Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
oleh :
Muhasir
Nim : 1703038021
ّ
إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتائ ذي القربى و ينهى عن الثحشاء والمنكر
) 90 :والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ( النحل
Artinya : ”Sesungguhnya Allah menyuruh berbuat keadilan, berbuat
baik dan menolong kaum kerabat dan melarang dari perkara yang keji,
mungkar dan dosa. Allah menasehati kamu moga-moga kamu menjadi ingat".
(Q.S. AN-Nahl; 90)1
1
pendidikan/sekolah/madrasah terus melakukan struktur hubungan yang di
istilahkan adalah hubungan-hubungan madrasah, seperti : Hubungan madrasah
dengan komite madrasah , hubungan madrasah dengan masyarakat/orang tua,
hubungan madrasah dengan dewan guru.
2
pendidikan secara berhasil. Rancangan yang bersifat menyeluruh ini dapat
dilakukan melalui proses tindakan yang dikenal sebagai manajemen strategik.3
B. Rumusan Masalah
C. Pembahasan
1. Penentuan Sasaran Jangka Panjang
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk
mewujdkan tujuan pendidikan nasional harus menjalan kan perannya dengan
baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikanini, sekolah harus
dikelola dengan baik agar dapat mewujud kan tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak professional dapat
menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat
3
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan II. (Jakarta: PT Toko Gunung
Agung), 1995), 35
4
Syafaruddin. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Cetakan I. (Jakarta: Ciputat Press,
2005), 122.
3
menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsi nya sebagai lembaga
pendidian formal.
5
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1985), 65.
6
Syafaruddin. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, 124.
7
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 37-38.
4
keberhasilan sekolah, misalnya mengenai efektifitas mapupun efisiensi. Tujuan
sekoah juga berfungsi sebagai tolok ukur bagi para ilmuwan bidang organisasi
guna mengetahui seberapa suatu organisasi sekolah berjalan secara baik. Tujuan
dalam organisasi sekolah menciptakan sejumlah pedoman bagi landasan
kegiatan sekolah yang menggambarkan keadaan masa datang.8
Adapun arti tujuan jangka panjang adalah sasaran jangka panjang yang
ditentukan sebagai hasil akhir spesifik yang ingin dicapai sebuah organisasi
dengan melakukan misi. Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun. Sasaran
perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan arah, membantu dalam
evaluasi, menciptakan sinergi, mengungkap kan prioritas, memfokus kan
koordinasi, dan menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan aktivitas secara efektif. Sasaran harus menantang,
dapat diukur, konsisten, pantas, dan jelas.10
8
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 50.
9
Soemanto Wasty dan Soetopo Hendiyat, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan.
(Surabaya: Usaha Nasional, 1982), 47-48.
10
A. Tabrani Rusyan, Manajemen Kependidikan. (Bandung: Media Pustaka, 1992), 89.
5
Menurut R.A. Johnson Sasaran jangka panjang ini juga dapat berfungsi sebagai
tolok ukur keberhasilan sekolah, adapun kriteria yang digunakan sebagai
pengukur keberhasilan adalah sebagai berikut:11
a. Akseptabilitas
b. Fleksibilitas
c. Dapat diukur
Sasaran yang ingin dicapai hendaknya dinyatakan dengan jelas dan konkret.
Kejelasan yang dimaksud tidak hanya dalam arti jumlah sasaran tersebut yang
sedapat mungkin dinyatakan secara kuantitatif, akan tetapi juga batas kurun
waktu dalam mana sasaran diharapkan tercapai dan dengan pemenuhan standar
mutu yang bagaimana. Bagi para pelaksana kegiatan operasional kejelasan
tersebut sangat penting bukan hanya dalam arti menghilangkan keragu-raguan
tentang apa yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu di masa depan, akan
tetapi juga mencegah timbulnya salah pengertian dalam mengukur kinerja para
pelaksana kegiatan operasional tersebut.
d. Kriteriakesesuaian
11
R.A. Johnson, The Theory and Management of System. Tokyo: McGraw Hill
Kogakusha,1973), 101-102.
6
Yang dimaksud dengan kesesuaian adalah bahwa sasaran jangka panjang harus
digali dan merupakan rincian misi perusahaan dan misi merupakan rincian dari
kegiatan-kegiatan utama yang harus diselenggarakan dalam rangka pencapaian
tujuan akhir. Dengan menggunakan pendekatan demikian, maka berbagai pihak
dalam menjalankan fungsinya bekerja atas dasar pemikiran relevansi yang
berarti bahwa apapun yang terjadi dalam organisasi selalu relevan dengan misi
yang harus diemban dan relevan tujuan yang harus dicapai.
Sasaran jangka panjang ini juga bertujuan untuk meciptakan sekolah ungulan
atau sekolah yang kompetitif, adapun syarat-syarat menjadi sekolah kompetitif
adalah sebagai berikut:
Tujuan filosofis diwujudkan dalam bentuk Visi dan Misi seluruh kegiatan
sekolah. Tidak hanya itu, visi dan misi dapat dicerna dan dilaksanakan secara
bersama oleh setiap elemen sekolah.
7
adalah yang lingkungan yang dapat memberikan dimensi pemahaman secara
menyeluruh bagi siswa.
Jelas, organisasi yang baikdan solid baik itu organisasi guru, orang tua akan
menambah wawasan dan kemampuan tiap anggota nya untuk belajar dan terus
berkembang. Serta perlu pula dialog antar organisasi tersebut, misalnya forum
Orang Tua Murid dengan forum guru dalam menjelaskan harapan dari guru dan
kenyataan yang dialami guru di kelas.
7) Evaluasi belajar yang baik berdasarkan acuan patokan untuk mengetahui apakah
tujuan pembelajaran dari kurikulum sudah tercapai
Bila kurikulum sudah tertata rapi dan jelas, akan dapat teridentivikasi dan dapat
terukur target pencapaian pembelajaran sehingga evaluasi belajar yang diadakan
mampu mempetakan kemampuan siswa.
8
sinkronisasi antara pola pendidikan di sekolah dengan pola pendidikan di
rumah.12
b. Ketenagaan
12
S.P. Malayu hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, Cetakan I. (Jakarta:
Toko Gunung Agung, 1996), 71-72.
9
4) Mengadakan studi banding ke sekolah lain yang dekat yang dianggap
sudah lebih maju dan berkualitas.
5) Pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja guru melalui supervisi dan
kunjungan kelas.
c. Kurikulum
d. Bidang Kesiswaan
10
6) Memiliki peserta didik yang ahli dalam berceritera (story telling) baik
dalam bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
7) Memiliki regu paskibraka yang selalu siap untuk segala keperluan
upacara.
8) Memiliki tim P3K dan dokter sekolah yang selalu siap.
9) Memiliki pangkalan kepramukaan yang aktif.
10) Memiliki tim pencinta alam yang aktif.
e. Bidang Humas
1) Mensosialisasikan Sekolah secara nasional.
2) Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam kerangka pengembangan
sekolah.
3) Mengoptimalkan pemanfaatan pusat informasi dan pengolahan data
(PUSINLAHTA) dan internet.
4) Mempertahankan kelangsungan unit-unit usaha dalam kerangka
menggali sumber dana untuk pengembangan sekolah.13
5)
3. Penentuan Strategi Induk
Dalam bukunya Fatah Syukur cara membuat strategi yang dilakukan oleh
yang sifatnya makro, dalam arti kebijakn yang harus ditetapkan dalam
mengantisipasi situasi dan kondisi diluar organisasinya.14 Untuk cara lain dalam
membuat penenentuan Strategi induk Strategi adalah sebuah rencana yang
komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang
mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan
kompetisi. Menurut Gaffar strategi adalah rencana yang mengandung cara
komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,
berjuang dan berbuat guna memenangkan kompetisi. Secara historis konsep
strategi memang berasal dari militer, seperti yang diungkap Von Noumon dan
Mogernstern dalam tulisannya “The Theory of Games” yang mengandung teori
dan konsep strategi. Dari sinilah konsep tersebut diaplikasikan ke dalam dunia
bisnis dan dunia kehidupan lannya seperti politik. Thomas Schelling
13
R.Fred David, Konsep Manajemen Strategis, Edisi VII (terjemahan), (Jakarta, Indeks,
2004), 79-80.
14
Fatah Syukur, Manajemen....129
11
mengembangkan studi dengan judul “The Strategi of Conflict” yang
mengungkapkan berbagai unsur strategi yang umum ditemui dalam berbagai
aspek kehidupan dalam situasi competitive. Unsur-unsur umum ini adalah
prinsip-prinsip dalam bargaining, threats, mutual distrust, dan balance antara
kerjasama danconflict. Dalam perkembangan selanjutnya terutama dalam era
globalisasi. Strategi merupakan instrumen manajemen yang ampuh dan tidak
dapat dihindari, tidak hanya untuk survival dan memenangkan persaingan tetapi
juga untuk tumbuh dan berkembang.15
Dalam kaitan ini kiranya menarik dan relevan untuk menekankan bahwa
perumusan strategi induk sesungguhnya merupakan salah satu bentuk
pengambilan keputusan sebagai suatu metode untuk memecahkan
permasalahaan yang dihadapi oleh suatu organisasi, dalam hal ini suatu
perusahaan. Dalam teori pengambilan keputusan sebagai pemecahan masalah
terdapat tujuh langkah yang biasa nya diambil yaitu :
15
R.Fred David, Konsep Manajemen Strategis, 85.
16
Soemanto Wasty dan Soetopo, Hendiyat Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan.
(Surabaya: Usaha Nasional, 1982), 90-91.
17
M. Yusanto Ismail, Pengantar Manajemen Syariat, Cetakan II. Jakarta, Khairul
Bayan,2003), 88-89.
12
a. Mengidefinisikan hakikat permasalahan yang dihadapi dan mengundang
pemecahan
b. Mengumpulkan data yang relevan
c. Menganalisis data
d. Menentukan berbagai alternative yang mungkin ditempuh
e. Menganalisis berbagai altenatif
f. Memilih salah satua lternatif
g. Pelaksanaan keputusan
h. Evaluasi hasil pelaksanaan
Analisis Data (Data analysis). Data hanya merupakan bahan baku yang
masih harus diolah sehingga berubah sifatnya menjadi informasi karena
informasilah yang memiliki nilai intrinsik dimaksud. Informasi yang bermutu
tinggi dan bermanfaat sebagai pendukung pengambilan keputusan harus
memiliki berbagai ciri seperti :18
1) Kemutakhiran
2) Relevansi
3) Kelengkapan
18
R.A. Johnson, The Theory and Management of System. (Tokyo: McGraw Hill Kogakusha,
1973), 61-64.
13
4) Dapat dipercaya
Disimpan sedemikian rupa sehingga mudah ditelusuri apabila tiba waktunya
untuk digunakan.
D. Analisis
Pemilihan Salah Satu Alternatif. Dalam kaitan ini harus ditekankan bahwa
pilihan dijatuhkan pada alternatif yang kelihatannya terbaik. Penekanan ini sangat
penting dalam proses pengambilan keputusan.
14
Evaluasi hasil pelaksanan. Setiap keputusan yang diambil pada hakikatnya
bersifat tentatif, artinya manajemen perlun melakukan penilaian apakah keputusan
yang diambil merupakan keputusan yang tepat atau tidak. Pengambilan keputusan
perlu melakukan peninjauan ulang yang terbagi atas 2 faktor, yaitu:
1. Faktor Psikologis, dalam arti “takut kehilangan muka” jika harus meninjau
kembali sesuatu keputusan yang pernah diambilnya,
2. Ketakutan bahwa tindakan seperti itu akan diinterpretasikan oleh berbagai pihak
sebagai cermin ketidakmampuan manajer yang bersangkutan.19
E. Kesimpulan
F. Daftar Pustaka
Sumber Buku
19
Kadarman, Pengantar Ilmu Manajemen. (Jakarta: Gramedia, 1996), 65.
15
David, R. Fred. Konsep Manajemen Strategis, Edisi VII (terjemahan). Jakarta,
PT Indeks, 2004
Hasibuan, S.P. Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan II. Jakarta,
PT Toko Gunung Agung, 1995
Johnson, R.A. The Theory and Management of System. Tokyo: McGraw Hill
Kogakusha, 1973
Sumber Jurnal
16
Sumber Lain
17