Oleh
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
1
Daftar Isi
Halaman
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan Makalah 4
2. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Belerang 5
B. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Belerang 6
C. Proses Pembuatan Belerang 7
D. Proses Pembuatan Asam Sulfat 8
E. Keberadaan Belerang di Alam 9
F. Manfaat Belerang 10
3. Kesimpulan 12
4. Daftar Pustaka 13
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Makalah
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama
dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak
berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfida dan sulfat. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan
dalam 2 asam amino.
Belerang adalah unsur kimia bukan logam yang muncul dalam berbagai
bentuk dan senyawa. Hal ini digunakan secara luas di banyak industri, seperti
ion, seperti sulfida dan sulfat. Selain memiliki aplikasi industri, belerang juga
merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, dan juga digunakan sebagai
sumber makanan oleh beberapa bakteri, seperti yang ditemukan di sekitar ventilasi
hidrotermal.
5
Dalam bentuk murni, belerang memiliki sejumlah alotrop. Unsur alotropik
adalah unsur yang dapat memiliki sejumlah struktur murni; karbon adalah unsur
alotropik terkenal, muncul dalam bentuk berlian dan batu bara.
Sebagian besar alotrop belerang adalah kristal dalam struktur, meskipun salah
satu lainnya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal muncul, dalam
bentuk kristal berbau kuning yang juga agak rapuh. Banyak orang yang terkejut
mengetahui bahwa belerang tidak berbau; aroma telur busuk yang terkait dengan
unsur ini sebenarnya hidrogen sulfida, senyawa belerang yang berbahaya.
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan
garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat.
Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata
air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang
juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang
akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan
untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang
diambil dari ladang gas Alberta.
7
cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir,
bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir
mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah
ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama.
Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan
belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa
yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik
ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung
belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan
menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna
ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang
berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
b. Proses Claus.
Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin,
HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi:
HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) ⇆HOCH2CH2NH3+ + HS-
Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S
dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen
untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi
dengan H2S sisa membentuk belerang dan
air. 2H2S + 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O
8
dimana pada proses kamar timbal digunakan uap nitrosa (NO dan NO2),
sedangkan pada proses kontak digunakan katalisator vanadium (V )oksida, V2O5.
Proses yang paling menentukan adalah proses yang kedua karena reaksi
tersebut menyangkut kesetimbangan yang perlu penanganan khusus agar hasilnya
optimum dan tidak terurai kembali. Untuk meningkatkan produksi, laju
pembentukan gas SO3- merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, perlu
ditinjau asas Le Chatelier dari reaksi kesetimbangan tersebut. Reaksi (2)
merupakan reaksi eksoterm yang menyangkut perubahan 2 mol gas SO2 dengan 1
mol gas O2 menjadi 3 mol SO3 sehingga hasilnya akan maksimum jika:
9
F. Manfaat Belerang
Sebenarnya ada banyak manfaat belerang dalam kehidupan kita sehari-hari yang
tidak pernah kita sadari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
10
panas tinggi yang menyebabkan munculnya api. Kemudian,
manfaat hutan yang menghasilkan kayu pinus, digunakan sebagai batang
korek apinya.
11
III. KESIMPULAN
1. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning.
produksi pupuk, campuran bahan pewarna, belerang untuk produksi asam sulfat,
bahan pembuatan korek api, produksi kembang api, pembuatan natrium tiosulfat,
3. Proses pembuatan asam sulfat akan dilakukan dengan dua cara, yaitu proses
4. Pengambilan belerang dari deposit belerang dalam perut bumi dilakukan dengan
proses Frasch, yaitu dengan memompakan air super panas bertekanan tinggi
(pada kondisi tekanan tinggi ini, air dibuat bersuhu sekitar 147oC) sehingga
12
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung.
UNSRI. Palembang.
Palembang.
SUMBER : https://www.scribd.com/doc/311881124/makalah-belerang
13
Makalah belerang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belerang atau Sulfur adalah unsure kimia dalam SPU yang memiliki lambing S dan
nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat.
Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam amino.
Belerang di Indonesia banyak terdapat bebas di daerah gunung berapi. Selain
terdapat sebagai unsur bebas, juga terdapat dalam bentuk senyawa logam dalam bijih
belerang. Belerang digunakan terutama untuk membuat asam sulfat. Pada industri
ban, belerang digunakan untuk vulkanisasi karet yang bertujuan agar ban bertambah
ketegangannya serta kekuatannya. Selain itu belerang juga digunakan dalam
pembuatan pupuk, bubuk mesiu, korek api, insektisida, dan fungisida.
Sebagai bagian dari ilmu kimia, kimia anorganik mempelajari berbagai macam
kriteria dari belerang itu sendiri, mulai dai pengertian,sumber, hingga siklus
belerang. Dengan tujuan agar kita tahu memanfaatkan belerang sesuai dengan
sifatnya, sehingga tidak merugikan makhluk hidup khususnya manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelimpahan belerang di alam?
2. Bagaimana sifat belerang?
3. Apa sajakah kegunaan belerang bagi kehidupan?
4. Bagaimana cara pengekstrasian belerang?
5. Bagaimana sifat dan cara pembuatan senyawa-senyawa belerang?
6. Bagaimana siklus belerang?
7. Dampak apa yang ditimbulkan dari pemakaian belerang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kelimpahan belerang di alam
2. Untuk mengetahui sifat belerang
3. Untuk mengetahui kegunaan belerang
14
4. Untuk mengetahui cara pengekstrasian belerang
5. Untuk mengetahui sifat persenyawaan belerang serta pembuatannya
6. Untuk mengetahui siklus belerang
7. Untuk mngetahui dampak yang ditumbulkan dari penggunaan belerang
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELIMPAHAN BELERANG
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak
berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau
sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan
dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama
dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang mudah terbakar.
Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Dalam keadaan
bebas, umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam bentuk
senyawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida
(FeS2), gips (CaSO4.2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Belerang terkandung dalam gas
alam seperti H2S dan SO2.
B. SIFAT BELERANG
15
Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p4
Tekanan uap
Ciri-ciri atom
Struktur kristal Orthorhombic
Bilangan oksidasi −1, ±2, 4, 6
(strongly acidicoxide)
Elektronegativitas 2.58 (skala Pauling)
16
Jari-jari atom 100 pm
C. KEGUNAAN BELERANG
1) Belerang bersama KNO3 digunakan dalam pembuatan serbuk mesiu.
2) Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak,
cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
3) Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu
menjadi pulp kayu yang digunakan di dalam kertas dan karton.
4) Untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai
masalah kulit lainnya seperti ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak
berlebihan di kulit.
5) Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperan
sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk
fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia
yang sangat penting.
6) Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya,
untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang
merupakan insultor yang baik.
D. EKSTRASI BELERANG
Bagaimana proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut.
1. Proses Frasch
17
Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m
dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar
endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek
dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke
dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama.
Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas
ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik
melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil,
menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah
melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di
permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang
berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan
dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah
diangkut ke tempat lain.
2. Proses Claus.
Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin,
HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi:
HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) ⇆ HOCH2CH2NH3+ + HS-
Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan
sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar
sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa
membentuk belerang dan air.
2H2S + 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O
3. Pemanasan Pirit.
Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang
dan FeS.
FeS2 → FeS + S
18
E. SENYAWA BELERANG
1. Asam sulfat
Senyawa belerang yang penting adalah asam sulfat. Asam sulfat banyak digunakan
dalam industri pupuk, detergen, bahan peledak, obat-obatan, zat pewarna, plastik,
pembersih minyak bumi, pembersih logam dari karat, dan menetralkan basa. Ada dua
macam proses untuk membuat asam sulfat, yaitu proses kamar timbale dan proses
kontak.
a. Pembuatan
1) Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak)
Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak industri lainnya yang berdasarkan
reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses
kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut:
a) Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida
b) Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida.
c) Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam
pirosulfat.
d) Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.
Reaksi:
S(s) + O2(g) → SO2 (g)
2SO2 + O2(g)
H2S2O7(aq)+H2O→2 H2SO4
2) Pembuatan H2SO4 dengan proses kamar timbal
Proses kamar timbale sudah digunakan lebih kurang 200 tahun yang lalu. Proses
tersebut menggunakan ruang reactor yang dinding nya dilapisi timbale (Pb), oleh
sebab itu dinamakanproses kamar timbale. Dalam ruang itu, dihasilkan H2SO4.
Lapisan Pb akan bereaksi dengan H2SO4membentuk endapan atau lapisan tipis
PbSO4 yang menahan reaksi lebih lanjut dengan H2SO4.
Bahan dasar pembuatan H2SO4tersebut adalah belerang yang dibakar, membentuk
gas SO2. Gas SO2 yang bertemperatur tinggi kemudian direaksikan dengan uap
nitrogen dioksida yang berfungsi sebagai katalisator dan selanjutnya digunakan
untuk membuat gas SO3. Selanjutnya gas SO3 dimasukkan atau dipompakan
kedalam kamar timbale dan direaksikan dengan air, membentuk H2SO4.
19
b. Sifat
Asam sulfat bukanlah oksidator yang sangat kuat, namun merupakan dehydrator
yang sangat kuat bagi karbohidrat dan zat organik lainnya, sering kali memecahkan
senyawa karbohidrat menjadi unsur karbon.
Sifat korosif asam sulfat dapat merusak benda-benda dari logam, karena logam akan
teroksidasi baik dengan asam sulfat encer maupun pekat. Asam sulfat pekat dapat
menarik molekul air dari senyawa-senyawa lain dalam proses dehidrasi.
Biasanya asam sulfat dipikirkan hanya sebagai asam saja, namun sesungguhnya asam
sulfat dapat bereaksi menurut lima cara yang berbeda, yaitu sebagai suatu asam,
pengering terhadap air, pengoksidasi, agen sulfonasi dan sebagai suatu basa.
2. Hidrogen sulfida
a. Kejadian dan pembuatan
Hydrogen sulfida terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Dalam
labolatorium, hydrogen sulfida biasa disediakan dengan cara mereaksikan besi
(II) sulfida dengan asam klorida encer .
b. Sifat-sifat hidrogen sulfida
Ø Sifat fisika
Hidrogen sulfida merupakan gas yang tidak berwarna, baunya tajam. Bila
konsentrasi di udara hingga 10 ppm menyebabkan kematian.
Ø Sifat kimia
a) Sebagai asam
Merupakan asam lemah. Bila terdpat ion-ion hidroksil akan terbentuk hidrogen
sulfida dan sulfida.
b) Sebagai pereduksi
Hidrogen sulfida terbakar di udara dan menghasilkan belerang, namun belerang akan
terbakar dan terbentuk belerang dioksida.
3. Sulfida
Sulfida logam kurang bersifat ion daripada oksidanya. Hidrolisis sulfida bersifat
parsial pada kedaan dingin, namun pada pendidihan menjadi sempurna karena gas
hydrogen sulfida yang terbentuk cepat menguap. Sebagian besar sulfida-sulfida
logam bersifat kovalen, dan tidak larut dalam air .
4. Belerang oksida
a. Belerang dioksida
Ø Pembuatan
20
Belerang dioksida ketika ada belerang yang terbentuk diudara. Dalam labolatorium,
dihasilkan melalui reaksi suatu sulfit dengan asam sulfat encer, atau hydrogen sulfit
dengan asam kuat encer .
Ø Sifat fisika
Merupakan gas yang tidak berwarna, baunya menusuk . Titik didihnya -10 OC dan
mencair pada suhu 2 OC dengan tekanan 3 atm.
Ø Sifat kimia
Bila dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut bereaksi membentuk asam
sulfit. Belerang dioksida yang berada diudara merupakan sumber hujan asam.
b. Belerang trioksida
Ø Pembuatan
Dibuat dengan melewatkan campuran belerang dioksida dan oksigen melalui
katalisator platina apad suhu + 400 OC, kemudian dikondensasikan sebagai padatan
putih.
Ø Sifat fisika
Belerang trioksida bberapa berbentuk polimetrik .
Ø Sifat kimia
Merupakan oksida asam yang kuat. Berubah menjadi asap ketika udara lembab, dan
bereaksi secara keras dengan air membentuk asam sulfat.
F. SIKLUS BELERANG
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral- mineral sulfide dan sulfate .Belerang (S) adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam bentuk senyawa asam amino unit kecil dari protein.
Protein ini penting pertumbuhan .
Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat anorganik (SO4).
Dari mekanisme metabolisme ditubuhnya dibentuklah sulfat organik entah dalam
protein atau yang lainnya yang kemudian bisa berpindah ke tingkat tropi kehidupan
lainnya.
Tumbuhan yang mengandung sulfat organik itu jika dimakan hewan sehingga sulfur
berpindah ke hewan lewat rantai makanan begitu seterusnya , jika masih berada di
Tubuh mahkluk hidup maka sulfat masih dalam kondisi Sulfat Organik.
Jika manusia , hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi
sulfat an organnik lagi. gitu .Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan
kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
21
Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada
umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen
sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti
Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.Sulfur di oksidasi menjadi sulfat
oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus. Begitu seterusnya
G. DAMPAK PENGGUNAAN BELERANG
A. Dampak Negatif
Belerang bersifat mudah terbakar yang menghasilkan gas belerang dioksida. Gas ini
dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk. Dalam jumlah besar,
belerang dioksida dapat merusak saluran pernapasan dan menimbulkan radang
tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer adalah kecendrungan untuk
teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam.
SUMBER : http://infocendekia-ff.blogspot.sg/2014/11/makalah-belerang.html
22