Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca sebuah singkatan.
Yang populer saat ini adalah singkatan untuk nama orang, misalnya Susilo Bambang
Yudhoyono disingkat menjadi SBY, Jusuf Kalla menjadi JK, dan Bambang Pamungkas
menjadi BP.
Singkatan nama memang sedang menjadi trend. Namun, kadang penyingkatan
semacam ini menimbulkan kerancuan karena persamaan huruf depan dari dua nama orang
yang berbeda. Contoh: Bambang Widjojanto (BW) dengan Budi Waseso (BW). Dua nama
ini agak sulit dijadikan singkatan karena punya huruf awal yang sama. Karena itu, orang lalu
membuat pemendekan lain untuk nama Budi Waseso menjadi Buwas. Pemendekan nama ini
disebut dengan akronim.
Maka jelas singkatan yang dibaca adalah huruf sementara akronim yang dibaca ialah
suku kata. Sama halnya seperti pada akronim, dalam membuat singkatan pun ada hal-hal
yang harus diperhatikan.Dan didalam makalah ini juga akan dijelaskan tentang arti
lambang,gambar lambang dan macam-macam lambang Oleh sebab itu makalah ini akan
membahas tentang singkatan dan akronim serta macam-macam bentuk lambang.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan singkatan dan akronim?
2. Macam-macam bentuk penulisan singkatan ?
3. Apakah yang dimaksud dengan akronim?
4. Apakah yang dimaksud dengan Lambang?
5. Macam-macam bentuk lambang?

C. Tujuan
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan singkatan dan akronim.
2. Mengerti tentang bentuk penulisan singkatan dan akronim.
3. Memahami makna lambang dan mengetahui macam-macam lambang.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Singkatan
Istilah singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan menurut tujuh cara
sebagai berikut :
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat. Singkatan ini diikuti
dengan tanda titik dibelakang tiap-tiap singkatan itu.
Contoh :
 A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
 H. Hamid Haji Hamid
 S.Pd. Sarjana pendidikan
 Bpk. Bapak
 S.B.Y. Susilo Bambang Yudhoyono
Catatan: Untuk singkatan pada penulisan nama, gelar, atau jabatan diambil satu
huruf atau lebih dari kata tersebut yang merupakan deratan huruf pada kata tersebut dan
ditulis diawali dengan huruf kapital. Penulisan selalu diikuti dengan tanda titik untuk
memisahkan singkatan kata yang satu dengan singkatan kata kedua.
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal pada tiap-tiap kata .
Bentuk singkatan ini ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contoh :
 DPR Dewan Perwakilan Rakyat
 PBB Perserikatan Bangsa Bangsa
 SD sekolah dasar
 KTP kartu tanda penduduk
c. Singkatan kata yang berupa gabungan huruf dari satu kata yang diikuti dengan tanda
titik.
Contoh :
 jml. jumlah

2
 kpd. kepada
 tgl. tanggal
 hlm. Halaman

d. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua atau tiga kata, biasanya disingkat dengan
mengambil huruf awal pada tiap-tiap kata, kemudian diakhiri dengan tanda titik.
Contoh :
 dll. dan lain-lain
 dsb. dan sebagainya
 Yth. Yang terhormat
e. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat
menyurat). Singkatan ini di tulis dengan huruf kecil dan diikuti oleh tanda titik antar
huruf pada singkatan.
Contoh :
 a.n. atas nama
 d.a. dengan alamat
 u.b. untuk beliau
 u.p. untuk perhatian
 a.l. antara lain
f. Singkatan untuk lambang kimia, singkatan satuan, takaran, timbangan, dan mata uang.
jenis singkatan ini tidak diikuti oleh tanda titik.
Contoh :
 cm centimeter
 Kg kilogram
 Cu kuprum
 Rp rupiah
 Na Natrium
g. Singkatan huruf dan angka yang disingkat dengan mengkombinasikannya
menggunakan angka karena memiliki kesamaan awalan huruf. Angka digunakan untuk
menunjukkan jumlah huruf pada singkatan atau dapat pula menunjukkan tanggal,
jenjang, serta tipe.

3
Contoh :
 P2B Pusat Pengembangan Bahasa
 S1 Strata satu
 D3 Diploma tiga
 G30SPKI gerakan 30 September PKI

B. Pengertian Akronim
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah
kata baik itu berupa gabungan huruf,suku kata,ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku
kata. Macam Bentuk Penulisan Akronim sebagai berikut :
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri. Akronim
ini ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh :
 SIM surat izin mengemudi
 LAN Lembaga Administrasi Negara
 ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
 IKIP Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf
awal kapital.
Contoh :
 Bulog Badan Urusan Logistik
 Kowani Kongres Wanita Indonesia
 Bappenas Badan Perencanaa Pembangunan Nasional
 Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan dari dua kata atau lebih. Akronim ini
ditulis dengan huruf kecil.
Contoh :
 pemilu pemilihan umum
 iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
 tilang bukti pelanggaran
 rudal peluru kendali

4
Catatan: ada aturan-aturan yang hendaknya tidak diabaikan begitu saja saat membuat
akronim, yaitu sebagai berikut:
o Jumlah suku kata dalam akronim tidak melebihi kata yang sudah lazim dalam
bahasa indonesia. Artinya, tidak lebih dari tiga suku kata.
o Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian antara vokal dan konsonan
yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia, yang lazim agar mudah diingat.

C. Pengertian Lambang
Lambang adalah sesuatu seperti tanda (lukisan,lencana,dan sebagainya) yang
menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu.
1. Huruf Lambang
Huruf lambang ialah satu huruf atau lebih yang melambangkan konsep dasar
ilmiah seperti kuantitas,satuan dan unsur.Huruf lambang tidak diberi titik di belakangnya.
Misalnya:
F gaya
Hg air raksa
M meter
2. Gambar Lambang
Gambar lambang ialah gambar atau tanda yang malambangkan konsep ilmiah
menurut konversi bidang ilmu yang bersangkutan.
Misalnya:
≅ Kongruen ( matematika)
≡ Identik (matematika)
𝛴 jumlah beruntun (matematika)
~ setara (matematika)
Janta atau betina (biologi)
× disilangkan dengan ;hidrid (biologi)
Tanaman menahun (biologi)
 Menunjukan endapan zat (biologi)
Cincin benzena (kimia)
Matahari;ahad (astronomi

5
* Bintang (astronomi)
Dram;3,887 (farmasi)
f0 Folio (ukuran buku)
f Forte,nyaring (musik)

3. Satuan Dasar Sistem Internasional (SI)


Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa Perancis: Système
International d'Unités atau SI) adalah bentuk modern dari sistem metrik dan saat ini
menjadi sistem pengukuran yang paling umum digunakan dinyatakan dengan huruf
lambang.
Satuan dasar system internasiona d’uniters yang di perjanjikan secara
internasional dinyatakan dengan huruf telanjang.
BESARAN DASAR LAMBANG SATUAN DASAR
Arus listrik A ampere
Intensitas cahaya cd kandela
Kuantitas zat Mol mol
Massa Kg kilogram
Panjang M meter
Suhu termodinamika K kelvin
Waktu S Sekon,detik

Satuan suplementer Lambang Besar dasar


Sudut datar Rad radial
Sudut ruang Srs teradial

Lambang satuan yang berdasar pada nama orang dinyatakan dengan huruf kapital.
Bentuk lengkap satuan ini ditulis dengan huruf kecil untuk membedakannya dengan
nama pribadi orang.

6
Misalnya
5A Arus 5 ampere Hukum Ampere
3C Muatan 3 coulomb Hukum coulomb
6N Gaya 6 neewton Hukum newton
293K Suhu 293 kelvin Skala suhu kelvin
8Ci Aktivitas 8 curie Suhu curie

4. kelipatan dan fraksi satuan dasar


Untuk menyatakan kelipatan dan fraksi satuan dasar atau turunan di gunakan
nama dan lambang bentuk terikat berikut.
faktor Lambang Bentuk Terikat Misal
102 T tera- Terahertz
109 G giga- Gigawatt
106 M mega- Megaton
103 k kilo- Kiloliter
102 h hekto- Hektoliter
101 da deka- Dekalier
10-1 d desi- Desigram
10-2 c senti- Sentimeter
10-3 m mili- Milivolt
10-6 u mikro- Mikrometer
10-9 n nano- Nanogram
10-12 p piko- Pikofarad
10-15 f femto- feamtoampere
10-18 a ato- Atogram

7
5. Sistem Bilangan Besar
Sistem bilangan besar diatas satu juta yang di anjurkan adalah sebagai berikut.
109 Biliun Jumlah nol 9
1012 trilun Jumlah nol 12
1015 kuadriliun Jumlah nol 15
1018 kuantilium Jumlah nol 18
1021 Sektilium Jumlah nol 21
1024 septilium Jumlah nol 24
1027 oktilium Jumlah nol 27
1030 noniliun Jumlah nol 30
1033 desiliun Jumlah nol 33

Sistem yang tersebut di atas antara lain juga digunakan di Amerika Serikat, Uni Soviet,
dan Prancis. Di samping itu, masih ada sistem bilangan besar yang berlaku di
Inggris,Jerman, dan negeri Belanda di bawah ini.
109 Miliar Jumlah nol 9
1012 biliun Jumlah nol 12
1018 triliun Jumlah nol 18
1024 kuadriliun Jumlah nol 24
1030 kuantiliun Jumlah nol 30

6. Tanda Desimal
Sistem satuan internasional menentukan bahwa tanda desimal dapat dinyatakan koma
atau titik.
Misalnya :
30,5 Bukan 3,52

8
Bilangan desimal tidak dimulai dengan tanda desimal, tetapi selalu dimulai dengan
angka.
0,52 Bukan ,52
0,52 Bukan ,52

Jika perlu, bilangan desimal di dalam daftar atau senerai dapat dikecualikan dari
peraturan tersebut di atas.

,550234 Atau ,550234


,55276 ,55276
,554051 ,554051
,5561 ,5561

Bilangan yang hanya berupa angka yang di tuliskan dalam tabel atau daftar di bagi
menjadi kelompok-kelompok tiga angka yang di pisahkan oleh spasi tanpa penggunaan
tanda desimal.
Misalnya :
3 105 724 bukan 3,105,724 atau 3.105.724
5 075 442 5,075,442 5.075.442
17 081 500 17,081,500 17.081.500
158 777 543 158,777,543 158.777.543
666 123 666,123 666.123

Catatan :
Mengingat kemungkinan bahwa tanda desimal dapat dinyatakan dengan koma atau titik,
penulis karangan hendaknya memberikan catatan cara mana yang di ikuti.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Singkatan
digunakan dalam beberapa ragam lisan dan tulisan.
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah
kata.
Lambang adalah sesuatu seperti tanda (lukisan,lencana,dan sebagainya) yang
menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu.
Catatan: ada aturan-aturan yang hendaknya tidak diabaikan begitu saja saat membuat
akronim, yaitu sebagai berikut:
 Jumlah suku kata dalam akronim tidak melebihi kata yang sudah lazim dalam bahasa
indonesia. Artinya, tidak lebih dari tiga suku kata.
 Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian antara vokal dan konsonan yang
sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia, yang lazim agar mudah diingat.

B. SARAN

Diharapkan dari pembahasan diatas dapat menambah pengetahuan yang lebih


mendalam untuk pembaca makalah terhadap Istilah singkatan dan lambing.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya, 2015

______, 2015, pengertian dan contoh singkatan lengkap,


http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-singkatan-lengkap.html
(diakses 2015-10-05)
______, 2015, pengertian dan contoh akronim lengkap,
http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-akronim-lengkap.html
(diakses 2015-10-05)

11
MAKALAH BAHASA INDONESIA
ISTILAH SINGKATAN DAN LAMBANG

DOSEN PEMBIMBING:
LASTARIA,M.Pd.I

SEMESTER 2

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


HERIYATI NIM : 17.42.018999
M RIZANI NIM ; 17.31.018589
SITI MARYAM NIM : 17.42.018986
WIKA PEBRIANI NIM : 17.61.018614

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS AGAMA ISLAM
FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
TAHUN 2018/2019

12
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan ikhtisar materi salah satu bab dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Makalah ini mengambil judul
“ISTILAH SINGKATAN DAN LAMBANG” yang didalamnya menjelaskan tentang pengertian
singkatan,akronim,lambang dan macam-macamnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
membuat makalah ini, baik berupa bantuan moril maupun materil.
Dalam menyusun dan penulisan makalah ini kami sadar akan segala kekurangan dan
keterbatasannya. Untuk itu kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun dan
konstruktif agar penyusunan makalah ini lebih sempurna dimasa yang akan datang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan bagi kami
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Palangkaraya,30 Maret 2018

Kelompok 5

i
13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
A. Pengertian Singkatan .............................................................................................. 2
B. Pengertian Akronim ................................................................................................ 4
C. Pengertian Lambang ............................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. SARAN ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

14ii

Anda mungkin juga menyukai