Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI EXTENDED TINY ENCRIPTION ALGORITHM (XTEA)

PADA ATMEGA32 DAN CODEVISION AVR

Tony Haryanto
1110100872
Tonyharyanto7@gmail

Jurusan Teknik Persandian


Bidang Minat Teknik Rancang Bangun Peralatan Sandi
Sekolah Tinggi Sandi Negara

Abstraksi
Data saat ini menjadi sesuatu yang sangat penting dan harus diamankan. Banyak hal yang menuntut kerahasiaan
dan keamanan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengamankan data adalah dengan melakukan enkripsi
data. Enkripsi adalah sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi
sebuah kode yang tidak bisa dimengerti. Salah satu algoritma enkripsi adalah algoritma Extended Tiny Encription
Algorithm (XTEA). XTEA merupakan pebaikan dari algoritma Tiny Encription Algorithm, algoritma ini
menggunakan format data input yang sama, yaitu berupa 64 bit input yang dipecah menjadi dua bagian yang
masing-masing berisi 32 bit, dan kunci sepanjang 128 bit yang dibagi menjadi 4 bagian yang masing-masing
bagian berisi 32 bit. Pada penelitian ini penulis mengimplementasikan algoritma XTEA pada perangkat lunak pada
CodeVision dan Mikrokontroler ATmega32 yang dilengkapi dengan keyboard sebagai inputan dan lcd 16x2 sebagai
output.

Kata kunci : Algoritma XTEA, AVR Microcontroller ATMega32.

1. Pendahuluan diperlukan implementasi salah satu


1.1 Latar Belakang algoritma ilmu kriptografi dalam bentuk
Perkembangan pesat teknologi dalam hardware. Hardware mempunyai fungsi
bidang keamanan dan komunikasi saat ini, sebagai media atau modul enkripsi dan
merupakan bukti zaman yang semakin dekripsi untuk melindungi pesan yang
maju. Kebutuhan akan hal tersebut dikirimkan. Oleh Karen itu algoritma
menuntut daya kreatifitas manusia untuk XTEA dengan kesederhanaan dan
berinovasi. Inovasi untuk menciptakan hal kecepatan operasi dapat menjadi solusi
hal yang baru yang masih mempunyai kebutuhan akan keamanan informasi.
relevansi dengan kebutuhan manusia saat Algoritma XTEA diimplementasi pada
ini. Dibidang keamanan komunikasi banyak microcontroller AVR ATmega 32 dan
hal yang harus diperbaiki dalam software codevision AVR sebagai simulator
mengamankan suatu pesan rahasia. Cara aplikasi dengan menggunakan terminal.
untuk mengamankan pesan rahasia salah 1.2. Tujuan Penelitian
satunya dengan ilmu kriptografi. Dengan Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
metode enkripsi, pesan dapat disamarkan 1) Menyelesaikan tugas pengganti ujian
agar tidak dapat dibaca oleh musuh dan akhir semester mata kuliah praktikum
tetap aman dalam proses transmisinya. Sistem Mikroprosessor.
Untuk membentuk suatu sistem maka
2) Membuat modul sandi sederhana dengan dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan
mengimplementasikan algoritma XTEA mikroprosesor yang digunakan saat ini telah
dengan komunikasi serial pada mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan
mikrokontroler ATMega32. operasi mikrokontroler pada umumnya
1.3 Rumusan Masalah berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga
Rumusan masalah dalam paper ini meliputi : kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa
1) Bagaiaman cara mengimplementasikan mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan
suatu algoritma XTEA ke dalam mikrokontroler yang hanya berkisar pada
mikrokontroler ATMega32 yang akan orde byte/Kbyte.
menjadi sebuah modul sandi. Meskipun kecepatan pengolahan data
2) Bagaimana cara kerja modul sandi dan kapasitas memori pada mikrokontroler
sederhana yang telah ditanam algoritma jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
XTEA mikrokontroler ATMega32. komputer personal, namun kemampuan
mikrokontroler sudah cukup untuk dapat
1.4 Pembatasan Masalah
digunakan pada banyak aplikasi terutama
Pembatasan masalah dalam paper ini
karena ukurannya yang kompak.
meliputi :
Mikrokontroler sering digunakan pada sistem
1) Inputan teks terang, kunci dan output
yang tidak terlalu kompleks dan tidak
masing masing 4 karakter heksa atau 16
memerlukan kemampuan komputasi yang
bit.
tinggi.
2) Outputan LCD tidak menunjukan proses
Sistem yang menggunakan
tiap iterasi.
mikrokontroler sering disebut sebagai
2. Landasan Teori embedded system atau dedicated system.
2.1 Mikrokontroler Embeded system adalah sistem pengendali
Mikrokontroler adalah suatu chip yang tertanam pada suatu produk, sedangkan
berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat dedicated system adalah sistem pengendali
menerima sinyal input, mengolahnya dan yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi
memberikan sinyal output sesuai dengan tertentu. Sebagai contoh printer adalah suatu
program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal embedded system karena di dalamnya
input mikrokontroler berasal dari sensor yang terdapat mikrokontroler sebagai pengendali
merupakan informasi dari lingkungan dan juga dedicated system karena fungsi
sedangkan sinyal output ditujukan kepada pengendali tersebut berfungsi hanya untuk
aktuator yang dapat memberikan efek ke menerima data dan mencetaknya. Hal ini
lingkungan. Jadi secara sederhana berbeda dengan suatu PC yang dapat
mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai digunakan untuk berbagai macam keperluan,
otak dari suatu perangkat/ produk yang sehingga mikroprosesor pada PC sering
mempu berinteraksi dengan lingkungan disebut sebagai general purpose
sekitarnya. microprocessor (mikroprosesor serba guna).
Mikrokontroler pada dasarnya adalah Pada PC berbagai macam software yang
komputer dalam satu chip, yang di dalamnya disimpan pada media penyimpanan dapat
terdapat mikroprosesor, memori, jalur dijalankan, tidak seperti mikrokontroler
Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap hanya terdapat satu software aplikasi.
lainnya. Kecepatan pengolahan data pada
mikrokontroler lebih rendah jika
2.2 Pengertian AVR Fitur-fitur yang dimiliki ATmega32 sebagai
Nama AVR sendiri berasal dari "Alf berikut:
(Egil Bogen) and Vegard (Wollan) 's 1. Frekuensi clock maksimum 16 MHz
Riscprocessor" dimana Alf Egil Bogen dan 2. Jalur I/O 32 buah, yang terbagi dalam
Vegard Wollan adalah dua penemu PortA, PortB, PortC dan PortD
berkebangsaan Norwegia yang menemukan 3. Analog to Digital Converter 10 bit
mikrokontroller AVR yang kemudian sebanyak 8 input, 4 chanel PWM
diproduksi oleh atmel. 4. Timer/Counter sebanyak 3 buah
Mikrokontroler adalah piranti elektronik 5. CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register
berupa IC (Integrated Circuit) yang memiliki 6. Watchdog Timer dengan osilator
kemampuan manipulasi data (informasi) internal
berdasarkan suatu urutan instruksi 7. SRAM sebesar 2K Byte
(program). Dalam sebuah struktur 8. Memori Flash sebesar 32K Byte
mikrokontroller akan kita temukan juga dengan kemampuan read while write
komponen - komponen seperti : processor, 9. Interrupt internal maupun eksternal
memory, clock, dll. 10. Port komunikasi SPI
Salah satu arsitektur mikrokontroler 11. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat
yang terdapat di pasaran adalah jenis AVR diprogram saat operasi
(Advanced Virtual RISC). Arsitektur 12. Analog Comparator
mikrokontroler jenis AVR ini pertama kali 13. Komunikasi serial standar USART
dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
orang mahasiswa Norwegian Institute of
Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan 2.3 Microcontroller AVR ATmega32
Vegard Wollan.Dalam perkembangannya, 2.3.1 Arsitektur
AVR dibagi menjadi beberapa varian yaitu Untuk meningkatkan kemampuan,
AT90Sxx, ATmega, dan AT86RFxx. Pada mikrokontroler AVR ATmega32
dasarnya yang membedakan masing-masing menggunakan teknologi RISC (Reduced
varian adalah kapasitas memori dan Instruction Set Computer) di mana set
beberapa fitur tambahan saja. instruksi dikurangi lebarnya sehingga
Pemrograman mikrokontroler AVR semua instruksi mempunyai panjang 16
dapat menggunakan low level language bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi
(assembly) dan high level language (C, dalam single clock, serta pengurangan
Basic, Pascal, JAVA, dll)tergantung kompleksitas pengalamatan.
compiler yang digunakan.Salah satu yang Mikrokontroler AVR menggunakan
banyak dijumpai di pasaran adalah AVR tipe arsitektur harvard dengan memisahkan
ATmega, yang tediri dari beberapa versi, memori dan jalur bus untuk program dan
yaitu: ATmega8535, ATmega16, data agar meningkatkan kemampuan
ATmega162, ATmega32, ATmega324P, karena dapat mengakses program memori
ATmega644, ATmega644P dan dan data memori secara bersamaan.
ATmega128. Mikrokontroler AVR memiliki fast
Pada pembahasan ini mikrokontroler accessregister file dengan 32 register x 8
yang digunakan adalah AVR ATmega32. bit. Dengan 32 register AVR dapat
Berikut ini adalah tampilan ATmega32. mengeksekusi beberapa instruksi sekali
jalan(single cycle). 6 dari 32 register yang
ada dapat di gunakan sebagai indirect Penjelasan konfigurasi pin pada
address register pointer 16 bit untuk mikrokontroler AVR ATmega32 secara umum:
pengalamatan data space, yang a. Pin 1 sampai 8 (port B) merupakan port
memungkinkan penghitungan alamat yang paralel 8 bit dua arah
efisien. (bidirectional),yang dapat di gunakan
2.2.2 Konfigurasi AVR ATmega32 untuk general purpose dan special
Mikrokontroler merupakan suatu feature.
device yang di dalamnya sudah b. Pin 9 (riset) jika terdapat minimum
terintegrasi dengan I/O port, RAM, ROM, pulse pada saat active low.
sehingga dapat digunakan untuk berbagai c. Pin 10 (VCC) di hubungkan ke Vcc
keperluan kontroler. Mikrokontroler (2,7-5,5 Volt).
AVR ATmega32 merupakan low power d. Pin 11 dan 31 (GND di hubungkan ke
CMOS mikrokontroler 8 bit yang di Vssatau ground.
kembangkan oleh atmel dengan arsitektur e. Pin 12 (XTAL 2) adalah pin masukan ke
RISC (Reduced Instruction SET rangkaian osilator internal.sebuah
Computer) sehingga dapat mencapai osilator kristal atau sumber osilator luar
troughput eksekusi instruksi 1 MIPS dapat di gunakan.
(Million Instruction Per Second). f. Pin 13 (XTAL 1) adalah pin keluaran ke
Mikrokontroler AVR dapat rangkaian osilator internal.pin ini di
dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu pakai bila menggunakan osilator kristal.
kelas ATtiny, kelas AT90xx, keluarga g. Pin 14 sampai 21 (port D) adalah 8 bit
ATmega, dan kelas AT86RFxx. pada dua arah (bi-directional I/O) port dengan
dasarnya yang membedakan masing - internal pull-up resistors di gunaka
masing kelas adalah memori, peripheral, untuk general purpose dan special
spedd. operasi tegangan dan fungsinya feature.
sedangkan dari segi arsitektur dan h. Pin 22 sampai 29 (port C) adalah 8 bit
instruksi yang di gunakan bisa di katakan dua arah (bi-directional I/O) port dengan
hampir sama. internal pull-up resistors di gunaka
untuk general purpose dan special
feature.
i. Pin 30 adalah Avcc pin penyuplai daya
untuk port A dan A/D converter dan di
hubungkan ke Vcc.jika ADC di gunakan
maka pin ini di hubungkan ke Vcc.
j. Pin 32 adalah A REF pin yang berfungsi
sebagai referensi untuk pin analog jika
A/D converter di gunakan.
k. Pin 33 sampai 40 (port A) adalah 8 bit
dua arah arah (bi-directional I/O) port
dengan internal pull-up resistors di
gunaka untuk general purpose.
Gambar 2.1 Microcontroller AVR Penjelasan konfigurasi pin pada
ATmega32 mikrokontroler AVR ATmega32 yang
mempunyai fungsi khusu yaitu:
a. Pin 33 sampai 40 dapat di gunakan 2.4 Liquid Crystal Display (LCD) 16 x 2
sebagai:
Tabel 2.1 fungsi khusus port A LCD (Liquid Crystal Display) adalah
suatu jenis media tampil yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD
sudah digunakan diberbagai bidang misalnya
alal–alat elektronik seperti televisi,
kalkulator, atau pun layar komputer. Pada
postingan aplikasi LCD yang dugunakan
ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter
2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai
b. Pin 1 sampai 8 (port B) di gunakan penampil yang nantinya akan digunakan
untuk menampilkan status kerja alat.
sebagai :
Fitur LCD 16 x 2
Tabel 2.2 fungsi khusus port B Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini
adalah :
a) Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b) Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c) Terdapat karakter generator
terprogram.
d) Dapat dialamati dengan mode 4-bit
dan 8-bit.
e) Dilengkapi dengan back light.

c. Pin 22 sampai 29 (port C) dapat di


gunakan sebagai:
Tabel 2.3 fungsi khusus port C

Gambar 2.2 LCD 16x2


Cara Kerja LCD Secara Umum
Pada aplikasi umumnya RW diberi
logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit
atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang
digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7.
d. Pin 14 sampai 21 (port D) dapat di
Sebagaimana terlihat pada table diskripsi,
gunakan sebagai: interface LCD merupakan sebuah parallel
bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan
Tabel 2.4 fungsi khusus port D
sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan
data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang
ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD
secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika
mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble
data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-
bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit
LSB dengan pulsa clock EN setiap
nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan
untuk memberitahu LCD bahwa
mikrokontroller mengirimkan data ke LCD.
Untuk mengirim data ke LCD program harus
menset EN ke kondisi high “1” dan 2.5 Komunikasi serial
kemudian menset dua jalur kontrol lainnya Komunikasi serial adalah salah satu
(RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke metode komunikasi data di mana hanya satu
jalur data bus. bit data yang dikirimkan melalui seuntai
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus kabel pada suatu waktu tertentu. Pada
diset ke “0” dan tunggu beberapa saat dasarnya komunikasi serial adalah kasus
(tergantung pada datasheet LCD), dan set EN khusus komunikasi paralel dengan nilai n =
kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada 1, atau dengan kata lain adalah suatu bentuk
dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan komunikasi paralel dengan jumlah kabel
ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah hanya satu dan hanya mengirimkan satu bit
atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, data secara simultan. Hal ini dapat
posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi disandingkan dengan komunikasi paralel
high atau “1”, data yang dikirimkan adalah yang sesungguhnya di mana n-bit data
data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. dikirimkan bersamaan, dengan nilai
Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada umumnya 8 ≤ n ≤ 128.[1] Untuk komunikasi
layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur serial tersinkron, lebar pita setara dengan
kontrol R/W harus berada dalam kondisi low frekuensi jalur.
(0) saat informasi pada data bus akan Pada komputer pribadi, komunikasi serial
dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada digunakan misalnya pada standar komunikasi
dalam kondisi high “1”, maka program akan RS-232 yang menghubungkan periferal
melakukan query (pembacaan) data dari eksternal seperti modem dengan komputer.
LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu
Get LCD status (membaca status LCD),
lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi
hampir setiap aplikasi yang menggunakan
LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data
dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode
yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2,
DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim
data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit
merupakan 2 mode operasi primer. Untuk
membuat sebuah aplikasi interface LCD,
menentukan mode operasi merupakan hal Gambar 2.3 kabel serial
yang paling penting. 2.6 Algoritma XTEA
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika Extended Tiny Encription Algorithm
kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah (XTEA) merupakan suatu algoritma sandi
aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 yang diciptakan oleh David Wheeler dan
pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk Roger Needham dari Computer Loboratory,
data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya Cambridge Univercity, England pada1997,
membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 untuk menutupi kekurangan dari TEA.
pin untuk data). Bit RS digunakan untuk XTEA beroperasi dalam ukuran blok 64 bit
memilih apakah data atau instruksi yang akan dan panjang kunci 128 bit. Bentuk jaringan
ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Feistel nya pun masih sama, yang
Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada membedakan adalah fungsi Feistel dan
posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau penjadwalan kunci yang digunakan. Pada
ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), XTEA, ronde ganjil digunakan K[sum & 3],
merupakan instruksi yang dikirim ke LCD sedangkan pada ronde genap digunakan
atau status eksekusi dari instruksi terakhir K[sum>> 11 & 3]. Algoritma ini merupakan
yang dibaca. algoritma penyandian block cipher yang
dirancang untuk penggunaan memory yang
seminimal mungkin dengan kecepatan c. Membuat projek baru, klik radio button
proses yang maksimal. Project yang terdapat pada kotak dialog
Create New File, kemudian klik tombol
OK.

Gambar 3.3. Create New File


d. Setelah memilih file yang akan dibuat
maka akan muncul sebuah kotak dialog
Confirm, kotak dialog ini
mengkonfirmasi ulang apakah akan
membuat project baru dengan
CodeWizardAVR? Klik yes untuk
melanjutkan.
Gambar 2.4 Diagram blok enkripsi

3. Implementasi
3.1 Prosedur Implementasi
a. Aktifkan Code Vision AVR

Gambar 3.4. konfirmasi untuk membuat


CodeWizardAVR

e. Setelah melakukan konfirmasi, maka


kotak dialog CodeWizardAVR muncul
seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.1 CodeVision AVR

b. Pada File | New atau klik ikon New


File (Ctrl + N)

Gambar 3.5. Kotak dialog untuk memilih

Kelurga mikroprossesor Untuk memilih


mikroprosesor dengan keluarga AT90,
ATtiny, ATmega, FPSLIC dan lain-lain,
maka klik radio button tersebut. Kemudian
Gambar 3.2. Jendela New Project klik OK.
f. Lakukan konfigurasi sesuai dengan h. Setelah konfigurasi file telah selesai maka
keinginan projek yang akan dibuat. langkah selanjutnya adalah dilakukan
kompilasi atau build, untuk menghasilkan
file HEX maupun COFF maka klik menu
- Project - build all (Ctrl + f9)

Gambar 3.6. Jendela konfigurasi


Gambar 3.9. Jendela kompilasi
g. Akan muncul kotak dialog Save dengan
ekstensi *.c, *.prj, *.cwp. Apabila program .c yang dibuat tidak
terdapat kesalahan, maka akan muncul
sebuah kotak informasi yang menyatakan
bahwa program telah selesai dikompilasi dan
di-build seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.7. Kotak Dialog Save

h. akan muncul lembar kerja CV AVR


Gambar 3.10. kompilasi berhasil

Langkah selanjutnya memflashing hasil


kompilasi kedalam ATmega32 melalui
perangkat keras USBasp memalaui program
Khazama AVR programmer.

Gambar 3.8. Jendela kerja CodeVisionAVR


Gambar 3.11 Tampilan awal Khazama

Setelah program di masukan ke


khazama maka pilih optional flashing dengan b. Listing program untuk menerima keytext
sebelum nya memilih mikrokontroler yang keyboard dan dicetak pada LCD 16x2
akan dipakai (ATmega32), proses ini akan
menghabiskan waktu beberapa detik. Jika
proses berhasil maka akan muncul tampilan
sebagai barikut :

c. Listing program untuk menampilkan


ciphertext keyboard dan dicetak pada
LCD 16x2
Gambar 3.12 Proses Flashing Selesai

Dan mikrokontroler siap menerima


inptutan dari terminal yang sebelumnya harus
mengkonfigurasi kabel terlebih dahulu.

3.2 Implementasi XTEA


Algoritma yang di implementasikan
merupakan algoritma enkripsi dan dekripsi
teks berbentuk heksadesimal dangan d. Listing program untuk menerima
komputasi yang sederhana, oleh karena itu inputan keytext dalam proses dekripsi
tidak membutuhkan banyak memori dalam ciphertext dan dicetak pada LCD 16x2
implementasinya.
.
a. Listing program untuk menerima input
plaintext melalui keyboard dan dicetak
pada LCD 16x2
4. Analisis
Dalam implementasi algoritma XTEA ini
dapat kita peroleh analisis implementasi
algoritma ini terhadap hardware
mikrokontroler AVR ATmega32.
4.1 Penerapan pada Mikrokontroler
ATMega32
Algoritma XTEA termasuk algoritma
feistel yang mempunyai tingkat komputasi
sederhana. Hanya terdapat beberapa operasi
matematika sederhana dan pergeseran kekiri
dan pergesearan kekanan. Sehingga dalam
e. Listing program untuk mencetak plaintext implementasinya tidak sangat cepat di
hasil dekripsi pada LCD 16x2 banding algoritma enkripsi lainya. Algoritma
XTEA ini membutuhkan beberapa library
untuk menjalankan algoritmanya dengan
benar. Library yang digunakan adalah
mega32.h; stdlib.h; delay.h; stdio.h dan
lcd.h.
Setelah dilakukan implementasi
terhadap CodeVision AVR terlihat kebutuhan
memori yang digunakan hanya 36 byte(s)
untuk Estimated Data stack usage, 63 byte(s)
untuk RAM Global Variable size dan 1473
g. Listing code enkripsi XTEA byte(s) untuk Hardware Stack Size.

h. Listing code dekripsi XTEA

Gambar 4.1 hasil compilasi program


Code Vision AVR

4.2 Analisis Hasil Implementasi


Dalam implementasi yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik sesuai fungsi
algoritma XTEA, adapun pembuktian yang
dilakuakan untuk iterasi pertama secara
manual sebagai berikut :
c. Inputan Kunci

d. Tampilan Hasil ciphertext

Gambar 4.2 Pembuktian Iterasi Pertama


5. Kesimpulan
Sebelumnya hasil dari iterasi pertama
telah dibuktikan pada program compiler 1. Hasil Implementasi algoritma XTEA
bahasa C yaitu Dev C++, hasil compiler pada mikrokontroler Atmega32 berjalan
sebagai berikut: sesuai dengan perhitungan yang
dilakukan secara manual.
2. Hasil kompilasi algoritma XTEA
menggunkan kapasitas memori yang
sedikit.
3. Proses enkripsi dan dekripsi
berlangsung cepat.
4. Implementasi pada mikrokontroler
Atmega32 menggunakan 4 karakter
heksadesimal.
Gambar 4.3 Hasil Program Dev C++
Daftar Pustaka
Selanjutnya program enkripsi dekripsi di
implementasikan di mikrokontroler AVR [1] http://leselektronika.blogspot.com (diakses
ATmega32 dengan bantuan kabel serial untuk 17 januari 2014)
menghubungkan keyboard ke LCD 16x2 dan [2] http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_
ATmega32 melalui terminal dalam Serial (diakses 17 januari 2014)
CodeVision AVR.

a. Tampilan Awal

b. Inputan Plaintext

Anda mungkin juga menyukai