PENGERTIAN ETIKA
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan
oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk. Berikut ini beberapa pendapat ahli tentang etika :
1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
Macam-macam etika :
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan
atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis,
ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam
rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya,
antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan
penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang
dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut :
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta
secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu
fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat
disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai
dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan
normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan
menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut :
Fungsi Etika
a. Tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan berbagai
suatu moralitas yang membingungkan.
b. Untuk menunjukan suatu keterampilan intelektual yakni suatu keterampilan
untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
c. Untuk Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil suatu sikap yang wajar
dalam suasana pluralisme.
Manfaat Etika
a. Dapat menolong suatu pendirian dalam beragam suatu pandangan dan moral.
b. Dapat membedakan yang mana yang tidak boleh dirubah dan yang mana yang
boleh dirubah.
c. Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas ataupun suatu sosial lainnya
yang membingungkan suatu masyarakat dengan suatu pemikiran yang
sistematis dan kritis.
d. Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan suatu
perasaan yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir dan bekerja
secara sistematis dan teratur ( step by step).
e. Dapat menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan karena
sekedar ingin tahu tanpa memperdulikannya.
B. ETIKA PANCASILA
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok
yaitu etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu
ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu, atau bagaiman kita harus mengambil sikap bertanggung jawab
berhadapan dengan pelbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan
etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan pelbagai aspek
kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun mahluk sosial
(etika sosial) (Suseno, 1987).
Etika berkaitan dengan pelbagai masalah nilai karena etika pada pokoknya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai “susila” dan
“tidak susila”, “baik” dan “buruk”. Sebagai bahasan khusus etika membicarakan sifat-
sifat yang menyebabkan orang dapat disebut susila atau bijak. Kualitas-kualitas ini
dinamakan kebajikan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang
menunjukan bahwa orang yang memilikinya dikatan orang yang tidak susila.
Sebenarnya etika lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran
dalam hubungan dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). Dapat juga dikatakan
bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan dengan tingkah
laku manusia.
Sebagai sumber segala sumber, Pancasila merupakan satu satunya sumber nilai
yang berlaku di tanah air. Dari satu sumber tersebut diharapkan mengalir dan memancar
nilai-nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan penguasa. Hakikat Pancasila
pada dasarnya merupakan satu sila yaitu gotong royong atau cinta kasih dimana sila
tersebut melekat pada setiap insane, maka nilai-nilai Pancasila identik dengan kodrat
manusia. oleh sebab itu penyelenggaraan Negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak
boleh bertentangan dengan harkat dan martabat manusia, terutama manusia yang
tinggal di wilayah nusantara.
Sebagai dasar negara akan kuat bila dasar tersebut berasal dari dan berakar pada
diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan
jiplakan dari luar akan tetapi asli Indonesia. Dengan kata lain unsur-unsur pancasila
telah dimiliki oleh bangsa sejak dahulu. Unsur-unsur Pancasila terdapat di dalam
berbagai agama, kepercayaan, bangsa, adat-istiadat, serta kebudayaan indonesia pada
umumnya. Oleh karena itu di dalam agama, kepercayaan, adat-istiadat dan kebudayaan
tersebut terkandung nilai-nilai antara lain nilai moral maka pancasila juga mengandung
nilai moral dalam dirinya. Oleh karena itu, dengan melalui pendekatan etika kita akan
memahami mendalam tentang Pancasila, melalui pendekatan ini akan dapat kita ketahui
apakah Pancasila cukup bernilai etik. Dalam hal ini titik beratnya bukanlah mengenai
ajaran moral Pancasila, akan tetapi bagaimana Pancasila dilihat dari kacamata etika.
Masyarakat Indonesia kehilangan jati diri. Citra bangsa ini sebagai bangsa yang
besar dan ramah semakin memudar. Budaya ketimuran berubah dengan cepat menjadi
kebaratan. Hal ini memang tidak berlaku hanya di Indonesia. Banyak bangsa-bangsa
timur yang budayanya tergesar oleh budaya barat. Pernyataan di atas bukan berarti
antipati kepada budaya barat. Karena budaya barat juga memiliki kebaikan-kebaikan
tersendiri. Namun citra kesantunan dan keramahan budaya timur yang khas itu sendiri
yang patut dipertahankan.
Etika tidak lah cukup didefinisikan atau digeneralisir dari masalah keramahan
dan kesantunan saja. Pancasila sebagai sistem etika, maka nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila diaplikasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
wujud etika sesungguhnya. Dengan demikian dapat dipahami, bahwa Pancasila
memiliki peranan penting bagi bangsa ini dalam pembangunan bangsa dan
pembangunan jiwa bangsa ini.
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
“PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKA PANCASILA”
OLEH :
KELOMPOK 9
1. PRISKA A. NISEL KAHU (21117067)
2. FEBRINO NCAUNG (21117060)
3. FRANSISKUS FUNAY (21117 )
4. GUELBERTO NINO (21117023)
5. HADRIANUS SAYANG (21117082)
6. JEMISIUS TETU SABU (21117080)
7. JOVANIO BRITES (21117107)
8. KORNELIUS ROWA (21117033)
9. AGUSTINUS NENO (21113068)
10. VALENTINO BURAK (21113016)
Puji syukur yang berlimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, makalah ini dapat dikerjakan dan diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun
sebagai salah satu persyaratan akademis untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila pada program studi Teknik Sipil.
Dalam penulisan makalah ini tentu terdapat banyak kekurangan karena`masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.