Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , atas rahmat dan karunia-Nya
penyusunan Buku Pedoman Kesehatan Tradisional UPT Puskesmas Karangnunggaldapat selesai
dengan baik.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga Kestrad UPT Puskesmas Karangnunggal
dan tenaga kesehatan lain termasuk pengelola program kesehatan di UPT Puskesmas
Karangnunggal dalam melakukan pelayanan Kestrad yang berkualitas.
Pedoman ini mencakup kebijakan Kesehatan Tradisional di UPT Puskesmas Karangnunggal,
tentang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana, Manajemen, alur pelayanan, ,monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Kestrad di UPT Puskesmas Karangnunggal
Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan pedoman Kestrad Blud UPT
Puskesmas Karangnunggal
Wassalamualaikum wr. Wb.

Karangnunggal, Januari2017
Koordinator program Kestrad

Sri Handayani,Amd
DAFTAR ISI

Kata Pengantar Kestrad UPT Puskesmas Karangnunggal …………..…………………… 1


Daftar Isi .…………………………………………………………………………………..…….. 2
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………….……………. 3
A. Latar Belakang ………………………………………………………………….…….3
B. Tujuan ………………………………………………………………………………….3
C. Sasaran …………………………………………………………………………….. 4
D. Ruang Lingkup ………………………………………………………………………..4

BAB II. STANDAR KETENAGAAN………………………………………………………….. 5


A. Kualifikasi SDM Tenaga Kestrad ………………………………..………………... 5
B. Distribusi Ketenagaan ……………………….……………………………………. 5
C. Jadwal Kegiatan …………………………………………………………………….. 5
BAB III. STANDAR FASILITAS ……………………………………………………………… 6
A. Standar Kwalitas………………………………………………………………………6
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN Kestrad……………………………………… 7
A. Lingkup Kegiatan …………………………………………………………………… 7
1. Kegiatan Kestrad dalam gedung ………….……………………………………7
2. Kegiatan Kestrad Luar Gedung ………………….……………………………..7

B. Strategi / Metode ..……………………………………………………………………7


1. Strategi Advokasi ………………………………………………………………..7
2. Strategi kemitraan ……………………………………………………………… 7
3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat……………………………………………7

C. Langkah Kegiatan ……………………………………………………………………8


1. Perencanaan …………………………………………………………………… 8
2. Pelaksanaan .…………………………………………………………………… 9
3. Monitoring dan evaluasi …………………………………………………………9
4. Rencana Tindak Lanjut ……………………………………………………….. 9
5. BAB V LOGISTIK……………………………….……………………………….11
6. BAB VI KESELAMATAN SASARAN
………………………………………………………….. 12
7. BAB VII KESELAMATAN KERJA
……………………………………………………………… 13
8. BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
…………………………………………………………… 14
9. BAB IX PENUTUP
…………………………………………………………………………….. 15

.
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pelayanan Kesehatan tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang selama
ini tumbuh dan berkembang serta terpelihara secara turun temurun di kalangan masyarakat,
digunakan sejak dahulu sampai kini dengan kecendrungan yang terus meningkat.
Pusat Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tanggung jawab terhadap pengelolaan
kegiatan yang berdampak pada kesehatan tradisonal masyrakat. Pelayanan Kesehatan Tradisional
yang memenuhi kriteria tertentu dapat diintegrasikan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan meliputi :
a. mengikuti kaidah-kaidah ilmiah;
b. tidak membahayakan kesehatan pasien/klien;
c. tetap memperhatikan kepentingan terbaik pasien/klien;
d. memiliki potensi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan meningkatkan kualitas hidup
pasien/klien secara fisik, mental, dan sosial; dan
e. dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional.
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama.
Kegiatan Kestrad di Puskesmas terdiri dari Pendataan, Pembinaan dan penanaman TOGA disekitar
fasilitas kesehatan
Kegiatan Kestrad dilakukan sesuai visi puskesmas yaitu Tercapainya pelayanan optimal puskesmas
menuju masyarakat karangnunggal sehat yang mandiri
Kegiatan pokok Kestrad yaitu pengobatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat
dan keamanannya perlu terus dibina, ditingkatkan, dikembangkan dan diawasi untuk digunakan
dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kestrad di UPT Puskesmas Karangnunggal diharapkan menjadi
acuan bagi pelaksana Kestrad dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan wilayah kerja
UPT Puskesmas Karangnunggal

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum :
Tersedianya acuan dalam melaksanakan kegitan Kestrad
2. Tujuan Khusus:
a. Tersedianya acuan tentang Kegiatan Kestrad, peran dan fungsi ketenagaan, sarana dan
prasarana di Puskesmas
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan Kestrad yang bermutu di Puskesmas
c. Tersedianya acuan bagi tenaga Kestrad puskesmas untuk bekerja secara profesional
d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi Kestrad di puskesmas
C. SASARAN PEDOMAN
1. Tenaga Kestrad Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait

D. RUANG LINGKUP
1. Kebijakan Kestrad di Puskesmas di luar gedung
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Monitoring dan Evaluasi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Tenaga Kestrad


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi Tenaga Kestrad yang ada di UPT Puskesmas
Karangnunggal
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kestrad: Pendidikan minimal D1 Diampu oleh 1 orang Asisten


Apoteker dan dibatu oleh
- Luar Gedung
bides dan pustu

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pengaturan dan penjadwalan Penanggung jawab upaya KIA-KB dan karyawan puskesmas
yang terlibat dalam kegiatan upaya dikoordinir oleh penanggung jawab UKM.
Sumber daya manusia yang wajib berpartisipasi dalam kegiatan KIA-KB adalah:
a. Dokter ( Sarjana Kedokteran)
b. Bides ( Di,D3,D4)
c. Perawat di desa ( SPK, D3, SI)

C. JADWAL KEGIATAN
1. Pengaturan kegiatan Kestrad dilakukan bersama oleh para pemegang program dalam
kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tiga bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan
kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan Kestrad dibuat untuk jangka waktu satu tahun
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan Kestrad di koordinasikan oleh
Kepala Puskesmas di UPT Puskesmas Karangnunggal
BAB III
STANDAR FASILITAS

STANDAR KUALITAS

Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan Kestrad di UPT Puskesmas Karangnunggal


memiliki penunjang yang harus dipenuhi

Kegiatan KIA-KB Sarana Prasarana

- Meja, Kursi

- Alat tulis

Dalam Gedung - Buku Register, Buku Pencatatan Kegiatan

- Buku TOGA

-Blangko blangko laporan

- Materi Pembinaan

Luar Gedung - Meja, Kursi, ATK, dan Blanko-blanko

laporan lain

-Blanko Pendataan
BAB IV
TATA LAKSANA KIA-KB

A. LINGKUP KEGIATAN
- Kegiatan Kestrad dilakukan di dalam gedung, antara lain :
- Pembinaan Kestrad
- Kegiatan yang dilakukan diluar gedung meliputi jadwal, pelaksanaan dan hasil
pelaksanaan kegiatan-kegiatan antara lain :
- Pendataan Hatra, Dan pemanfaatan tanaman TOGA

B. STRATEGI / METODE
Merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan kegiatan upaya Kestrad. Ada
tiga strategi yaitu :
1. Strategi advokasi .
Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung pelaksanaan program. Advokasi adalah pendekatan kepada
pengambil keputusan dari berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan para pejabat pembuat keputusan
atau penentu kebijakan bahwa program kesehatan yang akan dilaksanakan
tersebut sangat penting oleh sebab itu perlu dukungan kebijakan atau keputusan
dari pejabat tersebut.
Dukungan dari pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat
keputusan, surat instruksi, dana atau fasilitas lain.
2. Strategi kemitraan.
Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari
masyarakat dapat berasal dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat)
yang mempunyai pengaruh dimasyarakat. Tujuannnya adalah agar para tokoh
masyarakat menjadi jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana
program dengan masyarakat sebagai penerima program kesehatan. Strategi ini
dapat dikatanan sebagai upaya membina suasana yang kondusif terhadap
kesehatan. Bentuk kegiatan dapat berupa lokakarya.
3. Strategi pemberdayaan masyarakat.
Adalah strategi yang ditujukan kepada masyarakat secara langsung. Tujuan
utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Bentuk kegiatan
pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain
Pembinaat Hattra
C. LANGKAH KEGIATAN
Untuk terselenggaranya program Kestrad di UPT Puskesmas Karangnunggal, perlu
ditunjang dengan managemen yang baik. Managemen Kestrad di puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan puskesmas yang
efektif dan efisiensi di bidang Kestrad .
Managemen KIA-KB di puskesmas dilakukan dengan cara :
1. Perencanaan (Plan)
2. Pelaksanaan (Do)
3. Pengawasan (Cek)
4. Tindak lanjut dari pengawasan (Action)
Semua fungsi managemen tersebut harus dilakukan secara terkait dan
berkesinambungan.
1. Perencanaan
Langkah-langkah perencanaan program Kestrad yang dilakukan oleh puskesmas
mancakup hal-hal sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dilakukan :
 Berdasarkan ada tidaknya masalah, kebutuhan dan harapan masyarakat
terhadap Kestrad
b. Menyusun usulan kegiatan (RUK)
Langkah puskesmas dalam menyusun usulan kegiatan Kestrad dilakukan
dengan menetapkan :
 Kegiatan
 Tujuan
 Sasaran
 Besar/Volume kegiatan
 Waktu
 Lokasi
 Perkiraan kebutuhan biaya
c. Mengajukan usulan kegiatan
Usulan kegiatan yang telah disusun diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Setelah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, maka disusun Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dalam bentuk matrik. Bentuk format hampir sama
dengan RUK namun lebih detail dalam biaya dan waktu pelaksanaan.
Setelah RPK disosialisasikan kemudian penanggungjawab upaya Kestrad
membuat Kerangka Acuan kegiatan serta Standart Operasional untuk
memudahkan dalm melaksanakan kegiatan. Contoh format kerangka acuan
dan SOP terlampir dalam buku pedoman ini.
2. Pelaksanaan
Dilakukan dengan tahapan berikut :
a. Mengkaji ulang RPK yang sudah disusun, mencakup jadwal pelaksanaan
kegiatan, target pencapaian lokasi dan rincian biaya serta tugas para
penanggung jawab dan pelaksanaan kegiatan.
b. Menyusun jadwal kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan.
c. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pada
waktu pelaksanaan kegiatan harus diperhatikan hal sebagai berikut :
 Azas penyelenggaraan puskesmas
 Berbagai standart pedoman Kestrad
 Kendali mutu
 Kendali biaya
3. Monitoring evaluasi
Pengawasan atau pemantauan pelaksanaan kegiatan secara berkala mencakup hal-
hal sebagai berikut :
a. Melakukan telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
b. Mengumpulkan permasalahan, hambatan dan saran-saran untuk
peningkatan penyelenggaraan serta memberikan umpan baik.
c. Pengawasan meliputi pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan
internal dilakukan secara melekat oleh atasan atau kepala Puskesmas,
sedangkan pengawasan eksternal oleh masyarakat. Pengawasan
mencakup administrasi, pembiayaan dan teknis pelaksanaan serta hasil
kegiatan.
4. Rencana Tindak Lanjut
Dari hasil pelaksanaan kegiatan dievaluasi tentang permasalahan, hambatan dan
saran-saran yang ditemukan. Kemudian dianalisis dan dicari pemecahnya untuk
peningkatan mutu pelayanan Kestrad, untuk kemudian diterapkan pada kegiatan
yang sama di tempat lain.
Kemudian penanggung jawab Kestrad melaporkan pelaksanaan kegiatan dan
laporan berbagai sumber daya kemudian disampaikan kepada Kepala Puskesmas
Dalam melakukan kegiatan upaya pelayanan Kestrad petugas berpedoman pada
prosedur yang ada,yaitu

NO NAMA SOP
1 SOP Program Kesehatan Tradisional/Kestrad
BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya


dilakukan oleh semua petugas penanggung jawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur
yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Kestrad direncanakan dalam
pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan
metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- buku panduan
- komputer dan printer
- Blangko laporan
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :
- Buku catatan kegiatan
- Lembar Balik
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh Penanggungjawab program berkoordinasi
dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk
mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan direncanakan oleh Penanggungjawab Program berkoordinasi dengan bendahara
puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat
perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko
yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas
sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak
hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan
lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi
resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana
yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko ataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini
perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan. Hal
ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan sesuai dengan
perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan
perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang
terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan
sudah tercapai.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety
saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan
diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan
kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas
terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko
pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar
tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan,
maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan
orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan
harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja
dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan
desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan
harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur
dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan
mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan
dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai
berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas
pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
Keberhasilan suatu program harus ditentukan dengan indikator, untuk upaya pelayanan
Kestrad indikator berdasarkan Standar PKP yang telah ditentukan

Adapun Standar PKP Upaya Pelayanan Kestradsebagai berikut :


NO INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Cak pembinaan upaya kestrad 13%
2 Cak pengobat tradisional terdaftar/berizin 100%
3 Cak pembinaan kelompok toga 100%
BAB IX
PENUTUP

Buku pedoman Kestrad di UPT Puskesmas Karangnunggal merupakan sarana penunjang


yang sangat dibutuhkan sebagai paduan oleh petugas kesehatan khususnya tenaga Kestrad di UPT
Puskesmas Karangnunggal dalam melaksanakan penyelenggaraan Kestrad di UPT Puskesmas
Karangnunggal, agar dapat melaksanakan pelayanan Kestrad dengan baik, benar, terukur dan teratur
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kerja Puskeskesmas
Diharapkan para tenaga kesehatan mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi upaya Kestrad di puskesmas secara terpadu bersama dengan lintas upaya dan lintas
sector terkait serta peran serta aktif masyarakat.
Pedoman ini jauh dari sempurna oleh karena itu diharapkan tenaga kesehatan lain dapat membaca
dan mempelajari buku-buku atau pedoman Kestrad yang diperlukan sebagai pelengkap
pengetahuan.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dengan harapan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Karangnunggal semakin meningkat.

Koordinator Kestrad UPT Puskesmas karangnunggal

SRI Handayani,AMd
NIP. 19840302 200902 2 003

Anda mungkin juga menyukai