Oleh :
NURHASANAH (F1C015061)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahnya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah ekonomi dan manajemen energi yang berjudul “Perhitungan penggunanaan briket
Tongkol Jagung sebagai pengganti bahan bakar minyak (minyak tanah)”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah ekonomi dan manajemen energi
dijurusan teknik mesin fakultas teknik universitas mataram. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Syahrul, ST., MA.Sc.,Ph.D
selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut yang telah memberikan arahan serta masukan
dalam penyusunan tugas ini.
Akhirnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam system
penulisan maupun dalam kandungan isi makalah ini jauh dari sempurna, dan banyak
memiliki kelemahan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu saya mohon kritik dan saran yang
membangun dari bapak, ibu, dan saudara-saudari pembaca agar pembuatan makalah dimasa
yang akan datang menjadi lebih baik.
Mataram, Maret 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan briket ini adalah sbb:
A. Sebagai pengganti penggunaan minyak tanah pada skala rumah tangga.
B. Penghematan biaya dalam penggunaan bahan bakar.
1.4. Manfaat
A. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil pada skala rumah tangga .
B. Memanfaatkan limbah tongkol jagung yang sangat berlimpah di wiayah
Sumbawa - Lombok NTB.
C. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana proses pengolahan tongkol
jagung.
BAB II
PEMBAHASAN
terdapat dalam briket, dimana zat yang terkandung dalam abu adalah
silika. Briket tongkol jagung ini mengandung unsure sulfur yang rendah.
Rendahnya persentase sulfur dalam briket ini juga dan juga tidak berikatan
bahan bakar rumah tangga pengganti bahan bakar fosil seperti minyak dan
gas elpiji.
Minyak bumi biasanya mengandung 5-25% minyak tanah, sedangkan dalam minyak tanah
mengandung senyawa-senyawa seperti parafin, naften, aromatik, dan senyawa belerang.
Jumlah kandungan komponen senyawa dalam minyak tanah akan mempengaruhi sifat-sifat
minyak tanah. Sifat-sifat yang harus dimiliki minyak tanah adalah :
titik nyala,
titik asap,
kekentalan,
kadar belerang,
sifat pembakaran serta
bau dan warna yang khas
2.4. Perbandingan briket, bahan bakar fosil dan bahan bakar lain.
a. Table perbandingan nilai kalor
No. Nama bahan bakar komposisi Nilai kalor
C H O ( Kj/Kg)
1. Minyak tanah 85 12 0 45
2. Batu bara 82 1 2 31
3. Bensin 85 15 0 48
4. Briket 100 0 0 34
5. Kayu 50 6 44 18
6. LPG 70 23 0 49
Table 1. Perbandingan nilai kalor bahan bakar
(https://www.google.com/search?q=tabel+perbandingan)
Dilihat dari table diatas nilai kalor yang terdapat pada minyak tanah lebih tinggi
dibandingkan yang terdapat pada briket, namun dibandingkan dengan batubara dan kayu
kering masih tinggi nilai kalornya.
Dilihat dari table 2. Diatas bahwa perbandingan harga dari berbagai jenis bahan bakar
sangat beragam mulai dari Rp.500,- Sampai Rp. 19.000,-. Perbandingan harga briket dengan
minyak tanah sangat jauh perbedaannya. Jika disimpulkan dari kedua table diatas bahan
bakar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, minyak tanah unggul dengan nilai
kalornya yang tinggi namun harganya yang sangat mahal, sebaliknya briket memiliki nilai
kalor yang rendah dibandingkan dengan minyak tanah namaun jika dilihat dari segi harga
sangat terjangkau. Sesuai dengan daerah Lombok yang sebagian masyarakatnya menyandang
ekonomi menengah kebawah sangat cocok untuk menggunakan jenis bahan bakar briket
tongkol jagung.
b. Tepung kanji digunakan sebagai perekat untuk mengikat serbuk/ bubuk arang tongkol padi.
c. Air, Menggunakan air sumur, jadi tidak ada biaya untuk penyediaan air. Digunakan untuk
membuat adonan yang dicampurkan dengan tepung kanji
4. Perbandingan penggunaan bahan bakar briket dengan minyak tanah pada skala rumah
tangga.
Pada rumah tangga, kebutuhan kebutuhan nyala api pada satu kali masak ( 1 kg) sekitar
30-40 menit
a. Menggunakan minyak tanah 0,5 liter, @liter = Rp. 19000,-. Jadi membutuhkan uang Rp.
9500,- untuk sekali masak nasi.
b. Menggunakan briket sebanyak 60 biji = Rp.5000,-
Pada penggunaan briket memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan
menggunakan minyak tanah, namun keunggulan briket yaitu pada harga yang sangat
terjangkau. Dari hasil perhitungan diatas maka penggunaan briket sebanyak 26000 biji/
bulan, dapat digunakan oleh sebanyak 14 rumah tangga ( ansumsi 1 x masak/ hari)
Jika diansumsikan memasak 1 kali sehari, maka untuk 30 hari membutuhkan :
menggunakan minyak tanah Rp.9500,- x 30 hari = Rp. 285.000,-
menggunakan briket Rp. 5000,- x 30 hari = Rp. 150.000,-
selisihnya adalah Rp. 135.000,-/ bulan
BAB III
PENUTUP
a. kesimpulan
Dari pembahasan makalah briket sebagai energi pengganti bahan bakar fosil pada
rumah tangga diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Briket adalah bahan bakar alternative yang sangat bagus prospek kedepannya, karena mampu
menyaingi bahan bakar fosil dari segi ekonomi dan menyamai dari segi kualitas nyala api.
2. Pemanfaatan limbah tongkol jagung merupakan upaya penyelamtan lingkungan dari
tumpukan tongkol jagung yang tidak dipakai.
3. Pada pembuatan briket tongkol jagung, melibatkan masyarakat sehingga membuka lapangan
kerja baru bagi para pegangguran.
4. Harga bahan bakar alternative briket sangat terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah.
b. Saran
1. Agar bahan bakar alternative briket ini bisa dikenal luas oleh masyarakat maka perlu campur
tangan pemerintah untuk mempublikasikan.
2. Dukungan moral dan moril dari semua pihak.
Daftar pustaka
http://bapelkescikarang.or.id/bapelkescikarang/images/stories/KurmodTTG/pengelolaansam
pah/mi-3c%20modul%20pembuatan%20briket.pdf
http://www.smallcrab.com/others/329-sekam-padi-sebagai-sumber-energi-alternatif
https://www.google.com/search?q=tabel+perbandingan
http://image.slidesharecdn.com/26-jurnalbriket)