Oleh :
Yullaifung Angga P.R.
201010420311072
SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan lapisan dalam
(endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan secara periodik,
kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari pertama haid sampai
datangnya haid periode berikutnya. Siklus haid setiap perempuan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya, bukan saja antara beberapa perempuan, tetapi juga pada perempuan
yang sama. Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar siklus haidnya tidak terlalu
sama.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan umumnya mengalami sindrom bulanan
atau yang lebih dikenal dengan sindrom pra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas
perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea, hipermenorea,
hipomenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering dialami oleh
para perempuan. Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh sebagian
besar perempuan tentang siklus haid, sindrom pra-haid, serta gangguan haid dalam masa
reproduksi, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah yang sering dialami oleh
setiap perempuan ini. Namun, dalam makalah ini kami mengkhususkan untuk membahas
tentang gangguan haid mengenai hipermenorea atau menoragia.
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui konsep medis menorrhagia.
1.3.2. Untuk mengetahui konsep keperawatan menorrhagia.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Suplemen zat besi (jika kondisi menorhagia disertai anemia, kelainan darah yang
disebabkan oleh defisiensi sel darah merah atau hemoglobin).
b. Prostaglandin inhibitor seperti medications (NSAID), seperti aspirin atau
ibuprofen.
c. Kontrasepsi oral (ovulation inhibitor)
d. Progesteron (terapi hormon)
e. Hysteroctomy (operasi untuk menghilangkan uterus)
2.2.Konsep Keperawatan
2.2.1. Pengkajian
a. Riwayat penggunaan kontrasepsi: kontrasepsi dapat menganggu siklus menstruasi
b. Riwayat seksual: tanda pubertas sekunder, pola dan aktivitas seksual
c. Riwayat obstetric: pernah hamil, melahirkan
d. Riwayat menstruasi: menarche umur berapa tahun, silklusnya teratur atau
tidak, banyak atau sedikit.
e. Riwayat Penyakit seperti DM, tiroid, tumor
f. Gaya hidup: aktivitas yang berlebihan menyebabkan hipermenorea.
Koping : apa yang dilakukan bila setiap kali ada masalah waktu menstruasi.
Nyeri : lokasi( di punggung, simpisis, paha, abdomen,dll), intensitas, kualitas,
pola,gejala penyerta, serta koping terhadap nyeri.
Status emosi: malu dengan keadaan, putus asa, menyalahkan diri, merasa tidak
adakekuatan, merasa tidak berguna.
2.2.2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase
menstruasi.
b. Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan perdarahan
c. Resiko gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan menstruasi.
d. Kurang pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan terapinya berhubungan
dengan kurang informasi.
2.2.4. Evaluasi
a. Nyeri (akut/kronik) berkurang/hilang
b. Tidak terjadi risiko kekurangan volume cairan
c. Citra diri klien akan meningkat
d. Pengetahuan klien akan meningkat