PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN

Disusun Oleh:
ADJIE BASKARA (710015127)
PANGGIH AJI SUSABDA (710015139)
AMINULLAH ADILAH KHAFI (710015122)
JUNAIDI AKBAR (710013034)
DENI RAFLY KUNCARA (710015O89)
ABIYU MAHROMAN MAHBUD (710015)
 ACARA I : TUJUAN PELEDAKAN

Teknik peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan

pembora, dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan
dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang
berukuran lebih kecil sehngga memudahkan dalam
pendorongan, pemuatan, pengangkutan dan konsumsi matrial
pada crusher yang terpasang.
TAHAPAN PELEDAKAN
PEMBERSIHAN
LAHAN

PENENTUAN
TITIK BOR

DRILLING

PENGISIAN
BAHAN PELEDAK

PERSIAPAN
PELEDAKAN

PENGAMANAN
AREA

PELEDAKAN
Acara II Kriteria Penggalian Dan Alat Bor

Batuan tidak dapat dibongkar secara manual

maupun mekanis. Maka dipilih teknik pemboran dan
peledakan. Untuk itu diperlukan suatu pengenalan
dengan mengikuti praktikum pemboran dan
peledakan ini.
PENENTUAN POLA PENGGALIAN

1. Kriteria penggalian menurut RMR

2. Kriteria Penggalian menurut RMR dan Q-sistem
3. Kriteria penggalian menurut kecepatan seismik
4. Kriteria penggalian menurut indeks kekuatan batuan
5. Kriteria penggalian menurut kuat tekan uniaksial (UCS)
Acara III Bahan Peledak Dan Kesetimbangan
Oksigen

Secara umum bahan peledak dapat didefinisikan sebagai

kumpulan dari unsur padat, cair atau gas yang berkondisi
metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan cepat
tanpa ada unsur lainnya, seperti oksigen atmosfir.
Klarifikasi Bahan Peledak
 Acara IV Perlengkapan Dan Peralatan
Peledakan

• Peralatan Peledakan
Alat – alat yang diperlukan untuk menguji dan
menyalakan rangkaian peledakan.
• Perlengkapan Peledakan
Material yang diperlukan untuk membuat
rangkaian peledakan sehingga isian handak dapat
dinyalakan.
 METODE PERLENGKAPAN PERALATAN
PELEDAKAN
SUMBU API (CAP 1. Plain detonator 1. Cap crimper
& FUSE) 2. Sumbu api 2. Penyulut (lighter) :
3. Igneter cord korek api.
4. Igneter cord conector 3. Tamper
SUMBU LEDAK 1. Sumbu ledak Tergantung detonator
2. Detonatring yang dipakai
Relay /Dellay
connector
3. Initator (detonator
listrik/biasa)
LISTRIK 1. Detonator listrik 1. Blasting machine/
2. Connecting wire exploder
2. Blasting machine
tester : - Rheostat
-Blasting VOM meter
3. Circuit tester :
- Galvanometer
- Voltmeter
4. Tamper
5. Leading wire
NON LISTRIK 1.Detonator non 1. Exploder
listrik (Nonel, 2. Gas supply unit
Hercudet) (untuk hercudet)
2. Connector 3. Circuit tester
3. Sumbu ledak (untuk
nonel)
Acara V Rancangan Dan Efek Peledakan
 Acara VI Perhitungan Fragmentasi

Jumlah boulder merupakan salah satu kriteria

keberhasilan suatu peledakan. Perkiraan jumlah
boulder diperoleh dari persamaan fragmentasi model
Kuz-ram. Faktor-faktor yang terkait dalam
memperkirakan jumlah boulde dengan menggunakan
persamaan model Kuz-Ram diantaranya adalah faktor
batuan.
 Perhitungan Tingkat Fragmentasi Hasil
Peledakan
PARAMETER PEMBOBOTAN
1. Rock mass description (RMD)
1.1 Powdery7/friabel 10
1.2 Blocky 20
1.3 Totally massive 30
2. Joint plane spacing (JPS)
2.1 Close (Spasi < 0,1 m) 10
2.1 intermediate (spasi 0,1 -1 m) 20
2.3 Wide (Spasi > 1m) 50
3. Joint plane orientatione (JPO)
3.1 Horizontal 10
3.2 Dip out of face 20
3.3 Strikr normal to face 30
3.4 Dip into face 40
4. Specific grafity infuence
SGI = 25 x SG – 50
5. Hardness (H) 1-10
 Peledakan Tambang Bawah Tanah

Peledakan bawah tanah mempunyai beberapa

tujuan,yaitu :
• Meledakkan batuan dengan tujuan menghasilkan
ruangan untuk gudang, jalan, saluran, terowongan
pipa, dan lain sebagainya.
• Meledakan batuan dengan tujuan mengambil
material/operasi penambangan.
Daur waktu kerja pembuatan terowongan

PEMBORAN

PEMUATAN BAHAN
PELEDAK

PELEDAKAN

PEMBERSIHAN ASAP

SCALIING

PENGANGKUTAN

MEMPERSIAPKAN
PEMBORAN DAN
LAIN-LAIN
SELANJUTNYA
Pengelompokan lubang ledak pada
terowongan
 KESIMPULAN

• Dalam melakukan kegiatan peledakan kita harus

memperhatikan bahan peledak sesuai dengan density batuan,
merancang geometri peledakan untuk mencari nilai PF
(Powder Factor) rendah, maka cost rendah dengan hasil
peledakan sesuai dengan yang diinginkan.
• Untuk membuat terowongan pada tambang bawah tanah kita
harus membuat cut holes (berfungsi sebagai bidang bebas),
cut spreader holes (untuk memperlebar bidang bebas), floor
holes (meledakan bidang lantai), stoping holes (untuk
meledakan bagaian tengah dan penampang lubang bukaan),
wall holes (bagian dinding kiri dan kanan), dan roof holes
(meledakan bagian atap ). Dan harus memperhatikan
ventilasi udara tambgang bawah tanah karena ruang gerak
terbatas.
 SARAN

• Perlu adanya penambahan unit support perfleet untuk

memperbaiki kondisi front saat terjadi slippery
• Disediakannya unit berkapasitas sama yang standby jika unit
utama terjadi breakdown sehingga produktivitas tetap
tercapai.
• Perlu diupayakan adanya pelebaran jalan
 SEKIAN
DAN
MATUR NUWUN