Anda di halaman 1dari 3

1.

Untuk membantu memulihkan, menganalisa, dan mempresentasikan materi/entitas


berbasis digital atau elektronik sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan
sebagai alat buti yang sah di pengadilan; dan
Untuk mendukung proses identifikasi alat bukti dalam waktu yang relatif cepat, agar
dapat diperhitungkan perkiraan potensi dampak yang ditimbulkan akibat perilaku
jahat yang dilakukan oleh kriminal terhadap korbannya, sekaligus mengungkapkan
alasan dan motivitasi tindakan tersebut sambil mencari pihak-pihak terkait yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perbuatan tidak
menyenangkan dimaksud.
2. Cybercrime adalah kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan
menggunakan teknologi cyber dan terjadi di dunia cyber.
3. Cyber-Related Crime yaitu kejahatan yang dilakukan menggunakan teknologi cyber,
namun kejahatan itu juga dapat dilakukan tanpa menggunakan teknologi cyber.
4. Perbedaannya adalah pada cybercrime kejahatan yang terjadi pasti melibatkan tekonolgi
komputer, tanpa computer kejahatan tersebut tidak akan terjadi. Sedangkan pada cyber related
crime kejahatan dapat terjadi dengan adanya teknologi komputer maupun tanpa adanya
tekonologi komputer.

Jenis Cybercrime

 Berdasarkan jenis aktifitas yang dilakukannya :

1. Unauthorized Access
kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan
komputer yang dimasukinya. Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.

2. Illegal Contents
kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal
yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban
umum. Contoh rilnya adalah pembuatan suatu berita bohong atau fitnah, hal-hal yang
berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara,
agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah dan sebagainya.

3. Penyebaran virus secara sengaja


Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Sering kali orang yang
sistem emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat
lain melalui emailnya.

4. Data Forgery
Kejahatan yang dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang
ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang
memiliki situs berbasis web database.
5. Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
Cyber Espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan
kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak
sasaran.

6. Cyberstalking
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan
memanfaatkan komputer.

7. Carding
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain
dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.

8. Hacking and Cracking


Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari
sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang
sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang
cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal
yang negatif.

9. Cybersquatting and Typosquatting


Cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama
perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan
harga yang lebih mahal.

10. Infringement of Privacy


Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi
dan rahasia. Contoh seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit
tersembunyi dan sebagainya.

11. Hijacking
Merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Contohnya Software Piracy
(Pembajakan Perangkat Lunak)

12. Cyber Terorism


Suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah atau
warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer. Beberapa contoh kasus Cyber
Terorism.

Keterkaitan UU ITE Pasal 27 dengan KUHP Pasal 310 dan Pasal 311

penghinaan atau pencemaran nama baik terhadap Yogjakarta oleh Florence Sihombing. Pada
pertengahan tahun 2014. Florence dijerat dengan pasal 27 ayat (3) Undang-undang nomor 11 tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang memuat tentang Penghinaan dan
Pencemaran nama baik. Pasal tentang pencemaran nama baik juga diatur dalam pasal 310 dan pasal 311
Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP), Kedua pasal ini cukup relevan.

Anda mungkin juga menyukai