Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENGAUDITAN INTERNAL

Resume BAB II

“IPPF”

Oleh:

Kurnia Andryana (1451015)

Puput Cintia (1451020)

Utami Devi Linton (1451136)

AK-Q

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUTANSI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

2017
Kerangka kerja praktik profesional internasional : Pedoman otoritatif untuk profesi
auditor internal

Sejarah mengenai pengaturan pedoman untuk profesi auditor internal

Perkembangan pedoman untuk profesi auditor internal mulai tak lama setelah pembentukan
IIA. Pedoman resmi yang pertama, yaitu pernyataan pertanggungjawaban seorang auditor
internal (statement of responsibilities), telah dikabarkan pada 1947. Pada 1996, IIA
menyediakan pedoman etik untuk anggotanya dengan mengeluarkan Kode Etik.

Pada 1978 Standard terbukti menjadi cukup kuat untuk mengakomodasi perkembangan
profesi, sisanya relatif tanpa perubahan untuk 20 tahun kedepan. Bagaimanapun, IIA
menyediakan tambahan pedoman pada jumlah yang besar untuk memudahkan interpretasi
standar tersebut. Tambahan pedoman tersebut antara lain :

- Pedoman disertai standar 1978


- Praktik standar profesional mengeluarkan jawaban untuk pertanyaan yang sering
ditanyakan
- Posisi kertas
- Riset penelitian

Di akhir tahun 1990 an, tingkat kewenangan antara beragam macam pedoman tidak lama
terselesai kan dan contoh dari pedoman yang bertentangan mulai terjadi.

Setelah di lakukan penelitian dalam beberapa tahun, tugas pedoman mengabarkan laporan ini
– Visi untuk masa depan : Kerangka kerja praktik profesional internasional. Laporan ini
mengusulkan definisi yang baru pada auditor internal untuk mengganti salah satu penemuan
di pernyataan pertanggungjawaban dan struktur baru untuk menyediakan pedoman yang
relevan dan tepat waktu untuk para profesi.

Definisi dan struktur yang diusulkan tersebut telah diterima pada tahun 1999.
Pelaksanaannya dimulai dengan revisi dari kode etik di tahun 2000 dan untuk penyelesaian
standar internasional praktik profesional untuk auditor internal (Standar) pada tahun 2002.
Ditahun 2006, Standar tersebut sudah diakui secara mendunia, dengan ijin terjemahaan untuk
32 bahasa.
Kerangka kerja praktik profesional internasional

IPPF merupakan salah satu pedoman untuk auditor internal yang di akui oleh dunia. Elemen
yang tergabung didalamnya adalah individu seorang auditor internal, karakteristik dari
penyediaan fungsi pelayanan ini, aktivitas alami auditor internal, dan kriteria terkait prestasi.

Komponen dari IPPF termasuk pedoman wajib (definisi dari auditor internal, kode etik , dan
standar) dan pedoman yang disarankan (laporan praktik, posisi kertas, dan pedoman praktik).
Kesesuaian dengan pedoman wajib dianggap penting. Pedoman yang disarankan
menggambarkan praktik pelaksanaan yang mendukung prinsip dari definisi, kode etik dan
standar.

IPPF mencerminkan profesi auditor internal yang umum dan sudah mencapai penerimaan
secara mendunia dengan terjemahan yang di setujui oleh definisi dari auditor internal, kode
etik, dan standar sampai lebih dari 25 bahasa.

Pedoman Wajib

Definisi

IPPF menyediakan definisi dari audit internal :

Audit Internal adalah kegiatan pemastian dan konsultasi yang independen dan objektif yang
dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal
membantu organisasi mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematik dan teratur
untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, pengendalian,
dan tata kelola.

Kode etik

Prinsip
Auditor internal diharapkan menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Integritas
Integritas auditor internal membangun kepercayaan dan dengan demikian memberikan dasar
untuk landasan penilaian mereka.
2. Objektivitas
Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional tingkat tertinggi dalam
mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau
proses yang sedang diperiksa. Auditor internal membuat penilaian yang seimbang dari semua
keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan mereka sendiri
atau pun orang lain dalam membuat penilaian
3. Kerahasiaan
Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak
mengungkapkan informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau
kewajiban profesional untuk melakukannya.
4. Kompetensi
Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan
dalam pelaksanaan layanan audit internal.

Aturan Perilaku

1. Integritas

1.1. Harus melakukan pekerjaan mereka dengan kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab.
1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh ketentuan
perunang-undangan dan profesi.
1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal apapun, atau terlibat dalam tindakan yang
memalukan untuk profesi audit internal atau pun organisasi.
1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi.

2. Objektivitas

2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat
mengganggu, atau dianggap dianggap mengganggu, ketidakbiasan penilaian
mereka. Partisipasi ini meliputi kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mungkin
bertentangan dengan kepentingan organisasi.
2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu, atau dianggap dianggap
mengganggu, profesionalitas penilaian mereka.
2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang mereka ketahui yang, jika tidak
diungkapkan, dapat mengganggu pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.

3. Kerahasiaan
3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh dalam
tugas mereka.
3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau yang dengan cara
apapun akan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan tujuan
yang sah dan etis dari organisasi.

4. Kompetensi
4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan.
4.2. Harus melakukan audit internal sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional
Audit Internal.
4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta kualitas layanan
mereka.

Standar Internasional untuk praktik profesional audit internal

Standar adalah prinsip-prinsip yang menyediakan kerangka kerja bagi pelaksanaan audit
internal. Standar adalah persyaratan wajib (mandatory), yang terdiri dari Pernyataan
(Statement) dan Interpretasi. Pernyataan adalah persyaratan dasar atau minimal bagi praktik
profesional audit internal sekaligus untuk mengevaluasi efektivitas kinerjanya.

Persyaratan ini berlaku secara internasional baik pada tingkat organisasi maupun individu.
Sedangkan Interpretasi menjelaskan lebih lanjut istilah atau konsep tersebut dalam
Pernyataan terkait. Pernyataan dan Interpretasi harus digunakan secara bersama-sama untuk
memahami dan menerapkan standar dengan benar. Standar menggunakan istilah yang telah
diberikan makna secara spesifik yang disertakan dalam Daftar Istilah (Glossary).

Ada 3 jenis standar, yaitu :

 Standar Atribut, yaitu Standar yang berkaitan dengan karakteristik organisasi dan
pihak-pihak yang melakukan kegiatan audit internal.
 Standar Kinerja, yaitu Standar yang menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan
sebagai kriteria evaluasi kinerja.
 Standar pelaksanaan

Jaminan dan pelayanan konsultasi

Jasa verifikasi adalah bukti objek pemeriksaan yang digunakan untuk tujuan menyediakan penilaian
independen untuk perusahaan, risiko manajemen, dan proses pengendalian untuk organisasi. Contohnya
termasuk keuangan, prestasi,penyesuaian, sistem keamanan, dan perjanjian.
Jasa konsultasi adalah penasehat dan orang terkait dengan aktivitas jasa tersebut, yang setuju dengan
pelanggan tanpa ada paksaan, dan dimaksudkan untuk menambah nilai dan mengembangkan perusahaannya,
risiko manajemen, dan proses pengendalian tanpa auditor internal memberikan asumsi bahwa manajemen
bertanggung jawab.

Perbedaan terletak pada tujuan kedua jenis jasa tersebut. Perjanjian verifikasi dilakukan untuk menyajikan
penilaian yang independen, sedangkan perjanjian konsultasi dilakukan untuk menyajikan nasihat, latihan, dan
jasa fasilitasi.

Standar Atribut

Standar atribut, yang menyebut karakeristik fugsi audit internal dan individu audit internal
harus memiliki untuk melakukan jaminan yang efektif dan jasa berkonsultasi, yang dibagi ke
dalam empat bagian utama :

1000 – Tujuan, Wewenang, dan Tanggung jawab

1100 – Independensi dan Obyektivitas

1200 – Keahlian dan Perawatan Profesional

1300 – Jaminan Kualitas dan Kemajuan Program

Tujuan, Wewenang, dan Tanggung jawab

Fungsi audit internal harus menetapkan dengan jelas fungsi tujuan, wewenang, dan
tanggung jawab serta menentukan sifat dari jaminan dan jasanberkonsultasi menyediakan
fungsi. Carter juga harus mengakui fungsi tanggung jawab audit internal untuk mengikuti
definisi audit intrtnal, kode etik, dan standarnya.

Independensi dan Obyektivitas

Fungsi audit internal harus berdiri sendiri dan audit internal harus obyektif dalam
melakukan pekerjaannya. (Standar 1100 : Independensi dan Obyektivitas). Istilah dari
standar definisi independensi dan obyektivitas sebagai berikut :

Independensi : kebebasan dari kondisi yang mengancam kemmpuan dari aktivitas


audit internal untuk membawa tanggung jawab audit internal dalam cara yang tidak
memihak.
Obyektivitas : sikap mental yang tidak memihak mengizinkan audit internal untuk
melakukan perjanjian dalam cara yang mereka percaya dalam hasil kerja mereka dan
kualitas kompromi yang tidak dibuat. Obyektivitas menghendaki bahwa audit internal
tidak menangguhkan penghakimannya dalam hal audit ke pihak lainnya.

Penting untuk mencatat bahwa independensi dan obyektivitas adaah dua hal yang jelas, yang
saling berhubungan, konsep pokok yang menyediakan tambahan nilai jasa – fungsi audit
internal harus berdiri sendiri dan individu audit internal haru obyektif. Tingkat suatu fungsi
internal bisa jad berdiri sendiri tergantung pada status relatif dari fungsi dalam organisasi.
Independensi dan obyektivitas adalah salah satu dari tiga pilar yang mendukung keefektivan
jasa udit internal. Organisasi yang berdiri sendiri dari fungsi audit internal memfasilitasi
obyrktivitas individu auditor.

Konflik dari minat yang merusak independensi dan obyektivitas. Konflik potensial dari minat
yang seringkali menghasilkan acara yang terjadi secara alami, seperti :

 Manajer senior dari area lain di organisasi yang diminta untumk menjadi CAE.
 Perpindahan karyawan ke dalam fungsi audit dari area yang lain di organisasi atau
berpindah tangan melewati fungsi audit internal sebagai bagian dari area pelatihan.
 Seorang audit internal dengan keahlian akuntansi khusus diminta berasumsi mengenai
posisi akuntansi sementara.
 Seorang audit internal dengan pengalaman diminta untuk mengisi kekosongan posisi
manajemen ketika organisasi mencari penggantian yang cocok.
 Seorang audit internal melakukan kebijakan pengaturan desain dan prosedur dalam
area organisasi yang tidak diharuskan ahli menyebutkan defisiensi yang ada.
 CAE mengatur fungsi dalam penambahan ke auditt internal, seperti risiko manajemen,
keamanan, atau pemenuhan.

Tugas yang berhubungan dengan ancaman untuk independensindan obyektivitas timbul dari
sifat kerjanya. Contohnya, seorang individu yang akhir-akhir ini tergabung kedalam fungsi
audit internal yng dapat dimintaa ke aarea untuk mereka yang sebelumny bertanggung jawab.

Independensi dan obyektivitas juga dapat digangsir dengan dorongan dan hubungan personal.
Dorongan melibatkan kondisi dimana auditor internal memiliki pertaruhan ekonomi dalam
hasil dari pekerjaan mereka yang dapat mengahalangi penghakiman mereka. Contoh dari
kondisi ini termasuk:
 Pimpinan auditor berjanji untuk menawarkan auditor internal pekerjaan yang
mrndukung promosonya dalam auditor internal jika perjanjian berjalan dengan baik
dan tidaknada masalah yang ditemukan.
 Manajer atau karyawan memberikan hadiah, atau tanda mata, auditor internal, yang
menempatkan tekanan dalam auditor internal untuk membalasnya.
 Fungsi struktur kompensasi audit internal dalam mendasarkan pemberian bonus
dalam jumlah penelitian auditor internal termasuk hasil mereka.

Hubungan personal menyebabkan konflik dari minat ketika auditor internal melakukan
perjanjian di area yang berhubungan dengan organisasi atau teman dekat yang bekerja
sebagai manajer atau karyawan.

Tanggung jawab CAE untuk penjagaan fungsi audit internal terhadap perhatian pada
konflik yang potensial. Obyektivitas diduga menghalangi jika auditor internal meenyediakan
jasa penjaminan untuk aktivitas yang berhubungan dengan tanggung jawab auditor internal
tahun sebelumnya. Untuk kelengkapan yang menghalangi harus dilaporkaan tergantung pada
sifat dari yang mengahalangi tanggung jawab CAE kepada manajemen senior dan yang
menutupi dalam piagam audit internal. Pencegahan pengguna ini dari fungsi kerja produk
audit internal dan menjamin pengguna untuk menentukan tingkatan mereka sendiri yang
ingin bergantung dalam fungsi pekerjaan audit internal.

Keahlian dan Perawatan Profesional

Standarnya mensyaratkan bahwa fungsi auditor internal dan auditor itu sendiri meiliki
pengetahuan, kemampuan dan kemampuan lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi
tanggung jawab mereka dan melaksanannya dengan kepdeulian. Standarnya tidak
memandatkan secara spesifik mengenai pengetahuan, kemampuan, dan kemampuanya yang
harus dimiliki. Salah satu kompetensi tertentu yang dibutuhkan oleh standar adalah
pengetahuan tentang risiko penipuan.

Perawatan Profesional

Kepedulian dan kemampuan yang diharapkan dari seorang auditor internal yang kompeten
dan memiliki kehati-hatian yang beralasan. Ini tidak berarti bahwa seorang auditor internal
tidak dapat membuat kesalahan atau penelitian yang tidak sempurna, akan tetapi mereka akan
menunjukkan tingkat kehati-hatian dan kompetensi yang diharapkan dari seorang
professional.
Jaminan kualitas dan kemajuan program

Konsep dasar dari jaminan kualitas untuk jasa audit internal adalah mirip konsep jaminan
kualitas pada perusahaan manufaktur. Fungsi jaminan kualitas adalah meyakinkan bahwa
produk yang dikeluarkan memiliki fitur dan karakteristik yang sesuai dengan yang
dibutuhkan. Jaminan kualitas dan kemajuan program dirancang untuk dapat dinilai
kesesuaiannya dengan standar yang ada pada definisi dtandar audit internal agar dapat
dievaluasi kesesuaiannya apakah sudah patuh pada kode etik auditor internal.

Standar 1310 : Kebutuhan akan jaminan kualitas dan kemajuan program dinyatakan dengan
jaminan kualitas dan kemajuan program harus menyertakan baik penilaian internal maupun
eksternal. Penilaian internal harus terdiri atas :

 Pengawasan kinerja secara terus menerus terhadap fungsi audit internal.


 Penilaian secara periodik oleh pihak lain di dalam organisasi yang memiliki kehalian
di dalam praktik audit internal.
Penilaian eksternal harus dilaksanakan minimal 5 tahun sekali oleh pihak yang memenuhi
syarat, penilaian independen, atau tim penilai dari luar organisasi. Hal-hal tersebut terkait
dengan:
 Bentuk dan frekuensi penilaian yang dilaksanakan
 Kualifikasi dan independensi dari penilai eksternal atau tim penilai, termasuk potensi
terjadinya konflik dari minat di dalam proses penilaian tersebut. (Standar 1312 :
External Assesment)

Standar Perlakuan

Standar perlakuan menjelaskan sifat-sifat dasar dari layanan audit internal, serta bagaimana
penilaian kinerja layanan tersebut. Standar Perlakuan dibagi menjadi tujuh bagian utama,
yaitu:

2100 – mengelola aktivitas audit internal

2100 – Sifat pekerjaan

2200 – perencanaan perjanjian

2300 – perjanjian perlakuan

2400 – hasil komunikasi


2500 – mengawasi kemajuan

2600 – mengomunikasikan risiko yang didapat

Mengelola aktivitas audit internal

Standar 2000 menerangkan bahwa seorang Chief Audit Executive bertanggung jawab untuk
mengelola fungsi audit internal dan memastikan bahwa fungsi tersebut dapat memberikan
nilai tambah bagi organisasi. Organisasi harus memiliki seseorang yang bertanggung jawab
dalam menyetujui kontrak audit internal tersebut, mengawasi kualitas pekerjaan penyedia
jasa, menyusun jadwal pelaporan jasa asuransi dan konsultasi manajemen kepada manajemen
senior dan dewan direksi dan menentukan hasil kesepakatan dengan penyedia jasa tersebut.

Sifat Pekerjaan

Standar 2100 menerangkan bahwa sifat pekerjaan adalah konsisten dengan definisi audit
internal yaitu kegiatan audit internal harus mengevaluasi dan berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas penguasaan, manajemen risiko, dan proses pengendalian menggunakan
pendejatan yang disiplin dan sistematis.

Fungsi audit internal harus memperkirakan dan membuat rekomendasi yang tepat untuk
meningkatkan kualitas penguasaan organisasi agar proses penguasaan pada organisasi dapat
mencapai tujuan berikut :

 Mempromosikan etika dan nilai-nilai yang tepat bagi organisasi.


 Memastikan efektifitas manajemen penilaian kinerja organisasi dan akuntabilitas.
 Mengomunikasikan risiko dan pengendalian informasi pada area yang tepat di
organisasi.
 Mengoordinasikan aktivitas tersebut dan menyampaikan informasi tersebut kepada
dewan direksi, auditor eksternal dan auditor internal, dan juga manajemen. (STandara
2010 : Penguasaan)

Fungsi audit internal juga harus mengevaluasi efektivitas dan meningkatkan proses
manajemen risiko organisasi (standar 2120 : manajemen risiko). Menentukan apakah fungsi
proses manajemen risiko pada organisasi telah berjalan efektif apabila hasil penilaian auditor
internal menyatakan:

 Tujuan organisasi telah mendukung dan seusai dengan misi organisasi.


 Risiko-risiko yang signifikan telah diidentifikasi dan ditelaah.
 Respon terhadap risiko telah ditetapkan dengan sesuai dan telah selaras dengan risiko
keinginan organisasi.
 Informasi mengenai risiko yang relevan telah dicatat dan dikomunikasikan secara
berkala di berbagai pihak di organisasi termasuk staf, manajemen, dan dewan direksi
untuk menentukan tanggung jawab masing-masing pihak.

Kriteria dari Komunikasi adalah komunikasi harus mencakup keterlibatan tujuan objektivitas
dan ruang lingkup serta kesimpulan yang berlaku, rekomendasi, dan rencana aksi.

Fungsi audit internal "melaporkan keterlibatan mereka yang telah dilakukan sesuaian dengan
standar internasional untuk praktek profesional Audit Internal. Hasil darikomunikasi harus
diungkapkan. sebagai berikut :

1. Peraturan atau aturan berperilaku yang sesuai dengan kode etik atau standar dengan
seluruh kesesuaian tidak tercapai;
2. Alasan ketidaksesuaian;
3. Dampak dari keterlibatan yang tidak sesuai dan hasil komunikasi yang terlibat.

Kualitas dari komunikasi adalah komunikasi harus akurat, objektif, jelas, singkat, berguna,
lengkap, dan tepat waktu.

CAE bertanggung jawab untuk berkomunikasi internal yang perikatan audit hasil kepada
pihak-pihak yang tepat (standar 2440 - Menyebarkan Hasil) dan dapat mengeluarkan
pendapat secara keseluruhan pada tata kelola organisasi, manajemen risiko, dan / atau proses
kontrol berdasarkan hasil sejumlah keterlibatan individu dan kegiatan lainnya untuk interval
waktu tertentu.

CAE juga memiliki tanggung jawab untuk membangun dan memelihara sistem untuk
memantau disposisi dari hasil keterlibatan dikomunikasikan (Standard 2500: Pemantauan
Proses).

komunikasikan penerimaan risiko. Standar 2600: mengkomunikasikan penerimaan risiko


membahas masalah menerima tingkat risiko residual yang mungkin tidak dapat diterima bagi
organisasi.Risiko Residual adalah bagian dari risiko yang melekat dan tersisa setelah
manajemen mengeksekusi tanggapan mengenai risiko (atau sering disebut net risiko).
STRONGLY RECOMMENDED GUIDANCE

Pedoman penting IIA relatifnya bersifat umum karna berlaku untuk semua kegiatan audit
internal. Jaminan audit internal dan konsultasi dilakukan diberbagai organisasi, baik yang
terpusat ataupun terdesentralisasi, fungsi audit internal adalah penyedia layanan baik di luar
ataupun di dalam struktrur organisasi.

Praktik Saran adalah untuk memberikan pedoman yang ringkas, dan tepat waktu,
sebagaimana standar dilaksanakan. Komite profesional isu IIA’s adalah untuk
bertanggungjawab mengembangkan saran.

Position Papers

CAE memberikan arahan tentang isu yang spesifik, fungsi audit interal adalah untuk
melaksanakan pekerjaan mereka.

Praktik Arahan adalah memberikan arahan secara detail dalam sarana dan teknik audit
internal.

Arahan Lain. Arahan tidak termasuk dalam IPPF tapi berguna bagi para praktisi audit internal
dan para pemangku kepentingan yang telah diproduksi oleh IIA.

BAGAIMANA SUSUNAN PRAKTIK PROFESIONAL DI INTERNASIONAL SAAT


INI

Dewan penasehat profesional bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan inisiatif,


pengembangan, penerbitan, dan pemeliharaan arahan otoritatif yang dibentuk oleh IPPF.

Dewan etika global, misinya adalah melayani profesi audit internal secara global dengan
mempertahankan dan memperbarui kode etikIIA; mempromosikan pemahaman dan
kepatuhan dengan kode etikIIA; menilai, menyelidiki, dan sanksi keluhan tentang
ketidakpatuhan dengan kode etikIIA; dan menganjurkan etik sebagai bagian dari proses
pemerintahan.

Dewan standar internasional audit internal, misinya adalah menyebarluaskan, memantau, dan
mempromosikan standar audit internal ke seluruh dunia.

Dewan isu profesional, misinya adalah memberikan arahan kepemimpinan dan arahan profesi
secara tepat waktu kepada anggota dan para pemangku kepentingan di profesi audit internal
dengan metodologi, teknik, dan posisi otoritatif yang termasuk dalam IPPF dan
mengomentari atau mendukung hal-hal yang memengaruhi profesi audit internal.

Untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan dari legislator, regulator, dan pengguna
lain dari layanan audit internal harus dalam arahan otoritatif profesi, visi dari IIA tahun 2006
adalah merekomendasikan pembentukan dewan independen bagi masa yang akan datang.

STANDAR YANG DIKELUARKAN OLEH ORGANISASI LAIN

IIA memberitahukan bahwa arahan yang diumumkan oleh organisasi lain berkaitan dengan
profesi audit internal. Faktanya, beberapa fungsi audit internal mengikuti arahan dari
profesional lain selain SPPF.

Standar audit menggunakan sistem informasi. Standar yang dikeluarkan oleh IIA mengenai
sistem komputerisasi sudah cukup baik, ISACA memberikan arahan yang lebih rinci dan
spesifik. ISACA mengeluarkan standar, arahan, dan prosedur untuk melakukan audit pada
sistem komputerisasi.

Praktik standar profesional bagi lingkungan, kesehatan, dan keselamatan audit. The BEAC
adalah standar untuk mengatasi kebutuhan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan audit
profesional.

Standar audit keuangan. Negara Amerika Serikat mengeluarkan PCAOB (public company
accounting oversight board) dan AICPA (american institute of certified public accountants)
saat ini menetapkan standar untuk audit perusahaan laporan keuangan di united states.

Pedomen Relevan Lain. Arahan diumumkan oleh organisasi profesi lain juga relevan dengan
auditor internal. Sebagai contoh:

1. ISO (The International Standards Organizations) menetapkan standar untuk kualitas


audit dan lingkungan audit.
2. Standar Australia memberitahukan standar mengenai manajemen risiko dan proses
pemerintahan.
3. COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)
mengeluarkan empat kerangka yang berkaitan secara khusus untuk pengendalian
internal dan manajemen risiko.

Anda mungkin juga menyukai