Anda di halaman 1dari 7

III.

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIANGOSA KEPERAWATAN DAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)


DX KOLABORASI
1. Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan NOC
fragmen tulang, edema, cedera  Pain Level, NIC
jaringan lunak, pemasangan traksi,  Pain control,
stress/ansietas, luka operasi.  Comfort level Pain Management
 Lakukan pengkajian
Kriteria Hasil : nyeri secara
 Mampu mengontrol nyeri komprehensif termasuk
(tahu penyebab nyeri, lokasi, karakteristik,
mampu menggunakan durasi, frekuensi,
tehnik nonfarmakologi kualitas dan faktor
untuk mengurangi nyeri, presipitasi
mencari bantuan)  Observasi reaksi
 Melaporkan bahwa nyeri nonverbal dari
berkurang dengan ketidaknyamanan
menggunakan manajemen  Gunakan teknik
nyeri komunikasi terapeutik
 Mampu mengenali nyeri untuk mengetahui
(skala, intensitas, frekuensi pengalaman nyeri pasien
dan tanda nyeri)  Evaluasi pengalaman
 Menyatakan rasa nyaman nyeri masa lampau
setelah nyeri berkurang  Evaluasi bersama pasien
 Tanda vital dalam rentang dan tim kesehatan lain
normal tentang ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
lampau
 Bantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan menemukan
dukungan
 Kurangi faktor
presipitasi nyeri
 Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
 Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
 Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri

2. Gangguan pertukaran gas b/d NOC : NIC :


perubahan aliran darah, emboli,  Respiratory Status :
perubahan membran alveolar/kapiler Gas exchange Airway Management
(interstisial, edema paru, kongesti)  Respiratory Status :  Buka jalan nafas,
ventilation guanakan teknik chin lift
 Vital Sign Status atau jaw thrust bila perlu
 Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
 Mendemonstrasikan  Identifikasi pasien
peningkatan ventilasi dan perlunya pemasangan
oksigenasi yang adekuat alat jalan nafas buatan
 Memelihara kebersihan  Pasang mayo bila perlu
paru paru dan bebas dari  Lakukan fisioterapi dada
tanda tanda distress jika perlu
pernafasan  Keluarkan sekret dengan
 Mendemonstrasikan batuk batuk atau suction
efektif dan suara nafas  Auskultasi suara nafas,
yang bersih, tidak ada catat adanya suara
sianosis dan dyspneu tambahan
(mampu mengeluarkan  Lakukan suction pada
sputum, mampu bernafas mayo
dengan mudah, tidak ada  Berika bronkodilator bial
pursed lips) perlu
 Tanda tanda vital dalam  Barikan pelembab udara
rentang normal  Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
 Monitor respirasi dan
status O2

Respiratory Monitoring
 Monitor rata – rata,
kedalaman, irama dan
usaha respirasi
 Catat pergerakan
dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan
intercostal
 Monitor suara nafas,
seperti dengkur
 Monitor pola nafas :
bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
 Monitor kelelahan otot
diagfragma (gerakan
paradoksis)
 Auskultasi suara nafas,
catat area penurunan /
tidak adanya ventilasi
dan suara tambahan
 Tentukan kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi crakles
dan ronkhi pada jalan
napas utama
 auskultasi suara paru
setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya

3 Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan NOC : Latihan Kekuatan


rangka neuromuskuler, nyeri, terapi  Joint Movement : Active  Ajarkan dan berikan
restriktif (imobilisasi).  Mobility Level dorongan pada klien
 Self care : ADLs untuk melakukan
 Transfer performance program latihan secara
rutin
Kriteria Hasil :
 Klien meningkat dalam Latihan untuk ambulasi
aktivitas fisik  Ajarkan teknik Ambulasi
 Mengerti tujuan dari & perpindahan yang
peningkatan mobilitas aman kepada klien dan
 Memverbalisasikan keluarga.
perasaan dalam  Sediakan alat bantu
meningkatkan kekuatan untuk klien seperti kruk,
dan kemampuan kursi roda, dan walker
berpindah  Beri penguatan positif
 Memperagakan untuk berlatih mandiri
penggunaan alat Bantu dalam batasan yang
untuk mobilisasi (walker) aman.

Latihan mobilisasi dengan


kursi roda
 Ajarkan pada klien &
keluarga tentang cara
pemakaian kursi roda &
cara berpindah dari kursi
roda ke tempat tidur atau
sebaliknya.
 Dorong klien melakukan
latihan untuk
memperkuat anggota
tubuh
 Ajarkan pada klien/
keluarga tentang cara
penggunaan kursi roda

Latihan Keseimbangan
 Ajarkan pada klien &
keluarga untuk dapat
mengatur posisi secara
mandiri dan menjaga
keseimbangan selama
latihan ataupun dalam
aktivitas sehari hari.

Perbaikan Posisi Tubuh


yang Benar
 Ajarkan pada klien/
keluarga untuk mem
perhatikan postur tubuh
yg benar untuk
menghindari kelelahan,
keram & cedera.
 Kolaborasi ke ahli terapi
fisik untuk program
latihan.

4 Gangguan integritas kulit b/d fraktur NOC : NIC : Pressure


terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat,  Tissue Integrity : Skin and Management
sekrup) Mucous Membranes  Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian
Kriteria Hasil : yang longgar
 Integritas kulit yang baik  Hindari kerutan padaa
bisa dipertahankan tempat tidur
 Melaporkan adanya  Jaga kebersihan kulit
gangguan sensasi atau nyeri agar tetap bersih dan
pada daerah kulit yang kering
mengalami gangguan  Mobilisasi pasien (ubah
 Menunjukkan pemahaman posisi pasien) setiap dua
dalam proses perbaikan jam sekali
kulit dan mencegah  Monitor kulit akan
terjadinya sedera berulang adanya kemerahan
 Mampumelindungi kulit  Oleskan lotion atau
dan mempertahankan minyak/baby oil pada
kelembaban kulit dan derah yang tertekan
perawatan alami  Monitor aktivitas dan
mobilisasi pasien
 Monitor status nutrisi
pasien
 Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat

5. Risiko infeksi b/d ketidakadekuatan NOC : NIC :


pertahanan primer (kerusakan kulit,  Immune Status Infection Control (Kontrol
taruma jaringan lunak, prosedur  Risk control infeksi)
invasif/traksi tulang)  Bersihkan lingkungan
Kriteria Hasil : setelah dipakai pasien
 Klien bebas dari tanda dan lain
gejala infeksi  Pertahankan teknik
 Menunjukkan kemampuan isolasi
untuk mencegah timbulnya  Batasi pengunjung bila
infeksi perlu
 Jumlah leukosit dalam batas  Instruksikan pada
normal pengunjung untuk
 Menunjukkan perilaku mencuci tangan saat
hidup sehat berkunjung dan setelah
berkunjung
meninggalkan pasien
 Gunakan sabun
antimikrobia untuk cuci
tangan
 Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan kperawtan
 Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
 Pertahankan lingkungan
aseptik selama
pemasangan alat
 Ganti letak IV perifer dan
line central dan dressing
sesuai dengan petunjuk
umum
 Gunakan kateter
intermiten untuk
menurunkan infeksi
kandung kencing
 Tingktkan intake nutrisi
 Berikan terapi antibiotik
bila perlu

Infection Protection
(proteksi terhadap infeksi)
 Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
 Monitor hitung
granulosit, WBC
 Monitor kerentanan
terhadap infeksi
 Batasi pengunjung
 Saring pengunjung
terhadap penyakit
menular
 Partahankan teknik
aspesis pada pasien yang
beresiko
 Pertahankan teknik
isolasi k/p
 Berikan perawatan kuliat
pada area epidema
 Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
 Ispeksi kondisi luka /
insisi bedah
 Dorong masukkan nutrisi
yang cukup
 Dorong masukan cairan
 Dorong istirahat
 Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
 Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
 Ajarkan cara
menghindari infeksi
 Laporkan kecurigaan
infeksi
 Laporkan kultur positif

Anda mungkin juga menyukai