Anda di halaman 1dari 7

1.

Seorang perempuan berusia 30 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu, datang ke poliklinik


kebidanan dan kandungan untuk memeriksakan kehamilan. Pasien mengeluh pusing
dan kaki bengkak, TD. 140/ 100mmHg, N. 82 x/menit, RR. 20x/menit, S. 36.5°C,
kepala janin masuk PAP, pitting odem, berat badan bertambah 25 kg, urin protein
positif. Apakah masalah keperawatan yang paling utama pada kasus diatas?
a. Kelebihan volume cairan
b. Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
c. Gangguan rasa nyaman nyeri
d. Intoleransi aktivitas

2. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke klinik bersama suaminya dengan keluhan
mules-mules. Dari anamnesis didapatkan pasien sedang mengandung anak pertama.
HPHT tanggal 7 Juni 2011 dengan siklus 28 hari. Pada pemeriksaan didapatkan TFU
setinggi pusat, teraba gerakan janin, DJJ 128x/menit. Kapankah tanggal persalinan
(tafsiran persalinan) pasien?
a. 14 Maret 2012.
b. 4 Maret 2012.
c. 18 Maret 2012
d. 8 Maret 2012
e. 28 Maret 2012

3. Seorang perempuan usia 28 tahun G3P2A0 hamil 30 minggu mengeluh keluar


rembesan cairan dari vagina sejak 4 jam yang lalu. Pemeriksaan menunjukkan tensi
120/70 mmHg, nadi 102x/menit reguler, pernafasan 22x/menit, suhu 38,50C,
pembukaan 1 cm, penipisan 10%. Ibu mengalami infeksi saluran kencing dan demam
beberapa hari ini. Apakah penyebab mekanisme lemahnya daya tahan kontinue
serviks pada pasien?
a. Menurunnya kadar hormon estrogen dan progesteron secara progresif.
b. Terganggunya termostat control di hipotalamus secara 1ontinue.
c. Terjadinya distress janin karena proses hipertermi.
d. Dikeluarkannya interleukin dan prostaglandin yang menghasilkan kolagenase
jaringan.
e. Dihasilkannya oksitosin dan ACTH janin yang mendorong pembukaan
serviks.
4. Seorang perempuan usia 22 tahun G2P1A0 hamil 30 minggu datang ke RS mengeluh
mules-mules dan keluar rembesan ketuban dari vagina sejak 1 jam yang lalu.
Pemeriksaan menunjukkan tensi 110/70 mmHg, nadi 88x/menit reguler, pernafasan
20x/menit, suhu 370C. Tidak ada pembukaan dan penipisan serviks. Apakah tindakan
pertama yang harus dilakukan pada pasien?
a. Pemberian oksitosin drip.
b. Pematangan paru janin.
c. Pemberian tokolitik segera.
d. Pemberian antibiotik profilaksis.
e. Pematangan serviks dalam 4 dosis pemberian.

5. Seorang perempuan berusia 25 tahun G2P1A0 datang ke klinik untuk ANC. Pada
pemeriksaan Leopold didapatkan tinggi fundus setinggi pusar (umbilikus), punggung
kiri, DJJ 125x/menit reguler, bagian bawah kepala belum masuk PAP. Berapakah
perkiraan usia kehamilan pasien?
a. 12 minggu.
b. 16 minggu
c. 20 minggu
d. 24 minggu
e. 28 minggu

6. Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke poliklinik untuk memeriksakan


kehamilannya. Sebelum dilakukan pemeriksaan Ny S dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu. Apakah tujuan dari tindakan tersebut?
a.Menghindari ibu buang air kecil di tempat pemeriksaan
b.Membuat ibu merasa nyaman
c.Menghindari kesalahan hasil pemeriksaan
d.Mencegah cedera pada kandung kemih
e.Membiasakan ibu untuk tidak menahan kencing

7. Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 10 minggu datang
ke poli hamil dengan keluhan berat badan turun 3 kg dalam 1 bulan, merasa lemas.
Ibu tampak gelisah dan mengatakan sulit tidur, mual muntah dan tidak nafsu makan.
Tanda-tanda vital: tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 78x/menit. DJJ 156x/menit dan
terdapat gerakan janin. Pemeriksaan laboratorium Hb 10 g/dl. Apa masalah
keperawatan yang prioritas untuk kasus diatas?
a. kecemasan
b. intoleransi aktivitas
c. gangguan pola tidur
d. gangguan perfusi jaringan.
e. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
8. Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P0A0, hamil 32 minggu melakukan ANC
di poliklinik hamil. Pasien mengeluh sesak. Hasil pemeriksaan: tinggi fundus uteri:
30 cm, janin tunggal hidup, presentasi kepala, kepala belum masuk PAP, RR 24
x/menit, TD 13090 mmHg, nadi 70x/mnt, suhu 36,5°C. Apakah tindakan keperawatan
yang prioritas dengan kondisi diatas?
A. Menganjurkan ibu terlentang dan segera lapor ke dokter
B. Menyarankan ibu untuk makan dan minum
C. Menginstruksikan ibu untuk miring kiri
D. Memberi posisi semi fowler
E. Menganjurkan ibu istirahat

9. Seorang ibu usia 45 tahun dirawat di ruang kandungan. Pasien mengeluh belum
kentut dan nyeri pada luka bekas operasi, nyeri ketika bergerak, terasa seperti tertusuk
benda tajam. Pasien sering menanyakan kondisi penyakitnya. Hasil pemeriksaan
tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/menit, luka operasi baik, skala nyeri 7, post
op histerektomi hari ke-1. Apakah masalah keperawatan yang paling utama pada ibu
tersebut?
A. Kecemasan
B. Gangguan rasa nyaman nyeri
C. Resiko infeksi
D. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Harga diri

10. Seorang perempuan usia 27 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu. Pasien mengeluh tangan
dan kaki oedema. Pasien cemas menghadapi persalinannya yang semakin dekat. Hasil
pemeriksaan tinggi fundus uteri 30 cm pertengahan px pusat, presentasi kepala,
punggung kanan, kepala belum masuk pap, DJJ 150 x/menit. TD 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 88x/mnt, frekuensi nafas 28x/mnt. Apakah pemeriksaan penunjang
yang harus segera dilakukan pada pasien di atas?
A. Protein Urine
B. Kadar plasma darah
C. Urine Reduksi
D. Kadar Haemoglobin
E. Pengukuran panggul luar
11. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poli kandungan. Hasil pengkajian
pasien mengatakan ada benjolan di perutnya dan terkadang terasa nyeri, siklus haid
tidak teratur, pasien sudah menikah selama 5 tahun belum memiliki keturunan. Hasil
pemeriksaan fisik palpasi teraba massa sebesar kepalan tangan, batas jelas.
Pemeriksaan USG didapatkan mioma uteri dengan diameter 10 cm. Apakah
intervensi kolaborasi yang paling tepat untuk kasus diatas?
A. Kolaborasi pemberian analgesic
B. Kolaborasi pemeriksaan darah
C. Kolaborasi foto thorak
D. Kolaborasi tindakan pembedahan
E. Kolaborasi pemeriksaan EKG

12. Seorang perempuan berusia 50 tahun di ruang inap ginekologi post op miomektomi
hari ketiga. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri bekas operasi, skala nyeri 7.
Hasil pemeriksaan keadaan disekitar luka kemerahan, tampak rembesan darah pada
kasa penutup luka.TD 120/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/mnt, suhu 37,8°C, frekuensi
nafas 24 x/mnt. Apakah implementasi keperawatan yang paling utama pada kasus di
atas?
A. Melakukan rawat luka
B. Mengobservasi TTV
C. Mengobservasi nyeri
D. Mengajarkan relaksasi
E. Mengajarkan mobilisasi

13. Seorang perempuan usia 24 tahun G2P1A0, usia kehamilan 32 minggu datang ke
UGD. Hasil pengkajian pasien mengeluh keluar darah banyak sejak tadi pagi tanpa
disertai nyeri/mules. Pemeriksaan fisik VT tidak ada pembukaan, teraba plasenta.
Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kasus diatas?
a. Pemeriksaan Hb
b. Pemeriksaan USG
c. Pemeriksaan urin
d. Pemeriksaan NST
e. Pemeriksaan foto thorak

14. Seorang perempuan 25 tahun P4A1 datang ke poliklinik kebidanan, riwayat 7 hari
postpartum. Pasien mengeluh payudara terasa nyeri dan takut menyusui bayinya.
Hasil pemeriksaan puting kanan dan kiri lecet, pasien menyeringai ketika payudara
dipalpasi. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien?
a. Menganjurkan pemberian susu formula
b. Pemberian lotion pada puting
c. Perawatan puting dan payudara
d. Mengajarkan posisi menyusui benar
e. Mengajarkan cara merangsang bayi untuk menyusui

15. Seorang perempuan usia 27 tahun P3A0 dibawa ke UGD karena mengalami perdarahan
pasca melahirkan. Pada saat pengkajian, riwayat melahirkan spontan 1 minggu yang lalu.
Hasil pemeriksaan konjungtiva, bibir, dan kuku terlihat pucat, badan lemah, TD 110/90
mmHg, frekuensi nadi 72 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, Nilai Hb 6,2 g/dL.
Apakah masalah keperawatan prioritas dari kasus tersebut?
a. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan perfusi jaringan perifer
c. Defisit volume cairan dan elektrolit
d. Risiko perdarahan ulang
e. Penurunan curah jantung

1. Seorang bayi laki-laki, 1 menit yang lalu dilahirkan pada usia kehamilan 38 minggu di
ruang bersalin. Hasil pengkajian BBL 3500 gram, AS 9-10, menangis keras,
pernapasan 80 x/mnt, denyut nadi 180 x/menit.
Apakahtindakan berikutnya yang harus dilakukan perawat?
a. Membungkus bayi dengan selimut tebal
b. Mengenakan baju dan topi pada bayi
c. Menghangatkan di Infant warmer
d. Perlekatan kulit ibu dan bayi
e. Merawat bayi di inkubator

2. Seorang perempuan usia 30 tahun GIP0A0 di ruang bersalin dengan keluhan mules-
mules dan bertambah sering dan kuat. Hasil pemeriksaan Leopold punggung kanan,
presentasi kepala dan sudah masuk PAP, DJJ 132x/menit, pada pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan 3 cm, efficement 20%, ketuban utuh.
Apakah tindakan selanjutnya yang dapat diberikan untuk pasien tersebut ?
a. Memimpin pasien untuk mulai meneran.
b. Menyarankan pasien untuk bed rest.
c. Mengobservasi DJJ setiap 4 jam
d. Menganjurkan pasien miring ke kiri
e. Menganjurkan pasien rileks dan berjalan-jalan.

3. Seorang perempuan usia 25 tahun di ruang bersalinbaru saja melewati kala 2


persalinan. Ibu mengatakan perutnya mules. Hasil pemeriksaan plasenta belum lepas,
kontraksi uterus baik.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh penolong persalinan?
a. Memberikan injeksi oksitosin IM.
b. Segera memberikan IMD
c. Melakukan pengeluaran plasenta.
d. Memberikan imunisasi pada bayi.
e. Memberikan injeksi vit K pada bayi.

4. Seorang perempuan usia 30 tahun di kamar bersalin,melahirkan bayi perempuan


secara spontan. Hasil observasi kala IV menunjukkan TFU 1 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus bagus, perdarahan ±100 cc, nampak laserasi grade II. Tensi 110/70
mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit.
Apakah tindakan perawat selanjutnya?
a. Menjahit luka perineum
b. Memberikan pasien makan dan minum
c. Mobilisasi sedini mungkin.
d. Menganjurkan pasien istirahat selama 6 jam
e. Mengobservasi perdarahan dan kontraksi

5. Seorang perempuan usia 24 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu datang ke UGD mengeluh
kenceng-kenceng, keluar rembesan air disertai lendir dan darah. Hasil pemeriksaan
TD 120/70 mmHg, nadi 92x/menit, DJJ 12-11-12 reguler. Pemeriksaan
dalam:pembukaan 4, teraba tali pusat janin mendahului bagian terbawah dan masih
berdenyut.
Apakah tindakan perawat pertama yang dapat dilakukan?
a. Kolaborasi untuk pemberian tokolitik.
b. Segera dilakukan seksio cesarea.
c. Reposisi tali pusat dengan teknik steril.
d. Pimpinan persalinan segera.
e. Pemberian induksi persalinan.

Anda mungkin juga menyukai