html .
Diakses tanggal 22 desember 2012. Pukul 23.48 Wita.
Artikel
Berjudul
“Analisa
Kasus
Newmont”.
http://raja1987.blogspot.com/2008/12/analisa-kasus-newmont.html.
diakses tanggal 2 januari 2013. Pukul 22.44 Wita.
Berjudul
Artikel
Artikel
Berjudul
“Penegakan
Hukum
Lingkungan”
http://wirasaputra.wordpress.com/2012/01/06/penegakan-hukumlingkungan/ diakses
tanggal 28 desember 2012. Pukul 22.20 Wita
Artikel
“Dampak
Negatif
Pertambangan”
Berjudul
http://allabouttugaskuliah.blogspot.com/2012/12/dampak-negatifpertambangan.html.
Diakses Tanggal 10 Januari 2013 Pukul 17.00 Wita
Artikel
Artikel
Berjudul
“Pengertian
Perencanaan”
http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/pengertianperencanaan.html diakses
tanngal 11 januari 2013 Pukul 13.00 Wita
Artikel
Artikel
Artikel
Artikel
Berjudul
“Penegakan
Hukum”
http://www.jimly.com/makalah
/namafile/56/Penegakan_Hukum.pdf. diakses tanggal 24 Agustus 2012.
Pukul 22.35 Wita.