Makalah Ponek
Makalah Ponek
Disusun Oleh :
Anik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad, hidayah, dan inayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency
Komprehensif (PONEK).
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
mengangkat salah satu kasus di masyarakat sekitar.
Banyak pihak telah membantu terlaksananya penyusunan makalah asuhan kebidanan
kehamilan patologi ini, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
bapak Kun Lukito selaku dosen pembimbing. Serta teman-teman yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan ,untuk itu
kami mohon kritik dan saran yang bisa membangun makalah ini. Semoga dengan disusunnya
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak .
Anik
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ........................................................................................................... 3
B. Kriteria Rumah Sakit Ponek 24 Jam .................................................................. 3
C. Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Ponek 24 Jam................................................ 9
D. Strategi Pelaksanaan ........................................................................................... 15
E. Sistem Informasi................................................................................................. 16
F. Manajemen Pelaksanaan .................................................................................... 17
A. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal
(AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat
lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa - Bangsa pada tahun 2000
disepakati bahwa terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development
Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang
terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup
tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk
mengatasi penyebab utama kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang
efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir
umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia
daninfeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan
keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan
perdarahan,infeksi, pre-eklampsia / eklampsia, persalinan macet dan abortus. Mengingat
kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan
regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar
(PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem
rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan
dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan
manajemen yang handal.
B. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari PONEK
2. Menambah wawasan mahasiswa mengenai kriteria dan ruang lingkup pelayanan PONEK
3. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai strategi pelaksanaan PONEK
4. Mengetahui sistem informasi dan manajemen pelaksanaan PONEK
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Ponek adalah pelayanan obstetri neonatal esensial / emergensi komperhensif. Tujuan
utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melelui program rujukan berencana
dalam satu wilayah kabupaten kotamadya atau profinsi.
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Melaksanakan Perlindungan Ibu dan Bayi secara terpadu dan paripurna melalui 10
(sepuluh) langkah sebagai berikut :
1. Ada kebijakan tertulis tentang manajemen yang mendukung pelayanan kesehatan ibu dan
bayi termasuk pemberian ASI eksklusif dan Perawatan Metode Kangguru (PMK) untuk bayi
Berat Badan Lahir Rendah.
2. Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesehatan maternal dan
neonatal
3. Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta penanganan pada bayi baru lahir
dengan Inisiasi menyusu dini dan kontak kulit ibu-bayi.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK)
5. Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung termasuk membantu
ibu menyusui yang benar, dan pelayanan neonatus sakit
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina jejaring rujukan pelayanan
ibu dan bayi dengan sarana kesehatan lain.
7. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang
8. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
lainnya
9. Menyelenggarakan Audit Maternal dan Perinatal Rumah Sakit secara periodik dan tindak
lanjut
10. Memberdayakan Kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti pemberian ASI
eksklusif dan PMK.
E. SISTEM INFORMASI
PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada di
dalamnya melakukan fungsi yang berbeda,sangat membutuhkan keterpaduan, kecepatan dan
ketepatan informasi yang ditujukan kepada peningkatan mutu, cakupan dan efektifitas
layanan kepada masyarakat.Keberadaan sistem informasi ditujukan untuk medukung proses
pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangka pencapaian misi yang
ditetapkan.
Sistem informasi dimaksud pada PONEK adalah :
1. Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan misi rumah
sakit
2. Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar bersalin
dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat diakses secara transparan melalui
workstation.
3. Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan PONEK bagi
pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap dan akurat.
4. Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan evaluasi.
5. Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan adanya
ketersediaan data yang lengkap,akurat dan tepat waktu.
6. Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta dapat
meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah, meningkatkan kecepatan
aktivitas rumah sakit serta dapat menciptaka ‘titik kontak tunggal’ atau ‘case manager’ bagi
pasien.
7. Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).
8. Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan untuk keperluan
penelitian dan pengembangan keilmuannya di bidang obstetri dan ginekologi dengan
ketersediaan teknologi informasi yang mampu untuk memperoleh, mentransmisikan,
menyimpan, mengolah atau memproses dan menyajikan informasi dan data baik data internal
maupun data eksternal.
F. MANAJEMEN PELAKSANAAN
Direktur RS melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan program PONEK
menyelaraskan program RS untuk mendukung program PONEK dalam bentuk SK Direktur.
1. Pencatatan
Dalam pelaksanaan PONEK ini, diperlukan pencatatan yang akurat baik ditingkat
Kabupaten/ Kota (RS PONEK)
Format-format yang digunakan adalah yang sudah baku seperti :
1. Pencatatan System Informasi manajemen Puskesmas (SP2PT)
2. KMS ibu hamil/ buku KIA
3. Register Kohort Ibu dan Bayi
4. Partograf
5. Format-format AMP
Tingkat Rumah Sakit
a. Formulir Maternal dan Neonatal (Form MP)
Formulir ini mencatat data dasar semua ibu bersalin/ nifas dan bayi baru lahir yang masuk ke
RS. Pengisiannya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat.
b. Formulir Medical Audit (Form MA)
Form ini dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan data dari audit maternal dan audit neonatal.
Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas di bagian kebidanan dan kandungan
(untuk kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus anak neonatal).
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan format yang
terdapat pada buku pedoman AMP, yaitu :
Laporan dari RS Kabupaten/ Kota ke Dinkes Kabupaten/ kota (Form RS)
a. Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab
kematian) ibu dan bayi baru lahir.
b. Laporan dari puskesmas ke Dinkes Kabupaten/ Kota (Form Puskesmas).
c. Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas dan jumlah kasus yang dirujuk
ke RS Kabupaten/ Kota.
Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/ Dinkes Propinsi. Laporan triwulan
ini berisi informasi mengenai kasus ibu dan neonatal yang ditangani oleh RS kabupaten/ Kota
dan puskesmas, serta tingkat kematian dari tiap jenis komplikasi/ gangguan.
3. Pemantauan
Pemantauan dilakukan oleh institusi yang berada secara fungsional satu tingkat
diatasnya secara berjenjang dalam satu kesatuan system. Hasil pemantauan harus
dimanfaatkan oleh unit kesehatan masing-masing dan menjadi dasar untuk melakukan
perbaikan serta perencanaan ulang manajemen pelayanan melalui :
1. Pemanfaatan laporan
Laporan yang diterima bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja dan pembinaan
2. Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan balik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota ke RS PONEK atau disampaikan melalui pertemuan
Review Program Kesehatan Ibu dan Anak secara berkala di Kabupaten/ Kota dengan
melibatkan ketiga unsur pelayanan kesehatan tersebut diatas. Umpan balik dikirimkan
kembali dengan tujuan untuk melakukan tindak lanjut terhadap berbagai masalah yang
ditemukan dalam pelaksanaan PONEK.
4. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ dilakukan secara berjenjang dan dilaksanakan
pada setiap semester dalam bentuk evaluasi tengah tahun dan akhir tahun. Kegiatan evaluasi
dilakuan melalui pertemuan evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak.Hasil evaluasi disampaikan
melalui Pertemuan Pemantapan Sistem Rujukan kepada pihak yang terkait baik lintas
program maupun lintas sektoral dalam untuk dapat dilakukan penyelesaian masalah dan
rencana tindak lanjut.
Beberapa aspek yang dievaluasi antara lain :
1. Masukan (input)
a. Tenaga
b. Dana
c. Sarana
d. Obat dan alat
e. Format pencatatan dan pelaporan
f. Prosedur Teta PONEK
g. Jumlah dan kualitas pengelolaan yang telah dilakukan termasuk Case Fatality Rate
2. Proses
a. Kualitas pelayanan yang diberikan
b. Kemampuan, ketrampilan dan kepatuhan tenaga pelaksana pelayanan terhadap Prosedur
Tetap PONEK
c. Frekuensi pertemuan Audit maternal Perinatal di Kabupaten/ Kota dalam satu tahun
3. Keluaran (output)
a. Kuantitas
1) Jumlah dan jenis kasus PONEK yang dilayani
2) Proporsi kasus terdaftar dan rujukan baru kasus PONEK di tingkat RS Kabupaten/ Kota
b. Kualitas
1) Case Fatality Rate
2) Proporsi jenis morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi , Response time
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pelayanan obstetrik neonatal emergensi komprehensif dilaksanakan dirumah sakit
kabupaten/kota dan menerima rujukan dari dan oleh tenaga atau fasilitas kesehatan ditingkat
desa dan masyarakat atau rumah sakit. Kegiatannya memberikan pelayanan PONED dirumah
sakit kabupaten/kota untuk aspek obstetri ditambah dengan transfusi darah dan bedah cesaria
dan untuk neonatal diberikan perawatan neonatl yang intensif. Rumah sakit PONEK 24 jam
memiliki tenaga dan kemampuan serta sarana dan prasarana penunang yang memadai untuk
memberikan pelayanan pertolongan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal dasar maupun
komprehensif untuk secara langsung terhadap ibu hamil atau ibu bersalin dan ibu nifas baik
yang datang sendiri atau rujukan atau masyarakat, bidan di desa puskesmas dan puskesmas
PONED.
DAFTAR PUSTAKA