Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

Pasien yang dirawat dengan diagnosis observasi tifus abdominalis harus dianggap dan
diperlakukan langsung sebagai pasien tifus abdominalis dan diberikan pengobatan
sebagai berikut :

yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang lama, lemah, anoreksia,
dan lain-lain. Jika terjadi demam kembali, Istirahat selama demam sampai dengan 2
minggu setelah suhu normal kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk ; jika tidak
panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan di ruangan.

4. Diet.

1. Mereka yang diketahui sebagai karier dihindari untuk mengelola makanan


2. Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan dan minuman.
3. Diit lunak yang tidak merangsang dan rendah serat
4.

Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein seperti ikan, tahu
dan tempe,dan lainnya. Kemudian bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat
karena di khawatirkan saluran cerna masih belum berfungsi dengan baik. Kemudian
diharapkan klien tidak memakan makanan yang dapat merangsang dan tidak menimbulkan
gas misalnya memberikan terlalu banyak bumbu pada masakan. Lalu di anjurkan pada klien
untuk meminum Susu 2 gelas sehari. Bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair.
Jika kesadaran dan nafsu makan klien baik dapat juga diberikan makanan lunak.

Jika terjadi tanda-tanda kekambuhan, seperti demam, pucat, penurunan kesadaran,


lidah nya putih, dan lainnya, anjurkan bagi ibu untuk mengontrol kembali keadaan nya kesini.
Di anjurkan untuk banyak istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu, jika suhu normal
kembali (istirahat total), ibu boleh duduk ; jika tidak panas lagi boleh berdiri dan berjalan di
rumah. Kemudian di

1. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan.


5. Obat pilihan ialah kloramfenikol, kecuali jika pasien tidak cocok dapat diberikan obat
lainnya seperti kortikoksazol. Pemberian kloramfenikol dengan dosis tinggi, yaitu 100
mg/kg BB/hari (maksimum 2 gram per hari), diberikan 4 kali sehari per oral atau
intavena. Pemberian kloramfenikol dengan dosis tinggi tersebut mempersingkat waktu
perawatan dan mencegah relaps. Efek negatifnya adalah mungkin pembentukan zat anti
kurang karena basil terlalu cepat dimusnahkan.

6. Bila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. Bila terjadi dehidrasi
dan asidosis diberikan cairan secara intravena dan sebagainya. Pembedahan
Pembedahan kurang diperlukan bila penggunaan obat-obatan dan dekompresi usus
gagal mengatasi perdarahan saluran cerna yang berat. Tindakan tersebut juga
dibutuhkan bila terjadi perforasi usus.

I. DISCHARGE PLANNING
2. Penderita harus dapat diyakinkan cuci tangan dengan sabun setelah defekasi
3. Mereka yang diketahui sebagai karier dihindari untuk mengelola makanan
4. Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan dan minuman.
5. Penderita memerlukan istirahat
6. Diit lunak yang tidak merangsang dan rendah serat
(Samsuridjal D dan Heru S, 2003)
7. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kondisi fisik anak
8. Jelaskan terapi yang diberikan: dosis, dan efek samping
9. Menjelaskan gejala-gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk
mengatasi gejala tersebut
10. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan.
(Suriadi & Rita Y, 2001)

Anda mungkin juga menyukai