PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek
peristilahan. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang
berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim.
Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada
Allah swt. dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal
itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura,
melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan
telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah, banyak para ahli yang mendefinisikannya, di
antaranya Prof. Dr. Harun Nasution. Ia mengatakan bahwa Islam menurut istilah (Islam sebagai
agama) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia
melalui Nabi Muhammad saw sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran
yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenal berbagai segi dari kehidupan manusia.
B. TUJUAN
Mengetahui bagaimana keadaan agama Islam pada masa pembangunan.
Mengetahui organisasi – organisasi apa saja yang ada pada Islam
Mengetahui peranan organisasi – organisasi Islam
C. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana keadaan agama Islam pada masa pembangunan?
2.Apa saja organisasi Islam pada masa pembangunan?
3. Apa peranan organisasi tersebut?
Era Reformasi
Bulan Mei 1997 merupakan awal dari era reformasi. Saat itu rakyat Indonesia bersatu
untuk menumbangkan rezim tirani Soeharto. Perjuangan reformasi tidak lepas dari peran para
pemimpin Islam pada saat itu. Beberapa pemimpin Islam yang turut mendukung reformasi
adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ketua Nahdatul Ulama. Muncul juga nama
Nurcholis Majid (Cak Nur), cendikiawan yang lahir dari kalangan santri. Juga muncul Amin
Rais dari kalangan Muhamadiyah. Bertahun-tahun reformasi bergulir, kiprah umat Islam dalam
panggung politik pun semakin diperhitungkan.
Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya nonpolitik.
Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan social menuju kepada
tercapainya kebahagiaan lahir batin.
Penutup (Kesimpulan)
Agama tidak hanya mendukung pembangunan, pengembangan dan kemajuan di berbagai
bidang, tetapi ia pun menuntut setiap hari yang dilalui umat manusia lebih baik dari hari
sebelumnya. Hanya saja, pembangunan dan kemajuan ini harus berlangsung dalam kerangka
prinsip, batasan, dan hukum Islam.
DAFTAR PUSTAKA