Anda di halaman 1dari 10

BAB II

GAMBARAN KASUS

A. PENGKJIAN
1. IDENTITAS
Inisial : Tn. A [L]
Tanggal Pengkajian : 13-03-2018
Umur : 31 Tahun
RM No. : 038739
Informan : Klien

2. KELUHAN UTAMA
Klien di antarkan oleh keluarganya ke dinas sosial karna sering
tertawa dan bicara sendiri dan suka ngamuk-ngamuk tanpa sebab ,
pada tgl 01-03-2018 klien di Rawat di RSJ dengan mengeluh sering
mendengar suara-suara yang menyurhnya unutuk pergi dan
menyuruhnya untuk melakukan hal-hal yang akan membahayakan
dirinya sendiri.

3. HASIL WAWANCARA
Pada hasil wawancara klien mendengar suara-suara yang
menyuruhnya untuk pergi dan mendengar suara orang bercakap-cakap,
suara tersebut datang terus menerus , suara itu sering muncul ketika
sedang sendiri pada waktu pagi, siang, sore dan malam, dan respon
klien ketika mendengar suara tersebut berusaha untuk melawannya
dengan menutup telinga. Pasien mengatakan dulu dilingkungan
masyarakatnya tidak pernah ikut kegiatan karna malas, pada saat di
RSJ pasien mengatakan malas berinteraksi dengan yang lain, pasien
merasa tidak aman berada di dekat orang disekitarnya, dan lebih
senang duduk sendiri daripada ngobrol dengan yang lainnya, klien
mengatakan tidak memiliki temn dekat. Pasien mengatakan dibawa ke
RSJ oleh keluarganya karna sering marah-marah tanpa sebab, pasien
mengatakan pernah memukul orang yang lewat karna merasa dirinya
dibicarakan orang-orang disekitarnya, pasien mengatakan kesal sama
keluarganya terutama ayahnya yang tidak pernah menjenguknya
selama di rawat di RSJ, pasien mengatakan suka membentak dan
menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal dan marah,
Klien mengatakan merasa malu/ minder karna orang lain
menjauhinya dikira suka sesama jenis dan oran-orang takut untuk
mendekatinya, klien meras tidak berarti tidak berguna sebagai seorang
laki-laki karna tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang, klien
merasa minder dengan kondisinya saat ini, klien mengatakan merasa
bersalah kepada ibunya karna tidak sempat untuk membahagiakannya
selama hidupnya. Klien mengatakan dirinya sebagaia anak pungut,
klien mengatakan dirinya sebagai direktur di sustu perusahaan ternama
di indonesia, klien mengatakan bahwa dirinya adalah saudara dekat
suharto, Klien mengatakan apabila punya masalah pasien sering
memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) ,klien
mengatakan klien mengatakan setelah ditinggal oleh keluarganya suka
melamun,tidak mau bergaul dengan teman-teman yang lainnya jarang
berkomunikasi dengan orang lain. Pasien tidak mau minum obat kalau
tidak di paksakan oleh perawat, pasien mengatakan pernah di rawat
pada tahun 2015 di bina laras cengkareng, klien mengatakan
pengobatan ssebelumnya kurang berhasil karna tidak teratur minum
obat.
4. HASIL OBSERVASI
Klien terlihat menunjuk- nunjuk ke arah tertentu, pasien terlihat
menyedengkan telinga ke arah tertentu , pasien terlihat menutup
telinga, ketakutan, terlihat ketawa sendiri, terlihat berbicara sendiri.
Klien tampak menyendiri , terlihat jarang bercakap-cakap dengan
orang disekitarnya, terlihat duduk menyendiri, mengurung diri, tidak
ada kontak mata pada saat berbicara, tampak sedih,tidak memilki
teman dekat, tidur meringkuk dengan bicara sendiri, tidak mau di ajak
ngobrol dengan teman-teman disekitarnya. Wajah terlihat merah, mata
merah, nada suara tinggi, bicara keras, bicara menguasai, ekspresi
marah saat membicarakan ayahnya, pandangan tajam.Pasien terlihat
menyendiri, terlihat malu dan rasa bersalah dengan kondisinya , kontak
mata kurang, terlihat merendahkan diri sendiri, mudah tersinggung,
mudah marah, pengurungan diri/mengejek diri sendiri. Klien terlihat
cemas, curiga, terlihat berbicara mengacau,pasien mengingkari
penyakit yang di alaminya. Klien terlihat tidak bersemangat,tampak
menyendiri,menunduk kebawah serta kontak mata tidak terlalu fokus
saat berbicara, Klien tampak murung , tampak sedih.

B. MASALAH KEPERAWATAN

Data Masalah

Subyektif

- klien mengatakan mendengar GSP HALUSINASI PENDENGARAN


suara-suara yang menyuruhnya
untuk pergi dan mendengar
suara orang bercakap-cakap,
suara tersebut datang terus
menerus , suara itu sering
muncul ketika sedang sendiri
pada waktu pagi, siang, sore dan
malam, dan respon klien ketika
mendengar suara tersebut
berusaha untuk melawannya
dengan menutup telinga.

Obyektif

- Klien terlihat menunjuk- nunjuk


ke arah tertentu
- terlihat menyedengkan telinga
ke arah tertentu
- terlihat menutup telinga
- ketakutan
- terlihat ketawa sendiri,
- berbicara sendiri.

Subyektif

- Klien mengatakan dulu


ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)
dilingkungan masyarakatnya
tidak pernah ikut kegiatan karna
malas.
- Klien mengatakan malas
berinteraksi dengan yang lain,
- klien merasa tidak aman berada
di dekat orang disekitarnya
- klien mengatakan lebih senang
duduk sendiri daripada ngobrol
dengan yang lainnya
- klien mengatakan tidak memiliki
teman dekat.

Obyektif

- Klien tampak menyendiri


- Tampak jarang bercakap-cakap
dengan orang disekitarnya
- duduk menyendiri,
- mengurung diri
- tidak ada kontak mata pada saat
berbicara
- tampak sedih
- tampak tidak memilki teman
dekat
- tidur meringkuk dengan bicara
sendiri
- tidak mau di ajak ngobrol
dengan teman-teman
disekitarnya.

Subyektif RESIKO PRILAKU KEKERASAN

- Klien mengatakan dibawa ke


RSJ oleh keluarganya karna
sering marah-marah tanpa sebab
- Klien mengatakan pernah
memukul orang yang lewat
karna merasa dirinya
dibicarakan orang-orang
disekitarnya.
- pasien mengatakan kesal sama
keluarganya terutama ayahnya
yang tidak pernah
menjenguknya selama di rawat
di RSJ
- pasien mengatakan suka
membentak dan menyerang
orang yang mengusiknya jika
sedang kesal dan marah.

Obyektif

- Wajah terlihat merah, mata


merah
- nada suara tinggi
- bicara keras
- bicara menguasai
- ekspresi marah saat
membicarakan ayahnya
- pandangan tajam
HARGA DIRI RENDAH

Subyektif

- Klien mengatakan merasa malu/


minder karna orang lain
menjauhinya dikira suka sesama
jenis dan oran-orang takut untuk
mendekatinya,
- klien meras tidak berarti tidak
berguna sebagai seorang laki-
laki karna tidak bisa bekerja
untuk menghasilkan uang,
- klien merasa minder dengan
kondisinya saat ini
- klien mengatakan merasa
bersalah kepada ibunya karna
tidak sempat untuk
membahagiakan selama
hidupnya.

Obyektif

- Klien terlihat menyendiri


- terlihat malu dengan kondisinya
- kontak mata kurang,
- terlihat merendahkan diri sendiri
- mudah tersinggung,
- mudah marah
- pengurungan diri/mengejek diri
sendiri.
PERUBAHAN PROSES FIKIR (
WAHAM)
Subyektif

- Klien mengatakan dirinya


sebagaia anak pungut
- klien mengatakan dirinya
sebagai direktur di sustu
perusahaan ternama di indonesia
- klien mengatakan bahwa
dirinya adalah saudara dekat
suharto

Obyektif
- Klien terlihat cemas
- Curiga
- terlihat berbicara mengacau
- pasien mengingkari penyakit
yang di alaminya

KOPING KELUARGA INEFEKTIF


Subyektif

- Klien mengatakan apabila punya


masalah sering memendamnya
(tidak mau menceritakan pada
orang lain)
- klien mengatakan klien
mengatakan setelah ditinggal
oleh keluarganya suka melamun
- tidak mau bergaul dengan
teman-teman yang lainnya
- jarang berkomunikasi dengan
orang lain.

Obyektif

- Klien terlihat tidak bersemangat


- tampak menyendiri
- menunduk kebawah serta kontak
mata tidak terlalu fokus saat
berbicara

REGIMEN THERPEUTIK
INEFEKTIF
Subyektif

- Pasien tidak mau minum obat


kalau tidak di paksakan oleh
perawat
- pasien mengatakan pernah di
rawat pada tahun 2015 di bina
laras cengkareng
- pasien mengatakan pengobatan
ssebelumnya kurang berhasil
karna tidak teratur minum obat.

Obyektif

- Klien tampak murung


- tampak sedih.

C. POHON MASALAH

Resiko Prilaku Kekerasan

GSP Halusinasi

Isolasi Sosial
Regimen Therapeutik
Inefekif
Koping keluarga Harga Diri Rendah Waham
Inefektif

D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Isolasi sosial
3. Resiko prilaku kekerasan
4. Harga diri rendah
5. Waham
6. Koping keluarga in efektif
7. Regimen therapeutik inefektif

Anda mungkin juga menyukai