Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme perawat
sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensi. Dalam pengembangan jenjang karier
profesional bagi perawat dapat dibedakan antara pekerjaan dan karir.
Pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi atau jabatan yang diberikan/ditugaskan, serta ada
keterikatan hubungan antara atasan dan bawahan. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang
dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja perawat dan mengarah kepada
keberhasilan pekerjaan (kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap
bidang profesi yang dipilihnya.
Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin individu dalam mempraktikkan bidang profesinya,
karena karir merupakan investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan/imbalan jasa.
Komitmen terhadap karir dapat dilihat dari sikap perawat terhadap profesinya serta motivasi untuk
bekerja sesuai karir yang dipilihnya.
Dalam sistem jenjang karir profesional terdapat tiga aspek yang saling berhubungan, yaitu kinerja,
orientasi profesional dan kepribadian perawat, serta kompetensi yang menghasilkan kinerja
profesional.
Perawat profesional diharapkan mampu berpikir rasional, mengakomodasi kondisi lingkungan,
mengenal diri sendiri, belajar dari pengalaman dan mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat
meningkatkan jenjang karir profesinya.
Jenjang karir perawat dapat dicapai melalui pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan
berbasis kompetensi serta pengalaman kerja di sarana kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a.Penetapan dan penyelenggaraan jenjang karir perawat untuk menjamin pemberian asuhan
keperawatan yang profesional.
b. Menumbuhkembangkan motivasi para profesional keperawatan untuk selalu
menempuh dan menambah pengetahuan serta kompetensi dengan laju pertumbuhan IPTEK.

1
c.Sebagai alat pembinaan dan pengembangan jangka panjang bagi para profesional
keperawatan, guna memanfaatkan kompetensi penyelenggaraan asuhan keperawatan.

2. Tujuan Khusus
a.Menyiapkan sistem jenjang karir yang baik bagi perawat Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika
b. Dilaksanakannya pengelompokan perawat Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
sesuai dengan jenjang karir.
c.Dilaksanakannya pembinaan perawat Rumah Sakit Jantung Hasna Medika sesuai dengan
jenjang karir.
d. Dilaksanakannya pengembangan perawat Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
sesuai dengan jenjang karir.

C. Sasaran
Seluruh tenaga keperawatan yaitu perawat klinik di area keperawatan gawat darurat, intensif,
Ruang Cath Lab , dan medikal bedah.

D. Model Jenjang Karir


Ketentuan jenjang karir Profesional keperawatan mengacu pada ketentuan Direktorat Keperawatan
Depkes RI dan Program Pengembangan Profesi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI).

2
Secara umum, penjenjangan karir professional perawat terdiri dari 4 bidang, meliputi:
1. Perawat Klinik (PK) ; perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada pasien/
klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawat Manager (PM) ; perawat yang mengelola pelayanan keperawatan disarana kesehatan, baik
sebagai pengelola tingkat bawah (ka. Tim), tingkat menengah (koordinator, supervisor) dan tingkat
atas (manager).
3. Perawat Pendidik (PP) ; perawat yang memberikan pendidikan / pengarahan/ bimbingan kepada
perawat yunior
4. Perawat Peneliti/ riset (PR) ; perawat yang bekerja dibidang penelitian keperawatan/ kesehatan.
Salah satu persyaratan pengembangan jenjang karir profesional baik sebagai perawat manager,
perawat pendidik maupun perawat klinik adalah mempunyai kualifikasi sebagai perawat klinik.

3
E. Prinsip-Prinsip Sistem Pengembangan Karir
Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III Keperawatan sampai dengan tahun 2010.
Tahun 2010 kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari S 1 Keperawatan
1. Jenjang mempunyai makna kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan sesuai lingkup
dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas masalah klien dalam uapaya pemenuhan kebutuhan
dasar.
2. Fungsi utama yang menjadi pegangan adalah fungsi pemberian asuhan keperawatan.
3. Setiap perawat pelaksana mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karirnya
sampai jenjang yang paling atas.
4. Jenjang karir mempunyai dampak terhadap tanggung jawab dan akontabel terhadap tugas serta
terkait dengan sistem penghargaan.
5. Bidang pengembangan karir mencakup : Perawat Cath Lab , intensif, medikal bedah, Gawat
Darurat.
6. Standar Kompetensi Perawat
Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar Kompetensi
Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medis.
Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :
a. Perawat Klinik I
b. Perawat Klinik II
c. Perawat Klinik III
d. Perawat Klinik IV
e. Perawat Klinik V

4
BAB II
PENERAPAN PENGEMBANGAN JENJANG KARIR / LEVEL

A. PRINSIP PENGEMBANGAN
Adapun prinsip dari pengembangan karir / level berdasarkan pada :
1. Kualifikasi
Kualifikasi perawat dimulai dari lulusan D III, S1 Kep + Ners sampai S2 Kep + Spesialis.
Mengingat perawat yang ada saat ini sebagaian besar lulusan D III Keperawatan maka perlu
dilakukan penanganan khusus dengan memperhatikan penghargaan terhadap pengalaman kerja,
lamanya pengabdian terhadap profesi, uji kompetensi dan sertfikasi.

2. Penjenjangan Karir
Penjenjangan karir mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan
keperawatan yang akontabel dan etis sesuai dengan batas wewenang praktik dan kompleksitas
masalah pasien/klien.

3. Penerapan Asuhan Keperawatan


Fungsi utama perawat adalah memberikan asuhan keperawatan langsung sesuai standar praktik
dan kode etik perawat.

4. Kesempatan Yang Sama


Setiap perawat mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir sampai jenjang
karir profesional tertinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Standar Profesi
Dalam memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar praktik keperawatan dan kode
etik keperawatan.

6. Komitmen pimpinan
Pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pengembangan
karir perawat, sehingga dapat dijamin kepuasan pasien/klien serta kepuasan perawat dalam
pelayanan keperawatan.

5
Pemberlakuan jenjang karir profesional perawat dilakukan secara bertahap berdasarkan
persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik perawatan serta kompetensi klinik
yang ditentukan dengan memperhatikan kelangsungan asuhan keperawatan serta
kebijakan/sistem yang selama ini sudah ada.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pada masa transisi sebagai berikut :
1. Pemetaan ketenagaan
2. Penyesuaian kualifikasi :
a. Pendidikan
b. Pengalaman kerja di bidang keperawatan
c. Kompetensi tambahan/sertifikasi
3. ”Challenge test” sesuai dengan proses jenjang karir
a. Kompeten
b. Tidak kompeten (diulang 1x pada periode yang sama)
4. Jika tidak lulus, level tetap pada level terakhir dan akan diberi kesempatan mengulang 1 kali
periode
5. Pendidikan formal bagi yang mau dan mampu sesuai dengan persiapan jenjang karir yang lebih
tinggi.

B. SKEMA JENJANG KARIR PERAWAT RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA

PK PM PP PR

PK PM PP PR

PK PM P P II PR

PK PM PPI PRI

6
C. JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT KLINIK RUMAH SAKIT JANTUNG
HASNA MEDIKA
Untuk peningkatan jenjang karir yang lebih tinggi, perawat klinik harus memenuhi persyaratan
tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan sesuai area kekhususan serta persyaratan
kompetensi yang telah ditentukan.
Fungsional / Pengalaman sesuai Pendidikan Posisi Jabatan
Level D III Kep S1 Kep S2 Kep (Sp) Fungsional Struktural
(Ners)
Pra Klinik 0 – 1 th 0 – 6 bln 0 – 3 bln Pelaksana -
Junior (PK I) >1 – 3 th >6 bln – 2 th >3 bln – 1 th Pelaksana -
Medior (PK II) >3 - 6 th >2 – 5 th >1 – 3 th Pelaksana -
Senior (PK III-1) >6 – 9 th >5 – 8 th >4 – 6 th Pelaksana / PJ Shift
Ka.tim
Senior (PKIII-2) >9 – 12 th >8 – 11 th >6 – 8 th Pelaksana C I/ NDO
Mahir 1
Senior (PKIII-3) >12 -15 th >11 – 14 th >8 – 10 th Pelaksana Koordinator
Mahir 2 /
Supervisor
Ahli (PK IV) >14 – 19 th >10 – 12 th Spesialis Supervisor
Manager

D. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA


1. Kompetensi Perawat Klinik I
a. Kompetensi dasar :
1) Menerima pasien baru
2) Melakukan serah terima pasien
3) Mempersiapkan pasien pulang
4) Merekam EKG
5) Melakukan pengambilan spesimen darah pada pasien dewasa dan spesimen urine
6) Mampu memberikan keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan dasar pada klien
tanpa risiko, meliputi :
a) Memandikan

7
b) Kebersihan mulut
c) Perawatan kuku
d) Merapikan tempat tidur pada klien tirah baring
e) Membantu eliminasi
f) Mengatur posisi tidur
g) Membantu mobilisasi (membantu latihan fisik sederhana)
h) Monitoring TTV, intake-output
i) Terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
7) Memberikan bantuan hidup dasar
b. Kompetensi Inti
1) Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan keperawatan
2) Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan
3) Menerapkan prinsip infeksi nosokomial
4) Menyiapkan dan dan membersihkan alat-alat perawatan
5) Mengukur tanda-tanda vital
6) Melakukan pengkajian
7) Membuat prioritas asuhan sedapat mungkin berkolaborasi dengan pasien/klien dan/atau
pemberi asuhan
8) Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
9) Mengevaluasi dan mendokumentasikan kemajuan arah pencapaian hasil yang diharapkan
10) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
11) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
12) Memberikan obat secara aman dan tepat.
13) Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman

8
2. Kompetensi Perawat Klinik II
a. Kompetensi inti
Kompetensi inti harus dimiliki oleh perawat klinik II di seluruh bidang keperawatan
1) Kompetensi Perawat klinik I
2) Mempelajari diskusi dan terlihat aktif dalam pembaharuan dan perubahan pelayanan
keperawatan
3) Memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada pasien dan atau pemberi pelayanan
disajikan secara jelas dan dengan sikap yang baik
4) Mencatat dan mengkomunikasikan masalah keamanan kepada yang berwenang
5) Membina dan mempertahankan hubungan kerja yang konstriktif dengan sejawat dan
lainnya.
6) Bertindak sebagai pembimbing dan mentor yang efektif
b. Kompetensi Khusus
1) Catheterisasi Jantung
Fungsi dan peran sirkuler, dan scrub nurse/perawat asisten operator pada

tindakan Coroangiografi
a) Menyiapkan lingkungan ruang Catheterisasi Jantung dalam keadaan siap pakai
meliputi ruang Catheterisasi Jantung

9
b) Menyiapkan berbagai perlengkapan persedian bahan habis pakai (antara lain :
kassa, benang, jarum suntik, desinfektan)
c) Menyiapkan perlengkapan penunjang tindakan coroangiografi dengan tepat dan
benar
d) Melakukan cuci tangan bedah dengan baik dan benar
e) Menggunakan jas operasi dan sarung tangan steril
f) Menata instrumen dan perlengkapan steril sesuai jenis pembedahan, baik di meja
mayo maupun di meja trolley
g) Menghitung berbagai perlengkapan : kassa, instrumen, jarum, depper, dll
h) Melakukan prosedur drapping
i) Melakukan penghitungan jumlah instrumen dan bahan habis pakai (kassa, depper,
tampon, dll) yang digunakan, sebelum penutupan luka dan sebelum pasien
dipindahkan ke ruang pemulihan.

j) Mengganti alat tenun dan memindahkan pasien


k) Memantau dan mengkoordinir semua aktivitas selama tindakan coroangiografi
2) Gawat darurat
a) Melakukan triage dan re-triage
b) Melakukan survey primer dan sekunder
c) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien kategori hijau, kuning, dan DOA.
d) Melakukan monitoring hemodinamik non-invasif
e) Melakukan tindakan pendelegasian invasif dasar (insersi vena, pasang NGT,
pasang kateter urine) dibawah supervisi dokter IGD.
f) Melakukan persiapan pasien pre operasi
g) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks
h) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
i) Melakukan persiaapan sarana dan prasarana ambulance
j) Melakukan pendampingan pasien saat transfer di ambulance
3) Intensif
a) Memahami konsep keperawatan intensif
b) Mengelola jalan napas
c) Melakukan fisioterapi dada

10
d) Melakukan monitoring hemodinamik invasif dan non invasif
e) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks
f) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi
g) Melakukan pengelolaan nutrisi pada pasien kritis
h) Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik
i) Pengelolaan pasien dengan drainase toraks
j) Mempersiapkan pemasangan manitoring invasif (tekanan vena sentral, tekanan
arteri sistemik dan pulmonal)
k) Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri
l) Melakukan pengelolaan terapi trombolitik
m) Melakukan persiapan Renal Replacement Therapy
n) Mengetahui persiapan Intraaortic Artery Ballon Pump
o) Mengetahui persiapan Continous Renal Replacement Therapy (CRRT)

11
3. Kompetensi Perawat Klinik III
a. Kompetensi Inti
1) Memiliki kompetensi dan membimbing Perawat Klinik I dan II
2) Mengidentifikasi praktik yang tidak aman dan mengambil tindakan yang tepat
3) Bertindak dalam peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana yang
diuraikan dalam Kode Etik Keperawatan
4) Menerapkan berpikir kritis dan keterampilan penyelesaian masalah
5) Memberikan rasional terhadap asuhan keperawatan yang diberikan
6) Menerapkan prinsip dan proses advokasi
7) Memberikan dukungan/pendidikan di dalam pengembangan dan atau mempertahankan
keterampilan kehidupan yang mandiri
8) Menunjukkan kesadaran tentang penerapan pengembangan/lokal dalam bidang teknologi
9) Berkontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan profesional
10) Bertindak sebagai contoh peran (role model) yang efektif
11) Berpartisipasi dalam peningkatan mutu dan penjamin mutu
b. Kompetensi khusus
1) Bedah
Fungsi dan peran sirkuler, scrub nurse, atau perawat asisten II operator pada jenis
PCI
a) Memiliki kompetensi Perawat Klinik I dan II Bedah
b) Melakukan bantuan hidup lanjut
c) Bekerjasama dan berkomunikasi dengan tim

12
2) Gawat darurat
a) Memiliki kompetensi Perawat Klinik I dan II Gawat Darurat
b) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien kategori merah
c) Melakukan bantuan hidup lanjut
d) Melakukan interpretasi EKG
e) Pengelolaan pasien dengan drainase toraks
f) Melakukan pengelolaan terapi trombolitik
g) Melakukan persiapan alat bantu nafas/ventilator
3) Intensif
a) Memiliki kompetensi Perawat Klinik I dan II Intensif
b) Melakukan bantuan hidup lanjut

13
E. MEKANISME KENAIKAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen dan
pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap awal, uji kompetensi
difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya dibagi dalam empat tahap, sebagai
berikut :
1. Tahap Pendaftaran
Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat
pengembangan SDM Keperawatan RS.
Persyaratan pendaftaran :
a. Surat keterangan lulus masa orientasi
b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar
c. Mengisi formulir pendaftaran
2. Proses Pemenuhan Kompetensi
Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut :
a. Pendidikan Formal Keperawatan
Pendidikan formal keperawatan yangdiakui sebagai perawat profesional minimal Ners-
Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun 2010. Perawat lulusan D III Keperawatan dapat
mencapai jenjang PK III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan dapat mencapai jenjang PK
IV.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai jenjang PK V.
b. Lama Bekerja di klinik
Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa
orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK
II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika
memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III. Selanjutnya untuk
naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi
pendidikan formal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns Skep).
Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan dapat ditetapkan
sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6 bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I
dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang
ditetapkan. Setelah 2 tahun sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK
III, dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya

14
untuk naik ke PK V, tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi
pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki pengalaman klinik
maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun
menjadiPK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke
PK V, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki pengalaman klinik,
maka pengalaman klinik dan kemampuan kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan
untuk menetapkan jenjang karirnya.
c. Rekomendasi
Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus mendapatkan rekomendasi
dari :
1) Atasan langsung
Penilaian kinerja yang memenuhi syarat untuk uji kenaikan jenjang karir minimal
2) Pembimbing klinik
Pembimbing klinik memberikan rekomendasi tentang aktifitas yang harus dipenuhi
sebagai syarat uji kenaikan jenjang karir
d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus memenuhi sejumlah SKP
(Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan dalam PKB. PKB akan dirancang oleh
Departemen Keperawatan bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari
PPNI.

3. Uji kompetensi
a. Koordinator mengajukan nama-nama perawat yang telah memenuhi syarat untuk Asesmen
kompetensi
b. Perawat yang akan mengikuti Asesmen kompetensi (Asesi) mengajukan surat permohonan
Asesmen Kompetensi yang ditujukan kepada direktur melalui Kepala Divisi Keperawatan.
c. Kepala Divisi Keperawatan berkoordinasi dengan Komite Keperawatan untuk melaksanaan
Asesmen Kompetensi.
d. Komite Keperawatan melalui merencanakan dan melaksanakan Asesmen kompetensi.
e. Komite Keperawatan membuat rekomendasi hasil Asesmen kompetensi kepada Kepala

15
Divisi Keperawatan.
f. Kepala Divisi Keperawatan dan Komite Keperawatan mengadakan rapat kelulusan yang
dilanjutkan dengan pembuatan permohonan kenaikan level bagi perawat yang telah lulus
Asesmen kompetensi kepada direktur melalui Divisi SDM.
g. Divisi SDM menyelesaikan administrasi kenaikan level dan pemberian sertifikat
kompetensi
4. Penetapan Jenjang Karir Baru
Divisi Keperawatan dan Pengembangan SDM RS mengirimkan berkas-berkas ke SDM.
Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk PK I – III ditandatangani oleh
Direktur. Selanjutnya dilaksanakan penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan.

16
Alur Penetapan Jenjang Karir Perawat (kenaikan Leveling)
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika

17
F. Alur Pendidikan Keperawatan Lanjutan secara Formal

18

Anda mungkin juga menyukai