d 2ψ d 2ψ k d 2ψ
F = − kψ , m 2 = − kψ , 2
+ ψ = 0, 2
+ ω 2
ψ = 0,
dt dt m dt
Sistem Pegas Massa
d 2x
Fx = − kx = ma = m 2
dt
d 2x k d 2x
2
+ x = 0 → 2
+ ω 2
x=0
dt m dt
k
ω =
2
Solusi: x = A cos(ωt + ϕ)
Animasi 11.1
Bandul sederhana
s = Lφ
d 2s
Ft = − mg sin φ = ma = m 2
dt
d 2s d 2s g s
2
+ g sin φ = 0 → 2 + s = 0 sin φ ≈
dt dt L L
g
ω2 =
L
Solusi: s = A cos(ωt + ϕ)
Animasi 11.4 Animasi 11.5
► Solusi umum gelombang:
ψ ( t ) = ASin (ωt + ϕ )
dengan ψ adalah simpangan,
(ωt+ϕ
t+ϕ) adalah fase gerak,
ϕ adalah konstanta fase dan
1
2 1
0.5 1 0.5
A
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
-0.5
T -1 -0.5
-2 -1
-1
1
1.5 0.5
1
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7
-1 0.5 -0.5
-1
ψ ( t ) = Sin ( t / 2 ) ψ ( t ) = Sin ( 2t − π / 4 )
-2 1 2 3 4 5 6
ψ ( t ) = 2 Sin ( t )
Energi Gerak Harmonik Sederhana
► Karena gerak harmonik sederhana tipe gayanya hukum Hooke atau
gaya pegas maka gerak harmonik sederhana dapat digambarkan dari
sistem benda-
benda-pegas
► Bila sebuah benda berosilasi pada sebuah pegas, energi kinetik benda
dan energi potensial sistem benda-
benda-pegas berubah terhadap waktu.
Sementara jumlah kedua energi adalah tetap (dengan mengganggap
tidak ada gesekan). Energi potensial pegas dituliskan:
1 2
U= kψ
2
dengan ψ adalah simpangan diukur dari posisi setimbangnya.
GHT OD
GHS
0.5
GHT CD
Simpangan
-0.5
Animasi 11.6
-1
Gerak harmonik teredam terpaksa
(resonansi)
► Bandul A digetarkan
► Bandul yang lain mulai
bergetar karena getaran
pada tiang yang lentur
► Bandul C berosilasi
pada amplitudo yang
besar karena
frekuensinya sama
dengan bandul A Fig 14.19, p. 445
Slide 28
PR Getaran
Buku Tipler Jilid I
Hal 468-
468-469 no. 61, 65, 67 & 72
Gelombang
(1) Gelombang dan Besaran-
Besaran-besarannya
(2) Klasifikasi Gelombang
(3) Sifat-
Sifat-sifat gelombang
(1) Gelombang dan besaran-
besaran-besarannya
► Energi (E) → biasanya dalam bentuk rapat energi, besarnya sebanding dengan
kuadrat amplitudo dan frekuensi
k
Persamaan Gelombang dan solusinya
2
Persamaan
2 1 ∂ Ψ ψ = Simpangan
diferensial ∇ Ψ=
2 2
gelombang
v ∂t
Solusi
ψ ( x, t ) = A cos ( kx ± ωt )
Jika Sumber
2π
ψ ( x, t ) = A cos ( x ± vt )
gelombang adalah (+) Gelombang
λ
osilator yang menjalar ke kiri
bergetar secara
periodik
2π x (-) Gelombang
ψ ( x, t ) = A cos ± t menjalar ke
T v kanan
Klasifikasi Gelombang
(a) Gelombang tali
(b) Bunyi
Gelombang
Gelombang Gelombang
Mekanik Elektromagnetik
Gelombang Gelombang
Transversal Longitudinal
Tali Bunyi
GELOMBANG
GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
GELOMBANG MEKANIK
GELOMBANG MEKANIK
Contoh:
Suara/bunyi
Contoh:
Gelombang radio
Gelombang TV
GELOMBANG
TRANSVERSAL
GELOMBANG
LONGITUDINAL
GELOMBANG TRANSVERSAL
Animasi 11.8
Gelombang permukaan air?
► Merupakan kombinasi gelombang
transversal dan gelombang longitudinal
► Gelombang 1D
Gelombang yang menjalar dalam garis lurus. Contoh: Gelombang tali
Panjang gelombang adalah jarak antar puncak-
puncak-puncak berurutan
► Gelombang 2D
Contoh: Gelombang lingkaran pada permukaan air dalam tangki riak,
gelombang garis
Panjang gelombang adalah jarak antar puncak-
puncak-puncak berurutan yang
merupakan lingkaran-
lingkaran-lingkaran konsentrik. Lingkaran-
Lingkaran-lingkaran ini
biasanya digambarkan sebagai muka gelombang
► Gelombang 3D
Biasanya gelombang yang menjalar ke semua arah (gelombang bola)
Contoh gelombang bunyi menjalar di udara dan cahaya
Panjang gelombang adalah jarak antar puncak-
puncak-puncak berurutan yang
merupakan permukaan-
permukaan-permukaan bola yang konsentrik. Permukaan
Permukaan--
permukaan bola ini adalah muka gelombang
Representasi dari Gelombang
► Muka gelombang
tempat kedudukan titik-
titik-titik
dengan fasa sama
Jarak antara muka gelombang
berturutan adalah panjang
gelombang
► Berkas (Rays)
Gerak kumpulan muka gelombang
garis radial yang keluar dari
sumber dan tegak lurus dengan
muka gelombang
Gelombang Datar
∂2 y µ ∂2 y
=
2 T ∂t 2
∂x
► Sehingga Laju gelombang tali
F m
v= dimana µ = dan F = T = tegangan tali
µ L
► Laju bergantung pada sifat dari medium yang dilewati gangguan
Energi dan daya yang ditransmisikan oleh
gelombang tali harmonik
► Energi total massa yang berosilasi adalah ½kA2 dengan
k=mω
k=m ω2 sehingga untuk segmen tali bermassa ∆m=m=µµ ∆x
1 1
∆E = ( ∆m )ω A = µω 2 A 2 ∆x
2 2
2 2
1
∆E = µω 2 A2 v∆t karena ∆x = v∆t
2
1 µω 2 A2
P = v px2 Rapat momentum
px = gelombang tali
2 v
(b) Gelombang bunyi
► Gelombang longitudinal yang memerlukan
medium dalam perambatannya (zat padat,
cair dan gas)
1 1 1 1
∆E = (∆m)ω2A2 = µω2A2∆x ∆E = (∆m)ω 2 so 2 = ρω 2 so 2 ∆V
2 2 2 2
1 2 2 1
∆E = µω Av∆t ∆E = ρω 2 so 2 Av∆t karena ∆V = Av∆t
2 2
I
β = 10 log
Io
► Io adalah ambang pendengaran
► Ambang pendengaran adalah 0 dB
► Ambang rasa sakit adalah 120 dB
► Pesawat jet sekitar 150 dB
Jenis Intensitas Gelombang Bunyi
► Ambang Pendengaran
Bunyi terendah yang bisa didengar
manusia
Sekitar 1 x 10-12 W/m2
► Gelombang Infrasonik
Frekuensinya di bawah 20 Hz
► Gelombang Ultrasonik
Frekuensinya di atas 20.000 Hz
Aplikasi dari Gelombang Ultrasonik
► Dapat digunakan untuk menghasilkan gambar
dari benda yang kecil
► Secara
lebih luas digunakan sebagai alat diagnosa
dan pengobatan di bidang medis
Ultrasonik flow meter untuk mengukur aliran darah
Dapat menggunakan alat piezoelectrik yang dapat
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
►Kebalikannya: mekanik ke listrik
Ultrasound untuk mengamati bayi di dalam kandungan
Cavitron Ultrasonic Surgical Aspirator (CUSA)
digunakan dalam proses pembedahan untuk
mengangkat tumor otak
Efek Doppler
► Efek Doppler muncul ketika terdapat gerak relatif
antara sumber gelombang dan pengamat
Ketika sumber dan pengamat saling mendekat,
pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi
daripada frekuensi sumber
Ketika sumber dan pengamat saling menjauh,
pengamat mendengar frekueni yang lebih rendah
daripada frekuensi sumber
► Meskipun Efek Doppler biasanya terjadi pada
gelombang bunyi, fenomena tersebut terjadi juga
pada gelombang yang lain
Efek Doppler
► Secara umum frekuensi yang terdengar:
v + vo
ƒ' = ƒ
v − vs
► f=frekuensi sumber, v=laju gelombang bunyi, vo =
laju sumber bunyi dan vs = laju pengamat
► vo dan vs positif jika bergerak saling mendekat
Frekuensi yang terdengar lebih tinggi
► vo dan vs negatif jika bergerak saling menjauh
Frekuensi yang terdengar lebih rendah
► Ketika gelombang
dipantulkan dari ujung
terikat, pulsa gelombang
akan dibalikkan (ada
pembalikan fase)
Animasi 11.16
Refleksi Gelombang Tali – Ujung Bebas
► Ketika gelombang
berjalan mencapai ujung,
beberapa atau semua
pulsa gelombang
dipantulkan
► Ketika gelombang
dipantulkan dari ujung
bebas, pulsa gelombang
tidak dibalikkan (tidak
ada pembalikan fase)
Animasi 11.17
(b) Difraksi
► Difraksi : pembelokan gelombang di sekitar suatu penghalang
atau pinggir celah
Suatu gelombang melewati suatu celah:
Animasi 11.18
Interferensi
Interferensi = Superposisi gelombang harmonik
Interferensi konstruktif →
x Agelgabang = 2A
2 4 6 8 10 12
ϕ = π, 3π, 5π …(2n-1),
-0.5 beda lintasan = (n + ½)λ →
Interferensi destruktif →
ϕ
-1 Agel gabang = 0
Sembarang ϕ →
Agel gab=2A cos ϕ/2
Interferensi Konstruktif
► Ketikabergabung, bentuk
gelombangnya hilang
Animasi 11.19
Superposisi
► Bagaimana dengan superposisi dua
gelombang yang:
Berbeda amplitudo
amplitudo??
Berbeda frekuensi
frekuensi??
Berbeda panjang gelombang?
gelombang?
Berbeda laju gelombang?
gelombang?
Kasus 2 : Interferensi
• Tinjau: Dua gelombang harmonik dengan frekuensi, panjang gelombang dan
amplitudo yang sama (A) sefase tetapi sumber gelombang terpisah
• Interferensi bergantung pada beda lintasan
ψ = A sin kx
ψ = A sin kx
► Perut
: titik-
titik-titik yang dapat mencapai
simpangan maksimum
Perut terjadi ketika gelombang berdiri bergetar
dengan amplitudo maksimum
Gelombang Berdiri pada Tali
(terikat pada kedua ujung)
► Frekuensi getaran terendah dinamakan frekuensi
fundamental / frekuensi nada dasar (f1).
λn
L=n , n = 1, 2,3...
2
Syarat gelombang berdiri
untuk kedua ujung terikat
nv n F
ƒ n = n ƒ1 = =
2L 2L µ
Frekuensi resonansi, kedua
Fig 14.18, p. 443 ujung terikat
Slide 25
Gelombang Berdiri pada Tali
(terikat pada satu ujung dan bebas pada
ujung lain )
λn
L=n , n = 1,3,5... Syarat gelombang berdiri
untuk kedua ujung terikat
4
nv n F
ƒ n = n ƒ1 = = n = 1,3,5...
4L 4L µ Frekuensi resonansi, kedua
ujung terikat
v
fn = n , n = 1, 3, 5,K
4L
Layangan
► Interferensidua gelombang dengan frekuensi
berbeda namun hampir sama (∆ (∆f<<)
► Layangan bunyi akan terdengar suatu nada yang
mempunyai intensitas yang berubah-
berubah-ubah secara
bergantian antara keras dan lemah
► ∆f = frekuensi layangan
► Telinga manusia hanya dapat mendeteksi
layangan dengan frekuensi kurang dari 7 Hz
Animasi 11.22
Aplikasi dan fenomena Layangan
► (Layangan gelombang bunyi) Membandingkan
suatu frekuensi tak diketahui dengan frekuensi
yang diketahui
► (Layangan gelombang bunyi) Mengukur laju mobil
dengan mendeteksi perubahan frekuensi kecil
berkas gelombang radar yang terpantul dari mobil
yang bergerak
► (Layangan cahaya) Pola moire yang dihasilkan bila
dua kumpulan garis paralel dengan jarak sedikit
berbeda saling tumpang tindih
Polarisasi
► Superposisidua gelombang/lebih yang
bidang getarnya saling tegak lurus
(misalnya arah y dan arah z)
(
y = A y cos kx − ωt + ϕ y )
z = Az cos(kx − ωt + ϕ z )
Polarisasi
► Ambil saat x=0,
y = Ay cos (ωt − ϕ y ) , z = Az cos (ωt − ϕ z )
► dengan sedikit trigonometri didapatkan
2 2
y z y z
+ − 2 cos (ϕ y − ϕ z ) = sin (ϕ y − ϕ z )
2
Ay Az Ay Az
PR Gelombang Tali
Buku Tipler Jilid I
Hal 502-
502-504 no. 45, 48, 56, 62 & 64
PR Bunyi
Buku Tipler Jilid I
Hal 556 no. 79, 80 & 81