Makalah KB
Makalah KB
Makalah KB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program KB di Indonesia dimulai sekitar tahun 1967. Pada tahun tersebut
didirikan perkumpulan Keluarga Berencana (PKB). Pada saat itu program KB masuk
ada political will dari pemerintah saat itu, karena program KB masih dianggap
dilakukan karena masih ada pelarangan tentang penyebaran metode dan alat
kontrasepsi.
Begitu memasuki Orde Baru, program KB mulai menjadi perhatian pemerintah. Saat
itu PKBI sebagai organisasi yang mengelola dan concern terhadap program KB
pada tahun 1970 resmilah program KB menjadi program pemerintah dengan ditandai
pencanangan Hari Keluarga Nasional pada tanggal 29 Juni 1970. Pada tanggal
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk Mendapatkan
1
1
kehamilan, Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami-
(Anton, 2008: 65). Sedangkan pengertian Keluarga Berencana secara luas ialah
sekedar mengatur besarnya atau jumlah anak atau mejarangkan anak akan tetapi
lebih luas dari itu semua, yaitu merencanakan dan mengatur segala aspek kehidupan
keluarga supaya tercapai suatu keluarga yang bahagia (Widiyanti, 1987: 157).
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan instruksional umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit,
sasaran mampu memahami tentang pentingnya Keluarga Berencana (KB).
2. Tujuan instruktsional khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan sasaran dapat mengerti
tentang :
a. Pengertian Keluarga Berencana
b. Pentingnya memakai alat kontrasepsi
c. Macam – Macam alat kontrasepsi
d. Kelebihan dan kekurangan dari macam – macam alat kontrasepsi
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi mahasiswa
Sebagai proses pembelajaran dimana dalam kesempatan ini Mahasiswa mencoba
mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan kedalam kegiatan praktik yang
bersifat nyata dan menyeluruh.
2. Bagi Responden
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang Keluarga Berencana.
3. Bagi Institusi
Sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa
dalam meningkatkan mutu pendidikan di STIKes Aisyah Pringsewu Lampung.
2
D. Metode
Metode yang digunaakan dalam praktik asuhan kebidnan komprehensif adalah:
Ceramah, tanya jawab dan leaflet
E. LANGKAH KERJA
1. Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 6 Januari 2018
Topik : Keluarga Berencana
Sasaran : Ny. S
2. Lokasi
Kegiatan Kebidanan Komprehensif dilaksanakan di Kediaman Ny.S
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
dilakukan sterilisasi.
Tujuan umum
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
5) Menjarangkan kehamilan
4 4
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi :
2) Keluarga sehat
3) Keluarga berpendidikan
4) Keluarga sejahtera
5) Keluarga berketahanan
1) Perbaikan kesehatan
2) Peningkatan kesehatan
5
D. Macam-Macam Jenis Alat Kontrasepsi
yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau
Keterbatasan
3) Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
4) Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
6
Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh
karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain
itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode
metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode
menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan
3) Ketegangan premenstruasi
5) Anemia
6) Kista payudara
7) Kista ovarium
7
c. Suntikan
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan
hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Efek Samping
5) Bisa menyebabkan (tidak pada semua akseptor) terjadinya sakit kepala, nyeri
d. Kondom
Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung sperma agar tidak masuk
8
semakin efektif apabila disertai penggunaan spermisida (pembunuh sperma)
survei yang dilakukan dari 100 pasangan suami-istri yang menggunakan alat
kelamin seksual.
e. Susuk / Implan
Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut
sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada lengan
kiri atas. Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik
(plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk yang ditanam
dibawah kulit ini berisi zat aktif yang berupa hormon atau levonorgestrel.
Kemudian susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon).
Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini
ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil
dalam setahun. Dampak negatif dari penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini
berupa terganggunya menstruasi, haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami
menstruasi sama sekali. Selain itu mengalami kenaikan berat tubuh, ketegangan
9
payudara dan liang vagina terasa kering. Timbul infeksi pada pencabutan susuk
yang disebabkan susuk sulit untuk dikeluarkan karena pemasangan susuk yang
terlalau dalam.
mengandung estrogen.
10
f. Alat Kontasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD)
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke
dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
adalah spiral.
Fungsi dari AKDR ini adalah mencegah kehamilan dengan mencegah sel telur
yang telah dibuahi bersarang di dalam rahim. AKDR atau IUD dapat bertahan di
dalam rahim selama 2-5 tahun dan dapat dikeluarkan kembali apabila ada
Cara Kerja
3) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
Keuntungan
11
6) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui –
Kerugian :
perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan
setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah
itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan
pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa
menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
pusing, muntah-muntah.
2) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
12
g. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri. Kalau pun
dilakukan didasari alasan yang sangat umum yakni merasa cukup dengan jumlah
anak yang dimiliki. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi
pemotongan atau memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi
begitu pula dengan wanita memutuskan atau memotong saluran sel telur yang
disebut dengan tubektomi. Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau
Manfaat:
4) Akan lebih bermanfaat bagi anda yang memiliki riwayat kehamilan beresiko
local
7) Tidak mempengaruhi keadaan fungsi seksual karena tidak ada efek pada
Keterbatasan:
13
2) Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari karena memilih metode ini.
Ini bisa terjadi jika anda belum memiliki keyakinan yang benar-benar mantap
dilakukan pembedahan
5) Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis bedah jika yang
HIV/AIDS.
14
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
A. PERUMUSAN MASALAH
Setelah dlakukan anamnesa/pengkajian ditemukan masalah berupa ibu P4A0 belum
mengetahui pentingnya menggunakan alat kontrasepsi . Oleh karena itu dilakukan
penyuluhan tentang Keluarga Berencana.
B. PERENCANAAN
Planning of action
No Hari/ Nama Tujuan Materi Sasaran Deskripsi
Tanggal Kegiatan
1. Sabtu, Penyuluhan Peserta diharapkan: Keluarg Ny.S Penyaji
2018 Keluarga 1. Memahami a menyampaikan
Berencana tentang alat Berenc materi disertai
kontrasepsi ana dengan
2. Dapat penjelasan
mengetahui melalui media
macam – macam leaflet dan ibu
alat kontrasepsi yang dapat
langsung
berinteraksi
C. PELAKSANAAN
Pelaksanaan merupakan wujud atau realisasi dari rencana yang dibuat berdasarkan
teori, dalam pelaksanaan kebidanan komprehensif. Dalam pelaksanaan dilakukan
sesuai dengan planning of action.Berdasarkan masalah yang ada maka dilakukan
penyuluhan tentang Keluarga Berencana.
D. EVALUASI
Tahap akhir kebidanan komprehensif adalah evaluasi, berdasarkan teori hal-hal yang
perlu dilakukan dalam evaluasi yaitu:
1. Menilai hasil tindakan atau pelaksanaan dengan tujuan yang ditetapkan
2. Menilai efektifitas pelaksanaan dan program yang ada
Dapat dilakukan evaluasi sebagai berikut:
15
15
Pada akhir pertemuan ibu dapat:
a. Menjelaskan pengertian keluarga berencana
b. Menjelaskan pentingnya keluarga berencana
c. Menjelaskan macam – macam alat kontrasepsi
d. Mengerti kekurangan dan kelebihan dari masing – masing alat kontrasepsi
16
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kepada Ny. S
Saat melakuan pengkajian kepada Ny. S penulis tidak menemukan kesulitan saat
melakukan pengkajian data Ny. S . Pada saat melakukan penyuluha tentang keluarga
memberikan penyuluhan dan telah mendiskusikan apa yang tidak dimengerti oleh Ny.
S penulis menanyakan kembali apa yang telah disampaikan kepada Ny. S dan Ny. S
17
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran
sterilisasi.
B. Saran
1. Bagi klien
2. Bagi Institusi
3. Bagi Penulis
Dengan adanya study kasus ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis
18 18