Lampiran Kesling
Lampiran Kesling
I. LATAR BELAKANG
Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepti dan Aedes Albopictus.
Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian
terutama pada anak. Di Asia Tenggara termasuk Indonesia, epidemik DBD
merupakan problem abadi dan penyebab utama mordibitas dan mortalitas pada
anak anak. Hasil studi epidemologik menunjukkan bahwa penyakit ini terutama
dijumpai pada umur 12-15 tahun dan tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam
kerentanan terhadap serangan DBD nampaknya masih terus meningkat
sehubungan dengan kendala pemberantasan vektor (Aedes aegypti dan Aedes
albopictus) dan mobilitas manusia yang semakin tinggi antar negara (Junaidi,
2006). Akan tetapi penyakit demam berdarah akhir-akhir ini menunjukkan
pergeseran menyerang dewasa juga (Soegijanto,2006). Di wilayah RW III yaitu
RT 1, RT 2, RT 6 Kelurahan Mulyorejo dari pengamatan secara langsung ketika
dilakukan door to door ditemukan ada beberapa rumah yang ada jentik
nyamuknya di kamar mandi warga dan selokan.
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 07-11 Maret 2016 di RT 01, 02, dan
06 RW III Mulyorejo didapatkan 70 % rumah warga yang ada jentik nyamuknya.
Angka bebas jentik d RW III masih kurang dari 90% yang mengindikasikan
probabilitas kejadian DBD masih cukup tinggi di wilayah RW III.
Pengetahuan, kesadaran, dan kerjasama warga terhadap pemberantasan
sarang nyamuk masih cukup rendah sehingga masih banyak warga yang tidak
mengetahui seberapa besar bahaya DBD. Kader jumantik juga mengatakan
setidaknya ada lebih dari dua warga yang sudah menderita DBD dalam 3 bulan
terakhir. Salah satu bahaya dari demam berdarah adalah menganggap demam
yang dialami sebagai demam biasa sehingga dianggap ringan dan tidak mendapat
perawatan khusus. Apalagi, pada fase kedua, biasanya demam sudah turun
sehingga dianggap sudah sembuh.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka perlu diberikan penyuluhan
terkait penyakit akibat lingkungan pada warga RT 01, 02, dan 06 RW III
Mulyorejo untuk mengetahui cara pencegahan pemberantasan sarang nyamuk
dengan 3M plus. Dan memberikan wawasan terhadap warga yang belum
menggunakan abate dan mengetahui penyebab tanda DB.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit akibat lingkungan “Teror
Kematian DBD” kepada warga RT 01, 02, dan 06 RW III Mulyorejo.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan warga RT 01, 02, dan 06 RW III dapat:
1. Menyebutkan penyebab dan tanda dari penyakit DBD
2. Menyebutkan pertolongan pertama pada keluarga yang terkena DBD
3. Memahami pencegahan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M
plus
4. Merujuk warga RT 01, 02, dan 06 RW III ke fasilitas kesehatan untuk
berkonsultasi lebih lanjut dalam pengobatan penyakit DB.
h. Setting Tempat
Keterangan:
= pemateri
= peserta
= observer
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Keperawatan Komunitas
Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya
Oleh :
Tujuan Instruksional
3. Sasaran
Warga di RT 01, RT 02, dan RT 06 RW III Kelurahan Mulyorejo Surabaya
4. Materi
a. Definisi DB
b. Cara penularan DB
c. Tanda dan Gejala DB
d. Pencegahan DB
e. Pertolongan pertama DB
f. Siklus hidup nyamuk Aedes Agepty
g. Karakteristik nyamuk Aedes Agepty
5. Metode
a. Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and Counseling)
b. Diskusi
6. Media
a. Leaflet
b. Booklet
7. Setting Tempat
Keterangan:
= pemateri
= peserta
= observer
8. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Setho Hadisuyatamana, S.Kep., Ns., M.NS, Comm Hlt &
PC
Dosen Pembimbing : Setho Hadisuyatamana, S.Kep., Ns., M.NS, Comm Hlt &
PC
PJ Penyuluhan : Prajna Paramita Marindra, S.Kep
Pemateri : Hakim Zulkarnain, S.Kep
Inas Alifi Karimah, S.Kep
Navira Chairunisa, S.Kep
Ragillia Irena, S.Kep
Anis Maslahah, S.Kep
Setiawan Arifin, S.Kep
Moh. Syarifuddin, S.Kep
Observer : Rizqi Amaliya, S.Kep
Dita Deswita, S.Kep
Anita Dwi Konifasari, S.Kep
Herwin Ronalia Fitri, S.Kep
Miftakhur Roifah, S.Kep
Yulia Dyah, S.Kep
Dina Rosita, S.Kep
Humas : Tsuwaibatul Islamiyah, S.Kep
Novita Nindy, S.Kep
Dokumentasi : Wahyu Indriyanto, S.Kep
Dewi Agustina Purwaningsih , S.Kep
Zakiyah Nur Suraya, S.Kep
2.1 Definisi
DHF/DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dari
genus Flavivirus, famili Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus Dengue. Demam berdarah
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
oleh nyamuk Aedes Aegepti dan Aedes Albopictus. Penyakit ini dapat
menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada
anak (DepkesRI, 2009).
2.2 Cara Penularan
Demam berdarah ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk
betina Aedes yang terinfeksi virus dengue, virus dengue juga dapat
disebarkan oleh spesies lain yaitu Aedes albopictus. Penyakit ini tidak dapat
ditularkan langsung dari orang ke orang. virus dengue juga dapat disebarkan
oleh spesies lain yaitu Aedes albopictus. Nyamuk ini mendapat virus pada
waktu menghisap darah penderita yang sedang mengandung banyak virus
(viremia). Selanjutnya virus ini berkembang biak di kelenjar liur nyamuk
selama kurang lebih 1 minggu, pada saat ini nyamuk sangat infeksius
artinya sangat potensial untuk menularkan ke orang sehat. Dalam tubuh
orang yang tertular, virus berkembang selama kurang lebih 1 minggu.
Setelah tahap ini orang tersebut akan mulai timbul panas tinggi (Soedarmo,
2012).
2.3 Karakteristik / Ciri Nyamuk Aedes Aegepty (Kandun, 2008) :
1. Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
2. Hidup di dalam dan di sekitar rumah
3. Menggigit atau menghisap darah pada jam 7-10 pagi dan 15-17 sore
4. Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan di kamar, kelambu serta
di tempat gelap dan lembab.
5. Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar
rumah bukan di got atau comberan (yang tidak langsung berhubungan
dengan tanah), misal : bak mandi, gentong, drum, ban bekas, vas bunga,
dll.
6. Kemapuan terbang 100-200 meter
7. Umur nyamuk Aedes Aegepty rata-rata 2 minggu. Tetapi sebagian
diantaranya dapat hidup sampai 2-3 bulan (terutama jika berada dalam
kondisi udara optimum 24-28 derajat celcius dan kelembapan 60-80%).
2.4 Siklus Hidup Nyamuk (Jentik dan Nyamuk) (Ambarwati, 2007)
Mengetahui,
Pembimbing Keperawatan Komunitas
Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya
I. LATAR BELAKANG
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit berbahaya
karena penularannya yang cepat dan dapat mematikan dalam waktu yang relatif
singkat, sehingga tidak heran jika dapat meresahkan masyarakat. Menurut
Kemenkes RI (2015), penyakit DBD disebebkan oleh virus Dengue yang dibawa
oleh nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus untuk ditularkan kepada orang
lain, gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri
saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-
tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati,
perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Menurut Hartoyo (2008),
nyamuk Aedes Aegypti aktif mencari makan pada siang hari antara jam 08.00-
12.00 dan jam 13.00-17.00, tempat yang paling disukai adalah tempat gelap dan
genangan air yang bersih.
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 07-11 Maret 2016 di RT 01, 02, dan
06 RW III Mulyorejo dari 177 KK didapatkan 30% rumah warga terdapat jentik
nyamuk, 53% ventilasi rumah warga <10%, sebanyak 68% warga membuang
sampah ditimbun di dekat rumah mereka. Hasil FGD dengan kader jumantik di
RT 1, 2, 6 didapatkan masalah seperti kurangnya kesadaran masyarakat dalam
PSN DBD, kurangnya kerjasama warga dengan kader pada waktu pemeriksaan
jentik, kader jumantik juga mengatakan tidak adanya pelatihan dalam pemantauan
jentik, tidak terdistribusinya abate ke warga, warga juga menganggap pemberian
abate kurang efektif dalam memberantas jentik nyamuk.
Pelatihan pemantauan jentik pada kader jumantik sangat diperlukan sebagai
bekal kemampuan kader dalam memantau jentik nyamuk, pelaporan pemantauan
jentik juga harus jelas agar proses evaluasi terhadap PSN DBD dapat optimal.
Terhambatya terdistribusi abate ke warga menjadi masalah yang cukup penting
karena warga yang tidak mempunyai abate dan tidak mampu membeli abate tidak
dapat memberantas jentik nyamuk. Apabila di rumah-rumah warga masih
didapatkan jentik nyamuk setiap kali dilakukan pemeriksaan jentik, maka PSN
DBD tidak akan berhasil, oleh karena itu dibutuhkan inovasi yang efektif untuk
memberantas jentik nyamuk.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka perlu diberikan pelatihan
kepada para kader jumantik agar para kader mempunyai pengetahuan dan
kemampuan dalam memantau jentik yang benar dan pelatihan cara membuat
perangkap nyamuk (ovitrap) sebagai salah satu solusi efektif dalam memberantas
jentik nyamuk.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pelatihan jumantik dan pelatihan pembuatan ovitrap kepada para
kader jumatik dan ibu-ibu PKK RW III, RT 1, 2, 6 Kelurahan Mulyorejo
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pelatihan jumantik kader dapat:
1. Mengetahui cara memantau jentik nyamuk yang benar
2. Mampu memperaktekkan cara memantau jentik nyamuk
Setelah dilakukan pelatihan pembuatan ovitrap para kader dan ibu-ibu PKK
dapat:
1. Mengetahui pengertian ovitrap
2. Mengetahui manfaat ovirap
3. Mengetahui cara membuat ovitrap
III. PLAN OF ACTION
a. Rencana Strategi.
1. Menyusun Pre Planning
2. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan
3. Menyusun Satuan Acara Kegiatan
b. Tindakan
1. Berkoordinasi dengan kader jumantik dan Ketau Ibu PKK RW III, untuk
mengadakan pelatihan di RW III Kelurahan Mulyorejo Kecamatan
Mulyorejo.
2. Berkonsultasi dengan pembimbing akademik dan Puskesmas tentang materi
pelatihan Jumantik di RW III Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo.
3. Berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Keperawatan Unair tentang
pembuatan ovitrap
c. Pengorganisasian Kelompok
Dosen Pembimbing : SethoHadisuyatamana, S.Kep., Ns., M.NS
Pemateri : Mega
: Ali Murtadlo, S.Kep
Moderator : Tsuwaibatil Islamiyah, S.Kep
Acara : Moh. Syarifuddin M., S.Kep
Miftakhur Roifah, S.Kep
Kesekertariatan : Inas Alifi Karimah, S.Kep
Herwin Ronalia, S.Kep
Navira Chairunisa, S.Kep
Humas : Prajna Paramita M., S.Kep
Anita Dwi Konifasari, S,Kep
Dita Deswita, S.Kep
Observer : Rizqi Amaliya, S.Kep
Ragillia Irena, S.Kep
Anis Maslahah, S.Kep
Perlengkapan : Setiawan Arifin, S.Kep
Hakim Zulkarnain, S.Kep
Wahyu Indrianto , S.Kep
Dina Rosita, S.Kep
Dokumentasi : Yulia Dyah Asmarani, S.Kep
Dewi Agustina Purwaningsih , S.Kep
Zakiyah Nur Suraya, S.Kep
d. Sasaran
Kader Jumantik dan Ibu – ibu PKK di RW III Kelurahan Mulyorejo.
e. Media
1. LCD
2. Power point
3. Leaflet
4. Alat dan bahan ovitrap
f. Metode
Ceramah, diskusi dan Demonstrasi
g. Susunan Acara
KEGIATAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH
PESERTA
Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
5
1. 2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menit
3. Menjelaskan tujuan dari pelatihan Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan Memperhatikan
Pelaksanaan :
1. Menggali pengetahuan peserta Menjawab pertanyaan
pelatihan Memperhatikan
2. Menyampaikan materi pelatihan
jumantik Memperhatikan
a. Menjelaskan pengertian dari
Keluarga Berencana (KB)
b. Menyebutkan macam-macam
20 alat kontrasepsi dengan tepat
2.
menit c. Menjelaskan keuntungan dan
kerugian setiap alat
kontrasepsi dengan tepat
d. Menjelaskan cara penggunaan
atau penerapan alat
kontrasepsi dengan tepat Bertanya
3. Memberikan kesempatan peserta
penyuluhan bertanya tentang
materi yang sudah diberikan. Memperhatikan
4. Pemateri memberikan jawaban
setiap pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
5. Penyampaian materi pelatihan
pembuatan ovitrap:
a. Menjelaskan pengertian dari
ovitrap
b. Menjelaskan manfaat ovitrap
c. Menjelaskan cara pembuatan
ovitrap
6. Memberikan kesempatan peserta Bertanya
bertanya tentang materi yang
sudah diberikan.
7. Pemateri memberikan jawaban Memperhatikan
setiap pertanyaan yang diajukan
Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan
3
3. materi yang telah diberikan, dan
Menit
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan
Terminasi :
2 1. Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
4.
Menit peran serta peserta.
2. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
: Pemateri
: Moderator
: Fasilitator
: Audien
: Observer
Oleh :
Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Ibu-ibu PKK dan kader bumantik mampu memahami tentang pentingnya
pemantauan jentik secara rutin dan mampu melaksanakan pemantauan jentik
secara benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan ibu-ibu PKK dan kader bumantik
dapat:
a. Memahami pentingnya pemberantasan nyamuk dan pemantauan jentik
secara rutin.
b. Memahami cara melakukan pemantauan jentik dengan benar.
c. Mempraktekkan cara pemantauan jentik dengan benar.
4. Sasaran
Ibu-ibu PKK di RT 01 dan kader bumantik di RW III Kelurahan Mulyorejo
Surabaya
5. Materi
a. Definisi demam berdarah
b. Tanda dan gejala demam berdarah
c. Cara penularan demam berdarah
d. Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti
e. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti
f. Tempat perkembangbiakan nyamuk
g. Pencegahan
h. Cara pemeriksaan jentik
6. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi
7. Media
a. LCD
b. Power point
c. Leaflet
8. Setting Tempat
Keterangan:
= pemateri
= moderator
= fasilitator
= peserta
= observer
9. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Setho Hadisuyatamana, S.Kep., Ns., M.NS
Dosen Pembimbing : Setho Hadisuyatamana, S.Kep., Ns., M.NS
PJ Penyuluhan dan pelatihan : Miftakhur Roifah, S.Kep
Pemateri : Mega Devianti, S.ST
Moderator : Tsuwaibatul Islamiyah, S.Kep
Acara : Prajna Paramita M, S.Kep
Moh. Syarifuddin, S.Kep
2. Setting Tempat
: Pemateri
: Moderator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta
Mengetahui,
Pembimbing Keperawatan Komunitas
Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya