Anda di halaman 1dari 4

Pembahasan

Dalam pembahasan ini penulis akan membahas tentang hal-hal yang mendukung dan
yang menghambat serta kesenjangan antara teori dan konsep serta kenyataan yang penulis
dapatkan selama melakukan asuhan keperawatan gerontik dengan hipertensi pada Ny. E di
Dusun Sukamulya RT. 06 RW. 02 Desa Paseh Kidul Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang
, yang dilakukan mulai tanggal 11 Desember 2017-16 Desember 2017
Dalam memberikan asuhan keperawatan, penulis menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang terbagi dapat empat tahapan yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan.
Adapun permasalahan atau kesenjangan yang timbul dalam setiap proses keperawatan
tersebut yaitu :
1. Tahap pengkajian
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara, pengamatan atau
observasi, pemeriksaan fisik,. Dalam tahap pengkajian ini, penulis mampu mengumpulkan
data, menganalisa data, merumuskan masalah, memprioritaskan masalah serta menegakan
diagnosa keperawatan. Dalam melakukan pengkajian pada Ny. E penulis tidak mendapat
kesulitan , dan Ny. E merespon dengan baik, bersikap kooperatif serta Ny. E
mengungkapkan masalah kesehatan yang terjadi sehingga dapat membantu kelancaran
pada tahap pengkajian.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam pengkajian pada Ny. E dengan hipertensi.
Ditemukan data antara lain klien merasa pusing karena hipertensi, merasa sakit lutut
kanan larena bengkak dank lien dan keluarga tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi
Penulis juga dapat menganalisa masalah dan merumuskan masalah serta memprioritaskan
masalah kesehatan dan keperawatan yang selanjutnya membuat diagnosa keperawatan.
Pada saat dikaji, Ny. I mengatakan sedang menderita penyakit diabetes mellitus.
Dilihat dari hasil pengkajian diatas dapat dihasilkan diagnosa keperawatan pada Ny. E
adalah
1. Gangguan rasa nyaman pusing berhubungan dengan berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler serebral.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan/ gangguan system
musculoskeletal
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi kesehatan

2. Tahap perencanaan
a. Tahap perencanaan yang dilakukan tidak terdapat hambatan dalam pelaksanaan
penyuluhan. Adapaun rencana kasus yang dibuat yaitu :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan tentang pentingnya perawatan pada penderita hipertensi
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat pada
penderita hipertensi
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat penderita hipertensi
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan yang
sehat dan nyaman.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Dalam kenyataannya perencanaan yang dibuat bersdilaksanakan sesuai dengan
masalah yang ditemukan yaitu :
a) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan direncanakan dengan memberikan informasi yang tepat
dan melakukan penyuluhan mengenai hipertensi yang meliputi, gizi tentang
hipertensi dan pengertian hipertensi tentang rumah sehat, dengan
menggunakan metode ceramah dan diskusi.
b) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga dengan
hipertensi dengan mendiskusikan tentang konsekuensi setiap tindakan dan
perlunya support atau dukungan bagi penderita hipertensi dari seluruh anggota
keluarga.
c) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
3. Tahap pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan yang dilakukan bersama Ny. E dengan
Hipertensi, pelaksanaan berjalan dengan lancar.
Yaitu dengan memberikan informasi yang tepat kepada keluarga melalui penyuluhan
mengenai masalah hipertensi yang meliputi tanda dan gejala, maanfaat nutrisi untuk
proses penyembuhan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hal ini
dilakukan karena penulis melihat kurangnya informasi atau pengetahuan pada Ny. E
a. Untuk diagnose Gangguan rasa nyaman pusing berhubungan dengan berhubungan
dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral intervensinya adalah Kaji nyeri
secara komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik dan awitan, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan factor presipitasi, Observasi isyarat non
verbal dan ketidaknyamanan khusuya dlam kemampuan untuk komunikasi secara
efektif, Jelaskan pada klien tentang penyebab rasa sakit, Anjurkan klien untuk
meningkatkan tidur/istirahat yang cukup,Ajarkan penggunaan teknik non-
farmakologi (relaksasi napas dalam)
b. Untuk diagnose gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan atau
kerusakan system muskuloskeletas intervensinya adalah Kaji nyeri secara
komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik dan awitan, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan factor presipitasi, Observasi isyarat non
verbal dan ketidaknyamanan khusuya dlam kemampuan untuk komunikasi secara
efektif, Jelaskan pada klien tentang penyebab rasa sakit, Anjurkan klien untuk
meningkatkan tidur/istirahat yang cukup,Ajarkan penggunaan teknik non-
farmakologi (relaksasi napas dalam)
c. Untuk diagnose kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan
informasi tentang penyakit adalah Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga
tentang penyakit hipertensi, Jelaskan pada klien dan keluarga tentang pengertian
hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dan factor resiko
hipertensi., Diskusikan dengan klien da keluarga tentang perubahan gaya hidup
yang mungkin digunakan untuk mencegah komplikasi, Jelaskan pada klien dan
keluarga tentang tindakan yang harus dilakukan jika terjadi komplikasi
4. Tahap evaluasi
Merupakan tahap penilaian dan kemajuan dari keberhasilan terhadap keperawatan. Dapat
dievaluasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, apakah tercapai atau tidak.
Hasil evaluasi yang dilakukan pada Ny. E dengan Hipertensi selama satu minggu
didapat satu diagnosa keperawatan yang teratasi yaitu kurangnya pengetahuan. Dan
diagnose yang belum teratasi adalah gangguan rasa nyaman pusing dan gangguan rasa
nyaman nyeri.

Anda mungkin juga menyukai