Anda di halaman 1dari 78

Fisika Dasar I (FI-321)

Topik hari ini

Getaran dan Gelombang


Getaran
1. Getaran dan Besaran-
Besaran-besarannya
2. Gerak harmonik sederhana
3. Tipe-
Tipe-tipe getaran
(1) Getaran dan besaran-
besaran-besarannya
► Getaran = Gerak bolak balik di sekitar titik kesetimbangan
► Getaran terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi
kesetimbangan stabilnya
► Karakteristik getaran adalah gerak bersifat periodik
► Besaran--besaran getaran
Besaran
 Amplitudo (A) = Simpangan maksimum dari kesetimbangan (SI m)
 Periode (T) = Waktu bagi benda untuk melakukan satu getaran
penuh (SI s)
 Frekuensi (f) = banyaknya getaran tiap detik (SI Hz)
 Frekuensi sudut (ω 2πf = 2π/T (SI rad/s)
(ω) = 2π
(2) Gerak harmonik sederhana

► Gerak yang terjadi ketika gaya neto sepanjang arah


gerak adalah tipe gaya hukum Hooke

 Gayanya berbanding lurus dengan perpindahan dan


berlawanan arah

d 2ψ d 2ψ k d 2ψ
F = − kψ , m 2 = − kψ , 2
+ ψ = 0, 2
+ ω 2
ψ = 0,
dt dt m dt
Sistem Pegas Massa
d 2x
Fx = − kx = ma = m 2
dt
d 2x k d 2x
2
+ x = 0 → 2
+ ω 2
x=0
dt m dt
k
ω =
2

Solusi: x = A cos(ωt + ϕ)
Animasi 11.1
Bandul sederhana
s = Lφ
d 2s
Ft = − mg sin φ = ma = m 2
dt
d 2s d 2s g  s
2
+ g sin φ = 0 → 2 + s = 0  sin φ ≈ 
dt dt L  L 
g
ω2 =
L

Solusi: s = A cos(ωt + ϕ)
Animasi 11.4 Animasi 11.5
► Solusi umum gelombang:

ψ ( t ) = ASin (ωt + ϕ )
dengan ψ adalah simpangan,
(ωt+ϕ
t+ϕ) adalah fase gerak,
ϕ adalah konstanta fase dan

► Kecepatan benda dituliskan


dψ ( t )
v = = Aω C o s ( ω t + ϕ )
dt
► Sedangkan percepatan
dv ( t )
a= = − Aω 2 S in (ωt + ϕ ) = −ω 2ψ
dt
► Dalam gerak harmonik sederhana, simpangan, kecepatan dan
percepatan tidak tetap tapi berubah terhadap waktu.
waktu.

► Ciri khas lain dari gerak harmonik sederhana adalah percepatan


sebuah benda sebanding dan berlawanan arah dengan simpangan.
simpangan.
ψ ( t ) = ASin (ωt + ϕ )
ωt+ϕ = fase gerak
ϕ = sudut fase

1
2 1

0.5 1 0.5
A
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

-0.5
T -1 -0.5

-2 -1
-1

ψ ( t ) = Sin ( t ) ψ ( t ) = Sin ( 2t ) ψ ( t ) = Sin ( 2t + π / 4 )


2
2
1

1
1.5 0.5

1
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7

-1 0.5 -0.5

-1

ψ ( t ) = Sin ( t / 2 ) ψ ( t ) = Sin ( 2t − π / 4 )
-2 1 2 3 4 5 6

ψ ( t ) = 2 Sin ( t )
Energi Gerak Harmonik Sederhana
► Karena gerak harmonik sederhana tipe gayanya hukum Hooke atau
gaya pegas maka gerak harmonik sederhana dapat digambarkan dari
sistem benda-
benda-pegas

► Bila sebuah benda berosilasi pada sebuah pegas, energi kinetik benda
dan energi potensial sistem benda-
benda-pegas berubah terhadap waktu.
Sementara jumlah kedua energi adalah tetap (dengan mengganggap
tidak ada gesekan). Energi potensial pegas dituliskan:
1 2
U= kψ
2
dengan ψ adalah simpangan diukur dari posisi setimbangnya.

► Energi kinetik benda bergerak adalah


1 2
K = mv
2
► Energi total adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik
Energi Total E 1 2 1 2
E = kψ + mv
2 2
Benda meluncur tanpa gesekan dan
menumbuk pegas

Benda menekan pegas

Benda didorong kembali oleh pegas

Saat simpangannya maksimum ψ=A,


kecepatannya nol maka energi
total/energi pada gerak harmonik
sederhana
1
E = kA2
2

Energi total pada gerak


harmonik sederhana sebanding
Animasi 11.2 dengan kuadrat amplitudo
(3) Tipe-
Tipe-tipe Getaran
Gerak harmonik sederhana (GHS)
Gaya yang bekerja pada sistem hanya ada gaya balik. Sebuah benda yang
bergerak harmonik sederhana akan berosilasi antara ±A dari posisi
kesetimbangan dengan frekuensi alamiah ω

Gerak harmonik teredam (GHT)


Gaya yang bekerja pada sistem adalah gaya balik dan gaya gesek fluida. Jenis
gerak ini tidak harus bergerak bolak balik bergantung pada kekuatan gaya balik
dan jenis fluida
- GHT under damped
Jika sistem berada dalam fluida yang viskositasnya rendah (encer),
gerak osilasi tetap terjaga, tetapi amplitudonya menurun seiring dengan waktu
dan gerak akhirnya berhenti dengan frekuensi ωteredam< ωalamiah
- GHT critically damped
Jika sistem berada dalam fluida yang viskositas tinggi, benda kembali
ke titik kesetimbangan setelah dilepaskan dan tidak berosilasi
- GHT over damped
Jika sistem berada dalam fluida yang viskositas yang lebih besar lagi,
setelah dilepaskan benda tidak mencapai titik kesetimbangan dan waktunya
lebih lama
Grafik simpangan terhadap waktu
1

GHT OD
GHS
0.5

GHT CD
Simpangan

2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 waktu


GHT UD

-0.5

Animasi 11.6
-1
Gerak harmonik teredam terpaksa
(resonansi)

►F = gaya balik + gaya gesek + gaya luar

► Gaya luar biasanya periodik → ωluar

► Jika ωluar ∼ ωalamiah akan terjadi resonansi

► Pada saat resonansi, sistem akan bergetar dengan


suatu amplitudo yang jauh lebih besar daripada
amplitudo gaya luar.
Contoh dari Resonansi

► Bandul A digetarkan
► Bandul yang lain mulai
bergetar karena getaran
pada tiang yang lentur
► Bandul C berosilasi
pada amplitudo yang
besar karena
frekuensinya sama
dengan bandul A Fig 14.19, p. 445
Slide 28
PR Getaran
Buku Tipler Jilid I
Hal 468-
468-469 no. 61, 65, 67 & 72
Gelombang
(1) Gelombang dan Besaran-
Besaran-besarannya
(2) Klasifikasi Gelombang
(3) Sifat-
Sifat-sifat gelombang
(1) Gelombang dan besaran-
besaran-besarannya

► Gelombang : Gangguan yang merambat

► Jika seutas tali (atau pegas) yang diregangkan diberi suatu


sentakan, lengkungan/sentakan yang dihasilkan menjalar menyusuri
tali → pulsa gelombang
Efek dispersi → pulsa yang tersebar atau terurai

► Jika sumber gelombang adalah gerak harmonik/osilator sederhana


(getaran harmonik) maka deretan gelombang sinusoidal akan
menjalar sepanjang tali → Gelombang harmonik

► Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan


momentum dari satu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa
perpindahan materi
Besaran--besaran gelombang
Besaran
► Amplitudo (A) → perpindahan maksimum dari tali disekitar titik kesetimbangan

► (ω) → domain waktu


Perioda (T), frekuensi (f), frekuensi sudut (ω

► (λ), bilangan gelombang (k) → domain ruang


Panjang gelombang (λ

► Laju gelombang (v) → laju perambatan gelombang yang bergantung pada


sifat medium (khusus untuk gelombang mekanis)

► Energi (E) → biasanya dalam bentuk rapat energi, besarnya sebanding dengan
kuadrat amplitudo dan frekuensi

► Momentum (p) → biasanya dalam bentuk rapat momentum

► Daya (P) → energi per satuan waktu

► Intensitas (I) → daya rata-


rata-rata per satuan luas yang datang tegak lurus
terhadap arah penjalaran atau (rapat energi rata-
rata-rata)x(laju gelombang).
Besarnya sebanding dengan kuadrat amplitudo dan frekuensi
Hubungan antara besaran-besaran
gelombang
λ 1
v= T=
λ T f
2π 2πf 2π
2π v= = ω=
k= kT k T
λ ω = 2π f
ω
v=
Ruang Waktu

k
Persamaan Gelombang dan solusinya
2
Persamaan
2 1 ∂ Ψ ψ = Simpangan
diferensial ∇ Ψ=
2 2
gelombang
v ∂t

Solusi
ψ ( x, t ) = A cos ( kx ± ωt )
Jika Sumber
 2π 
ψ ( x, t ) = A cos  ( x ± vt ) 
gelombang adalah (+) Gelombang

λ
osilator yang menjalar ke kiri
bergetar secara 
periodik
 2π  x  (-) Gelombang
ψ ( x, t ) = A cos   ± t  menjalar ke
T  v  kanan
Klasifikasi Gelombang
(a) Gelombang tali
(b) Bunyi
Gelombang

Gelombang Gelombang
Mekanik Elektromagnetik

Gelombang Gelombang
Transversal Longitudinal

Tali Bunyi
GELOMBANG

GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK

GELOMBANG MEKANIK
GELOMBANG MEKANIK

Menjalar memerlukan medium

Contoh:

Suara/bunyi

Gelombang pada tali

Gelombang pada permukaan air


GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Menjalar tidak memerlukan medium

Contoh:

Gelombang radio

Gelombang TV

Cahaya Animasi 11.11


GELOMBANG

GELOMBANG
TRANSVERSAL

GELOMBANG
LONGITUDINAL
GELOMBANG TRANSVERSAL

Arah gerak partikel-partikel medium


tegak lurus pada arah jalar
gelombang

Contoh: Gelombang pada tali


Animasi 11.7
GELOMBANG LONGITUDINAL
Arah gerak partikel-partikel medium
sejajar dengan arah jalar gelom-
bang
Contoh: Gelombang bunyi

Animasi 11.8
Gelombang permukaan air?
► Merupakan kombinasi gelombang
transversal dan gelombang longitudinal

Contoh: Bentuk gelombang dan


lintasan partikel air
Animasi 11.9 Animasi 11.10
Gelombang dengan sumber gelombang berupa titik
yang bergerak harmonik sederhana

► Gelombang 1D
 Gelombang yang menjalar dalam garis lurus. Contoh: Gelombang tali
 Panjang gelombang adalah jarak antar puncak-
puncak-puncak berurutan

► Gelombang 2D
 Contoh: Gelombang lingkaran pada permukaan air dalam tangki riak,
gelombang garis
 Panjang gelombang adalah jarak antar puncak-
puncak-puncak berurutan yang
merupakan lingkaran-
lingkaran-lingkaran konsentrik. Lingkaran-
Lingkaran-lingkaran ini
biasanya digambarkan sebagai muka gelombang

► Gelombang 3D
 Biasanya gelombang yang menjalar ke semua arah (gelombang bola)
Contoh gelombang bunyi menjalar di udara dan cahaya
 Panjang gelombang adalah jarak antar puncak-
puncak-puncak berurutan yang
merupakan permukaan-
permukaan-permukaan bola yang konsentrik. Permukaan
Permukaan--
permukaan bola ini adalah muka gelombang
Representasi dari Gelombang
► Muka gelombang
tempat kedudukan titik-
titik-titik
dengan fasa sama
 Jarak antara muka gelombang
berturutan adalah panjang
gelombang
► Berkas (Rays)
 Gerak kumpulan muka gelombang
 garis radial yang keluar dari
sumber dan tegak lurus dengan
muka gelombang
Gelombang Datar

► Gelombang yang cukup jauh


dari sumber gelombang titik
yang menjalar sebagai
gelombang speris, muka
gelombangnya mendekati
bidang datar
► Berkas gelombang mendekati
garis--garis sejajar
garis →berkas sinar
sejajar→
sejajar
► Bagian kecil dari muka
gelombang adalah gelombang
bidang
(a) Gelombang Tali
► Gelombang transversal yang memerlukan medium (tali) untuk
menjalar
► Dengan analisis gaya didapatkan persamaan diferensial tali

∂2 y µ ∂2 y
=
2 T ∂t 2
∂x
► Sehingga Laju gelombang tali

F m
v= dimana µ = dan F = T = tegangan tali
µ L
► Laju bergantung pada sifat dari medium yang dilewati gangguan
Energi dan daya yang ditransmisikan oleh
gelombang tali harmonik
► Energi total massa yang berosilasi adalah ½kA2 dengan
k=mω
k=m ω2 sehingga untuk segmen tali bermassa ∆m=m=µµ ∆x
1 1
∆E = ( ∆m )ω A = µω 2 A 2 ∆x
2 2

2 2
1
∆E = µω 2 A2 v∆t karena ∆x = v∆t
2

dE 1 Daya yang ditransmisikan


P= = µω 2 A2 v oleh gelombang tali
dt 2 harmonik

1 µω 2 A2
P = v px2 Rapat momentum
px = gelombang tali
2 v
(b) Gelombang bunyi
► Gelombang longitudinal yang memerlukan
medium dalam perambatannya (zat padat,
cair dan gas)

► Sumber bunyi: garputala


Garpu Tala sebagai penghasil
Bunyi
► Garpu tala akan menghasilkan
sebuah nada yang murni

► Ketika garpu bergetar, getarannya


akan menggangu udara disekitarnya

► Ketika garpu di tarik ke kanan, akan


memaksa molekul udara
disekitarnya saling berdekatan

► Hal ini menghasilkan daerah dengan


kerapatan yang tinggi pada udara
 Daerah ini adalah mampatan
(commpression)
Penggunaan Garpu Tala (lanjutan)

► Ketika garpu di tekan ke kiri


(saling berdekatan), molekul-
molekul-
molekul udara di sebelah
kanan garpu akan saling
merenggang

► Menghasilkan daerah dengan


kerapatan yang rendah
 Daerah ini disebut regangan
(rarefaction)
Penggunaan Garpu Tala (lanjutan)

► Ketika garpu tala terus bergetar, serangkaian mampatan


(compression) dan regangan (rarefaction) menjalar dari garpu

► Kurva sinusoidal dapat digunakan untuk menggambarkan


gelombang longitudinal
 Puncak sesuai dengan mampatan dan lembah sesuai dengan regangan
Laju gelombang bunyi
► Dengan menganalisis gaya sebagai perubahan tekanan didapatkan
persamaan diferensial gelombang

► Laju gelombang bunyi


 Udara/air dengan B= modulus limbak,
ρ=rapat massa medium
 Batang padat dan panjang dengan
Y=modulus young

 Gas dengan T=temperatur mutlak dalam kelvin,


R=8,314 J/mol,K=konstanta gas universal dan
M=massa molar gas/massa 1 mol gas dan
γ=konstanta yang bergantung jenis gas
M=29.10-3 kg/mol dan γ=1.4)
(untuk udara M=29.10-
Laju Gelombang Bunyi di Udara
m T
v = (331 )
s 273 K
► 331 m/s adalah laju gelombang bunyi
pada 0°
0° C
► T adalah suhu mutlak (T = tc + 273) K
Energi Gelombang Bunyi
► Energi gelombang bunyi di udara adalah energi osilasi molekul udara
yang bervibrasi dengan gerak harmonik sederhana sepanjang arah
penjalaran gelombang. Analogi dengan energi gelombang pada tali (1D)
tetapi untuk bunyi penjalaran 3D ∆m=ρ ∆V
m=ρ

1 1 1 1
∆E = (∆m)ω2A2 = µω2A2∆x ∆E = (∆m)ω 2 so 2 = ρω 2 so 2 ∆V
2 2 2 2
1 2 2 1
∆E = µω Av∆t ∆E = ρω 2 so 2 Av∆t karena ∆V = Av∆t
2 2

Perubahan energi pada tali (1D) Perubahan energi gelombang


bunyi menjalar ke semua arah
(3D) dengan so adalah amplitudo
gelombang bunyi
Daya dan Intensitas bunyi
► Jika sumber titik memencarkan gelombang secara seragam
ke semua arah, energi pada jarak r dari sumber akan
terdistribusi secara seragam pada kulit bola berjari-
berjari-jari r
4πr2. Jika P adalah daya yang dipancarkan
dan luas 4π
sumber yaitu energi per satuan waktu maka
∆E 1
P= = ρω 2 so 2 Av
∆t 2
► Dan intensitas (= daya per satuan luas yang datang tegak
lurus terhadap arah penjalaran)
P 1
I= = ρω 2 2
so v
4π r 2
2
Intensitas dari Sumber Titik
► Intensitas berubah sebagai 1/r2, ini adalah
hubungan inverse square
► Daya rata--rata yang melalui permukaan bola
rata
(sumber sebagai pusatnya) adalah sama
► Untuk membandingkan intensitas dari dua
tempat, hubungan inverse square dapat
digunakan
2
I1 r
= 2
2
I2 r 1
Tingkat intensitas Gelombang Bunyi
► Kenyaringan suara pada telinga manusia
adalah logaritmik
► β adalah tingkat intensitas atau tingkat
desibel dari bunyi

I
β = 10 log
Io
► Io adalah ambang pendengaran
► Ambang pendengaran adalah 0 dB
► Ambang rasa sakit adalah 120 dB
► Pesawat jet sekitar 150 dB
Jenis Intensitas Gelombang Bunyi
► Ambang Pendengaran
 Bunyi terendah yang bisa didengar
manusia
 Sekitar 1 x 10-12 W/m2

► Ambang Rasa Sakit


 Bunyi terkeras yang masih bisa di toleransi
manusia
 Sekitar 1 W/m2

► Telingaadalah detektor yang sensitif teradap


gelombang bunyi
Kategori Gelombang Bunyi
► Gelombang yang dapat didengar (audible)
 Dalam jangkauan pendengaran telinga manusia
 Normalnya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz

► Gelombang Infrasonik
 Frekuensinya di bawah 20 Hz

► Gelombang Ultrasonik
 Frekuensinya di atas 20.000 Hz
Aplikasi dari Gelombang Ultrasonik
► Dapat digunakan untuk menghasilkan gambar
dari benda yang kecil

► Secara
lebih luas digunakan sebagai alat diagnosa
dan pengobatan di bidang medis
 Ultrasonik flow meter untuk mengukur aliran darah
 Dapat menggunakan alat piezoelectrik yang dapat
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
►Kebalikannya: mekanik ke listrik
 Ultrasound untuk mengamati bayi di dalam kandungan
 Cavitron Ultrasonic Surgical Aspirator (CUSA)
digunakan dalam proses pembedahan untuk
mengangkat tumor otak
Efek Doppler
► Efek Doppler muncul ketika terdapat gerak relatif
antara sumber gelombang dan pengamat
 Ketika sumber dan pengamat saling mendekat,
pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi
daripada frekuensi sumber
 Ketika sumber dan pengamat saling menjauh,
pengamat mendengar frekueni yang lebih rendah
daripada frekuensi sumber
► Meskipun Efek Doppler biasanya terjadi pada
gelombang bunyi, fenomena tersebut terjadi juga
pada gelombang yang lain
Efek Doppler
► Secara umum frekuensi yang terdengar:

 v + vo 
ƒ' = ƒ 
 v − vs 
► f=frekuensi sumber, v=laju gelombang bunyi, vo =
laju sumber bunyi dan vs = laju pengamat
► vo dan vs positif jika bergerak saling mendekat
 Frekuensi yang terdengar lebih tinggi
► vo dan vs negatif jika bergerak saling menjauh
 Frekuensi yang terdengar lebih rendah

Animasi 11.14 Animasi 11.15


(3) Sifat-
Sifat-sifat gelombang
(a) Refleksi dan refraksi
(b) Difraksi
(c) superposisi
(a) Refleksi dan Refraksi
► Bila suatu gelombang datang pada suatu permukaan batas yang
memisahkan dua daerah dengan laju gelombang yang berbeda, maka
sebagian gelombang akan dipantulkan (refleksi) dan sebagian lain akan
ditransmisikan

► Berkas yang terpantul membentuk sudut dengan garis normal permukaan


yang besarnya sama dengan sudut berkas datang → berlaku untuk
semua gelombang

► Berkas yang ditransmisikan akan dibelokkan mendekat atau menjauh dari


garis normal-
normal-bergantung pada apakah laju gelombang pada medium
kedua lebih kecil atau lebih besar daripada laju gelomnag dalam medium
datang.Pembelokan berkas yang ditransmisikan disebut refraksi
(pembiasan) → berlaku untuk semua gelombang
Refleksi Gelombang Tali – Ujung Terikat

► Ketika gelombang berjalan


mencapai ujung, beberapa
atau semua gelombang
dipantulkan

► Ketika gelombang
dipantulkan dari ujung
terikat, pulsa gelombang
akan dibalikkan (ada
pembalikan fase)

Animasi 11.16
Refleksi Gelombang Tali – Ujung Bebas

► Ketika gelombang
berjalan mencapai ujung,
beberapa atau semua
pulsa gelombang
dipantulkan

► Ketika gelombang
dipantulkan dari ujung
bebas, pulsa gelombang
tidak dibalikkan (tidak
ada pembalikan fase)
Animasi 11.17
(b) Difraksi
► Difraksi : pembelokan gelombang di sekitar suatu penghalang
atau pinggir celah
Suatu gelombang melewati suatu celah:

• Jika lebar celah < λ maka akan terjadi difraksi. Saat


difraksi terjadi arah penjalaran dan bentuk gelombang
dapat berubah. Jika lebar celah sangat kecil maka di
sekitar celah seolah-olah ada sumber titik pada celah
tersebut sehingga dapat menjadi sumber gelombang
baru

• Jika lebar celah atau perintang > λ dekat tepi lubang,


muka gelombang akan terdistorsi dan gelombang
tampak sedikit membelok. Namun sebagian muka
gelombang tidak terpengaruh

• Jika lebar celah atau perintang >> λ,


difraksi/pembelokan muka gelombang tidak akan
teramati dan gelombang menjalar dengan garis atau
berkas lurus
(c) Superposisi
-Interferensi
-Gelombang berdiri
(1) Gelombang berdiri pada tali
(2) Gelombang berdiri kolom udara (bunyi)
-Layangan
-Polarisasi
Superposisi Gelombang
► Dua gelombang yang berjalan dapat bertemu dan
saling melewati satu sama lain tanpa menjadi
rusak atau berubah
► Gelombang memenuhi Prinsip Superposisi
 Jika dua gelombang atau lebih yang merambat bergerak
melewati medium, gelombang yang dihasilkan adalah
penjumlahan masing-
masing-masing perpindahan dari tiap
gelombang pada setiap titik
 Sebenarnya hanya berlaku untuk gelombang dengan
amplitudo yang kecil

Animasi 11.18
Interferensi
Interferensi = Superposisi gelombang harmonik

Tinjau dua gelombang atau lebih dengan


frekuensi, panjang gelombang dan amplitudo
sama

Kasus 1: Jika sumber gelombang berbeda fase tetapi berimpit,

Kasus 2 : JIka sumber gelombang sefase, sumber terpisah jarak


Kasus 1: Interferensi
Tinjau: Dua gelombang harmonik dengan frekuensi, panjang gelombang
dan amplitudo yang sama (A) dan sama-sama bergerak ke kanan berbeda
fase. Pilih saat t = 0
Interferensi bergantung pada beda fase gelombang (ϕ)
ψ = Asin(kx + ϕ)
1 ψ = Asin kx Jika beda fase:
ϕ = 0,2π,4π,….2πn (sefase),
0.5 beda lintasan = nλ →
Simpangan

Interferensi konstruktif →
x Agelgabang = 2A
2 4 6 8 10 12
ϕ = π, 3π, 5π …(2n-1),
-0.5 beda lintasan = (n + ½)λ →
Interferensi destruktif →
ϕ
-1 Agel gabang = 0
Sembarang ϕ →
Agel gab=2A cos ϕ/2
Interferensi Konstruktif

► Dua gelombang, a dan


b, mempunyai
frekuensi, panjang
gelombang, amplitudo
yang sama dan berada
dalam satu fase (ϕ=0)
► Gabungan gelombang
(c) memiliki amplitudo
dua kali amplitudo
semula
Interferensi Destruktif

► Dua gelombang, a and b,


mempunyai
frekuensi,panjang
gelombang dan
amplitudo yang sama,
beda fase ϕ= 180o

► Ketikabergabung, bentuk
gelombangnya hilang

Animasi 11.19
Superposisi
► Bagaimana dengan superposisi dua
gelombang yang:
Berbeda amplitudo
amplitudo??
Berbeda frekuensi
frekuensi??
Berbeda panjang gelombang?
gelombang?
Berbeda laju gelombang?
gelombang?
Kasus 2 : Interferensi
• Tinjau: Dua gelombang harmonik dengan frekuensi, panjang gelombang dan
amplitudo yang sama (A) sefase tetapi sumber gelombang terpisah
• Interferensi bergantung pada beda lintasan

ψ = A sin kx

ψ = A sin kx

• x Beda Beda Beda


Lintasan=0 Lintasan=λ Lintasan=λ/2
Interferensi Interferensi Interferensi
konstruktif konstruktif destruktif
Kasus 2 : Interferensi
 Interferensi Konstruktif terjadi ketika perbedaan
lintasan antara dua gelombang adalah nol atau
kelipatan bulat
►Beda lintasan = nλ
 Interferensi Destruktif terjadi ketika perbedaan
lintasan antara dua gelombang adalah setengah
kelipatan bulat
►Beda lintasan = (n + ½)λ
SUPERPOSISI
GELOMBANG

BIDANG GETAR BIDANG GETAR


BERIMPIT TEGAK LURUS

GELOMBANG PELAYANGAN POLARISASI


BERDIRI
Gelombang Berdiri
► Bila gelombang terbatas pada ruang, ketika gelombang
menjalar akan ada pantulan gelombang pada kedua
ujungnya,shg akan menciptakan gelombang berjalan
dalam dua arah
► Gelombang dan pantulannya berinterferensi sesuai
dengan prinsip superposisi
► Dengan frekuensi yang tepat, gelombang akan terlihat
seperti berdiri
 Gelombang ini disebut gelombang berdiri/gelombang
stasioner
 Frekuensi
Frekuensi--frekuensi yang menghasilkan pola
pola--pola
tersebut disebut frekuensi resonansi
Sifat--sifat gelombang berdiri
Sifat
► Simpul : titik-
titik-titik yang selalu diam.
Simpul terjadi ketika dua buah gelombang berjalan
memiliki besar perpindahan yang sama, tetapi
perpindahannya dalam arah yang berlawanan
 Perpindahan neto adalah nol pada setiap titik
 Jarak antara dua simpul adalah ½λ

► Perut
: titik-
titik-titik yang dapat mencapai
simpangan maksimum
Perut terjadi ketika gelombang berdiri bergetar
dengan amplitudo maksimum
Gelombang Berdiri pada Tali
(terikat pada kedua ujung)
► Frekuensi getaran terendah dinamakan frekuensi
fundamental / frekuensi nada dasar (f1).
λn
L=n , n = 1, 2,3...
2
Syarat gelombang berdiri
untuk kedua ujung terikat

nv n F
ƒ n = n ƒ1 = =
2L 2L µ
Frekuensi resonansi, kedua
Fig 14.18, p. 443 ujung terikat
Slide 25
Gelombang Berdiri pada Tali
(terikat pada satu ujung dan bebas pada
ujung lain )
λn
L=n , n = 1,3,5... Syarat gelombang berdiri
untuk kedua ujung terikat
4

nv n F
ƒ n = n ƒ1 = = n = 1,3,5...
4L 4L µ Frekuensi resonansi, kedua
ujung terikat

Animasi 11.20 Animasi 11.21


Gelombang Berdiri pada Kolom Udara

► Jika salah satu ujung dari kolom udara


tertutup, simpul harus ada pada ujung
tersebut karena pergerakan udara dibatasi
► Jika ujungnya terbuka, bagian dari udara
memiliki kebebasan bergerak dan sebuah
perut akan muncul
Pipa dengan Kedua Ujung Terbuka
Resonansi pada Kolom Udara
dengan Kedua Ujung Terbuka

► Padapipa yang kedua ujungnya terbuka,


frekuensi alami dari getaran membentuk
sebuah deret yang harmonik yang sama
dengan perkalian bulat frekuensi dasar
v
ƒn = n , n = 1, 2, 3,K
2L
Pipa yang Tertutup pada
Salah Satu Ujung
Resonansi pada Kolom Udara yang
Tertutup pada Salah Satu Ujung

► Ujung tertutup adalah simpul


► Ujung terbuka adalah perut

v
fn = n , n = 1, 3, 5,K
4L
Layangan
► Interferensidua gelombang dengan frekuensi
berbeda namun hampir sama (∆ (∆f<<)
► Layangan bunyi akan terdengar suatu nada yang
mempunyai intensitas yang berubah-
berubah-ubah secara
bergantian antara keras dan lemah
► ∆f = frekuensi layangan
► Telinga manusia hanya dapat mendeteksi
layangan dengan frekuensi kurang dari 7 Hz

Animasi 11.22
Aplikasi dan fenomena Layangan
► (Layangan gelombang bunyi) Membandingkan
suatu frekuensi tak diketahui dengan frekuensi
yang diketahui
► (Layangan gelombang bunyi) Mengukur laju mobil
dengan mendeteksi perubahan frekuensi kecil
berkas gelombang radar yang terpantul dari mobil
yang bergerak
► (Layangan cahaya) Pola moire yang dihasilkan bila
dua kumpulan garis paralel dengan jarak sedikit
berbeda saling tumpang tindih
Polarisasi
► Superposisidua gelombang/lebih yang
bidang getarnya saling tegak lurus
(misalnya arah y dan arah z)

(
y = A y cos kx − ωt + ϕ y )
z = Az cos(kx − ωt + ϕ z )
Polarisasi
► Ambil saat x=0,
y = Ay cos (ωt − ϕ y ) , z = Az cos (ωt − ϕ z )
► dengan sedikit trigonometri didapatkan
2 2
 y   z   y  z 
 +   − 2     cos (ϕ y − ϕ z ) = sin (ϕ y − ϕ z )
2

 Ay   Az   Ay   Az 
PR Gelombang Tali
Buku Tipler Jilid I
Hal 502-
502-504 no. 45, 48, 56, 62 & 64

PR Bunyi
Buku Tipler Jilid I
Hal 556 no. 79, 80 & 81

Anda mungkin juga menyukai