Anda di halaman 1dari 10

BACILLARIOPHYTA

bacillariophyta
A.pengertian Bacillariophyta
Alga Bacillariophyta adalah bersifat uniseluler atau berbentuk koloni, pola persebarannya
tersebar di air tawar dan air asin. Kebanyakan spesies berenang-renang bebas, tetapi beberapa
menempel pada tumbuhan atau benda-benda lain. Dinding sel terdiri dari dua lapisan, atau
katup, yang saling menutupi. Bentuk umum sel itu persegi panjang sampai bulat tetapi
banyak variasinya.
Dinding sel terdiri dari lapisan pektin dibagian dalam dan lapisan silika (SiO2) di bagian
luar. Silika adalah mineral yang paling banyak tersebar di muka bumi dan merupakan bagian
pokok kaca. Apabila pektin dan kandungan organik sel itu hancur, maka tersisalah cangkang
silika yang tembus cahaya. Katup-katup dihiasi dengan bermacam ragam aluran, kerutan,
lubang renik, dan tanda-tanda lain sehingga Bacillariophyceae atau juga sering disebut
diatom itu tampak sangat indah di bawah mikroskop. Lubang-lubang kecil pada cangkang
yang tidak dapat dilewati memungkinkan hubungan antara protoplas dan lingkungan yang
mengandung air. Di dalam sitoplasma terdapat satu sampai beberapa plastid, berisi pigmen
coklat-emas yang menutupi klorofil. Zat makanan disimpan dalam bentuk minyak, dan benda
ini acap kali dapat terlihat dalam sel seperti tetesan bulat yang besar.
Diatom memperbanyak diri dengan proses seksual, tetapi cara yang utama melalui
pembelahan sel. Nukleus, protoplasma, dan plastid berbelah untuk membentuk dua protoplas,
masing-masing di dalam salah satu katup. Dinding baru, yang merupakan katup sebelah
dalam, kemudian tumbuh di seluruh protoplas masing-masing. Sel anak dapat berpisah atau
tetap bersama dalam satu koloni, sel-selnya itu bersatu oleh kelubung (sarung) bergelatin.
Jumlah spesies diatom banyak sekali (sekitar 16.000). Jumlah yang kini hidup atau diketahui
pernah hidup dalam masa geologi lampau jauh daripada yang diperkirakan. Sebagian besar
hidup dalam air laut, dan apabila tumbuhan renik ini mati, maka jatuh ke dasar laut dan,
karena mengandung zat silika, dinding selnya tidak akan hancur -hancur atau tetap lestari.
Endapan besar bahan ini yang dikenal dengan nama tanah diatom, dijumpai di banyak di
bagian permukaan bumi. Di Amerika Serikat, kumpulan yang terbesar setebal 1.400 kaki
(atau lebih dari lima puluh meter) terdapat di California

bacillariophyta
B.Ciri Umum Bacillariophyta
Adapun ciri umum Bacillariophyta adalah sebagai berikut:
1. Unisellular atau kolonial dengan dengan dinding sel tersusun oleh silikat
2. Susunan tubuh berbentuk sel tunggal, berbentuk koloni dengan membentuk tubuh simetri
bilateral(pennales) dan simetri radial (centrales)
3. Susunan sel terdapat dinding sel yang disebut frustula tersusun dari bagian dasar yang
dinamakan hipoteka dan bagian tutup (epiteka) dan sabuk (singulum). Frustulaini tersusun
oleh zat pectinyang dilapisi silicon. Epiteka dan hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve
bawah. Valve tersusun dari: rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus kutub. Pennales, pina
berarti sirip,strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan diair tawar. Centrales, strianya
tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.
4. Alat gerak berupa flagel yang terdapat pada sperma.
5. Isi sel berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen klorofil a dan c, beta karotin
sertaxantofil(fukosantin).
6. Habitat umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.
C.Persebaran/habitat

Spesifikasi Bacillariophyta ini terdiri dari diatom yang tersebar luas di perairan air
tawar dan air laut, maupun di tanah-tanah yang lembab. Jumlah diatom sangat banyak,
diperkirakan mencapai 16.000 jenis. Karena jumlahnya yang banyak, diatom fitoplankton
menjadi komponen produsen penting di perairan laut. Diatom ada yang hidup sendiri dan ada
yang berkoloni membentuk filamen. Sebagian hidup bebas di permukaan air, beberapa jenis
yang lain hidup menempel pada substrat.

bacillariophyta
D.Struktur Selnya
Terdapat dinding sel yang disebut frustula tersusun dari bagian dasar yang dinamakan
hipoteka dan bagian tutup (epiteka) dan sabuk (singulum). Frustula ini tersusun oleh zat
pektin yang dilapisi silikon. Epiteka dan Hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve bawah.
Valve tersusun dari : rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus kutub. Pennales pinna berarti
sirip, strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan di air tawar. Centrales, central berarti
pusat, strianya tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.

Setiap sel mengandung satu nukleus dengan satu atau beberapa plastid yang
berbentuk pita atau cakram, berisi pigmen cokelat keemasan yang melimpah. Zat makanan
berupa tetes-tetes minyak. Bentuk sel diatom memanjang, dilapisi oleh dinding sel
(cangkang) yang terdiri dari dua belahan yang saling menutupi. Dinding sel ini terbuat dari
lapisan pektin dan silika. Apabila diatom mati, tersisa cangkang silika yang tembus cahaya.
Cangkang pada diatom dilengkapi dengan lubang kecil yang memungkinkan sel berhubungan
dengan lingkungan air.
bacillariophyta
E.Reproduksi Bacillariophyta
Adapun perkembangbiakan Bacillariophyta adalah sebagai berikut:
1. Secara vegetatif, dengan pembelahan sel (aseksual)
2. Secara gametik (seksual) dengan membentuk auxospora, dengan cara: Partegonosis,
pedogami, konjugasi isogami, konjugasi anisogami, autogami dan oogami.

1. Partogenesis
Sel induk tidak membelah hanya intinya saja yang membelah secara mitosis, diawali dari
mitosis pertama. Kemudian inti melebur, dilanjutkan mitosis ke dua yang pada akhirnya
dinding sel pecah dan inti diselubungi lendir dan membentuk dinding baru (auxospora).
2. Pedogami (perkawinan anak)
Sel dengan satu inti membelah secara meiosis menjadi dua sel anak dan sel anak ini akan
menjadi membentuk 4 inti, plasma sel memisah dengan masing – masing dua inti, dua inti
pertama mengalami degenerasi. Dua inti yang kedua mengadakan penggabungan
(perkawinan anak), membentuk auxospora.
3. Konjugasi
Dua sel induk berdekatan melakukan senggama, dilanjutkan dengan plasmogami,
dilanjutkan dengan sinapsis dan diakhiri dengan karyogami.
Konjugasi anisogami : satu sel dengan satu inti membelah secara meiosis membentuk
menjadi 4 inti. 2 inti mengalami degenerasi dan 2 inti bersifat fungsional. 2 inti yang
fungsional mengadakan pembelahan sel lagi membentuk 4 inti yang terdiri dari 2 inti besar
dan 2 inti kecil. Inti kecil bergabung dengan inti kecil (auxospora).
Konjugasi isogami : pada prinsipnya proses konjugasi isogami sama dengan anisogami.
Perbedaanya pada ukuran inti hasil pembelahan adalah sama besar.

4. Oogami
Oogami dilakukan oleh sel telur (non motil), gamet jantan (motil) yang mendatangi gamet
betina (sel telur), mengadakan pembelahan meiosis dan membentuk anteridium.
5. Autogami
Inti sel membelah secara mitosis menjadi 2 inti, dilanjutkan dengan pembelahan meiosis
membentuk 4 inti, 2 inti mengalami degenerasi dan 2 inti bergabung membentuk auxospora.

Bacillariophyta
F.Klasifikasi
Diatom (Bacillariophyta hanya terdiri dari 1 classis yaitu Bacillariophyceae) diatom
uniseluler terdapat dalam bermacam bentuk. Menurut bentuknya dibagi dalam 2 ordo :
 Ordo Centrales
Diatom dengan bentuk simetri radial ini hidup di laut, merupakan salah satu penyusun
plankton. Untuk memudahkan melayang di dalam air, terdapat alat-alat melayang, yang
berupa duri-duri atau sayap, atau dengan perantara lender. Untuk perkembangbiakan seksual,
suatu sel vegetatif mengadakan pembelahan reduksi sehingga terbentuk 4 inti yang haploid.
Tiga diantaranya binasa, sehingga tinggal satu inti saja yang lalu merupakan inti telur dan sel
seluruhnya sekarang merupakan suatu oogonium.
 Ordo Pennnales
Diatom yang memiliki tubuh simetri radial ini biasanya melekat pada tumbuh-tumbuhan air.
Perkembang-biakan seksual berlangsung dengan isogami. Dua sel vegetatif, lalu
mengeluarkan zat pektin dan lendir, masing-masing mengadakan pembelahan reduksi, dan
terbentuklah 4 inti haploid. Tetapi masing-masing sel tadi tidak keluar 4 melainkan hanya 2
gamet, tiap gamet mempunyai 2 inti, yang satu dapat mengadakan perkawinan, sedang yang
lainnya mengalami suatu degenerasi.

Contoh Terpilih
Navicula sp. Tubuh navicula terdiri atas dua bagian yaitu kotak dan tutup. Diantara
bagian kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe. Perkembangbiakannya secara
vegetative dan generative.
Perkembangbiakannya vegetative dengan cara membelah diri. Setiap inti diatom
membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya,
dinsing sel navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan baik kotak maupun
tutup akan berfungsi sebagai tutup dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan
demikian sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel
anaknya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
Perkembangbiakan generative navicula berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran
tubuh navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan
mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet ini kemudian akan meninggalkan sel
dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya
tumbuh menjadi sel navicula baru dan membentuk kotak dan tutup yang baru.

Peran Bagi Kehidupan


Peran baccilariophyta bagi kehidupan diantaranya adalah :
- sebagai bahan penggosok,
- sebagai isolasi dinamit,
- sebagai campuran semen,
- sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak.
Selain berguna bagi kehidupan manusia, tapi bukan berarti semuanya menguntungkan,
kehadiran mikroalga dalam habitat air dapat mencemari air tersebut. Selain akan
mengakibatkan timbulnya kotoran juga dapat menurunkan kualitas air. Hal ini disebabkan
karena: a) Alga dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak; b) Alga dapat menurunkan
pH; c) Menyebabkan warna dan keruhan; d) Beberapa jenis alga dapat mengeluarkan racun;
e) Dapat mengeluarkan lendir yng mengakibatkan waterblooms.
(Rhodophyta)

A.PENGERTIAN RHODOPYHTA

Di Asia, khususnya di negara jepang, alga merah dibuat menjadi nori dan merupakan sumber
makanan penting karena mengandung vitamin dan protein yang tinggi.

Alga merah memiliki pigmen phycoerythrin, pigmen ini memantulkan cahaya merah dan
menyerap cahaya biru sehingga alga ini terlihat berwarna merah. Pigmen ini memungkinkan
ganggang merah untuk berfotosintesis dan hidup di kedalaman agak lebih besar daripada
kebanyakan alga lainnya.Beberapa rhodophyta memiliki sedikit pigmen phycoerythrin,
sehingga alga merah tampak berwarna hijau atau kebiruan dari klorofil dan pigmen lain yang
hadir di dalamnya.Beberapa rhodophyta penting dalam pembentukan terumbu karang, pada
beberapa atol Pasifik, alga merah telah memberikan kontribusi yang jauh lebih ke struktur
karang dari organisme lain, bahkan lebih dari karang.Rhodophyta karang ini disebut alga
koralin, karena mereka mengeluarkan cangkang keras dari karbonat di sekitar mereka.

B.Ciri-ciri Alga Merah (Rhodophyta)

Ciri-ciri alga merah adalah sebagai berikut:

 Kelompok alga ini sebagai penghuni laut, melekat pada dasar atau batu-batuan sampai
beberapa puluh meter di atas permukaan laut. Beberapa spesies terdapat di air tawar.
 Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof. Yang heterotrof tidak berkromatofora dan
hidup sebagai parasit pada ganggang lain.
 Pada umumnya struktur tubuhnya tersusun dari banyak sel berupa benang, lembaran atau
menyerupai tanaman tingkat tinggi.
 Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen) dan floridosida (senyawa gliserin dan
galaktosa) serta tetes minyak. Kadang terdapat pirenoid.
 Mempuyai klorofil, figmen fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru)
 Dinding sel alga merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin berlendir (sebelah
luar).
 Banyak alga merah mempunyai nilai ekonomi yang penting sebagai bahan makanan, yaitu
untuk di buat agar-agar.
 Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi
hanya berupa plektenkim.
C.Perkembangbiakan Alga Merah

Cara perkembangbiakan ada dua cara

 Secara vegetatif, tidak begitu jelas yaitu ada hubungannya dengan fragmentasi
 Secara generatif, melalui perkawinn antara sel jantan dan sel betina dari tanaman jantang
dan tanaman betina yang berbeda. Zigot yang di hasilkan tumbuh menjadi alga diploid
selanjutnya menghasilkan spora jantan dan spora betina yang bersifat haploid. Masing-
masing spora haploid yang dihasilkan akan tumbuh menjadi alga betina dan alga jantan.
Daur hidup ini akan terulang lagi.

Contoh Alga Merah

Contoh alga merah antara lain:

 Eucheuma spinosum
 Gracilaria
 Gelidium
 Polysiphonia

Baca juga: Ciri-ciri Alga Hijau (Chlorophyta)

D.Peranan Alga Merah (rhodophyta)

Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkanantara lain sebagai
bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum.Di beberapa negara, misalnya
Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan.

Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk
mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal
dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat didinding selnya.
Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini
menjadikan alga koral memiliki peran pentingdalam pembentukan terumbu karang.

Selain itu alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan
hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya
Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra.

Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk
penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti
Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena
menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar.

Agar-agar ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat
pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat
pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup.

Anda mungkin juga menyukai