Semester 3
PEMBIMBING :
Disusun Oleh :
Mohammad Wahyu Denys Saputra
NIM: 1641160064
JTD-2A
2. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah jenis pengaturan tata letak jaringan komputer di mana masing-
masing komputer dan perangkat di jaringan saling berhubungan satu sama lainnya secara
langsung. Oleh sebab itu dalam topologi mesh tiap perangkat dapat secara langsung
berkomunikasi dengan perangkat tujuan dan memungkinkan distribusi transmisi dapat
dimaksimalkan. meskipun salah satu dari sambungan transmisinya menurun. Hubungan
antara perangkat dan node (komputer) dilakukan melalui loncatan (hop). Beberapa
perangkat dan node yang terhubung melalui sekali loncatan dan adapula yang terhubung
dengan lebih dari satu kali loncatan menuju keperangkat lainnya. Pada topologi mesh sejati,
setiap node terhubung ke setiap node dalam jaringan. Ketika data ditransmisikan di jaringan
mesh maka jaringan secara otomatis dikonfigurasi untuk mengambil rute terpendek untuk
mencapai tujuan. Dengan kata lain ketika data ditransfer ke perangkat tujuan setidaknya
melalui beberapa loncatan.
Jenis-Jenis Topologi Mesh
Pada Topologi mesh penuh, setiap simpul memiliki rangkaian, yang menghubungkan pada
setiap node dalam jaringan. Model ini memerlukan biaya yang sangat mahal dalam
penerapannya dan juga menghasilkan jumlah redundansi terbesar. Namun, keuntungan dari
topologi ini jika ada kegagalan pada satu simpul, maka lalu lintas ke node lainnya dapat
diarahkan melalui node lain. Topologi seperti ini biasanya disediakan sebagai backbone
jaringan.
Topologi mesh parsial adalah kebalikan dari topologi jaringan mesh penuh, mesh parsial
tidak mahal dan juga kurang redundansinya. Pada topologi ini beberapa node dikonfigurasi
seperti simpul pada mesh penuh, sementara mayoritas node terhubung ke satu atau dua node
dalam jaringan. Topologi mesh parsial biasanya terdapat dalam jaringan peripheral yang
terhubung ke backbone mesh penuh.
Kelebihan Dan Kekurangan Topologi Mesh
Di bagian atas sedikit telah disinggung Keuntungan dan kerugian topologi mesh dilihat dari
segi jenis topologi mesh penuh maupun mesh parsial. Di bagian ini akan dijelaskan lebih
spesifik kelebihan topologi mesh dan juga kekurangan topologi mesh dalam penerapannya.
kelebihan jaringan mesh yang utama yaitu adanya link khusus yang digunakan untuk
menjamin masing-masing sambungan mampu membawa beban data, sehingga
menghilangkan masalah lalu lintas data secara umum ketika beberapa perangkat berbagi
Topologi mesh merupakan jaringan kuat karena ketika satu link dalam topologi jaringan
mesh menjadi tidak stabil tidak akan menyebabkan seluruh sistem terhenti.
Jika ada ekspansi jaringan, tidak akan menyebabkan gangguan pada pengguna jaringan
lainnya.
Pengiriman data, dari satu node ke sejumlah simpul yang lain dapat dilakukan secara
bersamaan
Pemecahan masalah lebih mudah dibandingkan dengan topologi jaringan
komputerlainnya.
Topologi ini menjamin kerahasiaan dan keamanan data, karena setiap pesan berjalan
sepanjang link khusus.
Kelemahan topologi mesh yang itama adalah membutuhkan lebih banyak perangkat keras
jaringan (misalnya: kabel jaringan, dll) dibandingkan dengan topologi Jaringan
LANlainnya
Pelaksanaan (instalasi dan konfigurasi) topologi ini sangat rumit dan mungkin sangat
berantakan. Sejumlah besar Input / Output (I/O) port diperlukan.
Biaya instalasi dan pemeliharaan jaringan komputer mesh cukup tinggi
3. Hardware yang Digunakan pada Design Jaringan Komputer
Router
Router adalah sebuah perangkat jaringan yang dapat digunakan untuk menghubungkan
dua jaringan local yang mempunyai protocol sama pada lapisan jaringan OSI, sedangkan
protocol pada lapisan fisk dan link berbeda. Atau dapat diartikan sebagai perangkat keras
yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan yang memliki subnet berbeda. Router
berfungsi untuk mengirimkan data jika terdapat perbedaan dalam beberapa bagian
protocol. Perbedaan dari beberapa bagian protocol ini terjadi pada hubungan antar
jaringan LAN dalam suatu WAN. Ruter banyak digunakan pada internetwork yang besar
menggunakan keluarga protocol TCP/IP, dan untuk menghubungkan semua host TCP/IP
dan LAN ke internet menggunakan dedicated leased line. Router inilah yang
menghubungkan antar LAN tersebut. Router ini ada dua jenis, yaitu pc router dan router
hardware. Router berisi tabel-tabel informasi internal yang disebut label routering yang
melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang
mungkin dilalui. Router membuat jalur-jalur paket berdasarkan lintasan yang tersedia dan
waktu tempuhnya. Karena menggunakan alamat paket jaringan tujuan, router bekerja
hanya jika protocol yang dikonfigurasi adalah protocol yang routeable seperti TCP/IP
atau IPX/SPX. Berbeda dengan bridge yang bersifat protocol independent.
Switch
Switch adalah HUB yang smart , Switch berfungsi membantu bridge agar lalulintas data
lebih baik lagi langsung menuju Host (artikata memetakan setiap komputer dalam
jaringan). Kesemua kemampuan di atas tergabung menjadi satu dalam sebuah Router,
dalam melakukan koneksi WAN.
Gambar : Logical Switch
Format IP address
IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka
biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Misal :
11000000101010000000101000000001
32 bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih manusiawi yakni dalam
format bilangan desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 bit tersebut menjadi
4 bagian masing-masing 8 bit. Setiap bagian tadi disebut octet.
11000000 10101000 00001010 00000001
Kemudian untuk setiap 8 bit bilangan biner dapat kita konversi menjadi bilangan desimal,
sehingga kita dapatkan 4 buah angka desimal. Cara mengkonversi bilangan biner menjadi
bilangan desimal adalah dengan menggunakan tabel berikut ini :
Nilai dalam decimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Misal, dengan menggunakan tabel diatas, 8 bit 11110000 ini dapat kita konversi menjadi
bilangan desimal seperti berikut :
Nilai dalam desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Bit 1 1 1 1 0 0 0 0
Bit 1 0 1 0 1 0 1 0
Dotted-decimal 9.60.100.1
Prefix-length menunjukkan berapa banyak jumlah bit-bit pertama dari 32 bit IP address
yang digunakan sebagai network-portion.
Jadi, jika sebuah network menggunakan prefix-length /24; maka berarti network
tersebut menggunakan 24 bit pertama IP address sebagai network-portion, dan
sisa 8 bit IP address terakhirnya merupakan host-portion.
Contoh, sebuah network dengan prefix-length 24; 9.60.1.0/24, maka :
Cara lain untuk menentukan berapa banyak bit dalam network-portion dan berapa banyak
bit dalam host-portion adalah dengan menggunakan subnet mask.
Seperti halnya IP address, subnet mask juga merupakan 32 angka biner yang dapat
diekspresikan dalam bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam subnet mask semua
bit network-portion diwakili oleh angka 1sedangkan semua bit host-portion akan diwakili
oleh angka 0.
network-portion → 1
host-portion → 0
Contoh, network dengan prefix-length /24; maka :
Untuk mendapatkan :
Contoh lagi, tentukan network address dan broadcast address dari komputer dengan
IP 9.60.50.10/26?
Untuk mendapatkan :
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu
masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router.
Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table
di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut :
Dilihat dari
Kelebihan Kekurangan
Segi
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat
tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan
saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router
sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi
satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi
forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router
mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang
benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table
routing secara otomatis.
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk
meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak
menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya
menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router
mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran
yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama
maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan
informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk
mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.
Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama
tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin.
Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan
menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek
antara device pengirim dan device tujuan.
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
1. Router 1
3. Router 3
4. Router 4
Pengguna 17 64 26 1
17 64 26 6
IP ADDRESS 17 64 30 2 /28
Pengguna 17 64 30 1
17 64 30 14
operasi AND
dengan subnet
mask tsb 11111111 11111111 11111111 11100000
00010001 01000000 01100100 00000000
Hasil 17 64 100 0
IP ADDRESS 17 64 50 10 /28
cari 2^n yang hasilnya mendekati jumlah pengguna+2
11 = 16
Administrasi
Pengguna: 9
IP Address: 17 64 50 10
11111111 11111111 11111111 11110000
subnet mask: 255 255 255 240
operasi AND
dengan
subnet mask
tsb 11111111 11111111 11111111 11110000
00010001 01000000 00110010 00000000
Hasil 17 64 50 0
operasi AND
dengan subnet
mask tsb 11111111 11111111 11111111 11100000
00010001 01000000 01111110 00100000
Hasil 17 64 126 32
Operasi OR
dengan inverse
subnet 00000000 00000000 00000000 00011111
00010001 01000000 01111110 00111111
Hasil 17 64 126 63
Pengguna 17 64 126 33
17 64 126 62
IP ADDRESS 17 64 150 50 /27
operasi AND
dengan
subnet mask
tsb 11111111 11111111 11111111 11100000
00010001 01000000 10010110 00100000
Hasil 17 64 150 32
Operasi OR
dengan
inverse subnet 00000000 00000000 00000000 00011111
00010001 01000000 10010110 00111111
Hasil 17 64 150 63
Pengguna 17 64 150 33
17 64 150 62
operasi AND
dengan subnet
mask tsb 11111111 11111111 11111111 11100000
00010001 01000000 11001000 01100000
Hasil 17 64 200 96
Operasi OR
dengan inverse
subnet 00000000 00000000 00000000 00011111
00010001 01000000 11001000 01111111
Hasil 17 64 200 127
Pengguna 17 64 200 97
17 64 200 126
IP ADDRESS 17 64 250 150 /27
operasi AND
dengan
subnet mask
tsb 11111111 11111111 11111111 11100000
00010001 01000000 11111010 10000000
Hasil 17 64 250 128
Operasi OR
dengan
inverse
subnet 00000000 00000000 00000000 00011111
00010001 01000000 11111010 10011111
Hasil 17 64 250 159
operasi AND
dengan subnet
mask tsb 11111111 11111111 11111111 11100000
00010001 01000000 00001010 00000000
Hasil 17 64 10 0
Operasi OR
dengan inverse
subnet 00000000 00000000 00000000 00011111
00010001 01000000 00001010 00011111
Hasil 17 64 10 31
Pengguna 17 64 10 1
17 64 10 30
IP
ADDRESS 17 64 15 100 /27
Pengguna 17 64 15 97
17 64 15 126
3. Router 2
IP Router Malang Port IP Router S/K/B/K/KPus Port
4. Router 3
IP Router Blitar Port IP Router N/K/B/K/KPus Port
6. Router 5
IP Router Jombang Port IP Router N/K/B/S/KPus Port
Routing Statik
4. Daftar Pustaka
Referensi
ichsany. (n.d.). Teori Dasar ipv4. Retrieved from http://www.ichsany.com/teori-dasar-ipv4-bagian-1-
definisi-i-address-dan-subnet-mask/
Perbedaan Routing Static dan Dinamic. (2015, Oktober 8). Diambil kembali dari http://netman-
networking.blogspot.co.id/2015/10/perbedaan-routing-static-dan-routing-dinamic.html