Diajukan oleh:
NANANG FEBRIYANTO
5140711022
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018
ALAMAN PENGSAHAN
Usulan Penelitian Tugas Akhir
Diajukan oleh:
NANANG FEBRIYANTO
5140711022
Penguji 1 Penguji 2
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Elektro
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
5
6
sebesar 6.917 kali/tahun dan nilai SAIDI adalah sebesar 19.585 jam/tahun untuk
metode Section Technique. sedangkan untuk metode Gabungan didapat bahwa
nilai SAIFI sebesar 7.366 kali/tahun dan nilai SAIDI sebesar 22.090 jam/tahun.
Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka
No Judul Penulis Metode Tempat Hasil/kesimpulan
1. Studi penempatan Azzahraninna FMEA PT. PLN
Peningkatan nilai
sectionalizer pada Tryollinna (Failure (PERSERO)
keandalan sistem
jaringan distribusi (2015) Modes and WS2JB penyulang Kelingi setelah
20 kv di Effects Area Rayon
ditempatkan sectionalizer
penyulang kelingi Analysis) Rivai yaitu SAIFI section C1
untuk Palembang
sebesar 51,94%, C2
meningkatkan sebesar 35,81%, dan C3
keandalan sebesar 23,96% serta
SAIDI section C1 sebesar
37,59%, C2 sebesar
25,47%, dan C3 sebesar
16,8%.
2. Analisa keandalan Achmad FMEA Jaringan Berdasarkan hasil analisa,
sistem distribusi Fatoni (2016) (Failure Distribusi dengan penambahan fuse
20 KV PT.PLN Modes and 20 KV PT. pada penyulang sukodono
Rayon Lumajang Effects PLN Rayon dapat menaikkan Indeks
dengan Metode Analysis) Lumajang Keandalan SAIFI yang
FMEA (Failure semula bernilai 6.6088
Modes and Effects menjadi bernilai 5.4176,
Analysis). lalu dengan adanya
penambahan sectionalizer
pada penyulang sukodono
maka dapat menaikkan
indeks keandalan SAIDI
yang awalnya bernilai
7.6737 menjadi bernilai
6.4431.
3. Analisis Canggi Purba RNEA PT. PLN Nilai SAIDI bergantung
keandalan sistem Wisesa (Reliability APJ pada banyaknya section
distribusi 20 KV (2014) Network Banyuwangi dan panjang dari
di PT. PLN Equivalent penyulang cabang. Pada
(Persero) APJ approach) penyulang Bulog
Banyuwangi mempunyai 4 section dan
dengan metode rata-rata panjang
reliability network percabangan sebesar
equivalent 0,441 Km. Sedangkan
approach. pada penyulang
Rogojampi mempunyai 5
section dan rata-rata
8
panjang percabangan
yaitu 1,432 Km.
4. Analisa keandalan Rahmat Section PT.PLN Nilai Indeks Keandalan
sistem distribusi Hidayatullah Technique (Persero) feeder Adi Sucipto pada
20KV (2017) dan Rayon section II memiliki nilai
menggunakan metode Simpang kegagalan yang tinggi
metode Section gabungan Tiga dibandingkan pada
Technique dan Ria Ria – section I, hal ini
– Section Section disebabkan karena pada
Technique pada Technique load point 26 memiliki
penyulang Adi panjang saluran 2,052 km.
Sucipto Hal ini mengakibatkan
Pekanbaru. frekuensi dan durasi
kegagalan paling tinggi
jika dibandingkan dengan
load point lainnya, yakni
nilai λlp 3770.58 dan Ulp
11040.46. Nilai ini yang
mengakibatkan hasil
SAIFI dan SAIDI pada
feeder Adi Sucipto kurang
handal.
Seperti terlihat pada table 2.1. perbedaan dari keempat referensi dengan judul
yang diangkat oleh penulis terletak pada tempat yang diteliti yaitu di PT.PLN
(Persero) area Klaten. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian
menggunakan metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) dan
disimulasikan menggunakan software ETAP 12.6.0.
BAB III
METODE PENELITIAN
9
BAB IV
JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Fatoni, A., Wibowo, R.S. dan Soeprijanto, A. (2016), Analisa Keandalan Sistem
Distribusi 20 kV PT . PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (
Failure Modes and Effects Analysis ), Jurnal Teknik ITS, 5(2), 462–467.
10
Pulungan, A.B., Sukadi dan Tambun, D.P. (2012), Keandalan Jaringan Tegangan
Menengah 20 KV di Wilayah Area Pelayanan Jaringan ( APJ ) Padang
PT . PLN ( PERSERO ) Cabang Padang, , 1(1), 58–61.
Saputra, G. (2017), bSebagian Klaten dan Jepara Tanpa Pelayanan PLN, Jumat
(3/11/2017), (http://www.solopos.com/2017/11/03/pemadaman-listrik-
sebagian-Klaten-dan-jepara-tanpa-pelayanan-pln-jumat-3112017-
865578) akses 14 November 2017.
11