PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1. 2 Rumusan Masalah
1. 4 Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
Pemeliharaan Kekuasaan
Permasalahan Pimpinan
Manfaat Pendelegasian
Presidensial
Parlementer
Komunis
Demokrasi Liberal
Liberal
10 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
2. 3. 7 Pemaparan/Pembacaan Laporan Pertanggungjawaban Organisasi
Sektor Publik Oleh Kepala/Pimpinan Organisasi diHadapan Lembaga
Legislatif/Parlemen
11 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
2. 4 Teknik Pertanggung Jawaban Publik
1. Metode Kuantitatif
b) Metode Survei
c) Metode Eksperimen
2. Metode Kualitatif
a) Metode Wawancara
12 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
b) Metode Observasi
a) Presentasi
b) Publikasi
c) Pengiriman Surat
13 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
pihak pelaksana atas program atau kegiatan yang diamanatkan oleh
pihak pemberi amanat.
A. Pemerintah Pusat
Dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara,
pemerintah pusat mengeluarkan Laporan Realisasi APBN, seperti kutipan
yang disajikan berikut ini, mengenai realisasi anggaran pendapatan negara
dan hibah pemerintah pusat.
B. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah dalam menyusun akuntabilitasnya harus
transparan dan dapat menyediakan informasi tentang pengelolaan
keuangan daerah secara luas, sehingga mudah diakses, diketahui, dan
dievaluasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan serta masyarakat
luas. Akuntabilitas dan transparansi merupakan syarat utama bagi
terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan demokratis.
Tata pemerintahan yang terbuka, bersih, dan bertanggung jawab
telah lama menjadi harapan kita semua, tetapi upaya ke arah itu kurang
terlihat kesungguhannya. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu
belum terealiasi, seperti moral yang baik ditinggalkan dan terpupuklah
kebiasaan untuk melakukan korupsi, kolusi, nepotisme,
penyalahgunaan wewenang, tidak dipatuhinya hukum, dan lemahnya
pengawasan.
C. LSM
Transparansi dan akuntabilitas LSM berarti LSM harus melakukan
pencatatan keuangan dan memberikan laporan keuangan keapda
konstituennya sebagai bentuk akuntabilitas keuangan. Laporan
keuangan tersebut bisa dipublikasikan secara umum untuk
akuntabilitas internal pengurus dan kepada simpatisan pemberi dana.
Jenis laporan keuangan yang perlu dibuat LSM untuk tujuan
akuntabilitas terutama adalah Laporan Posisi Keuangan, Laporan
14 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
Aktivitas, dan Laporan Arus Kas. Dalam jangka panjang, mekanisme
seperti ini diharapkan akan mampu menciptakan budaya akuntabilitas
yang baik. Kelemahan organisasi-organisasi sektor publik di Indonesia
saat ini adalah lemah dalam membuat laporan pertanggungjawaban.
D. Yayasan
Karakteristik utama organisasi nirlaba seperti yayasan, yakni
umumnya memperoleh sumber daya awal dari sumbangan para
anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan
apa pun dari organisasi tersebut. Pengukuran jumlah dan kepastian
aliran pemasukan kas menjadi ukuran yang penting bagi para
pengguna laporan keuangan organisasi tersebut, seperti kreditor dan
pemasok dana lainnya.
Pemakai laporan keuangan organisasi yayasan memiliki
kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis,
yaitu untuk menilai :
a. Jasa yang diberikan oleh organisasi yayasan dan
kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut;
b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek
kinerja manajer.
E. Partai Politik
Sebagai salah satu organisasi yang termasuk dalam wilayah sektor
publik, partai politik juga harus menerapkan prinsip good political part
governance. Good governance pada partai politik dimaksudkan agar
partai-partai politik bersifat akuntabel dan transparan dalam
pengelolaan sumber daya keuangan, mengikuti aturan hukum, dna
etika politik.
Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan partai politik
peserta pemilu adlah penyampaian Laoran Dana Kampanye (semua
peserta pemilu) serta Laporan Keuangan (khusus untuk Partai Politik)
15 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
yang ahrus diaudit Akuntan Publik dan disampaikan ke KPU serta
dibuka untuk diakses publik.
Di Indonesia, kebanyakan pendapatan partai diperoleh dari
sumbangan perorangan yang diberikan secara langsung ke pimpinan
partai. Hal ini menyulitkan pelacakan dana partai dan menimbulkan
permasalaha transparansi serta akuntabilitas karea sumbangan personel
tersebut mungkin tidak tercatat atau tidak disampaikan ke dana partai
yang bersangkutan.
Transparansi dan akuntabilitas partai politik berarti partai politik
harus mencatat keuangannya dan memberikan laporan keuangan
keapda konstituennya sebagai bentuk akuntabilitas keuangan. Laporan
keuangan tersebut boleh saja tidak dipublikasikan secara umum,
namun untuk akuntabilitas internal pengurus dan para simpatisan,
pemberi dana, serta pemilih atau konstituennya.
Jenis laporan keuangan yang perlu dibuat partai politik untuk
tujuan akuntabilitas adalah Laporan Sumber Penggunaan Dana
(laporan aktivitas), Neraca, Laporan Perubahan Aktiva Neto/Ekuitas,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Pembuatan
laporan keuangan dan audit laporan keuangan partai politik sangat
penting sebagai alat pendidikan politik bagi masyarakat dan politisi.
16 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
BAB III
PENUTUP
3. 1 Simpulan
3. 2 Saran
17 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi Ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga
18 | B a b 1 2 P e r t a n g g u n g j a w a b a n P u b l i k