BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Melihat pada jurnal pertama yang dijadikan referensi dalam penelitian ini
yaitu, “Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Kreatif
Puisi Oleh Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Kisaran Tahun Ajaran 2012/ 201” yang
ditulis oleh Irnawati Hutagalung (2013), maka didapatkan kesimpulan bahwa,
terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pembelajaran sebelum menggunakan
media film dokumenter, dan setelah menggunakan media film dokumenter, dengan
naiknya nilai rata-rata siwa dari sebelumnya sebesar 71,57 menjadi 81,86. Perbedaan
yang ada dalam jurna ini dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah jurnal ini
menggunakan one group pretest posttest.
Pada jurnal kedua yang berjdul “Pengembangan Model Pembelajaran
Sosiodrama Dengan Menggunakan Media Film Dokumenter Sekunder Terhadap
Siswa Program Studi Pendidikan Sejarah” oleh Syarifuddin (2013), didapatkan
kesimpulan, dari evaluasi hasil belajar siswa, hasil belajar siswa setelah
pembelajaran sejarah dengan model sosiodrama menggunakan media film
dokumenter sekunder adalah sangat baik. Jurnal ini menggunakan teori penelitian
adalah teori S-O-R (stimulus respon), dan teori perilaku.
Jurnal ketiga pada peneltian ini menggunakan paradigma Positifistik dengan
jenis penelitian Kuantitatif Eksplanatif yang merupakan paradigma dan jenis
penelitian yang sama yang digunakan dalam penelitian ini. Jurnal yang berjudul
“The Influence Of Using Documentary Film Study Results Of Students History
Lesson” oleh Emilda Rani,Maskun, dan Supraman Arif (2014) menggunakan Teori
S-O-R (stimulus respon).
Dari Jurnal keempat yang berjudul “Effects Of A Documentary Film On
Public Stigma Related To Mental Illness Among Genetic Counselors” oleh Kelly
Anderson, Jehannie C. Austin (2011), didapatkan kesimpulan bahwa Setelah
menonton film dokumenter peserta merasa lebih nyaman bertanya tentang penyakit
kejiwaan , dan ditunjukkan pada perbaikan dalam sikap.
Film dokumenter dapat dimasukkan ke dalam pelatihan program konseling
sebagai cara untuk meningkatkan kenyamanan dengan meminta klien bercerita
8
dalam pikirannya perlu diubah menjadi pesan verbal dan non verbal. Proses inilah
yang disebut penyandian (encoding).
2) Pesan (message) Pesan merupakan apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada
penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga
komponen: makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk
atau organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat
merepresentasikan objek (benda), gagasan, dan perasaan, baik ucapan (percakapan,
wawancara, diskusi, ceramah) ataupun tulisan (surat, esai, puisi, famlet). Pesan juga
dirumuskan secara non verbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh
(acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatap mata, dan sebagainya), juga
melalui musik, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya.
3) Saluran atau media Saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan
sumber untuk menyampaikan pesannnya kepada penerima. Pada dasarnya
komunikasi manusia menggunakan dua saluran, yakni cahaya dan suara, serta ke
lima indera kita untuk menerima pesan dari orang lain. Saluran juga merujuk pada
cara penyampaian pesan: langsung (tatap- muka), atau lewat media (surat kabar,
majalah) atau media elektronik (radio, televisi). Surat pribadi, telepon, selebaran,
Overhead Projector (OHP), sistem suara (sound system) multimedia, semua itu
dikategorikan sebagai (bagian dari) saluran komunikasi. Masih banyak saluran media
lainnya yang dapat menyampaikan pesan, yaitu komputer, telepon, faksimili,
komputer, dan sebagainya.
4) Penerima (receiver) Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan
(destination), komunikate (communicatee), penyandi-balik (decoder) atau khalayak
(audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima
pesan dari sumber. Apa yang disampaikan oleh sumber kepada penerima pesan akan
menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal
yang dapat dipahami oleh penerima. Proses ini disebut penyandian-balik (decoding).
5) Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut,
misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur,
perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari tidak bersedia membeli barang yang
ditawarkan menjadi bersedia membelinya, atau dari tidak bersedia memilihnya dalam
pemilu), dan sebagainya.
13
3. Persuasi : Fungsi persuasi tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan
hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berbentuk
informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi.
4. Transmisi Budaya : Salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas
meskipun paling sedikit dibicarakan adalah transmisi budaya. Sebagai contoh,
televisi bukan hanya merupakan cermin tetapi juga pengikat waktu. Sebagaimana
program televisi atau film yang mempertontonkan tema- tema tabu, merefleksikan
perubahan di dalam struktur sosial (perubahan dimana televisi bertanggung jawab
terhadap semua sebab itu).
5. Mendorong Kohesi Sosial : Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan.
Dimana media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Media massa
merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai berai bukanlah
keadaan yang baik bagi kehidupan mereka (Nurudin,2007:66-90).
5. Cepat, selintas
6. Berjalan satu arah
7. Terorganisasi
8. Periodik dan terarah serta mencakup berbagai aspek kehidupan
disiarkan stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa
itu berlangsung, seolah – olah mereka berada ditempat peristiwa itu terjadi.
Sedangkan Realism mengandung makna kenyataan, dimana televisi menyiarkan
informasi secara audio visual sesuai dengan fakta. Dengan melaksanakan fungsinya
sebagai media penerangan, stasiun televisi selain menyiarkan informasi dalam
bentuksiaran pandang mata, berita dilengkapi dengan gambar–gambar yang sudah
tentu faktual.
2. Fungsi Pendidikan (The Educational Function)
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan
acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan.
Sesuai dengan makna pendidikan, yakni pengetahuan dan penalaran masyarakat
televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara impisit mengandung pendidikan
seperti film, kuis dan sebagainya yang disebut Educational Television (etv), yaitu
acara pendidikan yang disisipkan dalam siaran yang sifatnya umum. Karena
keampuhannya itulah, makan fungsi pendidikan yang dikandung televisi ditingkatkan
lagi, sehingga dinamakan sarana pendidikan jarak jauh yang disebut instruction
television.
3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)
Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar
dari alokasi waktu massa siaran diisi oleh acara- acara hiburan. Hal ini dapat
dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara
bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayak yang tidak
mengerti bahasa asing bahkan yang tuna aksara.
c. Dampak prilaku, yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah
ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari- hari
(Elvinaro,2007:137).
1. Narasi
Naskah merupakan idea atau gagasan dalam bentuk susunan kalimat dan dari
susunan kalimat tadi bisa dikeahui maksud dan tujuannya, karena, di dalamnya
terdapat informasi/ pesan yang ingin disampaikan (Darwanto,2007:2002).
Hal-hal yang perlu diperehatikan dalam naskah antara lain :
20
1. Jelas
Yaitu kejelasan menempati prioritas utama dalam penelitian naskah. Clarity has
top priority! Kata dan kalimat yang disusun harus “sekali ucap langsung
dimengerti”.narator hanya memilki satu kesempatan untuk berkomunikasi dengan
penonton. Berbeda dengan pembaca Koran yang dapat membaca artikel secara
berulang–ulang sampai dapat memahami secara jelas.
2. Ringkas
Satu ide untuk satu klaimat dihindari pemakaian anak kalimat. Naskah harus
disusun dengan kalimat-kalimat ringkas sebagaimana kalimat yang biasa
diucapkan saat bercakap-cakap.
3. Sederhana
Yaitu kata- kata yang digunakan harus sederhana, umum digunakan dalam
percakapan keseharian, tidak rumit atau tidak teknis – ilmiah yang kurang dikenal
kalangan awam. Sekuat mungkin hindari istilah asing, gaya bahasa birokrasi,
bahasa hukum atau jargon.
4. Aktif
Yaitu digunakan kalimat aktif, bahan pasif. Contoh : “mahasiswa memprotes
dosen” bukan : “dosen diprotes mahasiswa”.
5. Imajinatif
Yaitu naskah harus mampu mengembangakan imajinasi penonton dengan
kekuatan audio dan visual.
6. Hindari akronim
Yaitu kalaupun harus menggunakannya beri keterangan sesudah atau sebelum
dikemukakan.
7. Global
Yaitu hindari sedapat mungkin detail yang tidak perlu, sesederhana fakta.
Penonton hanya perlu inti berita, waktu anda pun terbatas.
8. Bercerita
Yaitu gunakan kalimat tidak langsung atau hindari penggunaan kalimat langsung.
Naskah harus “berbicara”, yakni “menceritakan” orang berbicara apa, dimana,
bagaimana, kenapa, dan sebagainya.
21
2. Narasumber
a. Definisi Narasumber
Narasumber erat kaitannya dengan proses wawancara karena tujuan dari wawancara
adalah untuk mendapatkan keterangan langsung dari sumber berita yaitu keterangan
aktual dari pelaku atau saksi peristiwa, itulah yang disebut dengan narasumber.
Narasumber yang paling baik adalah seseorang yang berpengetahuan dalam sesuatu
bidang dan yang memilki perasaan tajam yang sama dengan sang wartawan tentang
perlunya publik mengetahui apa yang sedang terjadi sebenarnya. Narasumber
semacam ini, bahkan akan menelpon waratawan jika mengetahui tentang adanya
sesuatu yang penting bagi publik. Ia memahami kebutuhan wartawan bertanya
padanya tentang hal itu.
Wartawan harus bersyukur jika menemui narasumber yang seperti itu dan
memupuknya dengan baik, sehingga dapat dimanfaatkan bila diperlukan. Yang
penting setiap narasumber memilki motif dalam memberikan keterangan kepada
wartawan. Demikian pula narasumber memiliki keberatan – keberatan untuk
memberikan informasi pada wartawan (Kusumaningrat,2006:250).
b. Menentukan narasumber
Narsumber dari suatu wawancara biasanya memilki latar belakang yang tidak sama.
Narasumber yang akan diwawancarai secara garis besar jika dilihat dari kepentingan
yang mereka wakili, yaitu :
a. Pemerintah atau penguasa
b. Kelompok ahli atau pakar dan pengamat
c. Orang terkenal (Celebrity)
d. Masyarakat biasa (man in the street)
3. Materi Acara
Berdasarkan materi isinya berita dapat dikelompokkan ke dalam berita pernyataan,
pendapat, ide/gagasan, berita ekonomi, berita keuangan, berita politik, berita sosial
masyarakat, berita olahraga, berita hiburan, berita tentang aspek – aspek ketertarikan
manusiawi atau minat insane (Sumadiria,2010:67).
Materi acara dalam program 360 adalah seputar biografi seseorang, perjalanan, serta
ulasan mendalam tentang seseorang atau suatu peristiwa yang sudah terjadi. Program
ini termasuk dalam program dokumenter yang informasi yang bertujuan untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
4. Lokasi
23
Lokasi siaran langsung (live event) merupakan salah satu jenis program acara pada
stasiun televisi broadcasting. Siaran langsung dapat dibedakan dalam dua kategori,
yaitu :
1. Siaran langsung dari studio
Siaran langsung dari studio lebih sedikit mempunyai resiko untuk gagal. Karena
sistem jaringan yang terhubung langsung dengan bagian penyiaran (materi control
on air) naik melalui cable coaxial sebagai standar normal pengiriman yang lebih
bagus.
Antara studio master control on air terdapat hubungan jaringan pengiriman sinyal
bolak – balik. Sebab ada beberapa event siaran langsung dari luar yang harus dikirim
dan diproses produksi di ruangan studio terlebih dahulu sebelum ditayangkan.
2. Siaran langsung dari luar studio (satelit)
Siaran langsung dengan menggunakan jasa satelit sebenarnya tidak berbeda dengann
sistem siaran menggunakan gelombang pendek (micorowave) untuk penyiarannya
setelah masuk mastercontrol.
Perbedaan penggunaan kedua perangka tersebut akibat karaterisktik sistem
pengiriman gambarnya yang berbeda, sehingga perlakuan terhadap sistemnya pun
lain. Siaran langsung menggunakan satelit akan dipakai apabila :
a. Media penyiaran (venue) yang digunakan sulit atau banyak penghalang (obstacle)
seperti gedung bertingkat, gunning, dan lain–lain.
b. Jauh dari pusat penyiaran stasiun televisi tersebut misalnya di luar kota.
Kekurangan menggunakan sistem satelit yaitu :
a. Biaya sewa transponder yang mahal.
b. Kemungkinan gangguan alam (noise) besar bila dibanding microwave (Setyobudi,
2006:49-51).
Lokasi program 360 Metro TV berada di luar studio karena liputan yang
dilakukan oleh tim 360 mempunyai topik yang berbeda – beda dan untuk mendukung
setiap topik di dalam setiap segmen dibutuhkan lokasi wawancara dan pengambilan
gambar di luar studio Metro TV. Namun penyampaian lead untuk mengantar setiap
segmen, dilakukan di dalam studio dan dibawakan oleh presenter dari studio 3 Metro
TV.
24
2.2.3.8 Dokumenter
Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran
dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya program dokumenter
yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan, atau sejarah suatu masyarakat
(misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang urmput dan sebagainya.
Gaya atau penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan
gambar, teknik editing, dan teknik penceritaannya. Mulai dari yang sederhana hingga
yang tersulit. Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti sebuah film
sehingga sering disebut dengan film dokumenter (Morrisan,2008:212).
Secara umum film dokumenter dibagi menjadi dua jenis yaitu (Anton Mabruri,
2013:5-6) :
1. Film dokumenter berdasarkan dari pemenuhan keinginan atau film dokumenter
fiksi atau dokudrama.
2. Film dokumenter berdasarkan dari representasi sosial atau film dokumenter
non fiksi.
Film dokumenter yang diproduksi untuk kepentingan televisi hakikatnya
berbeda dengan membuat film dokumenter independen. Karena proses riset sangat
singkat, waktu penggarapan yang terkesan dikejar tayang atau pendekatan produksi
yang sederhana. Durasi dokumenter televisi juga menyesuaikan dengan slot program
televisi yang baku, yaitu 30 menit atau 60 menit (termasuk iklan). Film dokumenter
yang diproduksi sebagai karya program dokumenter televisi memiliki ciri khas
seperti (Andi Fachruddin, 2012:314) :
1. Durasi Program Pendek.
Durasi menyesuaikan pada batasan jam tayangan pada stasiun televisi. Durasi
program disesuaikan dengan isi dan pemaparan yang telah direncanakan untuk
konsumen televisi, yaitu unsur informasi, ilmu pengetahuan dan yang dominan
unsur hiburan yang kreatif.
Ilustrasi mengenai hubungan – hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Gambar Uses and Effects
PENGGUNAAN
ISI MEDIA MEDIA EFEK
PENGGUNAAN
ISI MEDIA KONSEKUENSI
MEDIA
PENGGUNAAN
ISI MEDIA CONSEFFECT
MEDIA
(Senjaya,dkk,2007:5.45)
2.3.2 Pengaruh
Pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh dapat
dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama dengan
tujuan (T) yang diinginkan oleh komunikator (P=T), atau seperti rumus yang dibuat
oleh Jamias (1989), yakni pengaruh (P) sangat ditentukan oleh sumber, pesan,
media, dan penerima. (P=S/P/M/P).
27
e. Minat merupakan sesuatu yang di pelajari, bukan bawaan lahir dan dapat berubah
tergantung dengan kebutuhan, pengalaman, dan mode.
Minat
Konten Menonton
Program 360 Program
(X) 360(Y)
Kognitif
ISI PENGGUNAAN
(Pikiran)
PROGRAM
MEDIA X1
X1 Afektif
Narasi
(perasaan)
Frekuensi,
Intensitas,
Narasumber Konatif
Durasi
(perilaku)
Materi Acara
Hubungan
dengan media (Sumber : Ahmadi, 2007: 212)
Lokasi