Anda di halaman 1dari 11

EVAKUASI
:



SISTEM
PINTU
KELUAR


UTILITAS
2
|
D3
ARSITEKTUR
BANGUNAN
GEDUNG
UNIVERSITAS
LAMPUNG

Fungsi
sistem
pintu

keluar
dimaksudkan

untuk
memberi
akses

bagi
penghuni/
pengguna
bangunan

menuju
ke
tempat

aman
dengan
selamat

pada
saat
darurat.


Tempat
paling
aman

adalah
ruang
terbuka

yang
besar
pada

elevasi
permukaan

tanah.

Tangga
Darurat

merupakan
tempat
yang

paling
aman
pada
saat

terjadi
kebakaran
atau

kondisi
darurat,
terutama

pada
bangunan
Nnggi.



Ruang
Tangga
Darurat

harus
bebas
dari
gas

panas
dan
beracun.


Ruang
tangga
bertekanan
(presurized
stair
well)

diakNRan
otomaNs
pada
saat
kebakaran.


Pengisian
ruang
tangga
dengan
udara
segar

bertekanan
posiNf
akan
mencegah
menjalarnya

asap
ke
dalam
ruang
tangga,
sehingga
pada

gedung
yang
sangat
Nnggi
perlu
ditempatkan

blower

Peraturan
tentang
Tangga

Darurat
berbeda
antara
satu

wilayah
dengan
lainnya.



Namun
pendekatan
bagi

sistem
pintu
keluar
pada

dasarnya
sama,
memberi

kemudahan
bagi
penghuni/
pengguna
bangunan
untuk

selamat
keluar
dari

bangunan
yang
terkena

musibah.

STANDAR
DISAIN
TANGGA

DARURAT


UTILITAS
2
|
D3
ARSITEKTUR
BANGUNAN
GEDUNG
UNIVERSITAS
LAMPUNG

Pintu
pada
tangga
darurat
hanya
terbuka
ke
arah

dalam
tangga,
kecuali
pintu
di
lantai
dasar.

Tangga
turun

dari
lantai
1

(dasar)
dan

tangga
naik
dari

basemen
harus

disekat.

JARAK
ANTAR
PINTU
YANG
DISYARATKAN


Lebar
pintu
keluar
minimum
80
cm,
Lebar
tangga
darurat
dan

koridor
minimum
120
cm.

Pada
bangunan
berNngkat
untuk
kepenNngan

umum,
jumlah
tangga
minimal
2
buah.

Untuk
bangunan
dengan
keNnggian
kurang
dari

8
lantai
(≤ 25
M),
tangga
sirkulasi
dapat

digunakan
sebagai
tangga
darurat.


Anda mungkin juga menyukai