Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Oleh :

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga Surabaya


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Surabaya, 18 September 2013

Penyusun

2
Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................................. i

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar isi ........................................................................................................ iv

BAB I : Pendahuluan .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 2

BAB II : Pembahasan ............................................................................. 3

2.1 Pancasila sebagai Ideologi Bnagsa dan Negara ....................


2.2 Pengertian Pancasila .............................................................
2.3 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
2.4 Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila sebagai …...
Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia ……………………
2.5 Contoh kasus yang berhubungan dengan Pancasila sebagai
Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia …………………...

BAB III : Penutup .......................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran-saran ............................................................................

Lampiran .......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila sebagai dasar filosofi serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara langsung serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang
terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses
yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila yang diterapkan di
Indonesia bila dibandingkan dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu perbedaan.
Di satu sisi terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan tipis, tetapi di sisi lainnya
perbedaan tersebut sangat jauh dan sangat berbeda.

Permasalahan tentang Ideologi Pancasila bukan hanya sebuah permasalahan yang


berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan normatif namun juga bersifat praktis karena
menyangkut operasionalisasi dan strategi. Hal ini karena ideologi Pancasila juga menyangkut
hal-hal yang mendasarkan suatu ajaran yang menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup,
ditentukan secara kongkrit bagaimana manusia harus bertindak. Ideologi Pancasila tidak
hanya menuntun misalnya agar setiap warga negara bertindak adil, saling tolong menolong,
saling menghormati antar sesama manusia, lebih mengutamakan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan dan sebagainya, melainkan juga ideologi
Pancasila akan menuntut ketaatan kongkrit, harus melaksanakan ini dan itu, dan bahkan
seringkali menuntut dengan mutlak orang harus bersikap dan bertindak tertentu.Lalu sejauh
mana Perwujudan Pancasila dalam pelaksanaan fungsinya sebagai ideologi negara telah
dilakukan dan apakah posisi ideologi negara Indonesia saat ini sudah sesuai pada koridor
yang sesungguhnya atau cenderung eksplisit ke paham-paham lain selain Pancasila? itulah
yang dikaji dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa Pancasila dapat dijadikan sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia?
2. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia?

4
3. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia?
4. Apa contoh kasus yang berhubungan dengan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara ? Dan Apa hubungannya kasus tersebut dengan ideologi pancasila ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui alasan Pancasila dijadikan sebagai Ideologi Nasional Bangsa


Indonesia.
2. Untuk menganalisis fungsi Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
dan Negara Indonesia.
4. Untuk mengetahui kasus yang berhubungan dengan Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Bangsa dan Negara

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan dan pemikiran seseorang atau kelompok
orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, dengan kata lain unsur-unsur yang
merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakankausa materialistis (asal bahan) Pancasila.

Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan
negara Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau
mengambil ideologi dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-
ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau
golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara
komprehensif. Oleh karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa
Indonesia.

2.2 Pengertian Pancasila

Ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, pengertian kata “logi” yang artinya
pengetahuan. Jadi ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian pengertian dasar.
Istilah ideologi pertama kali di kemukakan oleh Destutt de Tracy seorang perancis pada tahun
1796. Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial
atau sosial ekonomi. Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian ideologi secara

6
fungsional dan ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional di golongkan menjadi
dua tipe yaitu ideologi doktriner dan ideologi yang pragmatis.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah kumpulan gagasan-


gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut
berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro sebagaimana di kutip oleh Kaelan
mengemukakan, bahwa ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi
dasar atau yang menjadi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri:

 Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
 Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup,
yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan, kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus
membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang
di hayati menjadi sesuatu keyakinan. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang
maka akan semakin tinggi pula komitmen nya untuk melaksanakannya.

Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimilikinya dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau
pedoman hidup mereka. Pengertian yang demikian itu juga dapat di kembangkan untuk
masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.

2.3 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya (cultural bond) yang berkembang secara
alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah
sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah

7
ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya
tahan dari ideologi itu.

Kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi
itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagai sebuah ideologi
memiliki tiga dimensi tersebut:

1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan
realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau
muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan
realita masyarakat pada awal kelahirannya.
2. Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai
dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari.
3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam
mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.
Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran-tafsiran
terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita-realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan sebagai
ideologiterbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang


majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan Negara.

8
Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos
yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal
setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisa saja terwujud karena Pancasila itu sendiri memuat
lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan,
kepribadian dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi
pembangunan sebuah masyarakat bangsa dan personal-personal di dalamnya.

Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai alat lalu
lintas kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa konsensus tersebut, masyarakat akan
memberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika
Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila berperan
sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga mengalami
tantangan-tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila mampu
bertahan.

Pancasila merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan
berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu religius monotheis,
humanis universal, nasionalis patriotis yang berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi
dalam musyawarah mufakat dan yang berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila
bukanlah imitasi dari ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan
rakyat dan kejayaan leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi tergantung pada
kesadaran, pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap
bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap
dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan ideologi Pancasila
harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari
kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi
penerus bangsa harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka
perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya–
upaya tersebut antara lain :

9
1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus Pancasila
pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.
2. Lebih memasyarakatkan pancasila.
3. Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
Pancasila.
5. Menolak dengan tegas faham-faham yang bertentangan dengan Pancasila.

2.4 Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai
kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,
baik nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-nilai
Pancasila bersibat obyektif dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila bersifat
universal atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain.

Nilai-nilai pancasila bersifat objektif, maksudnya :

1. Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat umum universal dan abstrak.
2. Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
3. Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.

Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai


Pancasila itu terlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena:

1. Nilai- nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.

10
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani
bangsa Indonesia.

2.5 Contoh kasus yang berhubungan dengan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia Pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara. Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian
diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai
dasar negara dan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pancasila pada hakikatnya untuk
seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komprehensif. Oleh karena ciri khas
Pancasila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia. ideologi Pancasila
memiliki ciri menyeluruh yaitu tidak berpihak pada golongan tertentu serta ideologi Pancasila
yang dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa Indonesia mampu
mengakomodasikan berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat
majemuk.

Pancasila berkedudukan sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara


konsisten dalam kehidupan bernegara. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara adalah
Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk,
mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan, memelihara dan mengembangkan
identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan
Pancasila, menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan
Negara.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan
kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai
kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,
baik nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/ideologi-pancasila.htmm, diakses pada 17 September 2013, jam


12.47 WIB.

http://www.slideshare.net/suradi46/pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-ideologi-nasional,
diakses pada 17 September 2013, jam 12.56 WIB.

http://suhardiman2.blogspot.com/2011/11/fungsi-pokok-pancasila-sebagai-dasar.html,
diakses pada 17 September 2013, jam 13.08 WIB.

Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta.

Kaelan. 2002. Filasafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.


allaboutpancasila.blogspot.com/.../nilai-nilai-pancasila

rerenie.wordpress.com/.../pancasila-sebagai-ideologi-b

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Metra, Wayan., et al. 2003. Orsosdat. Tabanan: Percetakan Kawan.

13
14

Anda mungkin juga menyukai