PRASARANA PENDIDIKAN
Disusun Oleh
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam
segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan
dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan, peran sarana prasana
pendidikan sangat penting, yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses kegiatan
belajar mengajar. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan
banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang
menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu
masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan.
Masalah-masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain
sarana penunjang pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang
memadai. Hal ini dapat dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau belum
tersedia. Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidaklayakan,
ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada
keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah tersebut.
Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana
dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan
prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari pengertian dan ruang lingkup manajemen sarana dan
prasarana pendidikan?
2. Apa administrasi sarana dan prasarana pendidikan?
3. Bagaimana prinsip pengelolaan sarana prasarana pendidikan?
4. Bagaimana pengelolaan fasilitas pendidikan?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari manajemen sarana prasarana pendidikan,
2. Mengetahui ruang lingkup sarana prasarana pendidikan,
3. Memahami proses administrasi sarana prasarana,
4. Mengetahui pengelolaan sarana prasarana pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di
kelompokkan dalam :
a) Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses
kegiatan belajar mengajar teori dan praktek diantaranya ruang
perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah
raga, dan ruang keterampilan.
b) Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai
kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari : ruang kepala
sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.
c) Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan
yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain :
ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang
UKS, ruang OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP.
3. Perabot
Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam.
a) Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di
gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.
b) Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk
mendukung kegiatan kantor.
c) Penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam
ruang penunjang. Seperti perabot perpustakaan, perabot
UKS, perabot OSIS.
4. Alat dan Media Pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki satu
jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan
pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses
pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.
5. Buku dan Alat Ajar
Bahan ajar ini terdiri dari;
a) Buku pegangan
Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik
sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat Normatif,
adaptif dan produktif.
b) Buku pelengkap
Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan
memperdalam penguasaan materi.
c) Buku sumber
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik
untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu
bidang ilmu / keterampilan.
d) Buku bacaan
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik
sebagai bahan bacaan tambahan (nonfiksi) untuk
memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan
bacaan (fiksi ) yang bersifat relatif.
Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah:
1. mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
2. menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi dalam pembelajaran.
3. menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses
pembelajaran
4. membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat- sifat individunya.
C. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan
Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip
yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-
prinsip tersebut menurut Bafadal adalah:
1. Prinsip Pencapaian Tujuan
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah dilakukan dengan
maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap
pakai. Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat
dikatakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai
setiap saat, pada setiap ada seorang personel sekolah akan
menggunakannya.
2. Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan sarana
dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati,
sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan
harga yang relatif murah. Selain itu juga berarti bahwa pemakaian
semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu maka
perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis
penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut
dikomunikasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan
akan menggunakannya. Selanjutnya, bilamana dipandang perlu,
dilakukan pembinaan terhadap semua personel.
3. Prinsip Administratif
Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan
yang berkenaan dengan sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai
contohnya adalah peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan
perlengkapan milik negara. Dengan prinsip administratif berarti semua
perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah itu
hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi
dan pedoman yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya
penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan
pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-
undangan tersebut dan menginformasikan kepada semua personel
sekolah yang diperkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan
perlengkapan pendidikan.
4. Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat
besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat
banyak sehingga manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana
hal itu terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan
perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas
dan tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu
dideskripsikan dengan jelas.
5. Prinsip Kekohesifan
Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan
pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses
kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua
orang yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki
tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun antara yang satu
dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik.