Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1.

1. Mengapa logam transisi yang dijadikan atom pusat?


Jawaban:
Karena logam transisi pada umumnya memiliki orbital d yang kosong atau tidak terisi
penuh. Sehingga orbital orbital yang kosong dapat berperan sebagai penerima elektron.
Sebagaimana persyaratan utama dari atom pusat ialah Memiliki ruangan untuk
menempatkan elektron atau memiliki orbital kosong. Orbital ini adalah daerah atau
ruangan dimana suatu elektron dapat bergerak. Karena logam transisi mudah membentuk
senyawa kompleks dengan molekul netral yang mempunyai kulit d atau f yang tidak
terisi penuh (Cotton, Wilkinson, and Gauss, 1995).

2. Apa hubungan senyawa kompleks dari teori werner dengan teori modern?
Jawaban:
Hubungan teori werner dengan teori modern yaitu teori werner merupakan teori dasar
dari teori modern. Teori werner menjelaskan konsep dasar senyawa kompleks walaupun
tidak sempurna. Dalam teori werner sudah mulai membahas terkait adanya pengaruh
geometri meskipun dia tidak bisa menjelaskan secara detail.

3. Sebutkan inti postulat dari teori koordinasi werner


Jawaban:
Dalam teori werner mengusulkan tiga jenis postulat, yaitu :
a. Kebanyakan unsur memiliki dua jenis valensi, yaitu valensi primer dan valensi
sekunder. Valensi primer dapat terionisasi sedangkan valensi sekunder tidak dapat
terionisasi.
b. Valensi sekunder harus dipenuhi oleh anion atau molekul denngan pasangan
elektron bebas.
c. Valensi sekunder memiliki ruang dan struktur geometri tertentu.
KELOMPOK 2

1. Apa ada contoh lain selain CoCl3.xNH3 yang bisa dibuktikan dengan teori Blomstrand
Jorgensen Dan werner
Jawaban :
Tentunya ada, contohnya seperti senyawa IrCl3.xNH3, IrBr3.xH2O. Intinya jika kita ingin
menggatikan senyawa tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu komposisinya. Dari
bentuk senyawa CoCl3.xNH3

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan halogen dekat dan halogen jauh?
Jawaban :
Menurut Blomstrand dan Jorgensen untuk senyawa kompleks yang mengandung
halogen, atom halogen dibagi dua macam, yaitu atom halogen lebih dekat (nearer
halogen) dan atom lebih jauh (farther halogen). Atom farther dapat diendapkan sebagai
perak halide apabila larutan senyawa kompleks yang mengandung halogen ditambah
dengan larutan perak nitrat , sedangkan atom hydrogen nearer tidak dapat diendapkan.
Atom halogen farther tidak terikat lansung pada atom logam, sedangkan atom halogen
nearer terikat langsung pada atom logam.

3. Pada pembuatan CoCl3 kenapa cuso4 harus dikomplekskan terlebih dahulu dengan NH3?
Jawaban:
4. Kenapa golongan 2B (Zn) tidak digolongkan sebagai logam transisi , sehingga tidak
dapat dijadikan sebagai atom pusat ?
Jawaban :
Kelompok golangan 2B (12) secara dangkal sering nampak seperti termasuk dalam
kelompok logam-logam transisi, tetapi kenyataannya sifat fisik logam . logam ini
menunjukkan perbedaan-perbedaan yang mencolok dengan logam-logam transisi.
Sebagai contoh titik leleh zink dan cadmium masing masing adalah 419 oC dan 321oC,
jauh lebih rendah daripada titik leleh logam logam transisi yang mendekati 1000oC.
Kemiripan logam-logam golongan ini dengan logam-logam transisi hanyalah terletak
pada pembentukan senyawa-senyawa kompleksnya, khususnya dengan ligan
ammonia,ion sianida, dan ion halide. Zink cenderung membentuk senyawa kovalen
daripada ionic. Zink dengan nomor tom 30 memiliki konfigurasi electron sebagai berikut
:
30zn: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
Terdapat orbital d terisi penuh sehingga menyebabkan atom zn tidak dapat dijadikan
sebagai atom pusat dala senyawa kompleks ( Kristian H. Sugiyarto, 2010. Kimia
Anorganik Logam ).

5. Menurut postulat Werner terdapat dua valensi yaitu valensi primer dan sekunder, kenapa
valensi sekunder harus dipenuhi terlebih dahulu?

Jawaban :

Amoniak yang diikat dengan valensi sekunder disebut ligan, jadi ligan adalah molekul
atau ion yang diikat secara langsung oleh logam, dikatakan ligan-ligan ini ada dalam
daerah koordinasi (Sukardjo, 1992).
Dalam teori koordinasi Werner terdapat dua macam valensi, yaitu valensi primer dan
valensi sekunder. Valensi primer dari suatu atom logam hanya dapat dipenuhi oleh anion,
valensi sekunder disebut juga dengan bilangan koordinasi. Valensi sekunder dapat
dipenuhi oleh anion atau molekul netral. Menurut Werner CoCl3.6NH3 memiliki valensi
primer atau bilangan oksidasi dari Co(III) adalah 3 dan dijenuhkan oleh 3 ion cl-. Valensi
sekunder atau bilangin koordinasi Co(III) adalah 6. Bilangan koordinasi adalah jumlah
atom atau molekul yang terikat langsung pada atom logam. NH3 yang terikat dengan
valensi sekunder disebut ligan. Tiap- tiap unsur berkehendak untuk menjenuhkan baik
valensi primer atau valensi sekunder. Akan tetapi valensi sekunder dijadikan prioritas
pertama untuk dijenuhkan terlebih dahulu ( Sukardjo, 1992 . Kimia Koordinasi ).
KELOMPOK 3
1. Pada struktur senyawa kompleks yang diajukan Jorgensen berdasarkan penelitiannya,
struktur COCl3. 4NH3, Cl Pada rantai terpanjang bisa terion dan mengendap, mengapa
pada struktur senyawa COCl3. 3NH3Cl pada rantai terpanjangnya tidak terion dan tidak
mengendap, jelaskan !
Jawaban :

Struktur yang dibuat oleh Jorgensen hanyalah asumsinya berdasarkan teori rantai karbon,
namun pada kenyataannya werner dapat menjelaskan berdasarkan valensi primer dan
sekunder yang diajukan pada teorinya dan berhasil mematah kan asumsi yang dibuat oleh
Jorgensen. Pada teori werner struktur COCl3. 3NH3

2. Pada struktur teori senyawa kompleks Jorgensen, mengapa unsur Cl yang berikatan
langsung dengan atom pusat CO sukar dilepas ?
Jawaban :

Pada teori rantai jorgensen menyatakan apabila atom co berikatan langsung dengan suatu
unsur (halogen dekat) maka ikatan tersebut akan terikat kuat sedangkan pada atom co
yang tidak berikatan langsung(farther) dengan cl tetapi terikat melalui rantai NH3 maka
ikatan ini akan mudah lepas dan terurai. Dan berdasarkan teori tersebut dapat kita
simpulkan bahwa pada atom co yang langsung berikatan unsur cl ia akan terikat kuat
karena langsung berikatan atau bisa disebut sebagai halogen dekat.(Effendy, 2007).

3. Pada teori werner, mengapa valensi primer hanya diisi oleh anion sedangkan valensi
sekunder diisi oleh anion dan netral, mengapa tidak diisi oleh katin ?
Jawaban :

Valensi primer pada teori werner menjelaskan bahwa valensi ini terletak pada atom
pusat, valensi ini dipenuhi berdasarkan pada teori serah terima electron. pada senyawa
kompleks atom pusat bertindak sebagai penerima electron dari ligan, oleh karena itu
valensi primer hanya diisi oleh anion, tidak digunakan kation karena valensi primer
bermuatan positif. ( andika,2012 ).

4. Larutan yang mengandung Ag+ ditambahkan Cl- akan terbentuk endapan putih AgCl.
Jika pada larutan tersebut ditambah kan NH3 maka endapan membentuk ion kompleks.
Selanjutnya ditambahkan larutan HNO3 endapan putih akan terbentuk kembali, kenapa?
Jawaban :

Hal tersebut diatas disebabkan oleh terjadinya pergeseran kesetimbangan pada reaksinya
bergeser kea rah kiri. Kesetimbangan ini bergeser ke kiri karena terjadi pengurangan
NH3 membentuk NH4+. (Suyanta. 2010)

KELOMPOK 4

1. Kenapa teori graham dan kekule ditinggalkan?


Jawaban :
Teori graham merpakan teori amonium yang hanya dapat diterapkan bila jumlah
NH3 yang terikat pada atom logam jumlahnya sama dengan valensi logam atau
elektrovalensi dari logam. Diperolehnya fakta banyak senyawa kompleks yang
mengandung NH3 yang jumlahnya berbeda dengan valensi atau atom logam seperti
COCl36NH3, COCl35NH3, DAN COCl35NH.H2O. hal inilah yang menyebabkan
ditinggalkanya teori tersebut (Effendy,2007).
Teori kekule tidak menjelaskan jenis gaya yang terlibat dalam pembentukan
senyawa molekul dari senyawa senyawa atomik. Dia hanya menyatakan bahwa gaya
yang bekerja antara senyawa senyawa atom didalam senyawa molekuler adalah lebih
dibandingkan gaya antara atom atom dalam senyawa atomik misalnya PCl3 dan Cl2
dalam PCl3.Cl2 adalah lebih lemah dibandingkan gaya antar P dan atom Cl dalam PCl3
atau gaya antar COCl3 dan NH3 dalam COCl36NH3 lebih lemah dibandingkan gaya
antara atom CO dan atom atom Cl dalam COCl3, berdasarkan pendapat kekule maka
seharusnya senyawa senyawa molekuler bersifat tidak stabil dan mudah terurai menjadi
senyawa senyawa atomik penyusunnya akan tetapi tidak sedikit senyawa senyawa
molekuler yang bersifat stabil, hal inilah yang menyebabkan teori ini ditinggalkan
(Effendy,2007).
2. Mengapa pada teori graham dan kekule serta Blomstrand Jorgensen dan werner bisa
mengklaim COCl36NH3 sebagai penelitian mereka dan apa yang mendasari mereka
untuk memakai senyawa tersebut?
Jawaban :
Karena pada COCl36NH3 merupakan senyawa kovalen. di dalam senyawa kovalen
atom atom berikatan satu dengan yang lain melalui ikatan pada waktu terbentuk ikatan
kovalen terjadi pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen dengan pasangan
elektron berasal dari salah satu atom yang berikatan disebut ikatan kovalen koordinasi
hal ini ditinjau dari konsep asam basa lewis yang menyumbangkan elektron bebas
berlaku sebagai basa lewis, sedangkan yang menerima pasangan elektron bebas berlaku
sebagai asam lewis (Effendy,2007). Untuk senyawa COCl3 itu sendiri diklaim dari
beberapa kemungkinan:
- Faktor ketidak sengajaan.
- Karna adanya senyawa yang mengendap pada COCl3.

3. Kenapa pada teori werner untuk mendapatkan senyawa kompleks menggunakan sinar-X
?
Jawaban:
Difraksi sinar-X yang difraksikan oleh bidang kisi tertentu dalam sampel kristal dapat
dideteksi, orientasi sumber sinar X, kristal dan detektornya harus benar. Untuk
mengetahui senyawa kompleks dengan menggunakan metode sinar x, hal ini dikarenakan
senyawa kompleks yang tidak dapat terlihat oleh kasat mata. Metode sinar x bisa
menembus ke elektron terdekat dengan inti sehingga sinar x bisa menampilkan
karakteristik dengan jelas, berikut secara umum diperlihatkan pada gambar.1 dan 2.

Gambar 1

Gambar 2
Posisi puncak difraksi dan jarak antar bidang memberikan informasi tentang lokasi
bidang kristal. Setiap puncak mempunyai intensitas yang berbeda dari intensitas lainnya.
Intensitas ini merefleksikan kekuatan relatif puncak-puncak difraksi bagian ini
membahas tentang intensitas difraksi.
Jumlah elektron yang terkandung pada titik tertentu dalam strruktur kristal.
Hamburan sinar x akan sebanding dengan jumlah elektron semakin banyak sumbangan
jumlah elektron pada refleksi tertentu, semakin besar intensitas relatifnya
(Ismunandar,2006).
4. Kenapa pada teori blomstrand jorgensen bisa membentuk rantai -NH3-?
Jawaban :
Pada akhir abad ke 19 merupakan masa perkembangan yang luar biasa dari kimia
organik yang memberika pegaruh yang sangat dominan, bagi perkembangan bidang-
bidang kimi yang lain, seperti bidang kimia koordinasi. Pada waktu itu telah di pahami
bahwa dalam senyaa organik atom-atom karbon dapat membentuk rantai
-CH2- , kenyataan ini mengilhami blomstrand jorgensen untuk menyimpulkan ide bahwa
molekul-molekul NH3 dapat membentuk rantai -NH3-, hal ini yang membuat blomstrand
jorgensen memberikan teori rantai -NH3- (Effendy, 2007)

5. Kenapa pada senyawa CoCl3 dan NH3 yang jenuh dan stabil bisa membentuk senyawa
baru yaitu CoCl3.6NH3
Jawaban :
Karena pada NH3 memiliki elektron bebas, elektron bebas inilah yang akan
diberikan ke orbital D. Pada Co yang masih kosong. Di Cu memiliki orbital D yang
memiliki 5 ruangan, tetapi tidak semua terisi, oleh sebab itu akan diisi oleh NH3 sehingga
memungkinkan NH3 sehingga memungkinkan NH3 melewatkan elektron ke Co. Hal ini
dikarenakan bhwa melekatnya elektron di NH3 ke Co maka identik dengan konsep asam
basa lewis. Dimana pada kimia koordinasi ini konsepnya terinspirasi dari asam basa
lewis.
Asam basa lewis menyatakan yang akan menjadi asam apabila menyediakan orbital
yang masih kosong, sedangkan basa apabila elektron diberikan maka interaksi senyawa
kompleks adalah interaksi asam basa lewis, sedangkan ikatannya yaitu teori koordinasi
(Effendy, 2007).

6. Mengapa bisa pada senyawa CoCl3.5NH3 Cuma bisa diendapkan dua pertiganya dan ion
Cl ketiga baru diendapkan dengan waktu yang lama. Coba jelaskan!
Jawaban :
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa ketiga Cl dan CoCL3.6NH3 dari IrCl3.3NH3
mempunyai kedudukan yang sama. Sedangkan dalam COCl3.5NH3 dan CoCL3.4NH3 ada
dua jenis klor. Atom klor yang pertama seperti dalam garam-gram dan mudah
diendapkan dengan perak nitrat, sedangkan atom klor yang ke dua sangat kuat(sukardjo,
1992)
KELOMPOK 5.
1. Atas dasar apa pada teori molekuler kukele menyatakan gaya yang bekerja antara
senyawa atomik dalam senyawa molekuler lebih lemah dibandingkan gaya antara atom-
atom dalam senyawa atomik
Jawaban:
Kekule menyatakan bahwasannya gaya yang bekerja antara senyawa atomik dalam
senyawa molekuler lebih lemah dibandingkan gaya antara atom-atom dalam senyawa
atomik atas dasar kestabilannya, dimana atom itu belum stabil sedangkan molekul sudah
stabil, maka ikatan dalam bentuk molekul itu lebih kuat (stabil) dari pada dalam bentuk
atom.
2. Kenapa pada teori jorgensen dapat membuat senyawa IrCl3.3NH3 yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dan tidak memberikan endapan dengan larutan perak nitrat.
Sedangkan senyawa lain contohnya CoCl3.6NH3 dapat diendapkan
Jawaban:
Konduktivitas listrik senyawa kompleks dalam larutan, dilihat dari jumlah ion yang
terdapat dalam senyawa tersebut, semakin banyak ion yang terdapat dalam senyawa
tersebut. Maka akan semakin besar pula konduktivitas molarnya. Konduktivitas molar
suatu kompleks. Berkaitan dengan konduktivitas senyawa tersebut (sugiarto
3. Senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen koordinasi antara ion atau atom pusat
dengan ligan disebut juga sebagai senyawa kompleks. Jadi atas dasar apa senyawa
tersebut dinamakan senyawa kompleks? Kenapa harus disebut senyawa kompleks?
Jawaban:
Senyawa kompleks pada dasarnya memiliki kombinasi-kombinasi dalam ikatannya
seperti adanya 1 molekul yang berikatan dengan ion, adanya senyawa yang berikatan
dengan ion. Contohnya Co+3 dapat berikatan dengan 3 unsur dan 6 senyawa hal ini
menunjukkan hal yang tidak sederhana. Sehingga ini lah yang dijadikan alasan
dinamakannya senyawa kompleks (Prasetya, 2017).

4. Dalam pembentukan senyawa kompleks atom pusatnya menggunakan logam, kenapa


bukan yang lain?
Jawaban:
Karena senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam
pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya
kepada ion logam pusat. Pada senyawa kompleks terjadi akibat adanya ikatan kovalen
koordinasi antara logam transisi dengan satu atau lebih ligan.
Pada atom pusat logam terutamanya logam transisi pada umumnya memiliki orbital d
yang kosong atau tidak terisi penuh. Sehingga orbital orbital yang kosong dapat berperan
sebagai penerima elektron.

5. Dalam pembentukan senyawa kompleks menggunakan teori asam basa lewis. Kenapa
tidak asam basa yang lain contohnya Archenius.
Jawaban:
Menurut teori asam basa lewis. Asam merupakan senyawa yang dapat menerima
pasangan lain elektron bebas dari senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.
Sedangkan basa lewis merupakan senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron
bebas dari senyawa lain untuk membentuk ikatan baru (Utomo, 2008).
Secara umum, reaksi asam basa lewis terjadi apabila basa yang mendonorkan pasangan
elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk
ikatan baru. Produk yang terjadi dari reaksi asam basa lewis disebut dengan senyawa
kompleks dan ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen koordinasi. Hal ini dikarenakan
senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan
satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion
logam pusat (Utomo, 2008).
Menurut Utomo (2008).Teori Archenius menyatakan bahwa reaksi asam-basa
hanyalah sebatas pada larutan berair dan asam basa adalah senyawa yang hanya
menghasilkan H+ dan OH- . hal ini berbeda dengan konsep pembentukan dari senyawa
kompleks, maka dari itu kenapa teori Archenius ini tidak dapat digunakan dalam
pembentukan senyawa kompleks.
6. Bagaimana werner dapat menjelaskan rumus struktur senyawa kompleks kobal klorida
(CoCl.6NH3, CoCl.5NH3, CoCl.4NH3, CoCl.3NH3) dengan benar?
Jawaban:

Kelompok 6.
1. Kenapa Cl berada di luar bilangan koordinasi pada struktur COCl3.5NH3
Jawaban :
Karena werner hanya ingin menjelaskan adanya 2 buah Cl yang terionisasi dan 1 Cl yang
tidak terionisasi berdasarkan percobaan yang telah dilakukannya pada senyawa COCl-
3.5NH3, dimana pada COCl3.5NH3 hanya ada 2 Cl- yang lepas membentuk endapan AgCl.
Dalam pemikiran werner dua Cl yang lepas ini tidak terikat dengan bilangan koordinasi
(valensi sekunder) sehingga dia bisa terionisasi karena hanya terikat oleh valensi primer
(bilangan oksidasi). Jadi ini hanya pemikiran werner untuk menjelaskan mengapa ada
fenomena Cl berada di luar titik koordinat.

Anda mungkin juga menyukai