Anda di halaman 1dari 21

I.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. Identitas

1). Klien

Nama : Tn. Y. W

Umur : 68 Tahun

Tempat/Tanggal lahir : Lemoh, 20 Januari 1940

Jenis kelamin : laki-laki

Alamat : Lemoh, Kec. Tombariri

Pendidikan terakhir : SMP

Pekerjaan : Tani

Suku bangsa : Minahasa/ Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Status perkawinan : Kawin

Tgl M R S : 26 Juni 2008

Tgl Operasi : 30 Juni 2008/ jam 18.00 – 20.00 wita

Tgl Pengkajian : 01 Juli 2008/ jam 10.00 wita

Sumber data : Klien dan istri klien serta dari status klien di ruangan

Diagnosa Medis : Post Op. Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)

2). Penanggung Jawab

Nama : Ny. A. B

Umur : 42 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Lemoh, Kec. Tombariri

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Kristen Protestan

Hubungan dengan klien: Istri Klien


B. Riwayat Kesehatan

1). Keluhan Utama/ Alasan Masuk Rumah Sakit

Nyeri saat BAK san susah BAK, klien masuk rumah sakit untuk operasi BPH.

2). Riwayat kleuhan Utama

Klien mengatakan sudah menderita neri BAK dan susah BAK sejak ± 1 tahun, namun baru diketahui
pada bulan April saat klien memeriksakan diri ke rumah sakit Bethesda. Dokter mendiagnosa klien,
BPH dan harus dioperasi, namun kerena belum memiliki biaya, akhirnya klien belum dioperasi.
Selama di rumah (sejak bulan April samapi bulan juni), klien menggunakan kateter sebagai alat untuk
BAK. Klien mengeluh nyeri saat BAK da sulit BAK. Setelah memiliki biaya yang cukup, klien datang
kerumah sakit untuk dioperasi. Klien masuk ke rumah sakit tanggal 26 juni 2008, dan doter
merencanakan untuk dioperasi pada tanggal 30 juni 2008.

3). Riwayat Kesehatan Sekarang

Saat pengkajian (tanggal 1 juli 2008), klien sudah dioperasi (tanggal 30 juni 2008, jam 18.00-20.00
wita). Klien mengatakan nyeri aerah perut bagian bawah/ pada daerah luka operasi prostatektomi.
Klien tampak terbaring diatas temapt tidur, terpasang IVFD NaCl 0, 9 %, 20 tts/ menit, terapsang
pada ektremitas bagian atas kiri, terpasang kateter urine (volume urine 10 jam: 1200 cc), keadaan
umum, klien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis (GCS 15), ada keterbatasan mobilitas
karena terpasang drainase dan kateter. Klien mengatakan tidak ada yang diraskan oleh klien selain
nyeri pada luka operasi.

4). Riwayat Operasi (prostatektomi)

Klien dioperasi tanggal 30 juni 2008, dengan tindakan operasi protatektomi, jenis anatesi; regional,
operasi dipimpin oleh Dr. Sumanti, berlangsung selama 2 jam. Pada jam 20.00 wita, selesai operasi,
klien dipindahkan keruangan Lukas untuk pemulihan dan mendapat perawatan lanjutan.

5). Riwayat Kesehatan Lalu

Klien mengatakan, selain penyakit yang saat ini diderita oleh klien, klien tidak menderita penyakit
lain. Klien pernah masuk rumah sakit sebelumnya karena penyaikit cacing tambang, dan dirawat di
RSU Bethesda Tomohon, namun klien lupa, waktunya, karena menurut klien itu sudah lama
terjadinya.

6). Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan, diantara keluarga klien (orang tua dan saudara-saudara klien), tidak ada yang
menderita penyakit yang seperti klien derita saat ini. Klien juga mengatakan diantara keluarga tidak
ada yang menderita penyakit kronis/ menahun seperti penyakit jantung, paru-paru, hipertensi, atau
diabetes mellitus.
C. Riwayat Psiko-Sosial

1). Psikososial

Klien tampak tenang, klien mengatakan tidak takut lagi, karena sudah dioperasi. Klien mengatakan
sebelum operasi, klien meras takut karena baru kali pertama dioperasi, namun setelah operasi, klien
sudah tidak takut lagi, klien sangat kooperatif, menerima perawat dengan baik, dan menjawab
pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan.

2). Sosial

Tampak, klien mempunyai hubungan yang baik dengan istri dan anak-anaknya. Klien mengatakan
selama sakit, istri klien selalu menemani dan ank-anaknya juga selalu mengunjungi dan menjaga
klien. Hubungan dengan orang disekitar tempat tinggal klien, baik. Klien mengatakn saat dirumah
sakit, tetangga dan kerabatnya sering datang mengunjungi klien.

D. Riwayat Spiritual

Klien menganut agama Kristen protestan. Klien yakin dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya. Klien mengatakan rajin ke ibadah, baik hari minggu atau ibadah-ibadah kolom di jemaat.
Klien juga percaya akan kesembuhan penyakitnya.

E. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum Klien

Klien terbaring diatas tempat tidur, pergerakan terbatas, ekspresi wajah meringis menahan sakit.
Kesadaran compos mentis (GCS 15), penampilan klien sesuai usia klien (68 tahun), wajah sedikit
keriput, kebersihan cukup, terpasang IVFD NaCl 0,9 %, 20 tts/ m di ekstremitas kiri atas, terpasang
kateter urine, terpasang drainase pada luka operasi, pernapasan spontan tanpa kanule O2. Klien
bersikap kooperatif, menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan.

2. Tanda-tanda Vital

Suhu badan : 37, 2 ºC Pernapasan : spontan, 20 x/ menit

Nadi : 74 x/ menit Tekanan darah : 120/ 80 mmHg

3. Sistem Pernapasan

a. Hidung : Lubang hidung ada, pernapasan baik (20 x/ menit), tampak ada sekret, tidak ada nyeri
tekan daerah sinus.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, teraba tekanan vena jugularis

c. Dada : Bentuk dada normal, pergerakan dada, simetris kiri dan kanan. Auskultasi bunyi nafas:
tidak ada ronkhi/ whezzing, auskultasi jantung S1-S2; Lub-Dub, irama; regular, Hearth Rate; 70-an.

4. Sistem Kardiovaskuler

a. Pola Irama Jantung

- Irama : regular

- HR : 70 – 90

- tidak ada palpitasi, auskultasi: tidak ada murmur.

- Pemeriksaan EKG tgl 26/ 6 – 2008

- Irama : Reguler

- HR : 60 – 80 (sinus ritme)

- PR Interval : 0, 10

- QRS Compleks : 0, 06

- ST segmen : ST Elevasi II, III, AVF (Inferior)

- AXIS : 55 – 60 º

b. Pembuluh Darah

- Vena jugularis : teraba

- Nadi (frekwensi) : 84 x/ menit (nadi radialis)

- Kekuatan nadi : Kuat

c. warna bibir dan konjungtiva : pucat, tidak ada sianosis perifer atau central.

5. Sistem Pencernaan

a. Sclera : tidak ikterus

b. Bibir : pucat

c. Mulut : mukosa mulut lembab, jumlah gigi masih lengkap

d. Abdomen : tampak lemas, ada luka operasi, melintang di perut bagian bawah diatas simpisis,
panjang luka ± 16 cm, terbungkus perban, perban tampak basah. Nyeri tekan dan nyeri lepas pada
daerah luka operasi.

e. Anus : tampa lubang anus, kebersihan cukup, klien mengatakan belum BAB sejak 2 hari yang
lalu.
6. Sistem Indera

a. Mata : tidak ada odema, klien mengatakan mata sebelah kanan pernah dioperasi karena
katarak. Klien mengatakan, jika mata kiri digunakan untuk melihat, klien dapat melihat dengan jarak
± 500 m, namun penglihatan kabur.

b. Hidung : penciuman baik, tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus, tampak ada sekret.

c. Telinga : daun telinga tampak bersih, tidak ada sekret, pendengaran baik (saat berkomunikasi,
walau dengan menggunakan suara yang kecil/tidak terlalu keras, klien tetap dapat mendengar dan
menjawab sesuai dengan apa yang ditanyakan).

7. Sistem Saraf

a. Status mental : orienatsi tempat, orang dan waktu; baik, klien masih mampu mengingat
kejadian beberapa waktu yang lalu. Klien mampu berkonsentrasi/perhatian pada pembicaraan. Klien
menggunakan bahasa Indonesia dengan dialeg minahasa.

b. Kesadaran : Compos mentis. GCS; Respon mata; 4, respon suara; 5, respon motorik; 6.

c. Bicara : Klien berbicara dengan jelas, menjawab sesuai dengan yang ditanyakan.

d. Pergerakan : pergearakan terbatas pada etremitas yang terpasang IVFD dan ekstremitas
bawah, karena nyeri.

8. Sistem Integumen

a. Rambut : Distribusi rambut merata, warna hitam beruban, kebersihan cukup.

b. Kulit : teraba hangat, warna sawo matang, tampak kerusakan kontinuitas kulit akibat luka
operasi didaerah abdomen.

c. Kuku : warna putih, kebersihan cukup.

9. Sistem Endokrin

a. Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran

b. Riwayat penyakit DM: klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit DM.

c. Suhu tubuh : stabil/normal (37, 2 ºC)

10. Sistem Perkemihan

a. Tidak ada odema palpebra

b. Tidak ada moon face

c. Tidak ada odema anasarka

d. Klien menggunakan kateter urine (volume urine 10 jam; 1200 cc)

11. Sistem Reproduksi


a. Jenis kelamin: laki-laki

- Terpasang kateter urine, saat dikaji, klien merupakan pasien post-op (Prostatektomi) karena
menderita BPH.

12. Sistem Immun

Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi (makanan, obat, asap/debu, cuaca, bulu binatang, atau zat
kimia).

F. Pola kebiasaan sehari-hari.

1). Nutrisi/ cairan

a. sebelum sakit : Makan 3x/ hari, jenis; nasi, ikan, sayur, klien tidak terlalu suka makan buah.

Minum 7-8 gelas/ hari. Jenis; air putih, teh, kopi.

b. saat pengkajian : Nafsu makan baik, klien makan bubur, sayur, dan ikan. Saat dikaji, pada
jam 08.00, klien makan bubur ± 100 cc dan air minum ± 200 cc. pada jam 12.00 klien makan bubur,
ikan, sayur. Porsi makan tidak dihabiskan. Makan dibantu oleh keluarga/ istri dan perawat.

Minum: sejak pagi jam 06.00, klien minum ± 800 cc

2). Istirahat dan Tidur

a. sebelum sakit : Malam 7-8 jam/ hari.

Siang, ± 1 jam (tidak setiap hari)

b. saat pengakjian : Malam ± 7-8/ hari

Siang ± 2-3 jam/ hari

3). Eliminasi

a. sebelum sakit : BAB; klien biasa BAB ± 2 hari sekali, konsistensi padat, warna kuning.

BAK; klien mengatakan sulit BAK, dan jika BAK, hanya sedikit-sedikit. Saat
memeriksakan diri pada bulan April, klien didiagnosa oleh dokter, menderita BPH.

b. saat pengakjian : BAB; sudah 2 hari belum BAB

BAK; menggunakan kateter urine, (volume urine 10 jam: 1200 cc).

4). Personal Hygiene

a. sebelum sakit : Mandi 1-2 x/ hari, cuci rambut, sikat gigi, ganti baju sesuai kebutuhan.

b. saat pengkajian : Klien dibersihkan tubuhnya setiap hari 2 x (pagi dan sore). Tubuh
dibersihkan menggunakan kain basah.
5). Aktifitas dan Olahraga

a. sebelum sakit : Klien melakukan pekerjaannya sebagai petani. Olahraga kadang-kadang.

b. saat pengkajian : Klien tampak terbaring diatas tempat tidur, aktifitas terbatas arena nyeri
dan terpasangnya alat-alat invasif, aktifitas dibantu oleh keluarga dan perawat

6). Ketergantungan

a. rokok : klien mengatakan sudah ± 2 tahun berhenti merokok

b. alkohol : klien mengatakan sudah ± 2 tahun, berhenti minum alcohol.

c. obat : tidak ada.

G. Pemeriksaan Penunjang.

1. Tanda Vital

Suhu badan : 37, 2 ºC Pernapasan : spontan, 20 x/ menit

Nadi : 74 x/ menit Tekanan darah : 120/80 mmHg

2. Pemerikasaan Penunjang

a. Laboratorium tanggal 26/ 6 – 2008

- ureum : 18, 9 mg/dl (normal: 10 0 50 mg/ dl)

- Creatinin : 1,3 mg/ dl (normal: 0,5 – 1,1 mg/dl)

- HGB : 12, 7 g/dl (normal: 14 – 18 g/100 ml)

- HCT : 34,4 L % (normal: 42 % - 51%)

- MCV : 79, 1 L fl (normal: 80 – 95 fl)

- MCH : 29, 2 Pg (normal: 27 – 31 Pg)

- McHc : 36, 9 H g/dl (normal: 32 % - 36 % atau g/100ml)

- Hematologi Lengkap;

> LED : 50

> Hb : 12, 7

> HT : 34, 4

> Leuko : 11.000

> Hitung jenis leuko : - N. segmen : 66


- Limfosit : 31

- monosit :3

b. Pemeriksaan EKG, tanggal 26/ 6 – 2008

- irama : regular

- HR : 60 – 80 (sinus ritme)

- PR Interval : 0, 10

- QRS Compleks : 0, 06

- ST segmen : ST elevasi II, III, AVF (inferior)

- AXIS : 55 – 60 º

c. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 27/ 6 – 2008

- GOT-AST : 13, 3 u/l

- GPT : 9 u/l

H. Terapi Medis.

- tradyl/ Rolac : drips/ 8 jam (13.30 - 21.30 – 05.30)

- Actacef : 2 x 1 gr / IV (10.30 – 22.30)

- Kalnex : 3 x 1 am/ IV (13.30 – 21.30 – 05.30)

I. Pengelompokan Data

1. Data Subjektif

- klien mengatakan nyeri daerah luka operasi

- klien mengatakan nyeri pada skala sedang (skala 1 – 5)

- klien mengatakan takut menggerakan badan karena nyeri

- klien mengatakan tidak dapat makan tanpa dibantu keluarga atau perawat

- klien mengatakan membersihkan badan dibantu oleh perawat

2. Data Objektif

- klien tampak sedikit meringis karena nyeri pada luka operasi


- skala nyeri 3 (nyeri sedang)

- tampak luka operasi terbungkus perban, panjang luka kira-kira 16 cm

- perban pembungus luka, tampak basah

- terpasang kateter urine 9vol; 10 jam adlah 1200 cc)

- terpasang drainase pada luka operasi

- terpasang IVFD NaCl 0,9 %, 20 tts/ menit, di tangan kiri

- klien tampak terbaring di atas tempat tidur

- aktifitas sehari-hari dibantu oleh perawat dan keluarga

- pergerakan terbatas

- Tanda-tanda vital, TD; 120/80 mmHg, N; 74 x/m, R; 20 x/m, SB; 37, 2 ºC

Analis Data Askep BPH:


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut) berhubungan dengan luka operasi prostatektomi, ditandai dengan:

DS:

- klien mengatakan nyeri daerah luka operasi

- klien mengatakan nyeri pada skala sedang (skala 1 – 5)

- klien mengatakan takut menggerakan badan karena nyeri

DO:

- klien tampak sedikit meringis karena nyeri pada luka operasi

- skala nyeri 3 (nyeri sedang)

- tampak luka operasi terbungkus perban, panjang luka kira-kira 16 cm

- perban pembungus luka, tampak basah

2. Kerusakan Mobilitas Fisik, berhubungan dengan nyeri dan terpasangnya alat-alat invasive,
ditandai dengan:

DS:

- klien mengatakan takut menggerakan badan karena nyeri

- klien mengatakan tidak dapat makan tanpa dibantu keluarga atau perawat

- klien mengatakan membersihkan badan dibantu oleh perawat

DO:
- klien tampak sedikit meringis karena nyeri pada luka operasi

- terpasang kateter urine 9vol; 10 jam adlah 1200 cc)

- terpasang drainase pada luka operasi

- terpasang IVFD NaCl 0,9 %, 20 tts/ menit, di tangan kiri

- klien tampak terbaring di atas tempat tidur

- aktifitas sehari-hari dibantu oleh perawat dan keluarga

- pergerakan terbatas.

3. Resiko Tinggi Infeksi, berhubungan dengan adanya luka operasi prostatektomi dan terpasngnya
alat-alat invasive, ditandai dengan:

DS:

DO:

- tampak luka operasi terbungkus perban, panjang luka kira-kira 16 cm

- perban pembungus luka, tampak basah

- terpasang kateter urine 9vol; 10 jam adlah 1200 cc)

- terpasang drainase pada luka operasi

- terpasang IVFD NaCl 0,9 %, 20 tts/ menit, di tangan kiri

- Tanda-tanda vital, TD; 120/80 mmHg, N; 74 x/m, R; 20 x/m, SB; 37, 2 ºC

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Ruangan: Lukas (ICU) Nama: Tn. Y. W

RSU GMIM Bethesda Tomohon Umur: 68 tahun

No Tanggal/

DX Waktu Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

1 01/07/08 tgl; 01/07/08, jam; 13.45


1. Mengobservasi nyeri, memantau
10.00 keadaan umum klien, mengobservasi
lokasi dan intensitas nyeri.
S: Klien mengatakan dapat
- nyeri daerah luka operasi, skala mengontrol nyeri, saat nyeri
nyeri 3 (skala 1 – 5), nyeri sedang. datang.

- KU; tampak sakit sedang

2. Mempertahankan patensi kateter O: - Ekspresi wajah tenang


dan sistem drainase. Kateter difiksasi
dengan baik, begitu juga dengan - Klien mendemonstrasikan
cara penggunaan teknik
selang drainase.
relaksasi (nafas dalam)
3. Memberikan informasi pada klien
- Tidak tampak kecemasan
10.15 - mengatakan bahwa klien terpasang pada klien
kateter untuk membantu
pengeluaran urine, juga ada drainase - Klien tampak terbaring di atas
pada luka operasi, perban luka tempat tidur.
operasi tampak basah, untuk itu akan
diganti dengan perban/ balutan
kering. A: Masalah teratasi sebagian

4. Memberikan tindakan
kenyamanan
P: Lanjutkan tindakan
- mengatur posisi; menaikan kepala perawatan no 5
tempat tidur
- layani terapi analgetik hasil
- mengajarkan teknik relasasi yaitu kolaborasi dengan dokter.
menarik nafas dalam, jika datang
nyeri.

10.30

01/07/08
tgl: 01/07/08, jam: 13.45
10.15 1. Mengatur posisi klien

2 - menaikan kepala temapt tidur


S: Klien mengatakan sudahy
2. Membantu klien saat klien dapat menggerakan kaki
melakukan pergerakan

3. Membantu memnuhi kebutuhan


10.35 O: - Klien terbaring di tempat
klien
tidur
- memberi minum pada klien (± 100
cc) - Klien dapat menggerakan kaki

- meminta keluarga untuk membantu - Kuku klien sudah digunting


klien makan. - Klien sudah makan bubur, ikan
12.00 dan sayur, porsi makan tidak
- menggunting kuku klien
dihabiskan
4. Menganjurkan klien untuk
12.25 beristirahat A: Masalah teratasi sebagian

13.30 5. Meminta keluarga untuk


membantu menemani klien saat klien P: Lanjutkan perawatan
melakukan aktifitas.

01/07/08
tgl: 01/07/08, jam: 13.45
10.00 1. Memantau keadaan umu klien,
mengobservasi tanda-tanda vital
klien
S: klien mengatakan nyeri pada
- TD; 120/80 mmHg, N; 74 x/m, R; 20 daerah luka operasi dapat
x/m, SB; 37, 2 ºC dikontrol dan sudah berkurang

- Mengobservasi tanda-tanda vital:


TD; 140/80 mmHg, N; 84 x/m, R; 20
12.00 x/m, SB; 37, 4 ºC O: - klien tampak tenang

2. Memantau/ mengobservasi - klien terbaring diatas tempat


keadaan luka tidur

- klien mengatakan nyeri pada - luka telah dirawat


daerah luka operasi menggunakan teknik aseptic
12.15 - luka dibalut dengan balutan
- balutan tampak kering
kering
- luka tidak merah, bengkak, atau
- bebas dari drainase purulen,
terjadi perdarahan
eritema, dan perdarahan
3. Mengobservasi penyatuan luka
- tanda-tanda vital dalam batas
- penyatuan luka baik normal

3 - luka tampak kering


- klien mengatakan nyeri pada A: Masalah tidak terjadi
daerah luka operasi

- tidak ada drainase purulen, eritema,


atau perdarahan P: Lanjutkan perawatan

4. Merawat luka dengan teknik - rencanakan untuk intervensi


aseptic no 4

- luka dirawat menggunakan set/ - lanjutkan intervensi no 5.


instrument rawat luka steril

- luka dirawat menggunakan alcohol


dan betadine

- perawat menggunakan handscoen


steril saat merawat luka

- membalut luka dengan balutan


kering

5. Memberi obat/ terapi hasil


kolaborasi dengan dokter. Actacef 2 x
1 gr / iv

10.30

V. CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

HARI II POST-OP (02/07/2008)

Ruangan: Markus (bedah pria) Nama: Tn. Y. W

RSU Bethesda Tomohon Umur: 68 Tahun

No Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan


Tanggal/
DX waktu

02/07/08

10.00

1. Memantau keadaan umum klien

- KU; tampak sakit sedang

- kesadaran compos mentis (GCS 15)

- klien mengatakan nyeri berkurang

4. Mengatur posisi klien tgl; 02/07/08, jam; 11.00

- posisi: miring kanan

1 10.15 5. Melayani terapi Rolac/ tradyl (drips) S: -

02/07/08

10.00 1. Mengatur posisi klien O: - klien tampak tidur di atas


tempat tidur
- posisi: miring kanan
- posisi; miring kanan
3. Membantu/ memberi minum klien (±
200 cc, air putih) - terapi rolac/ tradyl sudah
dilayani
10.30 4. Menganjurkan klien untuk
beristirahat, jika tidak melakukan - keadaan luka bebas dari
2 aktifitas tanda-tanda infeksi (panas,
merah, bengkak, nyeri,
02/07/08 kehilangan fungsi)

10.00 - tidak ada drainase purulen/


1.Mengobservasi tanda-tanda vital
eritema, dan perdarahan
- tanda vital: TD; 120/80 mmHg,

N; 80 x/m, R; 18 x/m, SB; SB; 36, 8 ºC


A: Masalah teratasi sebagian
2.Memantau keadaan luka untuk diagnosa 1 dan 2, dan
untuk diagnosa 3, masalah
10.10 - klien mengatakan nyeri pada daerah tidak terjadi.
luka sudah berkurang.

- balutan luka tampak kering


P: lanjutkan tindakan
- tidak ada tanda-tanda infeksi (merah,
3 perawatan
bengkak, panas, nyeri, kehilangan
fungsi dan juga perdarahan)

- tidak ada drainase purulen/ eritema


dan perdarahan

5. Memberi terapi hasil kolaborasi:


actacef 2 x 1 gr / iv

10.30

VI. CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

HARI III POST-OP (03/07/2008)

Ruangan: Markus (bedah pria) Nama: Tn. Y. W

RSU Bethesda Tomohon Umur: 68 Tahun

No
Tanggal/
DX waktu Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan

03/07/08
tgl; 03/07/08, jam; 11.00
10.00

S: - klien mengatakan nyeri


pada luka operasi berkurang
1. Memantau keadaan umum klien - klien mengatakan sudah
- KU; tampak sakit sedang mampu melakukan aktifitas
seperti makan dan minum
- kesadaran compos mentis (GCS 15)

- klien mengatakan nyeri berkurang


O: - klien tampak tenang
4. Mengatur posisi klien
- posisi: tidur terlentang
1 - posisi: tidur terlentang
- terapi actacef sudah dilayani
03/07/08
- drainase telah dicabut
2 10.00 2. Mengatur posisi klien
- tidak ada drainase purulen/
- posisi: tidur terlentang eritema, dan perdarahan

3. Membantu/ memberi minum klien - penyatuan luka baik.


(± 100 cc, air putih)
- keadaan luka bebas dari
tanda-tanda infeksi (panas,
merah, bengkak, nyeri,
kehilangan fungsi)

- luka telah dibalut dengan


balutan kering.
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
- tanda vital: TD; 110/80
- tanda vital: TD; 110/80 mmHg, mmHg, N; 84 x/m, R; 18 x/m,
SB; SB; 36, 6 ºC
N; 84 x/m, R; 18 x/m, SB; SB; 36, 6 ºC

2. Memantau keadaan luka


A: Masalah teratasi sebagian
- klien mengatakan nyeri pada daerah untuk diagnosa 1 dan 2, dan
03/07/08 luka sudah berkurang.
untuk diagnosa 3, masalah
10.00 - balutan luka tampak kering tidak terjadi.

- tidak ada tanda-tanda infeksi (merah,


bengkak, panas, nyeri, kehilangan P: lanjutkan tindakan
fungsi dan juga perdarahan) perawatan, dorong klien
- tidak ada drainase purulen/ eritema untuk dapat melaksanakan
10.10 dan perdarahan aktifitas secara mandiri

3. Mengobservasi penyatuan luka.

- penyatuan luka baik

- luka tampak kering

4. Merawat luka/ mengganti balutan/


melepaskan drainase

- lua dirawat dengan teknik aseptic

- drainase telah dicabut, bebas dari


drainase purulen, eritema, atau
perdarahan.

- membalut luka dengan balutan


kering.
3 10.30
5. Memberi terapi hasil kolaborasi:
actacef 2 x 1 gr / iv

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN (TUJUAN, INTERVENSI, RASIONAL)

Ruangan: Lukas
(ICU) Nama pasien :
Tn. Y. W

RSU Bethesda
Tomohon Umur
: 68 tahun

Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No Tanggal Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

Nyeri berkurang 1. Kaji nyeri,


Nyeri (akut) sampai hilang atau perhatikan lokasi, 1. Nyeri tajam,
berhubungan dengan dapat dikontrol, intensitas nyeri intermiten dengan
luka operasi dengan kriteria hasil: (skala 1 – 5) dorongan berkemih/
prostatektomi,
- klien dapat passase urine sekitar
ditandai dengan:
melaporkan nyeri kateter menunjukan
DS: berkurang atau spasme kandung
terkontrol kemih. Nyeri pada
- klien mengatakan luka operasi yang tak
nyeri daerah luka - klien dapat kunjung hilang, dapat
operasi menunjukan merupakan tanda
- klien mengatakan penggunaan adanya inflamasi.
nyeri pada skala ketrampilan relaksasi
dan aktifitas 2. Pertahankan 2. Mempertahankan
sedang (skala 1 – 5) patensi kateter fungsi kateter dan
terapeutik sesuai
- klien mengatakan indikasi untuk situasi dan sistem drainase sistem,
takut menggerakan individu drainase. menurunkan
Prtahankan resikoditensi/
1 01/07/08 badan karena nyeri
- klien dapat riles, selang bebas dari spasme andung
DO: istirahat dengan tepat lekukan dan kemih.
bekuan.
- klien tampak sedikit
meringis karena nyeri 3. Berikan
pasien informasi 3. Infomasi yang
pada luka operasi
akurat tentang akurat dapat
- skala nyeri 3 (nyeri kateter, drainase mencegah ansietas
sedang) serta keadaan yang dapat
luka operasi. memperberat nyeri
- tampak luka operasi
dan meningkatan
terbungkus perban, 4. Berikan kerjasama klien.
panjang luka kira-kira tindakan
16 cm kenyamanan 4. Menurunan
(beri posisi yang tegangan otot,
- perban pembungus memfokuskan
luka, tampak basah nyaman, ajarkan
teknik relaksasi). perhatian dan dapat
meningkatkan
5. Koaborasi kemampuan koping.
dengan dokter
untuk pemberian 5. Analgetik dapat
analgetik membantu
mengurangi nyeri.

Kerusakan Mobilitas Mobilitas fisik kembali 1. Ubah/ atur 1. Meningkatkan


Fisik, berhubungan normal, dengan posisi dengan supali oksigen dan
dengan nyeri dan kriteria hasil: sering (miring meminimalkan
terpasangnya alat-alat kiri, miring kanan, tekanan pada area
- klien dapat berespon
invasive, ditandai menaikan kepala tertentu untuk
secara positif
dengan: tempat tidur atau mencegah terjadinya
terhadap tindakan
tidur terlentang) kerusakan jaringan.
DS: perawtan diri
2. Bantu dalam 2. Mencegah
- klien mengatakan - klien dapat
ambulasi, bila terjadinya cedera.
takut menggerakan meningkatkan aktifitas
dan ambulasi sehari- dibutuhkan
badan karena nyeri
hari 3. Bantu klien
- klien mengatakan 3. Membantu
dalam
tidak dapat makan - klien dapat memenuhi
menunjukan tanda- pemenuhan
tanpa dibantu kebutuhan klien
tanda nyeri bekurang, kebuthan klien
keluarga atau perawat (personal
yang dapat membantu
- klien mengatakan klien dalam hygiene, nutrisi
membersihkan badan beraktifitas dan dan cairan,
2 01/07/08 dibantu oleh perawat mobilisasi. istirahat dan
tidur, kebutuhan
DO: perawatan)

- klien tampak sedikit 4. Anjurkan klien 4. Meningkatkan


meringis karena nyeri untuk istirahat istirahat, untuk
pada luka setelah menyediakan energi
operasi melakukan yang digunakan
aktifitas. untuk penyembuhan
- terpasang kateter dan aktifitas
urine 9vol; 10 jam selanjutnya.
adlah 1200 cc)
5. Anjurkan 5. Melibatkan
- terpasang drainase keluarga untuk keluarga untuk
pada luka operasi membantu/ perawatan,
menemani klien membantu
- terpasang IVFD NaCl saat klien
0,9 %, 20 tts/ menit, di meningkatkan
melakukan kepercayaan diri
tangan kiri aktifitas. klien yang dapat
- klien tampak membantu untuk
terbaring di atas proses pemulihan.
tempat tidur

- aktifitas sehari-hari
dibantu oleh perawat
dan keluarga

- pergerakan terbatas.

tidak terjadi infeksi,


1. Pantau 1. Demam 38 ºC,
Resiko Tinggi Infeksi, dengan kriteria hasil:
kadaan umum segera setelah
berhubungan dengan - klien dapat klien, observasi pembedahan dapat
adanya luka operasi menunjukan tanda-tanda vital, menunjukan infeksi
prostatektomi dan pencapaian pemulihan perhatikan pulmonal/ luka atau
terpasngnya alat-alat luka tepat waktu/ peningkatan suhu pembentukan
invasive, ditandai secara optimal tubuh. tromboplebitis.
dengan: Demam 38 ºC dari
- klien dapat awitan yang tiba-tiba
DS: menunjukan tanda- dan disertai dengan
- tanda luka kering menggigil, kelelahan,
- luka bebas dari takipnea, takikardia,
DO: dan hipotensi
drainase purulen/
- tampak luka operasi eritema atau menandakan syok
terbungkus perban, septic. Peningkatan
hemoragi
suhu 4 – 7 hari
panjang luka kira-kira
16 cm - bebas dari tanda- setelah pembedahan
3 01/07/08 tanda infeksi (panas, sering menandakan
- perban pembungus bengkak, merah, abses luka atau
luka, tampak basah nyeri, kehilangan kebocoran cairan.
fungsi)
- terpasang kateter 2. Mengetahui
urine 9vol; 10 jam keadaan luka dan
2. Kaji luka kemajuan
adlah 1200 cc)
terhadap tanda- penyembuhan luka,
- terpasang drainase tanda infeksi infeksi akan
pada luka operasi (panas, bengkak, memperlambat
merah, nyeri, proses penyembuhan
- terpasang IVFD NaCl
kehilangan luka.
0,9 %, 20 tts/ menit, di fungsi)
tangan kiri 3. Perkembangan
3. Observasi infeksi dapat
- Tanda-tanda vital, penyatuan luka,
TD; 120/80 mmHg, N; memperlambat
karakter
74 x/m, R; 20 x/m, SB; pemulihan
drainase, adanya
37, 2 ºC inflamasi.

4. Pertahankan 4. Melindungi klien


perawatan luka dari kontminasi
septic, silang selama
pertahankan penggantian balutan.
balutan kering. Balutan basah dapat
menjadi tempat
berkembangbiaknya
mikroorganisme.

5. Antibiotik dapat
membantu
5. Kolaborasi mengurangi resiko
dengan dokter terjadi infeksi.
untuk pemberian
antibiotic.

TAGS:

Anda mungkin juga menyukai