Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KAJIAN KEPUSTAKAAN
macam, yaitu kualitas telur bagian luar (eksterior) dan kualitas telur bagian dalam
(interior). Kualitas telur eksterior meliputi bobot telur, bentuk telur, kedalaman
Sedangkan kualitas interior telur meliputi indeks putih telur, indeks kuning telur,
warna dan berat kuning telur dan keadaan rongga udara serta nilai Haugh Unit
(Indratiningsih, 1996).
Kualitas telur yang dipengaruhi oleh sifat genetika adalah tekstur dan
ketebalan kerabang telur, jumlah pori-pori kerabang telur, adanya noda darah,
banyaknya putih telur kental dan komposisi kimia telur (Romanoff dan Romanoff,
petunjuk terhadap kesegaran telur adalah susut bobot telur, keadaan diameter
rongga udara, keadaan putih dan kuning telur, bentuk dan warna kuning telur serta
tingkat kebersihan kerabang telur. Susut bobot telur dipengaruhi keadaan awal
dari telur.
dapat dinilai dengan cara candling yaitu meletakkan telur dalam jalur sorotan
sinar yang kuat sehingga memungkinkan penemuan keretakan pada kulit telur,
ukuran serta gerakan kuning telur, ukuran kantung udara, bintik-bintik darah,
bintik-bintik daging, kerusakan oleh mikroorganisme dan pertumbuhan benih
Kerabang telur merupakan bagian terluar yang membungkus isi telur dan
pori-pori kulit yang berguna untuk pertukaran gas dari dalam dan luar kulit telur.
Tebal kerabang telur berkisar antara 0,33--0,35 mm. Tipisnya kulit telur
dipengaruhi beberapa faktor yakni: umur, tipe ayam, zatzat makanan, peristiwa
faal dari organ tubuh, stres dan komponen lapisan kulit telur (Sumarni dan
Djuarnani, 1995).
kelas I (AA Quality) (Sarwono 1994). Telur jenis ini kulitnya tidak retak, tidak
berlubang dan tidak pecah. Permukaan telur halus, bersih dan tidak tercemar
kotoran. Bentuk normal, ruang udara kurang dari 0,3 mm, putih telur pekat,
kuning telur terletak di tengah, warna terang, dan jika diteropong bebas dari noda
Mutu kelas 2 (A Quality). Telur bermutu kelas dua, mempunyai kulit tidak
berlubang, tidak retak, dan tidak percah. Bentuk normal dan tampak berisi. Ruang
udara kurang dari 0,6 mm. Putih telur jernih dan agak pekat, kuning telur agak
bergeser dari pusat, warna terang dan bebas dari kerusakan lain (Sarwono, 1994).
Mutu kelas 3 (B Quality). Telur ini mempunyai ciri-ciri kulit tidak retak,
tidak berlubang dan tidak pecah. Tetapi telur ini agak kotor karena terdapat sedikit
noda. Ruang udara tidak teratur, tetapi tidak menggelembung. Putih telur jenrih
dan tidak encer, kuning telur tidak terletak di pusat karena bergeser. Warna
mm (Sarwono, 1994).
Mutu kelas 4 (C Quality). Telur kelas ini kulitnya tetap bersih, tidak retak,
tidak berlubang dan tidak pecah. Ruang udara sudah sangat lebar, yaitu lebih dari
0,99 mm. Kuning telur sudah mulai encer, warna kurang dan ukuran terlihat besar,
grading untuk menentukan kelas (grade) telur (Abbas, 1989). Dasar penetapan
kelas (grade) biasanya melalui telur utuh, kuning telur dan putih telur. Faktor
kualitas yang tidak menentukan kelas adalah warna kuning telur, warna kerabang
telur, dan ukuran telur, tetapi faktor ini sangat diperhatikan konsumen.
bernafas. Makin dalam kantong udara, umur telur relatif makin lama.
Membesarnya rongga udara disebabkan oleh menguatnya air di dalam isi telur
(Sarwono, 1994).
Ruang udara Telur yang segar memiliki ruang udara yang lebih kecil
Salah satu indikator yang dapat menentukan kualitas telur adalah warna
kuningtelur. Skor warna kuning telur dapat dinilai secara visual dengan
menggunakan yolk colour fan dengan skala 1-15. Kisaran warna kuning telur
mulai dari kuning pucat hingga kuning jingga tua. Semakin tinggi skor warna
kuning telur maka semakin baik kualitas telur tersebut. Warna kuning telur ini
merupakan refleksi dari pakan yang dikonsumsi oleh ayam. Kenaikan warna
karena ada kompetisi dengan kehadiran xantophyl (Yuwanta, 2010). Warna kuning
Penentuan kualitas internal telur yang paling baik adalah berdasarkan nilai
HU yang merupakan indeks dari tinggi putih telur kental terhadap berat telur.
Perubahan kualitas kulit telur kental ini jalannya logaritmis dengan perubahan
putih telur kental. Semakin tinggi nilai HU, semakin baik kualitas putih telur, hal
tersebut menandakan telur masih segar. Rumus yang digunakan untuk menghitung
Keterangan:
HU = Haugh Unit
menggambarkan kekentalan putih telur, makin kecil nilai HU maka semakin encer
2008 dikatakan bahwa indeks putih telur merupakan perbandingan antara tinggi
putih telur dengan diameter rata-rata putih telur kental. Indeks putih telur segar
berkisar antara 0,050-0,174. Diameter putih telur akan terus melebar sejalan
dengan bertambah tuanya umur ayam, dengan demikian indeks putih telur pun
Menurut Yuwanta (2010), perubahan pada putih telur ini disebabkan oleh
pertukaran gas antara udara luar dengan isi telur melalui pori-pori kerabang telur
dan penguapan air akibat dari lama penyimpanan, suhu, kelembaban dan porositas
kerabang telur. Selama penyimpanan, tinggi putih telur kental akan menurun
secara cepat, kemudian secara lambat. Indeks putih telur akan menurun sebesar
40% dalam 20 jam pada suhu 320C (Romanof dan Romanof, 1963).
Di samping indeks putih telur, indeks kuning telur juga dapat dihitung
dengan perbandingan tinggi dan diameter rata-rata kuning telur serta mengalikan
hasilnya dengan 100. Indeks kuning telur merupakan perbandingan antara tinggi
kuning telur dengan diameter kuning telur. Menurut Badan Standarisasi Nasional
(2008) tentang SNI 3926 : 2008 menyatakan bahwa indeks kuning telur segar
putih telur menuju kuning telur sebanyak 10 mg/hari pada suhu 100C. Tekanan
osmosis kuning telur lebih besar daripada putih telur, sehingga air dan putih telur
berpindah menuju ke kuning telur. Perpindahan air secara terus menerus akan
pipih dan kemudian pecah (Romanof dan Romanof, 1963). Pemindahan air
Kuning telur akan menjadi semakin lembek, sehingga indeks kuning telur
akan menurun, kemudian membran vitelin akan rusak dan menyebabkan kuning
telur pecah. Menurut Yuwanta (2010), indeks kuning telur akan menurun dari 0,45
menjadi 0,30 apabila disimpan selama 25 hari pada suhu 250C. Masa simpan telur
yang terlalu lama dengan suhu penyimpanan di atas 250C akan menyebabkan
kuning telur semakin besar, sehingga indeks kuning telur pun semakin kecil.
Penurunan tinggi kuning telur akan terjadi setelah 3 bulan penyimpanan pada
suhu 20C, namun demikian, tinggi kuning telur akan menurun lebih cepat lagi
Romanof, 1963).
Kulit telur biasanya kuat, halus dan berkapur. Ketebalan kulit telur sangat
keturunan dari induknya, musim atau cuaca dan ransum makanan yang diberikan.
Unggas apabila diberi ransum dengan kandungan unsur kalsium tinggi biasanya
menghasilkan telur yang kulitnya tebal. Rata-rata ketebalan kulit telur ayam
Kulit telur terdiri dari bagian-bagian yang sangat kuat dan kaku. Kulit
serupa ini berfungsi sebagai penghalang atau penjaga isi telur dari serangan bibit
perusak dari luar. Kulit telur yang sedikit saja mengalami kerusakan (retak atau
Telur yang kulitnya tipis disebabkan oleh kekurangan vitamin pada ransum
makanannya. Apabila berlanjut, ukuran telur akan mengecil dan daya tetasnya
berkurang. Banyak embrio mati pada saat umur 18-19 hari ketika telur ditetaskan
(Haryono, 2000).
Klasifikasi telur dibagi atas empat kualitas yaitu kualitas AA, kualitas A,
kualitas B, kualitas C. Penilaian ini berdasarkan pada kulit telur, celah udara di
a. Kualitas AA
Kulit telur untuk kualitas ini harus bersih. Kulit telur tidak boleh retak atau
berkerut, bentuk kulit harus normal dan halus. Rongga udara didalam telur
sepanjang 0,32 cm. rongga udara ini untuk pernapasan embrio ayam dan akan
semakin berubah dengan berubahnya kualitas telur. Rongga udara ini ada dibagian
tumpul dan tidak bergerak-gerak. Putih telur harus bersih dan kental. Telur yang
jelek, putih telurnya sudah encer. Kuning telurnya harus bersih dan tanpa ada
Kulit telur juga harus bersih, tidak retak atau berkerut, mulus, dan
normal. Rongga udara 0,48 cm dan harus ada bagian yang tumpul dari telur. Putih
telur harus bersih dan boleh agak encer. Kulit telur normal dan bersih (Haryono,
2000).
c. Kualitas B
Kulit telur bersih, tidak pecah / retak dan boleh agak tidak normal,
misalnya sedikit lonjong. Rongga udara sebesar 0,95 cm. putih telur bersih dan
sudah lebih banyak yang encer. Kuning telur normal, tetapi boleh ada bercak yang
d. Kualitas C
Kulit telur bersih dan boleh kotor sedikit, kulit tidak retak atau pecah dan
boleh tidak normal. Rongga udara sebesar 0.95 cm. putih telur sudah encer, ada
telur yang berbentuk tidak normal. Kuning telur sudah mengan dung bercak-
bercak yang tidak sedap, bentuk telur tidak normal lagi atau sudah pipih
(Haryono, 2000).
No Grade
Kotor dan adanya tempelan benda asing pada kulit telur, serta adanya noda
> ¼ bagian telur. Bila ada blood spot yang disebabkan perkembangan embryo
(Haryono, 2000).
Telur yang baru saja keluar dari badan induk umumnya masih baik dan
termasuk dalam kelas AA atau A. Akan tetapi, beberapa lama kemudian mutu telur
kuning telur yang lebih kuning. Faktor yang mempengaruhi warna kuning telur
adalah pakan, sedangkan yang mempengaruhi keenceran putih telur adalah air
Romanoff, A.L. and A.F. Romanoff. 1963. The Avian Eggs. John Wiley and
Sons, Inc., New York.