Anda di halaman 1dari 10

Penilaian Harga Saham dengan Dividend Discount Model dan Free Cash Flow to Equity

Model
(Studi pada Indeks Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011)

Oleh:
Nur Khasanah 1*)

Dosen Pembimbing:
Dr. Siti Aisjah, SE., MS. 2*)
Abstrak

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui model penilaian harga saham dengan menggunakan
pendekatan Divident Discount Model (DDM) pertumbuhan konstan dan Free Cash Flow to
Equity Model (FCFE) pertumbuhan konstan dan untuk mengetahui metode penilaian harga
saham yang paling mendekati harga aktual. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitan
deskriptif kantitatif. Populasi penelitian ini adalah saham yang terdaftar pada LQ45 di Bursa
Efek Indonesia. Teknik sampling menggunakan metode sampel jenuh. Hasil penelitian dengan
menggunakan DDM pertumbuhan konstan menunjukkan bahwa terdapat 4 saham yang
mengalami undervalued yaitu saham AALI, ANTM, INDF dan TLKM dan penilaian dengan
menggunakan FCFE pertumbuhan konstan terdapat 6 saham yang mengalami undervalued yaitu
saham ANTM, ASII, INDF, TLKM, UNSP dan UNTR. Terdapat 3 saham yang dinilai sama-
sama mengalami undervalued dengan menggunakan DDM dan FCFE pertumbuhan konstan
yaitu saham ANTM, INDF dan TLKM. Sedangkan untuk mengetahui akurasi penilaian harga
menggunakan the absolute rupiah over/undevaluation (ADE), the average absolute rupiah
over/undevaluation (MDE), the absolute percentage over/undervaluation (APE), the average
absolute percentage over/undervaluation (MPE) hasilnya menunujukkan bahwa hasil penilaian
menggunakan DDM pertumbuhan konstan memiliki nilai yang terkecil dibandingkan FCFE
pertumbuhan konstan. Hal ini berarti bahwa DDM pertumbuhan konstan adalah model penilaian
yang mendekati harga aktual saham.

Kata Kunci: Penilaian Harga Saham, Dividend Discount Model, Free Cash Flow to Equity
Model

1*) Jurusan Manajemen, Konsentrasi Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Brawijaya. Email: anna.basya07@gmail.com
2*) Dr. Siti Aisjah, SE., MS. Dosen Manajemen, Konsentrasi Strategi Manajemen Keuangan, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Email:aisjah@ub.ac.id; aisjahsiti@gmail.com

1
LATAR BELAKANG kas yang akan diterima di masa depan.
Pasar modal merupakan tempat untuk Setelah melakukan penilaian harga
berinvestasi yang memberikan potensi saham dengan menggunakan DDM dan
keuntungan (return) yang cukup besar FCFE kemudian dilakukan akurasi
berupa capital gain atau dividen. penilaian harga saham agar investor bisa
Namun, yang menjadi perhatian adalah menentukan model penilaian yang paling
semakin tinggi return tertentu akan sesuai. Secara khusus penelitian ini
diikuti resiko yang tinggi pula. Investor menggunakan saham LQ45 karena
perlu melakukan penilaian dengan saham yang masuk pada Indeks LQ45
cermat untuk meminimalkan resiko dan merupakan 45 saham yang mempunyai
untuk menghindari kesalahan dalam likuiditas tinggi dan juga
membuat keputusan apakah saham yang dipertimbangkan dalam kapitalisasi
diperdagangkan di pasar modal memiliki pasar saham setelah melalui beberapa
nilai yang wajar. Seringkali hasil kriteria seleksi (Fatma, 2008:159).
penilaian harga saham tidak memiliki Berdasarkan latar belakang penelitian
nilai yang sama dengan harga saham yang telah diuraikan diatas, maka dapat
yang diperdagangkan di pasar modal. diidentifikasi masalah dalam penelitian
Kondisi seperti inilah yang dikatakan ini yaitu bagaimana penilaian harga
overvalued atau undervalued. yaitu saham dengan menggunakan Divident
terdapat perbedaan nilai antara hasil Discount Model dan Free Cash Flow to
penilaian harga saham dengan harga Equity Model? Dan model penilaian
aktual saham. harga saham manakah dari Divident
Penilaian ini dapat dilakukan dengan Discount Model dan Free Cash Flow to
berbagai metode dan pendekatan. Equity Model yang memiliki hasil paling
Menurut Tandellin (2010:301) mendekati harga aktual saham?
menyatakan beberapa penilaian harga
saham biasa dapat dilakukan dengan KAJIAN TEORI
dividend discount model, price earning Pengertian Pasar Modal
ratio, rasio harga terhadap nilai buku, Secara sederhana pasar modal
rasio harga terhadap aliran kas, dan (capital market) dapat diartikan sebagai
Economic Value Added (EVA). Bodie, pasar atau tempat untuk
dkk (2006) memperhitungkan penilaian memperjualbelikan surat berharga yang
saham dengan menggunakan dividend berjangka panjang. Pengertian pasar
discount model, price earning ratio, modal menurut Bursa Efek Indonesia
corporate finance, dan free cash flow. adalah sarana pendanaan bagi
Model penilaian harga saham telah perusahaan maupun institusi lain
banyak dikembangkan oleh para analis (misalnya pemerintah), dan sebagai
dan telah membantu para investor dalam sarana bagi kegiatan berinvestasi.
menentukan keputusan investasi. Saham LQ45
Penilaian harga saham yang digunakan Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten
dalam penelitian ini dengan dengan likuiditas (liquid) tinggi, yang
menggunakan pendekatan Dividend diseleksi melalui beberapa kriteria
Discount Model (DDM) dan Free Cash pemilihan. Selain penilaian atas
Flow to Equity. Dasar dari pendekatan likuiditas, seleksi atas emiten-emiten
ini adalah nilai intrinsik, nilai intrinsic tersebut juga mempertimbangkan
saham adalah nilai sekarang dari alairan kapitalisasi pasar.

2
Penilaian Saham pertumbuhan dividen adalah tetap
Penilaian (valuation) saham adalah untuk selamanya. Oleh karena itu
proses menentukan berapa harga wajar model penilaian ini menggunakan
suatu saham. Nilai yang berhubungan pertumbuhan dividen yang tetap
dengan saham dapat dilihat dalam tiga untuk selamanya, model ini lebih
konsep nilai yang memberikan makna tepat digunakan untuk penilaian
yang berbeda. harga saham perusahaan yang
1. Nilai buku (book value) per lembar pertumbuhannya relative stabil
saham menunjukkan aktiva bersih (Damodaran, 2002:208).
yang dimiliki oleh pemegang saham 2. Free cash flow to equity model
dengan memiliki satu lembar saham (FCFE) pertumbuhan merupaka
(Jogiyanto, 2003:82). mode penilaian yang cocok bagi
2. Nilai Pasar (market value) perusahaan yang memiliki tingkat
merupakan nilai saham yang pertumbuhan stabil dan berada pada
terbentuk ketika sebuah saham tahapan stabil. Nilai ekuitas
dicatatkan di bursa ketika IPO merupakan fungsi dari expected
(Initial Public Offering) yaitu saat FCFE periode berikutnya, tingkat
pertama kalinya saham tersebut pertumbuhan yang stabil dan
ditawarkan kepada publik. required return on equity
Sedangkan menurut Jogiyanto (Damodaran, 2002:229).
(2003:88) nilai pasar (market value)
berbeda dengan nilai buku. Jika nilai METODE PENELITIAN
buku dibentuk oleh perusahaan, Penelitian ini termasuk dalam jenis
maka nilai pasar adalah harga saham penelitan deskriptif kantitatif. Sumber
yang terjadi di pasar bursa pada saat data yang digunakan yaitu data
tertentu yang ditentukan oleh pelaku sekunder yang diperoleh dari Pojok BEI
pasar. Dengan kata lain nilai pasar Universitas Brawijaya, situs resmi dari
terbentuk dari adanya supply and masing-masing sampel dan data lai yang
demand. dibutuhkan ynag dapat mendukung
3. Nilai Intrinsik (intrinsic value) atau penelitian ini.
fundamental value merupakan nilai Populasi penelitian ini adalah saham
seharusnya sebuah saham. Dengan yang terdaftar pada LQ45 di Bursa Efek
mengetahui nilai intrinsik saham Indonesia. Teknik sampling
investor dapat mengetahui harga menggunakan metode sampel jenuh.
sebuah saham murah (undervalued) Definisi operasional variabel
atau mahal (overvalued). Nilai penelitian yang berhubungan dengan
intrinsik dapat diketahui melalui penelitian yaitu:
analisis fundamental dan analisis 1. Harga aktual saham dan nilai
teknikal (Jogiyanto 2003:88). intrinsik
Pendekatan Penilaia Harga Saham Harga aktual saham merupakan
Pendekatan yang akan digunakan harga yang terbentuk di pasar bursa
pada penelitian ini hanya dua, yaitu: oleh para pelaku pasar. Harga aktual
1. Dividend Discount Model (DDM) ini diperoleh dari harga penutupan
pertumbuhan konstan merupakan saham (closing price) pada akhir
metode penilaian harga saham model tahun. Nilai intrinsik merupakan
yang menggunakan asumsi bahwa nilai berdasarkan estimasi investor

3
tertentu terhadap aliran dividen ratio) change in working capital
saham yang diharapkan dan dan (1debt ratio)
risiko aliran divden saham tersebut. r = required return on equity
Nilai itrinsik pada penelitian ini g = pertumbuhan
diperoleh dari DDM dan FCFE Instrument penting yang terdapat pada
ertumbuhan konstan. penilaian harga saham dengan
2. Dividend Discount Model (DDM) menggunakan DDM dan FCFE
pertumbuhan konstan pertumbuhan konstan dijelaskan di
DDM pertumbuhan konstan bawah ini:
merupakan metode penilaian harga g = growth merupakan salah satu bagian
saham yang mengasumsikan harga penting ketika analis/investor melakukan
saham setara dengan jumlah seluruh penilaian harga saham untuk
pembayaran dividen masa depan menentukan tingkat pertumbuhan yang
yang didiskontokan ke nilai dipergunakan sebagai dasar untuk
sekarang. Formula penilaian harga memproyeksikan revenue dan earning.
saham menggunakan DDM Estimasi pertumbuhan digunakan untuk
pertumbhan konstan yaitu: Nilai menjaga agar pertumbuhan dividen yang
intrinsik = (Damodaran, diterima sesuai dengan estimasi.
Perhitungan pertumbuhan DDM
206:2002) pertumbuhan konstan dan FCFE
Keterangan: pertumbuhan konstan menggunakan
D1= Dividen pada tahun 2011 metode yang sama. Estimasi
r = required return on equity pertumbuhan dapat dihitung sebagai
g = pertumbuhan berikut:
3. Free Cash Flow to Equity Model g = retention ratio x ROE
(FCFE) pertumbuhan konstan = ( ) x ROE (Damodaran,
FCFE pertumbhan konstan 2002)
merupakan arus kas yang tersisa Keterangan:
setelah perusahaan memenuhi g = growth
kewajiban keuangan, termasuk ROE = Return on Equity
pembayaran utang dan kebutuhan DPR = Dividend Payout Ratio
modal pembiayaan modal kerja. – Dividend payout ratio (DPR)
Pada penelitian ini menggunakan
FCFE pertumbuhan konstan, diperolehdari
formulanya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Nilai intrinsik=
DPS= Dividend per Share
= EPS= Earning per Share
(Damodaran, 230:2002)
r = required return on equity merupakan
Keterangan:
tingkat pengembalian yang disyaratkan
= free cash flow to equity oleh investor sebagai konsekuensi atas
yang diharapkan dalam satu tahun investasi pada saham perusahaan.
= FCFE awal, dimana FCFE Required return on equity dicari dengan
awal adalah Net Income (capital menggunakan pendekatan imbal hasil
expendituredepreciation) (1debt dividen ditambah tingkat pertumbuhan

4
atau arus kas diskonto dalam konteks HASIL PENELITIAN
atau disebut metode arus kas diskonto
(discounted cash flow - DCF) dengan Penilaian Harga Saham dengan
formula sebagai berikut: Dividend Discount Model
Pertumbuhan Konstan
Berikut ini adalah hasil penilaian
harga saham dengan menggunakan
DDM pertumbuhan konstan adalah:
(Brigham dan Houston, 2011)
Keterangan: Tabel 1
Hasil Penilaian Berdasarkan
r = required return on equity Dividend Discount Model
Pertumbuhan Konstan
DPR = Dividend payout ratio
Hasil
E= Earning per share Penilaian
Harga Harga Aktual
P0= Harga aktual saham pada tahun Saham (V) Saham (P) ADE APE
Kode (Rp) (Rp) (Rp) (%)
2010
AALI 54.725,00 21.700,00 (33.025) -1,52
g = pertumbuhan ANTM 2001,78 1.620,00 (381,78) -0,24

ASII 5.220,00 7.400,00 2.180 0,29


Setelah hasil penilaian harga saham
dengan menggunakan DDM dan FCFE BDMN 2.356,00 4.100,00 1.744 0,43

kemudian hasil penilaian harga saham BMRI 1.769,50 6.750,00 4.980,5 0,74
tersebut dicari selisihnya dengan harga INDF 4.768,75 4.600,00 (168,75) -0,04
aktual saham yang diporoleh dari closing ISAT 5.270,00 5.650,00 380 0,07
price pada tanggal 30 Desember 2011.
TLKM 11.512,00 7.050,00 (4.462) -0,63
Selisih dari hasil penilaian harga saham
dengan harga aktual saham yang UNSP 67,89 285,00 217,11 0,76

merupakan overvalued atau undervalued UNTR 10.320,00 26.350,00 16.030 0,61


dianalisis dengan menggunakan ADE, Sumber: Data diolah
MDE, APE, dan MPE, untuk Keterangan;
mengetahui penilaian harga saham O = Overvalued (V<P)
manakah dari DDM pertumbuhan U = Undervalued (V>P)
konstan dan FCFE pertumbuhan konstan Hasil penelitian menunjukkan emiten
yang paling mendekati harga aktual yang mengalami undervalued adalah
saham. Nilai ADE, MDE, APE, dan AALI, ANTM, INDF dan TLKM.
MPE yang terendah menunjukkan bahwa Sedangkan yang lainnya mengalami
metode penilaian tersebutlah yang paling overvalued. terdapat perusahaan yang
mendekati harga aktual saham. mengalami undervalued sampai dengaan
Rp 33.025,00 yaitu saham AALI.
Sedangkan emiten yang mengalami
overvalued paling tinggi adalah UNTR,
yaitu sebesar Rp 16.030.
Jika dianalisis dengan menggunakan
the absolute percentage
over/undervalued (APE), saham yang

5
mengalami undervalued adalah saham pertumbuhan konstan menunjukkan dari
yang memiliki presentase negatif. Pada sampel yang diteliti, jika dianalisis
penelitian ini saham yang memiliki dengan melihat selisih dari harga aktual
presentase negatif paling besar adalah dengan hasil penilaian, terdapat
saham AALI yaitu sebesar -1,52. perusahaan yang mengalami
Begitupula sebaliknya, saham yang undervalued sampai dengaan Rp
mengalami overvalued adalah saham 39.186,70 yaitu saham UNTR.
UNSP yaitu sebesar 0,76. Sedangkan emiten yang mengalami
overvalued paling tinggi adalah AALI,
Penilaian Harga Saham dengan Free yaitu sebesar Rp 19.102,10.
Cash Flow to Equity (FCFE)
Pertumbuhan Konstan Jika dianalisis dengan menggunakan
Berikut ini adalah hasil penilaian the absolute percentage
harga saham dengan menggunakan over/undervalued (APE), saham yang
FCFE pertumbuhan konstan adalah: mengalami undervalued adalah saham
Tabel 2 yang memiliki presentase paling negatif.
Hasil Penilaian Berdasarkan Free Pada penelitian ini saham yang memiliki
Cash Flow to Equity Pertumbuhan presentase negatif paling besar adalah
Konstan saham UNSP yaitu sebesar -5,4.
Begitupula sebaliknya, saham yang
Hasil Harga
Penilaian Aktual mengalami overvalued adalah saham
Harga Saham ADE APE AALI yaitu sebesar 0,88.
Kode Saham (Rp) (Rp) (Rp) (%)
21.700,0 Perhitungan Akurasi Model Penilaian
AALI 2.597,90 0 19.102,10 0,88 Harga Saham
ANTM 6.120,30 1.620,00 (4.500,30) -2,8 Perhitungan akurasi model penilaian
ASII 17.311,80 7.400,00 (9.911.80) -1,3 harga saham dilakukan untuk
BDMN 2.854,88 4.100,00 1.245,88 0,3
mengetahui model penilaian manakah
yang paling mendekati harga aktual
BMRI 3.082,00 6.750,00 3.668,00 0,54
saham. Dibawah ini adalah hasil
INDF 17.620,28 4.600,00 (13.020,3) -2,83
perhitungan akurasi model penilaian
ISAT 4.822,00 5.650,00 828,00 0,15 harga saham, yaitu:
TLKM 33.315,70 7.050,00 (26.265,7) -3,7 Tabel 3
UNSP 1.811,00 285,00 (1,526,00) -5,4 Hasil Perhitungan ADE, MDE, APE,
26.350,0 MPE
UNTR 65.536,70 0 (39.186,7) 1,5
S
Sumber: Data diolah
Keterangan: DDM FCFE
O = Overvalued (V<P) ADE 12.505,92 69.566,8
U = Undervalued (V>P) MDE 1.250,592 6.956,68
Hasil penilaian harga saham dengan APE 0,47 1,86
menggunakan pendekatan FCFE MPE 0,047 0,186
pertumbuhan konstan yang mengalami Sumber : Data diolah
undervalued adalah ANTM, ASII, Dividend Discount Model (DDM)
INDF, TLKM, UNSP dan UNTR. pertumbuhan konstan memilki nilai
Sedangkan yang lainnya mengalami ADE dan MDE yang paling rendah dari
overvalued. Hasil penilaian harga saham pada FCFE yaitu dengan ADE 12.505,92
dengan menggunakan FCFE dan MDE 1.250,592 yang berarti selisih

6
antara hasil penilaian dan harga aktual (2007), hasil penelitian menunjukkan
saham yang ada rata-rata adalah sebagian besar saham mengalami
1.250,592. Artinya dengan overvalued, karena saham yang
menggunakan analisis ADE dan MDE, mengalami undervalued sebanyak 4
dividend discount model pertumbuhan saham dari 34 saham yang dinilai
konstan memilki hasil penilaian yang dengan menggunakan Dividend
paling mendekati nilai aktual saham. Discount Model (DDM).
Jika analisis dilakukan dengan FCFE pertumbuhan konstan
melihat nilai presentase maka, Hasil analisis penelitian
menggunakan APE dan MPE. Dapat menggunakan FCFE pertumbuhan
dilihat dari tabel diatas bahwa model konstan menilai saham yang mengalami
penilaian harga saham yang memiliki undervalued lebih besar daripada saham
APE dan MPE lebih kecil adalah model yang mengalami overvalued. Saham
penilaian Dividend Discount Model yang mengalami undervalued sebanyak
(DDM) pertumbuhan konstan, yaitu 6 emiten, yaitu saham ANTM, ASII,
untuk APE 0,47 dan untuk MPE 0,047. INDF, TLKM, UNSP, dan UNTR. Bagi
investor yang belum memiliki saham
Pembahasan Hasil Penelitian atau calon investor yang berencana
DDM pertumbuhan konstan membeli saham tertentu terdapat
Berdasarkan hasil penelitian terdapat sembilan saham yang bisa menjadi
empat saham yang mengalami pertimbangan karena saham tersebut
undervalued, yaitu saham AALI, mengalami undervalued atau harganya
ANTM, INDF dan TLKM sedangkan murah dan disarankan untuk beli.
sembilan saham lainnya mengalami Namun empat perusahaan lainnya yang
overvalued. Bagi investor yang belum mengalami overvalued atau harganya
memiliki saham atau calon investor yang mahal tidak disarankan untuk membeli.
berencana membeli saham tertentu Bagi investor yang sudah memiliki
terdapat empat saham yang bisa menjadi saham, ketika saham tersebut mengalami
pertimbangan karena saham tersebut undervalued atau murah maka
mengalami undervalued atau harganya keputusannya adalah sebaiknya sembilan
murah dan disarankan untuk beli. Enam saham tersebut ditahan. Tetapi jika
perusahaan lainnya yang mengalami saham mengalami overvalued atau
overvalued atau harganya mahal tidak mahal sebaiknya dari 4 saham tersebut
disarankan untuk membeli. Bagi investor segera dijual karena secara teori cepat
yang sudah memiliki saham, ketika atau lambat harga saham pasti akan
saham tersebut mengalami undervalued terkoreksi mendekati nilai intrinsiknya
atau murah maka keputusannya adalah atau harga penilaian saham. Terdapat 3
sebaiknya empat saham tersebut ditahan. saham yang sama-sama dinilai
Tetapi jika saham mengalami overvalued undervalued oleh DDM pertumbuhan
atau mahal sebaiknya dari 6 saham konstan maupun FCFE pertumbuhan
tersebut segera dijual karena secara teori konstan, yaitu saham ANTM, INDF, dan
cepat atau lambat harga saham pasti TLKM. Studi empiris yang telah
akan terkoreksi mendekati nilai dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu
intrinsiknya atau harga penilaian saham. Karlson & Niklas (2011), Wijaya &
Penilitian yang sama yang pernah Nurdessy (2007) menyimpulkan bahwa
dilakukan oleh Wijaya dan Nurdessy hasil penilaian harga saham

7
menggunakan FCFE pertumbuhan penilaian harga saham sebaiknya
konstan cenderung menilai saham lebih menggunakan DDM pertumbuhan
rendah atau undervalued. konstan karena dari penelitian ini
Akurasi penilaian harga saham ditemukan bahwa hasil penilaian
Hasil analisis menggunakan ADE, harga saham DDM pertumbuhan
MDE, APE dan MPE menunjukkan konstan lebih mendekati harga aktual
bahwa hasil penilaian harga saham saham dibandingkan menggunakan
menggunakan dividend discount model FCFE pertumbuhan konstan.
pertumbuhan konstan yang memiliki
akurasi yang mendekati harga aktual KESIMPULAN DAN SARAN
saham, dibandingkan menggunakan free Kesimpulan
cash flow to equity pertumbuhan Berdasarkan analisis diatas maka
konstan. Karena Dividend Discount dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Model (DDM) pertumbuhan konstan a) Hasil penilaian menggunakan
memilki nilai ADE, MDE, APE dan Dividend Discount Model (DDM)
MPE lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan konstan terdapat 4
menggunakan Free Cash Flow to Equity saham yang mengalami undervalued
(FCFE) pertumbuhan konstan. yaitu saham AALI, ANTM, INDF
Implikasi dan TLKM sedangkan penilaian
Implikasi dari hasil penelitian harga saham dengan menggunakan
penilaian harga saham yang diteliti Free Cash Flow to Equity (FCFE)
dalam penelitian ini mencakup implikasi pertumbuhan konstan terdapat 6
teoritis dan implikasi managerial. saham yang mengalami undervalued
Implikasi tersebut adalah: yaitu saham ANTM, ASII, INDF,
a) Implikasi teoritis, secara teoritis TLKM, UNSP dan UNTR dan
penilaian harga saham dengan terdapat 3 saham yang dinilai sama,
menggunakan DDM pertumbuhan dengan menggunakan DDM
konstan dan FCFE pertumbuhan pertumbuhan konstan dan FCFE
konstan akan dinilai sama. Namun, pertumbuhan konstan yaitu ANTM,
DDM pertumbuhan konstan baik INDF dan TLKM.
digunakan pada perusahaan yang b) Hasil perhitungan akurasi penilaian
secara rutin membayar dividen dan harga saham menggunakan ADE,
dalam jumlah yang besar sedangkan MDE, APE dan MPE manunjukkan
FCFE pertumbuhan konstan bekerja bahwa model penilaian Dividend
lebih baik pada perusahaan yang Discount Model (DDM)
membayar dividen dalam jumlah pertumbuhan konstan memiliki nilai
kecil atau tidak secara rutin yang terkecil dibandingkan model
membayar dividen. Pada penelitian penilaian harga saham dengan
ini hasilnya juga menunjukkan menggunakan Free Cash Flow to
demikian, maka pada kondisi bursa Equity (FCFE) pertumbuhan
dengan perusahaan yang mapan dan konstan. Artinya, dengan analisis
rutin membayar dividen penilaian ADE, MDE, APE dan MPE hasil
harga saham cocok menggunakan penilaian Dividend Discount Model
DDM pertumbuhan konstan. (DDM) pertumbuhan konstan adalah
b) Implikasi managerial, bagi analis yang paling mendekati harga saham
atau investor yang akan melakukan yang sebenarnya.

8
Saran DAFTAR PUSTAKa
Dari hasil serta kesimpulan yang
diperoleh dalampenelitian ini , adapun Bodie, Zvi, Alex Kane dan Alan J. Marcus.
saran yang dapat diberikan yaitu: 2009. Investments. New York: McGraw-
1. Pada penelitian ini menunjukkan Hill.
bahwa model penilaian harga
saham bekerja lebih baik pada Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.
situasi tertentu, investor atau calon 2001. Fundamentals of Financial
investor perlu melakukan analisis Management. Buku Satu. Terjemahan
saham yang akan dibeli terlebih oleh Ali Akbar Yulianto dan Herman
dahulu untuk dapat menggunakan Wibowo. Edisi Kedelapan. Salempa
model penilaian yang cocok untuk Empat: Jakarta
menilai harga saham.
2. Dalam pengambilan keputusan _______. 2011. Fundamentals of Financial
investasi di pasar modal investor Management. Buku Satu. Terjemahan
atau calon investor bukan hanya oleh Ali Akbar Yulianto. Edisi Sebelas.
menilai harga wajar saham namun Salempa Empat: Jakarta.
manajemen perusahaan yang baik
_______. 2011. Fundamentals of Financial
menjadi salah satu faktor penting
Management. Terjemahan oleh Ali
untuk pertimbangan pemilihan
Akbar Yulianto. Edisi Sebelas. Salempa
saham yang ingin dibeli karena tipe
Empat: Jakarta.
investor jangka panjang akan lebih
memperhatikan dividen. Damodaran, Aswath. 2002. Investment
Perusahaan yang baik adalah valuation: tools and techniques for
perusahaan yang manajemennya determining the value of any asset.
bisa dipercaya atau jujur dalam 2ndEd. New York: JohnWiley & Sons,
mengelola perusahaan. Inc.
3. Pada penelitian selanjutnya
diharapkan bisa menggunakan Damodaran, Aswath. 2001. Corporate
beberapa model penilaian harga Finance Theory and Practice. USA:
saham dan dengan sampel yang John Wiley & Sons, Inc.
lebih besar. Agar bisa mewakili
saham yang ada di Bursa Efek Farrel, James L. 2010. The Dividend
Indonesia (BEI) mana yang sesuai Discount Model: A Primer. Financial
dengan menggunakan model Analysts Journal. 41:6
penilaian yang paling tepat
Fatma, Ade Lubis. 2008. Pasar Modal.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

Foerster, Stephen R. dan Stephen G. Sapp.


2005. Dividend Discount Model in the
Long-Run: A Clinical Study. Journal of
Applied Finance. 6:21-35

Gravetter, Frederick J. dan Lori- Ann B.


Forzano. 2009. Research Methods for

9
The Behavioral Sciences. Wadsworth. _______. 2011. Metode Penelitian
Belmont. Administrasi. CV Alfabet. Bandung.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Tandellin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi 3. Yogyakarta: Investasi. Yogyakarta: Kanisius.
BPFE
Wijaya, Chandra dan Nurdessy Nirmala.
_______. 2000. Teori Portofolio dan 2007. Perbandingan Model Valuasi
Analisis Investasi. Edisi 3. Yogyakarta: Harga Saham Pengujuan Empiris Pada
BPFE Saham Yang Terdaftar di BEJ Tahun
2004. Jurnal Tepak Manajerial Magister
Karlson, Anders dan Niklas Jossefson. 2011. UNRI. vol 7 no 7
Stock Price Valuation, A case study in (http://isjd.pdii.lipi.go.id, diakses 16
Dividend Discount Model & Free Cash Februari 2013
Flow to Equity models. Thesis Faculty
of Economic Jongkoping University.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset


untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.

Murhadi, Werner. R. 2009. Analisis Saham


Pendekatan Fundmental. Jakarta: Indeks

Narastutik, Wiji. 2007. Metodologi


Penelitian. Yogyakarta. Ardana Media

Payne, Thomas H. dan J. Howard Finch.


1999. Effective Teaching and Use of
The Constant Growth Dividend
Discount Model. Financial Services
Review. A200; G120

Reese, John P dan Jack M. Forehand. 2009.


The Guru Investor: How to Beat the
Market Using History’s Best Investment
Strategies. New Jersey: Jhon Wiley Son

Sekaran, Uma. 2009. Metodologi Penelitian


untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Sharpe, William F., G. J. Alexander, dan J. V.


Baeley. 1997. Investasi. Terjemahkan
oleh Pristina Hermastuti. Jakarta:
Salemba Empat

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Administrasi. CV Alfabet. Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai