(Aik Vi) Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah
(Aik Vi) Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah
DALAM KELUARGA
Oleh:
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran ataupun kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ini juga bisa diikuti oleh
para simpatisan dan dapat dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan apa itu
Muhammadiyah yang sesungguhnya.
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai
hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin
kesejahteraan hidup dunia dan akhirat. Agama Islam adalah Agama yang dibawa
oleh Nabi Muhammad sebagai ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam
Al-Quran dan As-Sunnah Nabi yang shahih berupa perintah-perintah, larangan-
larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.
2
َّ وحا َوٱلَّذِّي أ َ ۡو َح ۡينَا ِّإلَ ۡي َك َو َما َو
ص ۡينَا ٗ ُص ٰى ِّب ِّهۦ ن
َّ ِّين َما َو ِّ ع لَ ُكم ِّمنَ ٱلدَ ۞ش ََر
س ٰٰۖٓى أ َ ۡن أَقِّي ُمواْ ٱلدِّينَ َو ََل تَتَفَ َّرقُواْ فِّي ِۚ ِّه َكبُ َر َعلَى
َ س ٰى َو ِّعيَ يم َو ُمو َ بِّ ِّهۦ إِّ ۡب ٰ َر ِّه
ُ ِّٱّللُ َي ۡجت َ ِّبي ِّإلَ ۡي ِّه َمن َيشَا ُء َو َيهۡ دِّي ِّإلَ ۡي ِّه َمن يُن
يب ُ ۡٱل ُم ۡش ِّر ِّكينَ َما ت َ ۡد
َّ عو ُه ۡم ِّإلَ ۡي ِۚ ِّه
١٣
“Dia telah mensyari´atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik
agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya)”. (Q.S. Asy Syura:13)
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah SWT,
Agama semua nabi-nabi, Agama yang sesuai dengan fitrah manusia, Agama yang
menjadi petunjuk bagi manusia. Agama yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan dan hubungan manusia dengan sesamanya, Agama yang menjadi rahmat
bagi semesta alam, Islam satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan agama yang
sempurna.
Islam yang mulia dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan
di dunia apabila benar-benar diimani, difahami, dihayati, dan diamalkan oleh
seluruh pemeluknya dengan penuh ketundukan atau penyerahan diri.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam maupun warga Muhammadiyah sebagai
3
muslim benar-benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan nilai-nilai Islam
di berbagai lingkup kehidupan.
َصي َب َك ِّمنَ ٱلد ُّۡن َي ٰۖٓا َوأ َ ۡحسِّن َك َماِّ نس ن َ َ َّار ۡٱۡل ِّخ َر ٰۖٓة َ َو ََل ت
َ ٱّللُ ٱلد َّ َو ۡٱبتَغِّ فِّي َما َءات َ ٰى َك
٧٧ َٱّللَ ََل يُ ِّحبُّ ۡٱل ُم ۡف ِّسدِّين َّ ض ِّإ َّن ٰٓۖ ِّ سادَ فِّي ۡٱۡل َ ۡر َ َٱّللُ ِّإلَ ۡي ٰۖٓ َك َو ََل ت َ ۡبغِّ ۡٱلف َ أ َ ۡح
َّ َسن
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S.
Al-Qasas: 77)
Keluarga juga merupakan tiang utama kehidupan umat dan bangsa sebagai
tempat sosialisasi nilai-nilai yang paling intensif dan menentukan. Karena itu,
menjadi kewajiban setiap anggota Muhammadiyah untuk mewujudkan kehidupan
Keluarga Sakinah, Mawaddah Wahrrahmah dan juga terwujudnya Masyarakat
Islam yang sebenarnya.
َو ِّم ۡن َءا ٰيَتِّ ِّهۦ أ َ ۡن َخلَقَ لَ ُكم ِّم ۡن أَنفُ ِّس ُك ۡم أ َ ۡز ٰ َو ٗجا ِّلت َ ۡس ُكنُواْ ِّإلَ ۡي َها َو َج َع َل بَ ۡينَ ُكم َّم َودَّ ٗة
ِۚ
٢١ َت ِّلقَ ۡو ٖم يَتَفَ َّك ُرون ٖ ََو َر ۡح َمة إِّ َّن فِّي ٰذَ ِّل َك َۡل ٰي
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
4
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Q.S. Ar-
Rum: 21)
ضلُوهُ َّن ُ ۡسا َء َك ۡر ٗه ٰۖٓا َو ََل ت َع َ ِّٰيَأَيُّ َها ٱلَّذِّينَ َءا َمنُواْ ََل يَ ِّح ُّل لَ ُك ۡم أَن ت َ ِّرثُواْ ٱلن
ض َما َءات َ ۡيت ُ ُمو ُه َّن إِّ ََّل أَن يَ ۡأتِّينَ بِّ ٰفَ ِّحش َٖة ُّمبَيِّن ٖ َِۚة َو َعا ِّش ُرو ُه َّن
ِّ ِّۡلت َ ۡذ َهبُواْ بِّبَع
َّ س ٰى أَن ت َ ۡك َرهُواْ ش َٗۡيا َو َي ۡج َع َل
ٱّللُ ِّفي ِّه َ وف َفإِّن َك ِّر ۡهت ُ ُمو ُه َّن َف َع ِّ ِۚ ِّب ۡٱل َمعۡ ُر
١٩ خ َۡي ٗرا َك ِّث ٗيرا
5
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena
hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan
kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata.
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang
banyak”. (Q.S. An-Nisa: 19)
َ ٰ ض ٰى َرب َُّك أ َ ََّل ت َعۡ بُدُواْ إِّ ََّل ِّإيَّاهُ َو ِّب ۡٱل ٰ َو ِّلدَ ۡي ِّن ِّإ ۡح
سن ِۚا ِّإ َّما َي ۡبلُغ ََّن ِّعندَ َك َ َ۞وق
َ
ف َو ََل ت َ ۡن َه ۡر ُه َما َوقُل لَّ ُه َما ٖ ُ ۡٱل ِّك َب َر أ َ َحدُ ُه َما أ َ ۡو ِّك ََلهُ َما فَ ََل تَقُل لَّ ُه َما أ
٢٣ قَ ۡو َٗل َك ِّر ٗيما
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
6
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
(Q.S. Al-Isra: 23)
۞قُ ۡل ت َ َعالَ ۡواْ أ َ ۡت ُل َما َح َّر َم َربُّ ُك ۡم َعلَ ۡي ُك ٰۡۖٓم أ َ ََّل ت ُ ۡش ِّر ُكواْ ِّب ِّهۦ ش َٗۡي ٰۖٓا َو ِّب ۡٱل ٰ َو ِّلدَ ۡي ِّن
ْس ٗن ٰۖٓا َو ََل ت َ ۡقتُلُواْ أ َ ۡو ٰلَدَ ُكم ِّم ۡن ِّإ ۡم ٰلَ ٖق نَّ ۡح ُن ن َۡر ُزقُ ُك ۡم َو ِّإيَّا ُه ٰۡۖٓم َو ََل ت َ ۡق َربُوا َ ٰ ِّإ ۡح
َّ س ٱلَّتِّي َح َّر َم
ٱّللُ ِّإ ََّل َ ط ٰۖٓنَ َو ََل ت َ ۡقتُلُواْ ٱلنَّ ۡف َ َظ َه َر ِّم ۡن َها َو َما ب َ ش َما َ ۡٱلفَ ٰ َو ِّح
١٥١ َص ٰى ُكم بِّ ِّهۦ لَعَلَّ ُك ۡم ت َعۡ ِّقلُون َّ ق ٰذَ ِّل ُك ۡم َو ِّ ِۚ بِّ ۡٱل َح
“Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi
rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar".
Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)”.
(Q.S. Al-An’am: 151)
3. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu memiliki
kepedulian sosial dan membangun hubungan sosial yang ihsan, ishlah, dan
ma’ruf dengan tetangga-tetangga sekitar maupun dalam kehidupan sosial
yang lebih luas di masyarakat sehingga tercipta qaryah thayyibah dalam
masyarakat setempat.
َ ٰ ٱّللَ َو ََل ت ُ ۡش ِّر ُكواْ ِّب ِّهۦ ش َٗۡي ٰۖٓا َو ِّب ۡٱل ٰ َو ِّلدَ ۡي ِّن ِّإ ۡح
س ٗنا َو ِّبذِّي ۡٱلقُ ۡر َب ٰى َّ ْٱعبُدُوا ۡ ۞و َ
ب
ِّ اح ِّ ص َّ ب َوٱل ِّ ُار ۡٱل ُجن ِّ ار ذِّي ۡٱلقُ ۡربَ ٰى َو ۡٱل َج ِّ ين َو ۡٱل َج َ ٰ َو ۡٱليَ ٰت َ َم ٰى َو ۡٱل َم
ِّ س ِّك
َّ سبِّي ِّل َو َما َملَ َك ۡت أ َ ۡي ٰ َمنُ ُك ۡم إِّ َّن
ٱّللَ ََل يُ ِّحبُّ َمن َكانَ ُم ۡخت َ ٗاَل ِّ بِّ ۡٱل َج ۢن
َّ ب َو ۡٱب ِّن ٱل
٣٦ فَ ُخورا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
7
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri”. (Q.S. An-Nisa: 36)
4. Pelaksanaan shalat dalam kehidupan keluarga harus menjadi prioritas utama,
dan kepala keluarga jika perlu memberikan sanksi yang bersifat mendidik.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10