Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil.
Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung
membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang
memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada
awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu
belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya
untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.Burung
masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk
erbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-
bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan
bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu
menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin.
Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga
udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh
membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat.
Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan
hewan yang lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat
terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak
anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal.
Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang, Aves telah
memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia.

1
Beberapa jenis aves seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah
didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting, yakni
daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara aves/burung
untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah merpati, perkutut, murai
batu dan lain-lain. Tidak terkecuali dengan elang yang kerap dipelihara pula untuk
gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis aves/burung
telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan
perdagangan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah aves itu secara umum?
2. Bagaimana anatomi dan visiologi system organ pada aves?
3. Dimanakah habitat dan persebaran pada aves?
4. Apa saja klasifikasi aves?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aves Secara Umum


Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata(tidak termasuk) Archosauria
Kelas : Aves
 Ciri morfologi aves
Aves merupakan hewan yang terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan
perkecualian pada beberapa jenis yang dikelompokkan dalam aves/burung
primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan,
kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga
mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara
dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga
udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh
membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat.
Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Struktur Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh
vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara
filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik.
Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat
menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga
terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis
sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus,
sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu
mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah
sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan
selanjutnya (Jasin, 1984).

3
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
 Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh.
Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan
seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa
barbulae di puncak
 Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan
perbedaan detail
 Plumae, Bulu yang sempurna
 Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil
disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling
bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari
 Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu
 Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu
 Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak
berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan
 Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan
cabang-cabang lateral dari rachis

B. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ORGAN


a. Sistem skeleton muscular
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai dua artikular dorsal. Semua
tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah
takik(celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada ruas tulag sternum dan
menarik tulang hunerus ke bawah (berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya,
otot pektoralis minor menarik sayap ke atas seperti pada gambar di bawah :

b. Sistem Pencernaan
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil,
dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:

4
1. paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2. rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara
rongga mulut dan tanduk,
3. faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran
pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan
makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4. lambung terdiri atas:
 Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim
pencernaan, dinding ototnya tipis.
 Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal.
Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan
bersama akanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut
sebagai " hen’steeth”,
5. intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada
kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan
pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu. Usus halus pada
burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung
meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat
kantung empedu.

c. Sistem Respirasi
Saluran Pernafasan pada Burung :
 Lubang hidung > Trakea > Bronkus > Paru-paru
1. Lubang Hidung
Letak dipangkal paruh di sebelah atas langit-langit rongga mulut.
2. Trakea
o Mengalami penebalan tulang rawan
o Pangkal trakea terdapat siring è suaraSiring bergetar dipengaruhi oleh
otot.
o Otot sternotrakealis > otot yang menghubungkan tulang dada dengan
trakea.
o Otot siringialis > otot yang menghubungkan siring dengan trakea
bagian dalam.
o Trakea mengalami percabangan menjadi 2 bronkus.
3. Bronkus

5
Bronkus terdiri dari :
 Bronkus primer.
 Bronkus Sekunder (meso bronkus), terdiri dari :
Trakea melanjut sebagai dua buah bronki pada siring (alat suara). Paru-
paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1
median).
Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara
(sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap
Kantong udara terdapat pada :
o Pangkal leher (servikal)
o Ruang dada bagian depan (toraks anterior)
o Antar tulang selangka (korakoid)
o Ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
o Rongga perut (saccus abdominalis)
o Ketiak (saccus axillaris)
Fungsi kantong udara :
 Membantu pernafasan terutama saat terbang
 Menyimpan cadangan udara (oksigen)
 Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
 Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak Paru-paru
khusus pada burung,

6
Bagian-bagian dari alat pernapasan burung!
Pernafasan burung saat terbang :
Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan
karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang
berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas),
kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada
bagian itu masuk ke paru-paru.
d. Sistem Sirkulasi
Aves (burung) mempunyai sistem sirkulasi tertutup (berarti bahwa darah
tidak pernah meninggalkan jaringan pembuluh darah; hasil: produksi ATP lebih
cepat, lebih cepat ekskresi sisa metabolisme, nutrisi lebih cepat pada sel-sel, dll)
Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh
peredaran darah burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai
pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah.
Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung
terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya
lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang
keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim vang bercabang lagi
menjadi arteri - arteri vang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan
anggota depan; dan sebuah aorta vang merupakan sisa dari arkus aortikus vang
menrlju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri rnereduksi). pembuluh nadi
ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor
menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar
dari bilik kana hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi paru -paru), yang
kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Pembuluh balik (verra) dibedakan atas:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa
darah dari kepala,anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju
jantung.

7
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah
dari bagian bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo) kanan dan paru –
paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung. System
peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti pada mamalia. Bedanya
hanya pada lengkung arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan,
sedangkan pada amalia terletak pada sebelah kiri.

e. Sistem Ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara
langsung pada kloaka. Tidak terdapat kandung kemih. Eksret semisolid
(mengadung urat).

f. Kelenjar Endokrin
Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid di
bawah vena jugularis dekat permulaan arteri subklavia dan karotis. Pancreas
terdiri atas pulau-pulau langerhans. Kelenjar adrenal sepasang, dengan panjang 8-
10 cm, pada permukaan ventral ginjal. Secret dari gonad mengatur karekteristik
seksual sekunder ( bulu, jengger dan gembel), misalnya bila ovarium dibuang,
bulu akan berubah warnanya

g. Sistem Reproduksi
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung
tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
1. Sistem Genitalia Jantan.
a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian
permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling
kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan
disimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus
wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung

8
kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk
sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior
dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara
di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen
tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
2. Sistem Genitalia Betina.
a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang
hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,
bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh
mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah
infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya
adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus
yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell
gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
3. Proses Festilisasi
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium
dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung
oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan
terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma
masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati
kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi
sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk
akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas
dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang

9
baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri,
serta perlu dibesarkan dalam sarang.
 Proses Terbentuknya Telur Ayam
Diperlukan sekitar 15 hingga 16 jam untuk terbentuknya telur ayam setelah
pembuahan.
4. Fungsi bagian-bagian telur aves :
a. Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio
b. Kuning telur --> cadangan makanan embrio
c. Kalaza --> menjaga goncangan embrio
d. Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan
e. Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio
Jantung burung gereja berdetak 460 kali dalam semenit. Suhu tubuhnya
adalah 108°F (42°C). Suhu tubuh setinggi ini, yang bisa berakibat kematian pada
binatang darat, sangat penting bagi kelangsungan hidup sang burung. Tingkat
energi yang tinggi yang diperlukan oleh burung untuk terbang dihasilkan oleh
metabolisme tubuh yang cepat ini.

C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES


Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan
pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi
kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang
berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung
karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung
merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar.

D. KLASIFIKASI AVES

1. Burung unta (S. Camelus)


Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Struthioniformes

10
Famili: Struthionidae
(Vigors, 1825)
Genus: Struthio
Spesies: S. Camelus
binomial: Struthio camelus
Linnaeus, 1758
Ciri-ciri:
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh
yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang udara, tetapi
pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan sebagainya. Paruhnya tidak bergigi
dan lancip. Burung unta mempunyai leher yang panjang dan mampu berlari
hingga 65 km/jam.
Burung unta terkenal dengan sarang masyarakat, di mana beberapa ekor
burung betina akan bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh betina pada
waktu siang dan jantan pada waktu malam. Telur burung unta adalah telur
terbesar.

2. Burung Kasuari (C. casuarius)


Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Casuarius
Spesies: C. casuarius
binomial: Casuarius casuarius

Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku
Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat
besar dan tidak dapat terbang.
Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di
pulau Irian. Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari
yang terdapat di Australia.

11
Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung
ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya,
kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari
betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan.

3. EMU
Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: AVES
Ordo: Struthioniformes
Famili: Casuariidae
Genus: Dromaius
Spesies: D. novaehollandiae
binomial: Dromaius novaehollandiae
(Latham, 1790)

Burung Emu (Dromaius novaehollandiae) ialah burung asli Australia


yang terbesar, serta burung yang tak dapat terbang yang kedua terbesar di dunia,
yaitu selepas saudara ratit-nya, burung unta. Burung ini juga merupakan anggota
tunggal dalam genus Dromaius yang masih ada. Subspesies Emu yang hidup di
Tasmania lenyap setelah penempatan orang Eropadi Australia pada tahun 1788;
penyebaran subspesies di tanah besar Australia kini juga terdesak oleh kegiatan-
kegiatan manusia.
Burung Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna cokelat dan bisa
mencapai ketinggian dua meter dan berat 45 kilogram. Burung ini ialah hewan
pengelana, dan bisa membuat perjalanan jarak panjang untuk mencari makanan
yang termasuk berbagai tumbuhan dan serangga. Jika perlu, burung ini bisa
mencapai 50 kilometer sejam. Burung Emu diternakkan untuk daging, minyak,
dan kulitnya.
 Telurnya gelap hijau hitam

12
 Bekerja sama walaupun binatang
 Telur dieram oleh yang jantan.

4. B4. URUNG KIWI


Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Struthioniformes
Famili: Apterygidae
Genus: Apteryx
Kiwi adalah spesies lain dari burung tidak dapat terbang yang endemik di
Selandia Baru dari genus Apteryx (satu-satunya genus dalam famili Apterygidae).
Dalam ukurannya yang seperti ayam domestik, kiwi adalah ratite hidup
yang paing kecil. Seluruh spesies kiwi adalah spesies terancam. Kiwi juga
merupakan simbol nasionalSelandia Baru.

5. MERAK BIRU
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Pavo
Spesies: P. cristatus
binomial: Pavo cristatus

Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo
cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru
mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran
besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat
panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru
membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-
bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan
tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.

13
6. AYAM HUTAN
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: P. gallus
binomial: Gallus gallus

Seluruhnya, ada empat spesies ayam hutan yang menyebar mulai dari India,
Sri Lanka sampai ke Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara. Keempat
spesies itu adalah:
 Ayam-hutan Merah, Gallus gallus
 Ayam-hutan Srilangka, Gallus lafayetii
 Ayam-hutan Kelabu, Gallus sonneratii
 Ayam-hutan Hijau, Gallus varius
Dua jenisnya terdapat di Indonesia, menyebar alami terutama di bagian
barat kepulauan. Kedua jenis itu ialah ayam-hutan merah, yang menyukai bagian
hutan yang relatif tertutup; dan ayam-hutan hijau, yang lebih menyenangi hutan-
hutan terbuka dan wilayah berbukit-bukit.
Ayam hutan merah adalah moyang dari ayam peliharaan, sedangkan keturunan F1
dari persilangan antara ayam hutan merah dan ayam hutan hijau
menghasilkanayam bekisar.

7. KALKUN
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Meleagris

14
Spesies: M. gallopavo
M. ocellata

Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung
berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina lebih kecil
dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu
berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang
mencapai 1,5-1,8 meter. Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo
sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.

15
8. BURUNG JENJANG
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Gruiformes
Famili: Gruidae
Genus: Grus
Spesies: Grus japonensis

Burung Jenjang adalah nama untuk burung besar berparuh, berkaki dan
berleher panjang dari familia Gruidae,ordo Gruiformes. Berbeda dengan burung
Kuntul, burung Jenjang terbang dengan leher yang diluruskan.
Burung Jenjang merupakan burung yang setia seumur hidup terhadap
pasangannya. Burung Jenjang berkencan dengan pasangannya dengan
mengeluarkan suara yang ribut sambil diiringi gerakan-gerakan seperti menari
sehingga terkenal sebagai "dansa" burung Jenjang.
Beberapa spesies burung Jenjang merupakan burung migran ke tempat
yang sangat jauh, sedangkan beberapa spesies yang hidup di iklim panas bukan
merupakan burung migran. Burung Jenjang hidup berkelompok dan jika
jumlahnya cukup dapat membentuk kawanan yang besar. Di Indonesia, burung
Jenjang terkenal berkat seni melipat kertas (origami). Lipatan kertas burung
Jenjang (orizuru) sering disebut sebagai lipatan kertas burung bangaukarena
memang bentuknya mirip.

9. DARA LAUT
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Charadriiformes
Famili: Sternidae
Genera: Anous Hydroprogne
Procelsterna Gelochelidon

16
Gygis Larosterna
Onychoprion Chlidonias
Sternula Thalasseus
Phaetusa Sterna

Dara-laut adalah burung laut di dalam keluarga Sternidae, masih


berkerabat dengan Burung Camar. Burung Dara-laut dapat ditemukan di seluruh
dunia.

10. BEBEK
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: AVES
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Subfamili: Dendrocygninae
Oxyurinae
Anatinae
Merginae

Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili
Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran
lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat
ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.
Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang
berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe,
gallinule, dan coot.
D. HABITAT DAN PERSEBARAN
Aves/burung dapat ditemukan hampir di berbagai belahan bumi. Mereka
dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi
pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-
rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan

17
wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan
makanan utamanya.

E. PERANAN AVES BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


Hampir seluruh potensi yang dimiliki burung telah dimanfaatkan manusia,
baik untuk kebutuhan konsumsi maupun ekonomi. Daging dan telur unggas
merupakan sumber lemak dan protein yang dibutuhkan manusia. Keindahan
kicauan dan warna jenis burung tertentu menyebabkan manusia tertarik untuk
memeliharanya. Dahulu, bulu burung cendrawasih dijadikan hiasan kepala oleh
sukusuku masyarakat di papua. Begitu juga kemempuan terbang beberapa jenis
merpati dimanfaatkan untuk suatu hobi atau diperlombakan.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan
dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari
burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari
orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh
dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis
burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah
dari berat badan mereka setiap hari.Klasifikasi ilmiah burung pertama kali
dikembangkan oleh Francis Willughby dan John Ray di tahun 1676 dalam edisi
Ornithologiae.[2] Carolus Linnaeus merubah klasifikasi tersebut tahun 1758 untuk
merancang tata nama biologi yang digunakaan saat ini.
Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia.
Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi
sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat
menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-
aves.html#ixzz2vXjmN2Gi
http://nurulary.blogspot.com/2010/08/blog-post.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Burung
http://sempalai.blogspot.com/2009/11/anatomi-burung.html
http://ysuryadi.blogspot.com/2012/09/klasifikasi-aves.html
http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-aves.html

20

Anda mungkin juga menyukai