Anda di halaman 1dari 20

Tabel 2.

21

Pelaksanaan komunikasi terapeutik di Ruang melati III RSUP Dr. Soeradji


Tirtonegoro Klaten Tanggal 19-21 February 2018 (n=12)
No Aspek yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
1 Perawat sebelum bertemu pasien melakukan 12
cuci tangan
2 Perawat melakukan identifikasi pasien 7 5
3 Perawat menjaga privasi pasien 5 7
4 Perawat mengucapkan salam,”Selamat 12
pagi/siang/sore/malam, Bapak/ibu”
5 Menyebutkan nama, profesi, dan unit tempat 5 7
bekerja
6 Pastikan identifikasi pasien 12
7 Menjelaskan bahwa anda memberikan 4 8
informasi/edukasi terkait proses pelayanan
8 Melakukan feedback dengan menanyakan 5 7
apakah pasien sudah jelas, atau adakah hal-hal
yang ingin diklarifikasi atau ditanyakan
9 Perawat memberikan pujian kepada pasien 8 4
atas keberhasilan atau kemampuan pasien
menerima informasi yang diberikan
10 Menjelaskan rencana tindak lanjut untuk 5 7
pelayanan kedepan, dan tawarkan bantuan
sebelum berpamitan
11 Ucapkan terima kasih dan salam 5 7
12 Melakukan kebersihan tangan 5 7
13 Perawat melakukan dokumentasi 12
Total 44x3 112x
= 132 2=
224
Presentase 356/4
68x1
00=
76.5
%

Sumber : Data Primer Melati 3 RSRST Klaten 2018

Analisa Data

Dalam pelaksanaan komunikasi terapeutik baik dengan persentase rata-rata 76.5% dari 12

perawat yang di observasi saat pengkajian sudah melakukan pengumpulan data tentang klien

(dari RM). Menyiapkan obat yang dibutuhkan, menanyakan keluhan utama dan memulai

kegiataan dengan cara yang baik. Yang perlu ditingkatkan berjabat tangan dengan klien,
melakukan validasi, mrenjelaskan tujuan tindakan yang dilakukan, menjelaskan waktu yang

dibutuhkan untuk kegiataan, membuat kesepakatan dengan klien atau keluarga untuk

pertemuan kegiataan.

Pelaksanaan Discharge Planning

Kajian Teori

Fase Pelaksanaan Discharge Planning

a. Pre Interaksi

 Mengumpulkan data tentang klien

 Membuat rencana pertemuan dengan klien

b. Orientasi

 Memberi salam dan tersenyum kepada klien

 Memperkenalkan nama diri

 Menanyakan nama panggilan kesukaan klien

 Menanyakan perasaan klien

 Menjelaskan peran perawat

 Menjelaskan tugas perawat

 Menjelaskan kegiataan yang akan dilakukan

 Menjelaskan tujuan kegiataan

 Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk orientasi

 Menjelaskan kerahasiaan

c. Kerja

 Menanyakan keluhan utama klien

 Memberikan kesempatan bertanya

 Memulai dengan ajakan untuk berkonsentrasi

 Melakukan kegiataan
d. Materi

No Aspek Yang dinilai Observasi


Ya % Tidak %
 Menjelaskan informasi mengenai penyakit

 Menjelaskan informasi mengenai penyebab penyakit

 Menjelaskan informasi mengenai tanda dan gejala penyakit

 Menjelaskan informasi mengenai cara perawatan dirumah

 Menjelaskan informasi mengenai cara pemberian obat

 Menjelaskan informasi cara pencegahan penyakit dan infeksi

 Menjelaskan informasi mengenai program pengobatan lainnya

 Menjelaskan informasi mengenai nutrisi yang sesuai dengan program diet

 Menjelaskan informasi mengenai aktifitas dan istirahat

 Menjelaskan informasi mengenai kontrol waktu, tempat, cara kontrol, dan

persiapan control.

e. Terminasi

 Menyimpulkan hasil kegiataan

 Memberikan pujian positif

 Merencanakan tindak lanjut kepada klien

 Melakukan kontrak selanjutnya

 Mengakhiri pertemuan dengan cara yang baik dan tersenyum.

Kajian Data

Tabel 2.22
Pelaksanaan Discharge Planning Di Ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten Tanggal 19-21 February 2018 (n=12)
Angket Pelaksanaan Discahrge Planning

No Aspek Yang Dinilai Observasi


Ya % Tidak %
A Pre Interaksi
1 Mengumpulkan data tentang klien 12 100 0 0
2 Membuat rencana pertemuan dengan 10 83,3 2 16,7
klien

B Orientasi
1 Memberi salam dan tersenyum 10 83,3 2 16,7
kepada klien
2 Memperkenalkan nama diri 11 91,6 1 8,4
3 Menanyakan nama panggilan 2 16,7 10 83,3
kesukaan klien
4 Menanyakan perasaan klien 10 83,3 2 16,7
5 Menjelaskan peran perawat 11 91,6 1 8,4
6 Menjelaskan tugas perawat 11 91,6 1 8,4
7 Menjelaskan kegiataan yang akan 10 83,3 2 16,7
dilakukan
8 Menjelaskan tujuan kegiataan 10 83,3 2 16,7
9 Menjelaskan waktu yang dibutuhkan 8 66,6 4 33,3
untuk orientasi
10 Menjelaskan kerahasiaan 10 83,3 2 16,7
C Kerja
1 Menanyakan keluhan utama klien 12 100 0 0
2 Memberikan kesempatan bertanya 12 100 0 0
3 Memulai dengan ajakan untuk 11 91,6 1 8,4
berkonsentrasi
4 Melakukan kegiataan 12 100 0 0
D Materi
1 Menjelaskan informasi mengenai 11 91,6 1 8,4
penyakit
2 Menjelaskan informasi mengenai 11 91,6 1 8,4
penyebab penyakit
3 Menjelaskan informasi mengenai 10 83,3 2 16,7
tanda dan gejala penyakit
4 Menjelaskan informasi mengenai cara 12 100 0 0
perawatan dirumah
5 Menjelaskan informasi mengenai cara 12 100 0 0
pemberian obat
6 Menjelaskan informasi cara 12 100 0 0
pencegahan penyakit dan infeksi
7 Menjelaskan informasi mengenai 10 83,3 2 16,7
program pengobatan lainnya
8 Menjelaskan informasi mengenai 10 83,3 2 16,7
nutrisi yang sesuai dengan program
diet
9 Menjelaskan informasi mengenai 8 66,6 4 33,3
aktifitas dan istirahat
10 Menjelaskan informasi mengenai 11 91,6 1 8,4
kontrol waktu, tempat, cara kontrol,
dan persiapan control. Sumber :
E Terminasi
1 Menyimpulkan hasil kegiataan 11 91,6 1 8,4 Data
2 Memberikan pujian positif 12 100 0 0
3 Merencanakan tindak lanjut kepada 11 91,6 1 8,4 Primer
klien
4 Melakukan kontrak selanjutnya 12 100 0 0 DI ruang
5 Mengakhiri pertemuan dengan cara 12 100 0 0
yang baik dan tersenyum Melati 3
Total 327 87,8% 45 12,2
Presentase 87,8% RSST

Klaten 2018

Analisa Data

Berdasarkan tabel diatas dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan discharge planning termasuk

dalam kategori cukup yaitu (). Dimana perawat telah menjelaskan tentang informasi penyakit

dan lain-lain. Pada Ruang Melati III sudah ada SPO untuk Discharge Planning. Tetapi

perawat kurang memanfaatkan secara otimal.

Pelaksanaan 9 Patient Safety

Kajian teori

a. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (Norum) :

o Perawat memberi obat sesuai dengan prinsip 6 benar

o Perawat melakukan pendokumentasian setelah memberi obat

o Obat disusun per klien pada tempatnya masing-masing

o Adanya pencatatan obat masuk dan keluar

o Memastikan resep obat yang diterima dan obat yang diberikan sama

o Ada SOP pemberian obat (IM,IV, SC, dan Oral,)

b. Pastikan Identifikasi Klien

o Perawat menuliskan identitas klien dengan lengkap dan jelas dalam setiap

pendokumentasian asuhan keperawatan

o Perawat menuliskan nomer CM setiap klien dengan lengkap dan jelas


o Memanggil nama klien pada saat mau memberikan asuhan keperawatan status

o Klien terpisah antara 1 klien dengan klien yang lain

o Semua dokumen mengenai klien diisi dengan lengkap dan jelas

c. Komunikasi Secara Benar Saat Serah Terima/Operan Klien

o Menyebutkan identitas klien, diagnosa medis, diagnosa keperawatan, tindakan

keperawatan yang telah dilakukan serta waktu pelaksanaan

o Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan yang belum dilakukan

o Menyebutkan perkembangan klien yang ada sellama shift

o Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya

o Menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan selama shift

d. Pastikan Tindakan yang Benar pada Sisi Tubuh yang Benar Sebelum Tindakan

Operawsi (misalnya Pengendalian Jaringan), Tempat atau Sisi Tubuh diberi Tanda

o Ada dokumentasi tindakan di status klien

o Memberikan terapi sesuai dengsan program pengobatan

o Memastikan data ada catatan keperawatan sebelum melakukan tindakan

e. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (Konsertat)

o Ada dokumentasi mengenai pemberian cairan

o Perawat mengecek program terapi sebelum memberikan terapi cairan pada klien

o Perawat memprogram pemberian cairan elektrolit pekat sesuai aturan pemberian

o Perawat memonitor reaksi pemberian cairan

o Perawat menggunakan alat yang tepat dalam emberian cairan

o Perawat mengatur tetesan infus atau hasil perhitugan sesuai dengan order

o Perawat mengisi catatan perkembangan keadaan klien saat ini dengan jelas

o Perawat menuliskan catatan pemberian infuse secara terperinci (tanggal, jam, dan

macam cairan).
f. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan

o Ada dokumentasi tentang obat-obatan yang sudah diberikan dan waktu

emberianya

o Ada dokumentasi serah terima klien

o Perawat mengisi catatn perkembangan keadaan klien saat ini dengan jelas

g. Hindari Salah Kateter, Salah Sambung Selang (Tube)

o Perawat mengecek order adanya pemberian tindakan misalnya emasangan kateter

atau NGT

o Sebelum melakukan tindakan ada persetujuan klien dan keluarga

o Perawat melakukan tindakan pemasangan secara atraumatik

o Perawat menggunakan alat yang steril

o Perawat memastikan bahwa selang masuk ke dalam kandung kemih

o Erawat memastikan balon sudah terfiksasi

o Erawat memastikan selang kateter atau selang NGT sesuai dengan ukuranya

h. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai

o Perawat mengecek rogram pemberian obat dalam catatn keperawatan

o Satu spuit degunakan satu kali akai untuk satu obat

o Perawat memastikan bahwa spuit dibuang di tempat sampah medis

o Perawat membuang spuit dalam keadaan tertutup

i. Ada Pedoman Mengenai Cuci Tangan yang Benar

o Perawat mencuci tangan sebelum melakukan tindakan

o Perawat mencuci tangan sesudah melakukan tindakan

o Perawat mencuci tangan menggunakan antiseptic

o Perawat mencuci tangan dengan teknik yang benar yaitu five moment

o Tingkatkan kebersihan tangan untuk mencegah inos


Tabel 2.23
Pelaksanaan Pasien Safety Di Ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Tanggal 19-21 February 2018
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
A Sasaran 1 : Mengidentifikasi
Pasien Dengan Benar
1. Pasien diidentifikasi dengan √
menggunakan dua
pengidentifikasian paien, tidak
termasuk penggunaan nomor
kamar pasien atau lokasi.
2. Pasien diidentifikasi sebelum √
pemberian obat, darah, atau
produk darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum √
mengambil darah dan
spesimen lain untuk uji klinis.
4. Pasien diidentifikasi sebelum √
pemberian perawatan dan
prosedure.
5. Kebijakan dan prosedure √
mengupayakan tercapainya
konsistensi dalam segala
situasi dan lokasi.
6. Sebelum/Setelah Pakai Sarung √
Tangan.

Total 3 10
Presentase 13/18 x 100
= 72 %
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
A Sasaran II : Meningkatkan
Komunikasi Yang Efektif
1. Pesan lengkap, lisan dan via √
telepon, atau hasil tes dicatat si
penerima.
2. Perintah dan hasil tes √
dikonfirmasikan oleh individu
si pemberi perintah atau hasil
tes.
3. Pasien diidentifikasi sebelum √
pemberian perawatan dan
prosedure.
4. Kebijakan dan prosedure √
disusun agar verifikasi tepat
tidaknya komunikasi lisan dan
via telepon dijalankan secara
konsisten.
Total 6 4
Presentase 10/12x100=
83%
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
A Sasaran III : Meningkatkan
Keamanan Obat-obatan Yang
Harus Diwaspadai.
1. Kebijakan dan/atau prosedure √
disusun untuk mengatasi
masalah identifikasi, lokasi,
pemberian label, dan
penyimpanan obat yang patut
diswaspadai.
2. Kebijakan dan/atau prosedure √
unit diterapkan.
3. Elektrolit konsentrat tidak √
boleh ada diunit perawatan
pasien kecuali jika secara
khusus.
4. Elektrolit konsentrat yang √
disimpan di unit perawatan
pasien diberi label jelas dan
disimpan sedemikian rupa
hingga tidak mudah diakses.
Total 9 2
Presentase 11/12x100=
91,6%
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
A Sasaran IV : Memastikan
Lokasi Pembedahan yang
benar, Prosedure yang benar,
Pembedahan pada pasien yang
benar.
1. Rumah sakit menggunakan √
tanda yang langsung dikenali
untuk mengidentifikasi lokasi
pembedahan dan melibatkan
pasien dalam proses pemberian
tanda.
2. Rumah sakit menggunakan √
daftar atau proses lain untuk
sebelum operasi untuk
memverifikasi.
3. Apakah lokasinya, prosedure, √
dan pasien sudah benar dan
bahwa seluruh dokumen dan
perawatan yang dibutuhkan.
4. Tim bedah lengkap melakukan √
dan mendokumentasi
prosedure jeda sesaat sebelum
memulai prosedure
pembedahan.
5. Kebijakan dan prosedure √
disusun sedemikian sehingga
semua proses seragam
sehingga dapat dipastikan
lokasi benar, termasuk
prosedure medis yang
dilakukan tidak diruang
operasi.
Total 12 2
Presentase 14/15x100=
93%
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
A Sasaran V : Mengurangi
Risiko Infeksi Akibat
Perawatan Kesehatan.
1. Rumah sakit telah mengadopsi √
atau mengadaptasi panduan
kebersihan tangan.
2. Rumah sakit √
mengimplementasikan
program kebersihan tangan
yang efektif..
3. Rumah sakit √
mengimplementasikan
program kebersihan tangan
yang efektif..
4. Kebijakan dan/atau prosedure √
yang dikembangkan yang
mendukung secara terus-
menerus pengurangan infeksi
terkait dengan perawatan
kesehatan.
Total 9 2
Presentase 11/12x100=
91,6%

No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak


kadang Pernah
A Sasaran VI : Pengurangan
Risiko Pasien Jatuh
1. Rumah sakit menerapkan √
proses dilakukannya penilaian
awal pasien akan risikonya
terjatuhnya dan dilakukannya.
2. Rumah sakit menerapkan √
proses dilakukannya penilaian
awal pasien akan risikonya
terjatuhnya dan dilakukannya.
Penilaian ulang pada pasien
bila, antara lain, terlihat
adanya perubahan kondisi atau
obat-obatan.
3. Dilakukan upaya-upaya untuk √
mengurangi risiko jatuh bagi
mereka yang dinilai beresiko..
4. Usaha-usaha itu dipantau √
untuk dilihat keberhasilannya
dalam upaya mengurangi
cedera akibat jatuh dan
konsekuensi lainnya yang tidak
diperhitungkan sebelumnya.
5. Kebijakan dan prosedure √
mengarah pada pengurangan
secara kontinyu risiko jatuh
Total 9 4
Presentase 86,3%
Jumlah
Sumber : Data Primer Ruang Melati 3 RSST Klaten 2018

Analisa

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data bahwa (86,3%) atau sebagian besar perawat di

Ruang Melati III melakukan pasien safety diantaranya memperhatikan nama obat samai pada

pedoman cuci tangan yang benar termasuk dalam kategori yang baik. Namun ada point

perawat jarang membawa buku therapy obat setiap tindakan pemberian obat ke pasien dan

didalam buku terapi obat tidak ada penjelasan tentang jalur injeksi atau obat oral.

Kajian data

Tabel 2.24
Pelaksanaan Penggunaan APD Di Ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten (n=12)
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang Tidak
-kadang Pernah
1 Petugas/perawat melakukan cuci 5 7
tangan ( sebelum kelingkungan
pasien, kontak dengan pasien,
setelah terkena cairan tubuh
pasien, setelah tindakan, dan
setelah selesai kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien).
2 Petugas menggunakan Masker 12
sesuai indikasi
3 Segera lepas masker setelah 10 12
melaksanakan tindakan, dengan
memegang talinya
4 Buang masker ke tempat yang 7 5
sudah disiapkan sesuai prosedur
cuci tangan
5 Menggunakan saraung tangan 5 7
bersih sesuai indikasi
6 Menggunakan sarung tangan 4 8
steril sesuai indikasi
7 Segera lepas sarung tangan bila 12
telah selesai melaksanakan
tindakan.
8 Buang sarung tangan ketempat 10 2
pembuangan sampah sesuai
prosedur
9 Lepaskan apron, dengan melipat 5 7
bagian baju luar dilipat di dalam
dan ditempatkan pada tempat
yang sudah di sediakan
10 Lepaskan pelindung mata dan 12
tempatkan pada tempat yang
sudah disediakan
11 Lepaskan penutup kepala dan 12
tempatkan pada tempat yang
sudah disediakan
12 Lepaskan sarung tangan kedua 12
dan tempatkan pada tempat yang
sudah disediakan
13 Cuci tangan 3 9
Total 109x3= 57x2=
327 114
Persentase (%) 441/468
x100%=
94.2%
Sumber : Data primer di Ruang Melati 3 RSST Klaten 20018

Analisa data

Berdasarkan data diatas dapat disimulkan bahwa penggunaan APD di Melati III baik dengan

presentase (94.2%), artinya segala pelayanan dan tindakan keperawatan selalu menggunakan

prinsip five moment, menggunakan APD lengkap, seperti handscoon sekali pakai, spuit sekali
pakai dan hanya untuk satu obat. Menggunakan apron ketika berhadapan dengan cairan tubuh

pasien.

Pengelolaan Sampah
Kajian Teori
a) Pengertian

Penanganan limbah medis padat mulai pemisahan dan pewadahan sampai pengadaan ke TPS

Besar Incinerator. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari infeksius,

limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,

limbah radioaktif, limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam yang

tinggi

b) Tujuan

Untuk menjamin limbah medis padat hingga tidak tercecer sehingga tidak menimbulkan

kontaminasi dengan infeksi nosocomial di rumah sakit.

c) Kebijakan

(1) Kepmenkes No :1204/menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan lingkungan RS.

(2) Perawat diruangan harus memasukan semua limbah medis padat yaitu : jarum

suntik bekas, ampul, obat-obat, infus, perban, dan lain-lain kedalam kantong plastic

kuning atautempat untuk peruntukkan.

(3) Instalasi sanitasi dan kesehatan lingkungan mengambil limbah medis padat setiap

jam 10.00-11.00 kemudian melakukan proses Desinfeksi adan memusnahkan di

incerator.

d) Prosedure

1) Perawat diruangan harus memasukan limbah medis padat kedalam container

dan dilapisi dengan plastic kuninguntuk peruntukkannya :

2) BD Hub cutter : Tempat jarum suntik


3) Container limbah medis benda tajam dilapisi plastic kuning : Syringe, ampul,

obyk glass, pisau, jarum infus.Container limbah medis benda non tajam

dilapisi plastic kuning: jaringan tubuh, darah, perban, plester, selang infuse,

masker, kasa, handscoon, pampers, abocat.

4) Container botol infus: botol infus, botol kaca, dan fial obat.

5) Kantong plastic setelah terisi 2/3 bagian limbah medis padat, diikat dan diberi

lkabel asal ruangan oleh petugas-petugas.

6) Petugas instalasi sanitasi mengambil dan mengangkut limbah medis padat ke

TPS incinerator setiap jam 10.00-11.00 WIB.

7) Limbah medis padat yang sudah terkumpul di TPS dibakar dan dimusnahkan

oleh petugas instalasi sanitasi.

8) Sisa pembakaran di masukkan kekarung/sak untuk di buang ke TP oleh Dinas

Kebersihan Pemda Klaten (KSO Dengan DKP)

9) Container limbah medis padat diruangan penghasil limbah medis opadat

dibersihkan, dicucioleh petugas cleaning service,

10) Proses penanganan limbah botol infus, botol kaca, dan fial obat dilakukan

dngan bahan desinfektan oleh instalasi sanitasi.

Kajian Data

Tabel 2.25
Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Di Ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten (n=12)
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
1 Petugas yang menangani dan memindahkan √
limbah medis padat harus menggunakan APD
2 Petugas medis di rawat inap/ petugas tindakan √
medis lainnya harus memasukkan limbah
medis padat kedalam countainer yang dilapisi
plastik kuning sesuai peruntukkannya.
3 Safery box : tempat jarum suntik (Needles) √
4 Countainer limbah medis benda tajam dilapisi √
plastik kuning : syiringe, ampul, jarum
transfusi, obyek glass, pisau, jarum impus
5 Countainer limbah medis benda non tajam √
dilapisi plastik kuning : jaringan tubuh, darah,
perban, plaster, selang inpus, masker, kasa,
kantong tranfusi, urin bag, handscoon, kateter,
pembalut/pampers, aboket atau plastik
6 Countainer botol infus : botol infus, botol √
kaca, dan fial obat
7 Kantong plastik setelah terisi 2/3 bagian √
limbah medis padat diikat dan dimasukkan
ketempat penampungan sementara khusus
limbah medis padat
8 Petugas instalasi sanitasi mengambil dan √
mengangkut limbah medis padat dari ruangan
ke TPS
9 Sampah basah dalam ember tertutup √
10 Menjelaskan rencana tindak lanjut untuk
pelayanan kedepan, dan tawarkan bantuan
sebelum berpamitan
11 Ucapkan terima kasih dan salam √
12 Melakukan kebersihan tangan √
13 Perawat melakukan dokumentasi √
Total 33 4
Presentase 94,8%
Sumber : Data primer di Ruang Melati 3 RSST Klaten 20018

Analisa data

Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil yaitu (94.8%) artinya dalam pengelolaan

sampah sudah terlaksana dengan baik, di Ruang Melati III setiap container terbagi menjadi 6

bagian yaitu, container dengan elastik kuning untuk sampah infeksius, container plastik hitam

untuk sampah non-infeksius, ember tut untuk sampai basah pasien, container khusus plabot

infus, container khusus flacon, dan safety box khusus jarum spuit dan ampul.

Kajian Teori

Kajian Data

Tabel 2.25
Pelaksanaan Pemberian Therapi Obat Di Ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten (n=12)
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
1 Obat sesuai program terapi 12
2 Buku catatan terapi selalu dibawa dan dikros 6 6
cek ulang
3 Melaksanakan 7 benar yaitu (benar pasien, 6 6
benar obat, benar dosis, benar waktu, benar
tempat, benar pelaksana dan benar
pendokumentasian)
4 Membaca instruksi pada daftar obat atau buku 12
terapi atau catatan terintegrasi
5 Menyiapkan kotak obat 12
6 Memilih obat yang tepat dari persediaan, 12
cocokkan label obat dengan buku catatan
terapi
7 Hitung dosis obat dengan tepat dan benar 12
8 Memberikan obat tepat waktu sesuai program 12
terapi
9 Identifikasi pasien dengan membandingkan 12
pada buku catatan dengan nama pada gelang
identitas pasien, minta pasien enyebutkan
nama lengkap.
10 Mengkaji riwayat alergi obat 12
11 Menentukan lokasi tusukan 12
12 Lakukan disenfeksi pada lokasi tusukan 12
13 Atur posisi pasien yang nyaman 12
14 Memberitahu dan menjelaskan tujuan setiap 12
pengobatan, ijinkan pasien untuk bertanya
setiap obat
15 Bantu meminumkan atau memberikan obat 12
16 Berikan obat dengan benar 12
17 Bereskan alat dan cuci tangan 12
18 Dokumentasikan 12
19 Kembali dalam waktu 30 menit untuk obat 12
oral, 3-5 menit obat injeksi untuk
mengevaluasi
Total 96 x 3 108 x 24 x 0
= 288 2= =0
216
Presentase 504 /
684 x
100 =
73.6
%
Sumber : Data Primer di Ruang Melati III RSST Klaten 2018

Analisa

Berdasarkan hasil diatas dengan resentase (73.6%) dapat disimpulkan bahwa proses dalam

pemeberian obat dapat terlaksana dengan baik, tetapi perawat jarang membawa buku therapi

obat. Penulisan atau prosedur dalam buku terapi obat belum ada jalur pemberian obat (IM,

IV, SC, IC atau Oral).

Tabel 2.26
Hubungan Profesional antar staf dengan Peserta Didiki Di Ruang Melati III RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten (n=6)
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
1 Peserta didik datang ke ruangan tempat √
praktek klinik keperawatan, diterima PJ ruang
keperawatan atau PJ pembimbing klinik
keperawatan
2 PJ pembimbing klinik memberikan waktu √
pada mahsiswa untuk mengenalkan diri dan
memperkenalkan perawat jaga pada saat pre
comference
3 PJ ruang keperawatan atau PJ pembimbing √
klinik keperawatan keperawatan
mempersiapkan tempat untuk melakukan
orientasi mahasiswa
4 PJ ruang keperawatan atau PJ pembimbing √
klinik keperawatan melakukan pendataan
absensi mahasiswa serta mengatur jadwal
dinas mahasiswa
5 PJ ruang keperawatan atau PJ pembimbing √
klinik keperawatan menjelaskan mengenai
hak dan kewajiban mahsiswa dan tat tertib
mahsiswa
6 PJ ruang keperawatan atau PJ pembimbing √
klinik keperawatan memperkenalkan sistem
regulasi, panduan, struktur organisasi,
kebijakan hak dan kewajiban,
pendokumentasian, proses Asuhan
keperawatan, diskusi kasus, bimbingan dan
evaluasi mahasiswa
7 PJ pembimbing klinik membvagi pasien √
kepada mahasiswa untuk mengelola pasien
sesuai target kompetensi yang ingin dicapai
8 PJ pembimbing klinik keperawatan √
menjelaskan mengenai penugasan meliput
laporan pendahuluan dan pelaporan Asuhan
keperawatan
9 PJ keperawatan/PJ pembimbing klinik √
keperawatan mahasiswa mendiskusikan
mengenai rencana selama praktek di ruang
meliputi:
 Rencana pre comprence, LP, Rencana
Askep dan diskusi kasus pada psien
kelolaan
 Rencana bedside teaching, ronde
keperawatan
 Rencana pengumpulan laporan Askep dan
Evaluasi atau ujian

10 PJ ruang keperawatan/PJ ruang pembimbing √


klinik keperawatan menjelaskan mengenai
evaluasi, meliputi
 Post conference untuk mrndiskusikan
mengenai perkembangan pasien
kelolaan, pencapain target
kompetensi, kendala dan masalah
yang dihadapi, masukan PJ ruang
keperawatan atau PJ pembimbing
klinik keperawatan untuk mahasiswa
 Lembar evaluasi dari institusi
 Mengumpulkan Askep pasien
kelolaan minimal 3 hari dikelola,
laporan dikumpulkan pada akhir
minggu
 Mengisi lembar kuesioner kepuasan
mahasiswa

11 Mengajak mahasiswa untuk keliling ruangan √

Total 21 8

Presentase 29/33x100
= 87,8%
Sumber : Data primer di Ruang Melati 3 RSST Klaten 2018

Analisa data

Berdasarkan tabel diatas adalah (87,8%) artinya hubungan antara petugas dengan peserta

didik terjalin dengan baik. Peserta didik setiap minta bimbingan CI atau perawat yang lain

selalu memfasilitasi praktikan sesuai kebutuhan. Namun CI kurang aktif apabila ppraktikan

tidak meminta bimbingan.

Tabel 2.27
Pelaksanaan Mencuci Tangan dengan benar (Five Moment) Di Ruang Melati III RSUP
Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tanggal 19-21 February 2018 (n=12)
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
A HAND RUBBING
1. Sebelum Kontak Pasien 3 9
Langsung.
2. Sebelum Tindakan 10 2
Asepsis.
3. Setelah Kontak Cairan 12
Tubuh.
4. Setelah Kontak Pasien. 10 2
5. Setelah Kontak 5 7
Lingkungan Sekitar
Pasien.
6. Sebelum/Setelah Pakai 12
Sarung Tangan.

B HAND WASHING
1. Sebelum Kontak Pasien 2 10
Pulang.
2. Sebelum Tindakan 7 5
Asepsis.
3. Setelah Kontak Cairan 12
Tubuh.
4. Setelah Kontak Pasien. 12 0
5. Setelah Kontak 12
Lingkungan Sekitar
Pasien.
6. Sebelum/Setelah Pakai 5 7
Sarung Tangan.
Total 78x3= 234 66x2=
132
Presentase 234+132/100
= 86,5%

Sumber : Data Primer Ruang Melati 3 RSST Klaten 2018

Analisa data

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan dalam mencuci tangan sudah baik

yaitu (84,7) dimana perawat mamu melaksanakan langkah-langkah mencuci tangan secara

tepat. Hal ini didukung oleh adanya wastafle yang sesuai standar, sabun cuci tangan dan tisu

untuk mengeringkan tangan.

Tabel 2.28
Pelaksanaan Pemberian Informasi Pasien Baru Di Ruang Melati III RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten Tanggal 19-21 February 2018 (n=12)
No Aspek Yang dinilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang Pernah
1 Apakah petugas yang √
memberikan layanan /
dokter penanggung
jawab pelayanan
memberikan
penerimaan orientasi
dan informasi pasien
baru.
2 Apakah petugas √
memberi informasi
kondisi klien saat
dirawat.
3 Apakah petugas √
memberikan rencana
tindakan dan perawatan
yang sesuai.
4 Apakah hak dan √
kewajiban pasin
terpenuhi.
5 Apakah peraturan dan √
tata tertib rumah sakit
ditaati oleh pasien
tentang :
a. Tata tertib
penunggu dan
pengunjung.
b. Pengurusan
administrasi.
c. Jadwal
konsultasi
6 Apakah petugas rumah √
sakit memberitahu
tentang fasilitas ruang
rawat
Total 13
Presentase 72,2%
Sumber : Data Primer Ruang Melati 3 RSST Klaten 2018

Analisa data

Pelaksanaan pemberian informasi pasien baru kurang optimal dengan prosentase (72,2%),

data tersebut diproleh dari hasil observasi dari pasien. Informasi yang harus diberikan adalah

kondisi pasien pada saat pasien dirawat, pemberian informasi pada keluargta atau pasien

sangat penting karena merupakan hak pasien, informasi lain yang harus diberikan adalah

peraturan RS, fasilitas ruangan, hak dan kewajiban pasien.

Anda mungkin juga menyukai