Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA KUANTUM

``FOTON DAN DUALISME GELOMBANG PARTIKEL ``

Disusun Oleh :

Kelompok 2 :
Faiz Brikinzky Adyan A1E015008
Ramadhanty Mashama Putri A1E015024
Desi Paradina A1E015039

Dosen Pengampu :
Drs. Nyoman Rohadi, M.Sc

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Fisika Kuantum ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu penulis dalam
memperdalam mata kuliah Fisika Kuantum dalam kegiatan belajar. Selain itu,
makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi
seorang guru yang profesional yang baik dan bertanggung jawab karena materi ini
disajikan mengarah pada terbentuknya manusia yang memiliki pengetahuan dan
budi pekerti yang luhur berdasarkan Pancasila yang berpengaruh terhadap usaha
mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penulis berterima kasih kepada orang tua penulis yang memberikan
motivasi baik berupa materiil maupun moriil kepada penulis, tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yaitu Bapak Drs. Nyoman
Rohadi, M.Sc dan kepada teman-teman yang sedikit banyaknya telah terlibat
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak sekali terdapat kesalahan dalam
pembuatan makalah ini. Penulis mengharapkan saran dan kritikan terhadap
makalah ini yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih.

Bengkulu, Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

2.1 Teori Gelombang Partikel De Broglie ....................................................... 6

2.2 Kecepatan Phase dan Grup Gelombang ................................................... 9

BAB III ................................................................................................................. 12

PENUTUP ............................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12

3.2 Saran ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem mekanika yang berkaitan daengan sistem kuantum lazim


disebut ”mekanika kuantum”. Dalam hal ini akan dibahas serangkaian bukti
percobaan yang mendukung perilaku gelombang berbagai partikel seperti
elektron. Dalam fisika klasik, hukum-hukum yang mengatur kekhasan
gelombang dan partikel sama sekali berbeda. Gerak peluru memenuhi
hukum-hukum yang berlaku bagi partikel, seperti mekanika newton;
sedangkan gelombang mengalami interferensi dan difraksi, yang tidak dapat
dijelaskan dengan mekanika newton yang berlaku bagi partikel. Energi yang
diambil sebuah partikel (atau peluru)terpusat dalam ruang batas partikel;
sebaliknya energi gelombang, tersebar diseluruh ruang pada muka-muka
gelombangnya yang terus mengembang. Berlawanan dengan perbedaan tegas
yang berlaku dalam fisika klasik ini, teori kuantum mensyaratkan bahwa,
dalam lingkungan mikroskopik, partikel kerap kali mematuhi pula hukum-
hukum yang berlaku pada gelombang. Dengan demikian, kita dipaksa untuk
membuang beberapa pengertian klasik tentang perbedaan partikel dan
gelombang. Kita telah mengetahui bagaimana elektron,apabila mengalami
hamburan compton,berperilaku seperti bola bilyar klasik, sehingga kita
cenderung mempercayai bahwa dengan semacam tang yang sangat halus kita
akan dapat memungut elektron. Tetapi, jika elektron adalah sebuah
gelombang, maka kita sama sekali tidak dapat melakukan hal tersebut.

Dalam upaya memberikan suatu sistem pemahaman masuk akal dan


matematis untuk memecahkan dilema-dilema seperti itu, kita akan merujuk
kesejumlah aksioma, analogi dan contoh yang tidak ada pasangannya dalam
fisika klasik, sehingga mungkin akan membuat kita akan akan ragu tentang
landasan dari logika fisika kuantum. Sejak mekanika kuantum pertama kali
dikemukakan, para fisikawan telah menggeluti dilema yang sama ini, namun
jawaban yang memuaskan terhadap penjelasan mengapa ketercampuradukan
perilaku gelombang dan partikel yang penuh teka-teki ini harus terjadi,
belumlah terpecahkan. Hal yang terpenting adalah penerapan berlakunya.
Rumusan matematikanya kita menghitung secara terinci sifat berbagai atom
serta intiya dengan ketelitian yang sangat luar biasa.
Ciri perkembangan fisika biasanya ditandai dengan periode panjang
pekerjaan eksperimen dan teori tidak memuaskan yang kadang-kadang
diselingi oleh cetusan berbagai gagasan mendalam yang menyebabkan
perubahan mencolok dalam cara kita memandang alam semesta.
Seringkali,semakin dalam gagasan yang dicetuskan dan semakin berani orang
mengambil langkah awal semakin sederhana pula gagasan itu tampak dalam
sudut pandang sejarah, sehingga kita cenderung bersandar kebelakang dan
bertanya dalam hati, “mengapa saya tidak memikirkannya?” Teori relativitas
einstein merupakan salah satu contohnya dan hipotesis si warga peranci Louis
deBroglie adalah contoh lain.
Dalam bab ini memberikan gambaran tentang sifat gelombang dari
partikel. Setelah ditemukannya partikel dan gelombang tahun 1905 dan
menemukan bahan gelombang yang salah satunya gelombang
elektromagnetik pada suatu saat dapat bersifat sebagai partikel dan suatu saat
dapat bersifat gelombang. Dengan kajian ini kita dapat melihat bahan
meskipun gelombang maupun partikel dapat berkelakuan sebagai foton dan
materi tetapi kedua fenomena tersebut tidak dapat dijelaskan secara
bersamaan tergantung sudut pandang pengamatan kita ataupun mekanisme
paling dominan yang terjadi saat itu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Teori Gelombang Partikel De Broglie?
2. Bagaimana Kecepatan Phase dan Grup Gelombang?

1.3 Tujuan
1. Untuk Megetahui Teori Gelombang Partikel De Broglie.
2. Untuk Megetahui Kecepatan Phase dan Grup Gelombang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Gelombang Partikel De Broglie

Konsep foton Einstein pada kajian efek fotolistrik memberi tonggak


perkembangan baru bagi ilmu fisika awal abad 20 yang dikenal dengan istilah
fisika modern. Ditemukannya sifat partikel dari gelombang cahaya, pada
tahun 1924, seseorang profesor fisika bernama De Broglie mengajukan
sebuah hipotesis tentang sifat gelombang dari suatu materi (partikel). De
Broglie menggambarkan bahwa gerak foton dengan panjang gelombang 
h
dianalogikan sebagai partikel yang mempunyai momentum p  .

Momentum foton dengan frekuensi f dirumuskan sebagai:


hf
p  mv  (1)
c

dengan;
h = konstanta Plank ( 6,63 1034 Js)
c = laju cahaya (300000 km/s)
Momentum foton dapat juga dirumuskan berdasarkan panjang gelombangnya
sebagai berikur:

hf h
p  mv   (2)
c 

Pada persamaan (4) tampak bahwa hubungan panjang gelombang foton


berbanding terbalik dengan momentumnya. Jika momentum p besar maka
yang lain sebagai berikut:

h h
  (3)
p mv
Sesuai dengan konsep relativitas massa, m adalah massa relativitas partikel
dan v adalah kecepatan partikel. Massa relativitas m (dimana m0 adalah
massa diam) dirumuskan sebagai:

m0
m
 v2 
1  2 
 c 

Contoh:
Hitung panjang gelombang De Broglie untuk;
a) Sebuah bola massanya 50 gram yang bergerak dengan kecepatan 25 m/s
b) Untuk sebuah elektron yang bergerak dengan kecepatan 10000 km/s
Pembahasan:
Panjang gelombang De Broglie suatu partikel yang bergerak berbanding
terbalik dengan momentumnya. Namun demikian perlu diperhatikan besar
kecepatan elektron sebab pada elektron yang bergerak massa yang
diprhitungkan adalah;
Jawab;
a) Untuk bola dengan massa 50 gram = 0,05 kg
Kecepatan (v) = 25 m/s

h  6, 63 10 
34

   5, 0304 1034 m
mv  0, 05 25
b) Kecepatan elektron (v) = 10000 km/s ↔ kecepatan cahaya
3  108 m / s maka, m elektron  m0 elekrton  9,11031 kg

Jadi λ elektron

h

 6, 63 1034 
 7,3 1011 m
mv  9,110 10 
31 7

Nilai ini berarti bagi perhitunan struktur atom, sebab diketahui bahwa jari-jari
orbit elektron pada atom hydrogen adaah sebesar 5,3 1011 m .
Untuk menguji hipotesis yang dilakukan oleh Louise de Broglie pada
tahun 1927, Davisson dan Germer di Amerika Serikat dan G.P. Thomson di
Inggris secara bebas meyakinkan hipotesis Louise de Broglie dengan
menunjukkan berkas elektron yang terdifraksi bila berkas ini terhambur oleh
kisi atom yang teratur dari suatu kristal. Davisson dan Germer melakukan
suatu eksperimen dengan menembakkan elektron berenergi rendah yang telah
diketahui tingkat energinya kemudian ditembakkan pada atom dari nikel yang
diletakkan dalam ruang hampa. Berdasarkan hasil pengamatan Davisson dan
Germer terhadap elektron-elektron yang terhambur ternyata dapat
menunjukkan adanya gejala interferensi dan difraksi. Dengan demikian
hipotesis de Broglie yang menyatakan partikel dapat berkelakuan sebagai
gelombang adalah benar.

Percobaan Davisson dan Germer


Jika partikel berlaku sebagai gelombang, harus dapat ditunjukkan
bahwa partikel dapat menimbulkan pola-pola difraksi seperti halnya pola-pola
difraksi pada gelombang. Pada tahun 1927 Davisson dan Germer memilih
elektron sebagai partikel untuk menguji hipotesa de Broglie. Elektron-
elektron diperoleh dari filamen yang dipijarkan, kemudian elektron-elektron
itu dipercepat dalam medan listrik yang tegangannya 54 Volt. Setelah
dipercepat elektron-elektron memiliki energi kinetik.

Ek  54eV  54 1, 6 1019 Joule

Momentum elektron :

1
p  mv  2m mv 2
2

p  2mEk

p  2  9,11031  54 1, 6 10 19 


p  4 1024 kgm / det
Menurut De Broglie, panjang gelombang elektron :

h 6,6 1034
  24
 1,65 1010 m
p 4 10

Untuk memperoleh pola difraksi diperlukan kisi-kisi yang lebar


celahnya kira-kira sama dengan panjang gelombang yang akan diuji. Sebab
jika celah terlampau lebar, tidak menimbulkan gangguan pada gelombang,
dan jika kisi terlampau sempit, pola-pola difraksi sukar teramati. Kisi-kisi
yang tepat untuk memperoleh pola difraksi gelombang elektron adalah kisi
yang terjadi secara alamiah yakni celah-celah yang berada antara deretan
atom-atom kristal bahan padat, dalam hal ini dipergunakan kisi kristal nikel.
Hasil percobaan Davisson dan Germer menunjukkan bahwa elektron-elektron
dapat menimbulkan pola-pola difraksi. Kini tidak disangsikan lagi bahwa apa
yang kita kenal sebagai materi dapat pula menunjukkan sifat gelombang,
tepat seperti yang diramalkan oleh de Broglie.
Hipotesis de Broglie mendorong tafsiran bahwa gelombang elektron
didifraksikan oleh target sama seperti sinar X didifraksikan oleh bidang-
bidang atom dalam kristal. Dari beberapa percobaan yang dilakukan pada
akhirnya terbukti bahwa eksperimen Davisson dan Germer merupakan bukti
langsung dari hipotesis de Broglie mengenai sifat gelombang benda bergerak.
Komplikasi lainnya timbul dari interferensi antara gelombang yang didifraksi
oleh keluarga lain dari bidang Bragg yang membatasi terjadinya maksimum
dan minimum yang menjadi hanya kombinasi tertentu dari energi elektron
dan sudut datang sebagai pengganti dari setiap kombinasi yang memenuhi
persamaan Bragg :

n  2d sin 
2.2 Kecepatan Phase dan Grup Gelombang

Telah dirumuskan bahwa energi kuantum foton adalah E  hf , energi

ini dapat disamakan dengan energi total relativistik E  mc 2 . Jika demikian,


selanjutnya hubungan besarnya frekuensi foton dengan kecepatan cahaya
dapat dituluskan menjadi:

mc 2
f  (6)
h

Pada teori gelombang, kecepatan grup gelombang u (wave group


velocity) dirumuskan sebagai:

d
u
dk

dengan;
d = kecepatan anguler
dk = jumlah gelombang
Dengan demikian hubungan antara kecepatan anguler  dengan kecepatan
cahaya c dapat dituliskan sebagai:
2 mc 2
  2 f  (7)
h

Karena m adalah massa relativistik, maka frekuensi sudut pada gelombang De


Broglie dapat dituliskan sebagai:

m0c 2
  2 (8)
 v2 
h 1  2 
 c 

2 2 mv
dan jumlah gelombang k   . Berdasarkan persamaan (8) jumlah
 h
gelombang k dapat dituliskan menjadi:

m0 v
k  2 (9)
 v2 
h 1  2 
 c 

Selanjutnya pembahasan diarahkan untuk mencari hubungan antara kecepatan


grup u dan kecepata fase v. Sudah dirumuskan bahwa kecepatan grup
d   d    dk  dk m0 v
u     , mengingat nilai  2 3 , dan nilai
dk  dv   dv  dv
 v  2 2
h 1  2 
 c 
dk m0 d
 2 3 , maka berdasarkan hubungan u diperoleh
dv dk
 v  2 2
h 1  2 
 c 
hubungan u  v atau kecepatab grup = kecepatan fase. Pola gelombang
dengan kecepatan phase dankecepatan grup digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Gelombang u dan Gelombang Phase v


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

De Broglie menyatakan bahwa partikel-partikel seperti electron,


proton dan netron mempunyai sifet dualisme, yakni gelombang dan partikel.
Ini adalah dasar dari asas saling melengkapi yang mengatakan bahwa
gambaran lengkap dari suatu kesatuan fisika seperti foton atau elektron tidak
dapat diungkapkan secara tersendiri dalam perilaku partikel saja atau
gelombang saja.
Hipotesis de Broglie mendorong tafsiran bahwa gelombang elektron
didifraksikan oleh target sama seperti sinar X didifraksikan oleh bidang-
bidang atom dalam kristal. Dari beberapa percobaan yang dilakukan pada
akhirnya terbukti bahwa eksperimen Davisson dan Germer merupakan bukti
langsung dari hipotesis de Broglie mengenai sifat gelombang benda bergerak.

3.2 Saran dan Kritik

Semoga makalah ini bermanfaat, kami sadari makalah ini banyak


kekurangan maka dari itu kami butuhkan saran maupun kritik yang
membangun agar kami bisa belajar lagi dan membuat makalah yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Krane, Kenneth. 2011. Fisika Modern. Jakarta: UI-Press


Physics, Wenny. Sifat Gelombang pada Partikel.
http://wennyphysics.blogspot.com/2012/02/siifat-gelombang-pada-
partikel.html (diakses tanggal 19 Februari 2018)
Rohadi, Nyoman. 2018. Prinsip Dasar Fisika Kuantum. Bengkulu: Universitas
Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai